NovelToon NovelToon
He Is A Psyhco

He Is A Psyhco

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:768
Nilai: 5
Nama Author: ayel_zaa

azalea steffani leandra seorang anak tunggal kaya raya ,ceria dan juga manja dipertemukan dengan seorang pria yang sifatnya berbanding terbalik dengannya dan ternyata pria itu adalah pengasuhnya ketika ibunya tidak ada dirumah (bodyguard)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayel_zaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERSIAPAN

"oh ya, jadi ini kita pergi sekarang" lea bertanya, karna waktu perayaan ulang tahun sekolah tinggal 4 hari lagi, bukannya mereka harus bersiap dari sekarang.

" besok aja, kan gak masuk sekolah " laura memberikan pendapat yang disetujui oleh mereka semua.

" tapi jangan pulang dulu lo semua....GUE BELUM DAPAT PASANGAN..." rengek laura.

"yaudah, iya-iya" jawab flo

"eh, maaf ganggu, tapi disini ada yang dapat no 21 gak" pertanyaannya membuat mereka semua menoleh kesumber suara.

" ini..ini.. laura nomor 21" ucap viona sangat bersemangat.

" anjingg... demi apa, masa gua pasangan ama sijelek, emang dosa apa yang pernah gue buat sampai-sampai dapat hari sial kayak gini." batin laura.

" tidak disangka-sangka kalau pasangan lo ternyata seorang pangeran " bisik viona ngeledek.

" diemm lo "

kini mereka semua sudah bersama dengan pasangannya masing-masing yang akan mendiskusikan sesuatu.

" besok kumpul dirumah gue aja " ucap lea yang disetuju oleh gavin,

" gue sih bisa-bisa aja tapi mereka nih emang tau rumah lo" jawab flo.

" gue tau" vino menjawab ucapan flo tadi.

" gua gak bilangin lo " ucap flo sarkas.

" gue tau " ucapnya dingin, mereka semua yang mendengar perkataan zergan itu sontak menoleh kearahnya terutama lea.

" lo tau?" tanya flo bertanya sekali lagi

" heem"

bagaimana dia bisa tahu rumah lea? jelas mereka semua tahu bahwa zergan murid baru juga pindahan dari luar kota, apa jangan-jangan...

" gue gak tau rumah lea" ucap alvin

" lo tanya aja sama keponaan lo sivictor itu, dia tau" jawab laura.

" t-tapi" ucapan alvin terpotong oleh lea.

" udah, ntar gavin aja yang jemput lo " ucap lea

" gue?" tanya gavin tak percaya.

" iya, lo kan tau rumah mereka " lea tersenyu sembari mengkedip-kedipkan matanya berharap gavin menyetujui permintaannya dan benar saja cowok itu setuju.

Setelah semua nya selesai mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing, begitu juga dengan gavin dan lea.

karna permintaan lea yang menyuruh gavin untuk memasakkan makanan kesukaannya, gavin tak dapat pulang cepat, untuk hari ini dia tidak pulang keapartemenya melainkan rumahnya, ia dimintai oleh ayahnya untuk datang karna ibunya ingin bertemu dengannya.

jika bersangkutan dengan ibunya tentu saja gavin tidak bisa menolak.

" gavin.... bantuin gue kerjain tugass.." gadis itu merengek meminta bantuan pada gavin, dia mulai turun dari anak tangga menuju tempat gavin yang sedang memasak didapur.

setelah menaruh masakannya kepiring, gavin berjalan mendekati lea yang tampak frustasi karna tak bisa menyelesaikan tugas itu dari tadi.

" sini " lea memberikan bukunya kepada gavin.

lea yang masih berdiri didepan gavin terus memerhatikan cowok itu.  sampai dirinya dibuat kaget oleh sesuatu yang menempel dikakinya, membuatnya tanpa sadar melompat ke tubuh gavin.

  AAAAKKK....

 BRUAKK!!

 gavin kehilangan keseimbangan tubuhnya karna lea yang tiba-tiba melompat kearahnya membuat mereka berdua jatuh ke lantai.

lea membelalakkan matanya, melihat wajah gavin yang begitu dekat dengan wajahnya, dia buru-buru berdiri.

" lo siihh.." lea menyalahkan gavin karna membuat mereka jatuh.

" lah... orang elu yang tadi tiba-tiba lompat ke gue" gavin tak terima disalahkan.

" lo suka sama gue ?" gavin sengaja menjahili cewek itu.

" dih... pd lu" lea membuang wajahnya yang memerah itu dari hadapan gavin.

" terus kenapa tiba-tiba lo lompat ke gue?" tanya gavin lagi.

"g-gue.., gue tadi terkejut karna ada yang nempel dikaki gue " tegas lea, dia tak ingin gavin memikirkan hal-hal lain darinya.

mendengar perkataan lea, gavin menoleh mencari sesuatu yang dikatakan lea.

seekor kucing muncul dibalik kaki lea membuatnya membungkuk untuk mengelus kucing itu.

sedangkan gavin mengerutkan alisnya seperti menyadari ada sesuatu yang aneh, untuk ini pertama kalinya seekor kucing liar memasuki rumah lea.

gavin menahan tangan lea untuk tidak menyentuh kucing itu, kemudian dia mengangkat kucing itu kelengan tangannya dan menaruhnya diluar rumah lea.

" ngapain lo taruh luar" kesel lea tak ingin kucing itu dibuang begitu saja.

" bulu kucing gak baik buat cewek" ucap gavin sembari berjalan mengambil masakannya tadi dan memberinya kepada lea.

lea begitu tampak menikmatinya," lo bilang kan ada urusan, udah pergi aja ga papa,tapi... lo bawa nih tugas gue biar lo kerjain " perintah lea.

gavin berjalan ke lea menyentil jidatnya, kemudian tangannya beralih mengambil buku tugas gadis itu.

" untuk kali ini aja, sama jangan kasih kucing itu masuk lagi. " ucap nya sebelum pergi meninggalkan lea, lea yang tak mengerti maksud ucapannya hanya mengangguk patuh.

" hati-hati.. awas diculik om-om "

lea terkekeh sendiri mendengar perkataan gak masuk akalnya itu, ternyata seorang bodyguard benar-benar seseorang yang dia butuhkan.

Setelah sampai, gavin segera masuk tapi seseorang yang muncul didepannya membuat langkahnya terhenti.

" gavin, tinggal lah disini untuk sementara " ucap orang itu yang langsung ditolak mentah-mentah oleh gavin.

" gak minat, gue pulang buat ketemu bunda, bukan untuk yang lain." ketusnya dingin setelahnya dia langsung pergi meninggalkan papanya tanpa melihatnya sedikit pun, dia membenci, sangat-sangat membenci papa nya semenjak bundanya terlihat seperti orang yang tak berdaya karna ulah papanya itu.

" huft.." dia tau bahwa dia tidak bisa memerintahkan putra nya itu, tapi dia hanya ingin putra nya tinggal bersamanya.

gavin membuka pintu kamar bundanya, terlihat seseorang yang duduk didepan meja rias sedang merapikan rambut hitamnya yang panjang, gavin segera mendekat dan memeluk orang itu dari belakang.

" bunda beneran mau pergi? "tanya nya.

wanita itu memegang lengan gavin sembari mengelus lembut rambut putranya dan mengangguk sebagai jawaban untuk putranya.

meskipun sakit wanita itu tampak tak berubah, wajahnya tetap terlihat cantik bahkan jauh lebih cantik.

" bunda bakal usahain buat pulang lebih cepat"

penyakitnya semakin memburuk tapi dia selalu mengatakan bahwa dia sudah lebih baik, wanita itu ingin pergi keluar negri untuk melakukan pengobatan, tetapi dia mengatakan ke gavin bahwa dia memiliki urusan dengan keluarganya yang berada diluar negri, dia tidak ingin melihat gavin dan cedric bertengkar lagi yang akan merusak hubungan mereka sebagai ayah dan anak.

"oh ya, kamu bilang kamu ada sesuatu yang bakal kamu ceritai ke bunda" ungkap clara teringat sesuatu yang pernah dibicarakan gavin sebelumnya.

gavin yang awalnya murung kini kembali tersenyum, " emm.. aku ceritain nanti aja, setelah bunda selesai dengan urusan-urusan itu " jawabnya, sebenarnya dia ingin menceritakan tentang azalea kepada bundanya hanya saja sepertinya waktunya tidak pas.

" hari ini kamu tinggal disini kan?" tanya bundanya lagi.

gavin hanya mengangguk sebagai jawabannya, karna besok pagi bunda nya pergi kebandara jadi dia memutuskan untuk tinggal dirumah untuk kali ini.

setelah bundanya kembali berbaring dikasur, gavin keluar ingin istirahat juga dikamarnya, tetapi seseorang menelfon, dia segera pergi kehalaman untuk menjawab panggilan itu.

setelah selesai dia segera berbalik pergi ke kamarnya tapi seseorang melemparkan pertanyaan membuatnya berhenti, tanpa menoleh juga tau siapa orang itu.

" digarasi itu mobil siapa? tanya cedric.

" teman " jawab gavin singkat.

" kamu gak mau mobil baru ?" tawar papa nya, dia hanya ingin memberikan sesuatu yang seharusnya memang dia berikan untuk putra nya itu.

" gak perlu " jawabnya, merasa tak ada yang perlu dipertanyakan lagi, gavin segera pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Pagi-pagi sekali ia bangun untuk mengantarkan bundanya pergi kebandara, padahal bundanya sudah bersikeras menyuruhnya untuk tidak mengantarkannya, tapi pria itu keras kepala.

setelah mengantarkan bundanya kebandara, dia kembali pergi menuju rumah lea.

sebelum dia ternyata sudah ada orang yang datang lebih dulu, yaitu flo dan zergan.

lea segera berjalan mendekati gavin yang baru saja tiba " sana lo jemput tuh si alvin " suruhnya, dari awal juga sepakat bahwa gavin lah yang akan menjemput anak itu.

gavin segera pergi hingga ia sampai dirumah alvin dan ternyata pria itu sudah menunggu didepan gerbang, setelah naik suasana dimobil begitu tampak sunyi , alvin terlihat sangat canggung jika bersama gavin tapi tidak dengan gavin yang tampak santai.

" m-makasih ya " tampaknya cowok itu suka mengucapkan kata-kata ini,

gavin hanya diam tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh alvin, membuat alvin memutuskan untuk diam tak ingin berbicara pada gavin.

Kini mereka semua sudah berkumpul dirumah lea, tak ingin berlama-lama, mereka segera bangkit untuk pergi ketempat yang sudah disetujui mereka bersama.

sesampainya disana mereka mulai mencari-cari pakaian yang cocok untuk mereka masing-masing.

" cantikk gaaa ?" lea memutarkan tubuhnya yang mengenakan dress warna coklat sebetis dengan rantai-rantai mutiara yang menggantung dilengan kanan nya, tubuhnya yang ramping benar-benar cocok menggunakan dress itu.

" CANTIKKK BANGETT GAK BOONGG " laura berteriak heboh.

" aaa... gue belum nemu yang cocok" viona tak kalah heboh dari laura.

gavin tersenyum melihat lea yang tampak begitu indah dengan dress nya itu, tak hanya gavin, alvin dan zergan juga memiliki perasaan yang sama dengan gavin.

mereka mulai mencari kebutuhan yang cocok untuk mereka masing-masing.

lea sudah mendapatkan dress nya, kini dia akan mencarikan jas yang cocok untuk gavin.

sesuai permintaan gavin, lea mencarikannya jas yang berwarna hitam tapi hampir semua terlihat sama.

" ternyata masih ribetan elo dari pada gue" ledek lea.

lea terus mencari hingga dia menemukan sebuah jas berwarna hitam yang tampak berbeda dari yang lain, dia langsung mengambilnya dan menyuruh agar gavin segera mencobanya.

 

1
Ververr
Aku suka karakternya, semoga bisa jadi buku cetak!
Ichigo Kurosaki
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Hakim Bohiran
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!