NovelToon NovelToon
Cinta Di Atas Sajadah

Cinta Di Atas Sajadah

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Ada seorang wanita sedang menangis di dalam sujudnya. Dia adalah Nasya Fahriza Putri, wanita yang sudah menginjak usia 25 tahun itu menangis saat mendengar bahwa seseorang yang ada di dalam hatinya sebentar lagi akan menikah. Sudah sejak usia 20 tahun Nasya berdoa di dalam sujudnya agar yang Maha Kuasa mengabulkan permintaannya untuk di jodohkan dengan Atasannya. Pria itu bernama Aditya Zayn Alfarizi yang berstatus sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.

Lalu bagaimana nasib Nasya? Apakah doanya selama ini akan terkabul, atau justru harus melihat pria yang ia cintai dalam diam menikah dengan kekasihnya?

Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Cinta Di Atas Sajadah
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CDAS 10

Pagi hari ini, cuaca nampak mendung. Nasya yang baru saja menyelesaikan sholat subuhnya kembali berbaring di atas kasur. Nasya berencana ingin mengaji lebih dulu, tapi karena cuaca yang mendukung untuk kembali tidur, akhirnya membuat seorang Nasya terlelap bersama mimpi indahnya.

Semalaman dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan Zayn jika tahu bahwa dirinya menerima lamaran itu. Dia selalu membayangkan betapa malunya dia jika Zayn mengetahui lamaran darinya telah di terima. Dan hal itulah yang membuat Nasya tak bisa tidur hingga waktu tahajud tiba. Dua jam telah berlalu, hari sudah menunjukan pukul 08.15 wib, Nasya masih saja terlelap bersama mimpi indahnya.

Sedangkan di kantor, Zayn sudah sampai di halaman perusahaan. Teman Nasya yang bernama Rani terus berusaha menghubungi Nasya yang sejak tadi tidak membalas pesannya. Rani yang melihat Zayn berjalan mendekati ruangannya pun segera berdiri untuk menyapa atasannya itu dengan ramah.

..."Selamat pagi, Pak."...

..."Hmm pagi, suruh Nasya keruangan saya sekarang!" titah Zayn membuat Rani mati kutu....

..."Ah, Nasya sedang di toilet Pak. Nanti akan saya sampaikan."...

Zayn mengangguk sebagai jawaban, lalu kembali melangkah memasuki ruangannya. Sedangkan Rani yang khawatir kena marah, kembali berusaha menelfon Nasya tapi masih saja tidak ada jawaban. Saat sedang berusaha menghubungi Nasya, telfon kantor yang ada di meja Nasya tiba-tiba berdering, hingga membuat Rani mau tidak mau mengangkat telfon tersebut.

..."Iya Pak, ada yang bisa Rani bantu?"...

..."Tolong suruh Nasya membawa berkas kontrak kerja sama kemarin ke ruangan saya!" perintah Zayn pada Rani....

..."Baik, Pak. Berkas akan segera di antar."...

Setelah menjawab telfon dari Zayn, Rani semakin panik. Dia lalu mencari berkas tersebut agar segera di antar ke ruangan Zayn. Tak lama, berkas itu sudah berhasil ia temukan. Butuh waktu lima belas menit untuk Rani mencari berkas itu, dan hal itu membuat Zayn tidak sabar lalu kembali menelfon ke meja Nasya.

..."Iya Pak?"...

..."Kok kamu terus yang jawab telfonnya? Dimana Nasya?" dengan suara dingin, Zayn menanyakan keberadaan Nasya....

..."Emm itu, Nasya.. dia..."...

..."Cepat katakan! Dimana Nasya?!" suara Zayn semakin menakutkan bagi Rani, hal itu sudah nampak terlihat dari wajah Rani yang ketakutan....

"Duuhh... Nasya, kamu dimana sih? Kalau pak Zayn tahu kamu belum berangkat bisa habis aku kena amukannya." lirih Rani dalam hati.

..."Baik Pak, akan segera saya panggilkan." Rani kemudian menjawab sekenanya. Karena dia sudah sangat takut mendengar suara Zayn....

Rani menaruh berkas di atas meja Nasya dan segera kembali menghubunginya. Sedangkan gadis yang masih terlelap itu baru merasakan ada suara dering telfon yang sangat mengganggu pendengarannya hingga membuat dirinya perlahan membuka mata dan segera mengangkat telfon tersebut.

..."Ya hallo... Assalamualaikum..." dengan suara serak khas bangun tidur membuat mata Rani melotot yang mendengarnya....

..."Allahu Akbaaarrr... Nasya! Kamu belum bangun! Ini Pak Zayn sejak tadi mencarimu!" teriak Rani di sebrang telfonnya....

..."Hah? Nyariin aku? Mau ngapain?" Nasya yang belum sepenuhnya sadar merasa linglung....

..."Ya ampun Nona muda yang paling cantik... Ini sudah jam sembilan Nasya! Pak Zayn mencarimu di kantor."...

Mendengar itu Nasya segera bangkit membuka mata selebar mungkin melihat jam dinding. Dia menepuk jidatnya setelah benar-benar melihat bahwa jam sudah menunjukan jam 09.10 wib.

..."Astaghfirullah! Aku ketiduran!"...

Nasya segera berlari menuju kamar mandi. Dia melempar ponselnya begitu saja di atas kasur tak memperdulikan Rani yang masih bicara. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit, Nasya sudah siap berangkat.

Dia pagi ini memilih untuk tidak mandi, dia hanya membasuh wajah dan sikat gigi kemudian meneguk air putih yang ada di atas nakas sisa semalam saat dia selesai melaksanakan sholat tahajud.

~

Di kantor, Zayn yang sudah menunggu selama tiga puluh menit semakin terbawa emosi atas kelakuan bawahannya itu yang tidak disiplin dengan waktu. Dia yang tidak sabar kembali keluar ruangan untuk memanggil Nasya sendiri tanpa menyuruh Rani.

Rani yang melihat pintu ruangan Zayn terbuka pun menoleh ke sumber suara lalu berdiri untuk menyapanya. Sedangkan Zayn yang baru membuka mulutnya akan memarahi Rani tidak jadi karena melihat Nasya baru saja sampai di depan mejanya.

..."Dari mana saja kamu!"...

Suara bariton itu membuat Rani dan Nasya menunduk ketakutan.

..."Ma..maaf Pak, saya.. Saya.."...

..."Keruangan saya sekarang!" Zayn masuk dan membanting pintu ruangannya dengan sangat keras hingga membuat bahu dua wanita itu terjungkat kaget mendengarnya....

..."Kemana ajah sih kamu Sya? Disini aku udah kayak ngadepin sakaratul maut tau nggak?" gerutu Rani mengomeli sahabat sekertarisnya itu....

..."Maafin ak..."...

..."NASYA...!!!...

..."Iya Paakk saya segera dataaang..." ucapan Nasya dengan Rani terpotong saat mendengar teriakan Zayn dari dalam ruangan karena Nasya tak juga masuk....

Kini Nasya sudah berdiri menunduk di depan meja Zayn. Namun, Zayn masih saja diam fokus dengan layar laptopnya nampak menahan emosi pada sekertaris sekaligus calon istrinya itu.

..."Ma...Maaf saya terlambat, Pak." dengan meremas kedua tangannya, Nasya nampak bergetar mengatakan itu....

..."Karena kamu kontrak kerja bersama perusahaan X dibatalkan!" datar, dingin tanpa senyuman ekspresi Zayn membuat Nasya semakin ketakutan....

..."Nanti akan saya coba untuk memberi klarifikasi." balas Nasya dengan lirih....

..."Tidak perlu! Semuanya sudah terlambat!"...

..."Tapi saya ak..."...

Braaakkk....

..."Saya bilang tidak perlu ya tidak perlu! Kau dengar tidak! Keluar dari ruangan saya sekarang!"...

Mendengar teriakan itu Nasya segera berbalik dan melangkah menuju pintu untuk segera keluar sebelum ruangan itu berubah seperti bencana.

..."Tunggu!"...

Langkah Nasya terhenti saat mendengar Zayn mengucapkan itu dan kembali berbalik menghadap Zayn dari kejauhan.

..."Panggil Rani dan Yuda untuk segera keruangan saya sekarang!" lanjut Zayn diangguki oleh Nasya yang berusaha menahan tangisnya....

..."Baik, Pak!"...

Kali ini Nasya benar-benar melangkah keluar dari ruang Zayn. Dengan langkah lemas, Nasya duduk di kursi kerjanya di samping Rani yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya.

..."Kenapa, Sya?" tanya Rani saat melihat Nasya duduk di samping mejanya....

..."Kamu sama Yuda di panggil Pak Zayn ke ruangannya sekarang." sahut Nasya dengan suara yang masih lemas....

..."Mau apa kira-kira Pak Zayn panggil kita berdua?" Rani yang takut kena imbasnya bertanya lebih dulu karena penasaran saat mendengar dirinya di panggil ke ruangan Zayn....

..."Mana aku taauuu... Sudah sana! Keburu kena omel."...

Rani mau tidak mau akhirnya memanggil Yuda lebih dulu di ruangannya setelah itu barulah keruangan Zayn secara bersamaan. Karena jika bersama Yuda, posisi Rani sedikit aman.

Sedangkan Nasya sedang berusaha memberi klarifikasi pada perusahaan X untuk tidak membatalkan kontrak kerja sama itu dengan perusahaan Zayn.

..."Bismillah... Semoga surat klarifikasinya di terima dengan baik." Nasya mengatakan itu sembari menekan tombol kirim melalui alamat email yang sudah di simpan di layar laptop miliknya....

...****************...

1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
ya selesai
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
dasar ulat bulu.🤣🤣🤭🤭
Soraya
ada calon pelakor nih
Soraya
kok manggilnya abang bukan paman
Soraya
biasanya sebesar biji kacang ini biji durian gak dijelasin juga dh brp minggu
Soraya
Katrin thor bukan Nasya
Soraya
sifat nasya terlalu kekanakan dikit dikit cemburu
Soraya
ada rencananya apa Zayn sama tania
Soraya
Inalilahi wainnailaihi rojiun semoga khusnul khotimah ibunda tercinta nya ya thor Amin
Miss Ra: 🤲

amiiin..
makasih doanya kakak
total 1 replies
Soraya
sikap Zaien sama wanita lain ramah tp sm Nasya jutek gak jaga perasaan nasya
Soraya
yg sabar ya Nasha
Siti M Akil
salah sendiri kenapa kamu pergi 😅
Soraya
kasihan Nasya
Siti M Akil
Nasya kamu cuekin Zayn skrng mlhn ulat bulu dtng
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
eh ada ulat buku ternyata.🤭😁😁🤣🤣
Soraya
mampir thor
Miss Ra: /Chuckle/
thank u kak sudah berkenan hadir
total 1 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
tetap semangat kk author...
apa lagi kejutan buat zayn
🇲🅰🆈🆁🅰ᵈᵉʷᶦ🌀🖌
wkwkwk di sukun itu nasya,
🇲🅰🆈🆁🅰ᵈᵉʷᶦ🌀🖌
Nasya gak peka, suami lagi cemburu tuh
Siti M Akil
Nesya terlalu berlebihan sampai suami sendiri d abaikan lebih berat k purqon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!