NovelToon NovelToon
Beginning And End Season 3

Beginning And End Season 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dark Romance / Time Travel / Balas Dendam / Sci-Fi / Cintapertama
Popularitas:140
Nilai: 5
Nama Author: raffa zahran dio

Lanjutan Beginning And End Season 2.

Setelah mengalahkan Tenka Mutan, Catalina Rombert berdiri sendirian di reruntuhan Tokyo—saksi terakhir dunia yang hancur, penuh kesedihan dan kelelahan. Saat dia terbenam dalam keputusasaan, bayangan anak kecil yang mirip dirinya muncul dan memberinya kesempatan: kembali ke masa lalu.

Tanpa sadar, Catalina terlempar ke masa dia berusia lima tahun—semua memori masa depan hilang, tapi dia tahu dia ada untuk menyelamatkan keluarga dan umat manusia. Setiap malam, mimpi membawakan potongan-potongan memori dan petunjuk misinya. Tanpa gambaran penuh, dia harus menyusun potongan-potongan itu untuk mencegah tragedi dan membangun dunia yang diimpikan.

Apakah potongan-potongan memori dari mimpi cukup untuk membuat Catalina mengubah takdir yang sudah ditentukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Prime CIP Catalina.

Suara tawa tipis dan obrolan ringan masih mengalir dari ruang utama pesta seperti aliran air yang lembut “bisik… bisik…”, namun Catalina sudah tidak fokus sejak beberapa detik lalu. Ia berdiri di antara Shinn dan Rui, mata pink-merahnya seringkali melayang ke arah pintu taman, hati nya terasa tidak tenang. Ia masih menatap Shinn dengan wajah yang memerah—antara malu dan gemas—sambil mengomel kecil dengan suara yang hampir tidak terdengar.

“Kak Rui… adikmu menyebalkan sekali!” ujarnya sambil mencubit pipinya sendiri dengan kekerasan yang sedikit, ekspresi wajahnya berubah dari cemberut ke malu lalu ke kesal. Rambut putih-pinknya bergoyang lembut mengikuti gerakan itu, seolah juga setuju dengan kata-katanya.

Rui hanya tertawa terbahak-bahak “hahaha… hahaha…”, tangannya menutup mulutnya agar tidak terlalu kencang. “Hihihi… enggak kok Catalina, Shinn itu cuma… terlalu jujur. Dia nggak tahu cara bicara yang ‘lembut’ kayak anak kecil lain,” katanya dengan suara yang ceria, menepuk bahu Shinn dengan lembut “thump…”.

Shinn menatap Catalina dengan wajah datar khas keluarga Arisu—matanya merah yang dingin seolah melihat sesuatu yang biasa-biasa saja, bahkan di usia kecilnya sudah seperti pangeran dingin di drama fantasi yang tidak pernah tersentuh emosi. “Aku bicara sebagaimana mestinya,” gumamnya dengan nada deadpan sekali, suaranya terdengar jernih tapi tanpa nada.

Catalina menghela napas panjang “huuff…”, dada nya naik turun dengan deras. Ia mengangkat tangan untuk menggegarkan kepalanya, rambutnya berayun-ayun. “Aduhh… kenapa bocah satu ini begitu dingin dari kecil sampai besar sih… Seolah dia hidup di dunia es yang sendirian!” ujarnya dengan suara yang sedikit lebih keras, tapi masih penuh gemas daripada marah.

Namun sebelum ia sempat melempar komentar lain, BUGH! BUGH! BUGH!—suara langkah kecil yang berlari melesat terdengar di sisi penglihatannya, cepat dan tergesa-gesa. Catalina menoleh cepat, matanya membesar penuh kaget—dia melihatnya: Kurumi, gadis kecil dengan rambut abu-abu lembut, berlari ke arah pintu menuju halaman belakang. Wajahnya pucat, matanya hijau muda membelalak penuh ketakutan seolah sedang dikejar sesuatu, atau menahan rasa takut yang besar.

Catalina terperanjat, tubuhnya sedikit melompat ke depan. “Kurumi!?” serunya dengan suara yang tertahan, tak mau menarik perhatian tamu pesta. Jantungnya berdebar kencang lagi—“thump… thump…”—seolah sudah merasakan bahaya yang akan datang.

Refleks, ia menepuk lengan Rui dan Shinn dengan cepat “tap… tap…”, ekspresi wajahnya dibuat seolah panik mendadak. “Kalian berdua!! Aku mau pipis dulu! Jangan cari-cari ya, aku cepat balik!” katanya dengan suara yang ceria tapi terlihat paksa, lalu langsung berlari tanpa menunggu jawaban.

Shinn menatap punggung Catalina yang berlari cepat, wajahnya tak berubah sama sekali—hanya mata merahnya yang sedikit menyipit seolah memahami sesuatu. “Dia… gadis yang licik,” gumamnya datar, tanpa nada emosi.

Rui menahan tawa dengan tangan, mata ungu nya bersinar penuh kesukaan. “Shinn, itu namanya panik mendadak. Dia pasti melihat sesuatu yang membuatnya khawatir,” katanya dengan suara yang lembut, lalu menatap ke arah pintu yang Catalina lalui.

 

LORONG RUMAH KEI — SUNYI, LUAS, DAN MENCEKAM

Catalina berlari melintasi lorong panjang rumah Kei—rumah bangsawan dengan dinding kayu gelap yang dipenuhi ukiran bunga mawar tua, lampu gantung emas yang menyala lembut, dan jendela besar yang memperlihatkan cahaya bulan yang cerah. Suara tapak sepatu nya bergema di lorong yang sunyi: TAK! TAK! TAK! TAK!—suaranya terasa keras dan mengganggu di tengah kesunyian.

“Kurumi! Kurumi!!” Catalina memanggil dengan suara tertahan, matanya memutar kiri dan kanan mencari tanda-tanda gadis kecil itu. Udara di lorong terasa lebih dingin dan sejuk, seolah sebuah ruang yang terpisah dari pesta ramai di belakangnya—hanya bunyi angin malam yang berdesir melalui jendela “swoosh…” yang terdengar.

Ia menoleh ke kiri dan kanan, memeriksa setiap sudut lorong—tidak ada siapa-siapa. Hanya bayangan yang dibuat oleh lampu gantung yang bergoyang lembut, melengkung di dinding dan lantai seperti makhluk yang hidup. Catalina berhenti di tengah lorong, dada nya naik turun dengan deras—nafasnya tersendat karena berlari cepat dan kecemasan.

“Baiklah… di sini tidak ada orang.” katanya dengan suara yang lembut, lalu memejamkan mata sebentar. Jemarinya menegang, kuku nya menggenggam telapak tangan sampai terasa sakit. “Aku akan mengeluarkan kekuatan CIP-ku… tidak ada waktu lagi.” gumamnya dalam hati, tekad yang membara muncul di mata nya ketika ia membuka mata.

 

TRANSFORMASI: “PRIME CIP CATALINA – HANIEL!!”

Catalina mengangkat tangannya perlahan ke atas, telapak tangan menghadap ke langit-langit. Di ujung jari-jari nya, sebuah percikan kecil berwarna pink muncul—flick… flick…—seperti nyala lilin yang lembut. Cahaya itu semakin membesar sedikit demi sedikit, menghasilkan cahaya yang lembut dan hangat.

Lalu—

“WOOOSHHH!!”

Api pink meletup dari telapak tangan Catalina dengan kecepatan tinggi, berputar seperti angin spiral kecil yang kemudian tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Cahaya itu menyelimuti lengannya dengan gerakan yang halus, lalu meluas ke lengan lain, bahu, dada, sampai seluruh tubuhnya—menyembunyikan gaun putih sederhana yang dikenakannya.

Di belakangnya, bayangan besar muncul dengan cepat—bentuk sebuah scythe raksasa dengan bilah panjang melengkung, seluruhnya berselendang api pink yang menyala terang. Batang scythe nya berwarna emas dengan ukiran bunga mawar yang rumit, terlihat kokoh dan kuat.

“PRIME CIP CATALINA—HANIEL!!” teriak Catalina dengan suara yang lantang dan penuh kekuatan, suaranya bergema di lorong yang sunyi.

“BAAAMMM!!”

Dalam sekejap—gaun putih sederhana Catalina robek menjadi butiran cahaya yang berterbangan di udara, lalu berubah menjadi gaun pertempuran yang menakjubkan:

Gaun putih-pink dengan garis emas yang membentuk pola rumit seperti sayap malaikat, bagian atasnya menutupi bahu dan dada dengan ujung yang melengkung seperti sayap, bagian bawahnya bergerak seperti ombak ketika ia bergerak. Sayap api pink yang besar membuka dari punggungnya dengan suara FWOOOOM—setiap bulu sayapnya terbuat dari api yang hangat tapi tidak menyengat, berkilau dengan cahaya merah muda dan pink. Rambutnya melayang ringan seperti didorong angin lembut, helai-helai rambut putih-pinknya menyala dengan cahaya yang sama dengan api sayapnya. Scythe-nya menjulang lebih tinggi dari tubuhnya, namun Catalina mengangkatnya semudah mengangkat bunga—seolah itu adalah bagian dari dirinya sendiri.

Lorong itu tersinari cahaya pink lembut dan gemuruh panas yang menyebar ke segala arah. Bayangan yang dibuat oleh cahaya itu bergerak di dinding, seolah ada ribuan malaikat yang menyaksikan transformasi nya.

Catalina menunduk melihat pakaiannya sendiri, mata pink nya membesar penuh kejutan. “Pak… pakaianku berubah?” ujarnya dengan suara yang lembut, lalu memegang rok gaunnya yang berkilau dengan jari-jari nya. “Wah… ini malah kece banget…” katanya dengan suara yang penuh kekaguman, sedikit lupa tentang bahaya yang menanti.

Namun dalam sekejap, wajahnya berubah serius. Ekspresi wajahnya menjadi tegas, matanya pink nya menyala tajam—pupilnya mengecil seperti predator yang sudah menemukan mangsanya. Cahaya di matanya terisi campuran amarah, sedih, getir, dan tekad yang tak bisa dijelaskan oleh satu kata.

Ia menatap ke arah pintu halaman belakang, tempat Kurumi menghilang—matanya tidak melepas pandang, seolah sudah melihat Tenka yang ada di sana. Napasnya berat tapi mantap, dada nya naik turun dengan teratur seolah menyiapkan dirinya untuk pertempuran.

“Baiklah…” katanya dengan suara yang tegas, tanpa nada ragu. “Ini akan memudahkan aku untuk melindungi Kurumi… dan semua orang.”

Angin dari sayap apinya berdesing kecil “swoosh…”, menyebarkan aroma api yang hangat di udara. Catalina menggenggam gagang scythe-nya dengan erat, jari-jari nya memerah karena tekanan—namun tangannya tidak gemetar sama sekali.

Lalu ia berteriak dengan suara lantang yang menggema di lorong kosong:

“TENKAAA!!!”

Gaung suaranya memantul di dinding, lantai, dan langit-langit—“gaung… gaung… gaung…”—seolah memanggil musuhnya untuk hadir.

“AKU AKAN MEMBALASKAN KEMATIAN SELURUH UMAT MANUSIA DI MASA DEPAN!!!” serunya dengan suara yang penuh amarah dan kesedihan, matanya menyala lebih terang. “KEMATIAN SEMUA ORANG YANG AKU SAYANGI!!”

Sorot matanya berubah—lebih tajam, lebih penuh tekad. Ia merasakan memori masa depan yang samar: kematian teman-temannya, kehancuran dunia, dan wajah Tenka yang penuh kebencian.

“AKU AKAN MERUBAH TAKDIR ITU!!” teriaknya lagi dengan suara yang lebih kuat, seolah menantang takdir itu sendiri.

Api pink di sayapnya makin besar—“WHOOOSHH!!”—menyinar terang sampai lorong itu seolah menjadi siang hari. Catalina melangkah maju dengan langkah yang mantap, scythe-nya diangkat ke atas kepala—siap menghadapi apa pun yang ada di depan nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!