NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:876
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Setelah berbincang bersama Nicole dan Justin sampai membuat Ardi menyesal kerena Nicole dan Justin merupakan kawan lama dari Rafendra dan mereka bertiga sangat dekat sampai Ardi diancam oleh Nicole dan Justin.

"Fen, emang lo dulu ketemu sama mereka dimana, kok kayak akrab banget?" Tanya Kristina kepada Rafendra. "Oh itu, dulu aku pernah masuk ke kemiliteran jadi kenal dengan mereka, tapi setelah mereka naik pangkat dan aku gagal aku mutusin keluar dan gabung ke perusahaan orang tuamu" Penjelasan Rafendra.

"Loh lo kenapa keluar bukanya bagus ya kalau udah masuk militer" Tanya Kristina kepada Rafendra. "Ya enak kalau udah jadi kapten kayak mereka, kalau masih anak buah ya enggak enak" Sahut Rafendra.

"Oh gitu gua kira lo pindah ke pasukan khusus atau gimana gitu" Ucap Kristina kepada Rafendra. "Hahahahaha enggak lah, mending keluar dari militer lebih enak kerja di perusahaan dari pada di militer" Ucap Rafendra.

Rafendra dan Kristina kemudian duduk kembali di mejanya sambil menikmati acara pesta ulang tahun Adijaya selesai. Disela sela obrolan mereka Rafendra melihat sosok yang tidak asing yang mendekat kearah dia dan Kristina.

Yang di lihat Rafendra adalah Pak Subroto dan Jendral Herman. Setelah sampai di meja Rafendra dan Kristina Jendral Herman kemudian menyapa mereka. "Wahhhh wahhh anak muda sekarang kalau pacaran sukanya duduk di pojok ya" Ucap Jendral Herman.

Sontak mendengar itu Kristina langsung menoleh kebelakang dan melihat Jendral Herman dan Papanya sudah berdiri dibelakangnya. "Paman Herman" Ucap Kristina dan seketika Kristina langsung berdiri dan memeluk Jendral Herman.

Sontak hal itu membuat Rafendra penasaran dengan hubungan mereka berdua. "Paman paman juga di undang ke acara ini?" Tanya Kristina kepada pamannya itu.

"Paman enggak di undang nak, cuma ini papamu maksa paman buat menemaninya karena mamamu enggak bisa ikut" Sahut Jendral Herman.

"Emang mama kemana pa?" Tanya Kristina kepada Papanya. "Mamamu lagi sibuk, tadi dirumah teman temannya pada ngumpul jadi papa ngajak paman Herman aja" Jawab Subroto kepada anaknya.

"Kita bertemu lagi Rafendra" Ucap Jendral Herman kepada Rafendra. Sontak Rafendra langsung memberikan hormat kepada Jendralnya itu. "Siap Jendral, maaf saya tidak tau kalau Jendral juga disini" Ucap Rafendra.

Kejadian itu dilihat oleh Kristina dan timbul rasa penasaran dihatinya dengan Rafendra. "Sudah jangan formal formal disini ingat... " Ucap Jendral Herman yang tergantung.

"Ingat apa paman?" Tanya Kristina yang sudah melepaskan pelukannya. "Maaf anak kecil tidak boleh tau urusan orang dewasa" Ucap Jendral Herman kepada keponakannya itu.

"Iya iya, ada hal yang seharusnya tidak boleh aku ketahui kan paman?" Sahut Kristina dengan nada yang kesal. "Nah itu tau, tapi suatu saat kamu pasti akan tau siapa sosok pria yang di sampingmu ini" Ucap Jendral Herman kepada Kristina.

Rafendra yang mendengar itu hanya terdiam karena bingung untuk menganggapi ucapan Jendral nya itu. "Kami boleh ikut duduk di sini juga kan nak?" Ucap Subroto kepada Rafendra dan Kristina.

"Boleh pak silahkan" Ucap Rafendra kepada Subroto sambil mempersilahkan mereka berdua duduk. Dikejauhan Ardi melihat Subroto dan Jendral Herman pun memiliki rencana untuk kembali membuat malu Rafendra.

"Wahhh wahhh pas sekali Jendral Herman ada disini, aku ajak ayah aja kesana kerena kalau Kristina tau gua punya canel sekuat Jendral Herman pasti dia akan bertekuk lutut di hadapanmu" Ucap Ardi di dalam hatinya.

Ardi yang belum jera akhirnya menjadi mencari ayahnya yang berada si meja rekan rekan bisnisnya. "Ayah, ayo aku ajak menemui Jendral Herman" Ucap Ardi.

"Lohhh Jendral Herman disini, padahal ayah enggak mengundangnya" Ucap Adijaya karena baru mengetahui bahwa Jendral Herman hadir. "Iya ayah tadi Jendral Herman datang bersama Pak Subroto" Sahut Ardi.

"Iya udah ayo kesana ayah ingin menyapa kawan lama ayah" Ucap Adijaya sambil berjalan ke arah Jendral Herman duduk. Adijaya yang melihat kawan lamanya itu akhirnya dengan cepat menghampirinya.

"Wahh ini pada ngumpul disini ya" Ucap Adijaya yang sudah sampai di mejanya Rafendra dan Kristina. Kristina yang melihat Ardi yang ikut bersama ayahnya ke tempat duduk mereka merasakan rasa yang tidak nyaman.

Rafendra yang melihat itu kemudian memegang tangan bosnya itu yang dimaksud untuk memberikan rasa aman kepada Kristina. "Adijaya lama tidak bertemu" Ucap Jendral Herman sambil menyalami kawannya itu.

"Hahahahaha, tambah gagah aja kamu Her dan kamu juga Subroto" Ucap Adijaya kepada kedua kawannya itu. "Hahahahaha kamu bisa saja Jaya" Ucap Jendral Herman.

"Kamu kenal dengan Rafendra juga Her?" Tanya Adijaya kepada Herman. "Tentu aku mengenalnya, dia adalah murid kesayanganku dan sudah aku anggap sebagai anakku" Ucap Jendral Herman sambil merangkul leher Rafendra.

"Wahhh wahhh jarang jarang kamu mau melatih orang sampai sampai dia kamu anggap sebagai anak, pasti Rafendra ini sangat spesial bukan?" Tanya Adijaya.

"Jelas dia salah satu murid terbaikku dan kamu tau Jaya dia bisa mengalahkan satu pleton tentara militer sendirian tanpa senjata" Ucap Jendral Herman yang memberitahukan kehebatan Rafendra.

"Benarkah, wahh masih mudah sudah hebat sekali kamu ini nak" Ucap Adijaya sambil melihat ke arah Rafendra. "Tidak tuan, saya tidak hebat sama sekali" Ucap Rafendra.

"Nahhh ini yang aku suka dari dia Jaya, dia tidak sombong dengan kekuatan yang dia miliki" Ucap Jendral Herman. "Hahahahaha, aku tertarik dengan dirimu nak, mau kah kamu gabung di perusahaanku" Tanya Adijaya.

"Lahhh jangan Jaya, dia sudah bekerja di perusahaanku dan aku sudah patenkan dia di perusahaan ku" Jawab Subroto.

"Hahahahaha, iya iya aku tau, beruntung kamu mendapatkan karyawan sebagus dia" Ucap Jaya. Sontak obrolan itu membuat Ardi merasa semakin kecil dihadapan Rafendra.

Ardi yang dari tadi ingin pamer karena dia mengenal Jendral Herman malah sekarang dia diam karena melihat Jendral Herman sudah menganggap Rafendra seperti anaknya sendiri.

Sedangkan Kristina yang mendengar itu pun kaget dengan kemampuan Rafendra. "Gila ini orang apa orang pantes saja kemarin dia enteng sekali mengalahkan sepuluh mafia" Ucap Kristina dihatinya.

"Ehhh Fen, lo berhutang banyak penjelasan ke gua, setelah dari sini lo jelasin ke gua maksud omongan paman Herman tadi" Bisik Kristina ke Rafendra. "Iya iya bu bos nanti aku jelasin" Ucap Rafendra dengan bisik bisik juga.

"Ehhh bentar ini kalian bisik bisik ada apa?" Tanya Subroto kepada Rafendra dan Kristina. "Halah kayak kamu enggak pernah muda saja, anakmu ini pasti berbisik sesuatu yang mesra dengan pacarnya" Ucap Adijaya.

Subroto dan Jendral Herman pun kaget. "Kalian berdua pacaran?" Tanya Subroto kepada Kristina dan Rafendra. "Emmmm, iya pa, aku dan Rafendra pacaran" Ucap Kristina yang berbohong karena dia enggak mau kalau Ardi tau kalau dia dan Rafendra tidak berpacaran.

"Wahhh wahhh baru bekerja beberapa hari bersama ponakanku kamu sudah pacaran aja Fen" Ucap Jendral Herman. "Hehehehehe" Rafendra cuma bisa cengengesan.

Sontak pengakuan Kristina itu membuat wajah keduannya bersemu merah. "Yahhh syukurlah anakku punya pacar yang bisa melindunginya sekarang" Sahut Subroto yang merasa bersyukur bahwa rencananya berjalan dengan lancar.

"Rafendra ingat, jangan perna sakiti hati ponakan kesayangan saya, kalau sampai saya tau kamu sakiti dia bersiaplah" Ucap Jendral Herman kepada Rafendra.

"S-Siap Jendral saya akan jaga Kristina dengan jiwa raga saya" Ucap Rafendra yang takut karena hukum dari Jendral Herman tidak main main. "Hahahahah bagus bagus aku suka tanggung jawabmu" Sahut Jendral.

Setelah itu mereka berlima lanjut mengobrol disana dan Ardi pergi karena dia sudah tidak bisa berbuat apa apa. Adijaya kemudian pergi untuk memberikan sambutan diatas panggung yang sudah disiapkan.

Rafendra dan Kristina hanya terdiam karena mereka merasa sangat deg deg kan setelah pengaku Kristina kepada papanya dan kesanggupan Rafendra untuk menjaga Kristina walaupun mereka belum resmi pacaran.

Tapi belum tau juga apakah setelah kejadian ini mereka memutuskan pacaran atau tetap sebatas bos dan karyawan saja. Tinggal bagaimana perasaan mereka berdua kedepannya.

1
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!