NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Pagi harinya.

Kristian yang sudah siap pun keluar kamarnya untuk turun kebawah. Tapi setelah dia keluar kamar dia berpapasan kembali dengan Rafendra yang juga baru keluar. Kristina tanpa dia sadari dia terdiam dan terpaku melihat Rafendra yang memakai setelan jas hitam sehingga membuat Rafendra sangat menawan dimatanya.

"Na kamu kenapa kok bengong?" Tanya Rafendra yang melihat Kristina diam saja. "Eh enggak enggal fen gua enggak apa apa, lo udah siap?" Tanya Kristina yang tersadar dadi lamunannya.

"Udah yuk, mau berangkat sekarang atau mau sarapan dulu" Tanya Rafendra. "Emmm kayaknya kita sarapan dulu deh pumpung masih jam enam" Sahut Kristina.

Rafendra hanya mengangguk dan turun bareng dengan Kristina. Setelah sampai di lantai bawah mereka berdua bertemu dengan Subroto dan Jendral Herman yang sedang sarapan ngopi di ruang tamu sambil ngobrol.

"Loh kalian pagi pagi udah rapi mau berangkat kerja sekarang?" Tanya Subroto. "Iya Pak, Kristina sama Rafendra mau berangkat sekarang takut nanti kena macet tapi sebelum berangkat mau sarapan bentar" Sahut Kristina.

"Oh iya udah sana tapi kayaknya baru ada roti saja dimeja" Sahut Subroto. "Lo enggak apa apa kan kalau sarapan Roti?" Tanya Kristina kepada Rafendra.

"iya enggak apa apa Na" Ucap Rafendra. "Yakin?" Tanya Kristina kembali. Rafendra hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Kristina.

Akhir mereka berdua memutuskan untuk sarapan roti saja di pagi hari. Setelah beberapa saat mereka berdua akhirnya selesai sarapan dan memutuskan untuk berangkat ke kantor.

"Pa, aku berangkat dulu ya" Ucap Kristina berpamitan dengan papanya. " Saya juga Om ijin berangkat" Ucap Rafendra sambil menyalami dan mencium tangan Subroto.

"Iya kalian hati hati dijalan" Ucap Subroto. "Jendral saya berangkat dulu" Ucap Rafendra sambil mencium tangan jendral Herman.

"Iya hati hati dijalan dan aku titip ponakanku" Sahut jendral Herman. "Oh iya Pa, mama dimana?" Tanya Kristina. "Mamamu tadi keluar ke belanja sayur sama simbok, nanti papa pamitin ke mama kalau kamu dan Rafendra sudah berangkat" Sahut Subroto.

"Iya udah Kristina berangkat dulu ya pa, Paman Kristina berangkat" Ucap Kristina berpamitan dengan papa dan pamanya itu. Setelah berpamitan mereka berdua pun masuk kedalam mobil.

Didalam mobil anehnya Kristina tidak mau duduk didepan dekat dengan Rafendra karena dia masih deg deg kan kalau dekat dengan Rafendra. "Kamu enggak duduk didepan Na?" Tanya Rafendra.

"Eh E-Enggak Fen, gua dibelakan aja" Sahut Kristina. "Oh iya udah kita berangkat sekarang ya" Sahut Rafendra.

"Iya" Jawab singkat Kristina. Rafendra kemudian menjalankan mobilnya keluar dari rumah orang tua Kristina menuju ke kantor mereka.

Selama perjalanan tidak ada obrolan sama sekali diantara mereka, Rafendra yang merasa kalau Kristina sedikit mendiamkan dirinya pun Rafendra cuma diam karena dia tidak mau ikut campur sama masalah pribadi bosnya itu.

Tapi tidak dengan Kristina dia berulang kali melirik Rafendra dari belakang. "Aduh kenapa sih gua, kalau kayak gini sih kesannya gua yang menghindari dia" Ucap Kristina dalam hatinya.

"Gimana ini, mau mulai ngobrol tapi hati gua masih deg deg kan, tapi kalau diem terus dia bakalan marah enggak sama gua" Ucap Kristina didalam hati.

"Aduh Na Na, ada apa sih dengan hati lo, bukanya Rafendra itu bukan siapa siapa lo kenapa lo sampai kayak gini" Ucap Kristina yang merasakan perasaan yang tidak menentu karena dia bingung mau bicara apa sama Rafendra karena saking gugupnya dia.

Selama satu jam lebih perjalanan tidak ada obrolan sama sekali sampai mereka tiba didepan Kantor. Setelah memikirkan mobil Kristina buru buru keluar agar dirinya tidak merasa deg deg kan lagi ketika bersama Rafendra.

"Lah itu bu bos kenapa, dari tadi pagi kok aneh gitu" Guman Rafendra dari dalam mobil sambil melihat tingkah bosnya yang seperti menjauhi dirinya. "Kayaknya bu bos mau jauhin aku, ya sudah lah mungkin dia sudah memiliki cowok yang mau dia jadiin pacar yang sesungguhnya" Ucap Rafendra.

"Hah, padahal udah mulai nyaman eh taunya dia malah menjauh ya sudah lah belum rezeki aku kali, hehehe" Ucap Rafendra yang melihat sikap bosnya itu berubah.

Tapi yang tidak di sadari Rafendra bahwa sebenarnya Kristina itu memiliki perasaan yang dalam untuk Rafendra cuma Kristina belum bisa mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya itu ke Rafendra sehingga Rafendra mengira kalau Kristina sudah menemukan pria yang cocok untuk dirinya.

Disisi lain Kristina yang sudah masuk kedalam lift pun merasa lega karena dia tidak tau harus bersikap apa dengan Rafendra. "Maafin gua Fen, gua enggak tau apa yang terjadi sama gua padahal kemarin kemarin enggak gini" Ucap Kristina ketika didalam lift.

Setelah sampai di lantai atas Kristina langsung masuk ke dalam ruangannya dan duduk di sofa yang tepat di depan meja kerjanya. Sambi menyenderkan tubuhnya ke sofa dia memejamkan matanya untuk mengatur hatinya kembali agar menjadi biasa lagi dengan Rafendra.

"Hah, semakin gua coba untuk biasa semakin gua jatuh hati ke lo Fen" Ucap Kristina didalam hatinya. "Hah ayo na lo harus biasa lagi ingat dia itu bukan siapa siapa lo, dia cuma karyawan yang suka rela ngebantuin lo kemarin" Ucap Kristina ke dirinya sendiri.

Setelah beberapa saat Kristina melihat Rafendra yang sudah sampai lantai atas dan langsung duduk di meja kerjanya. "Maaf Fen sementara waktu kita jauh jauhan dulu sampai hati gua kembali lagi seperti semula" Ucap Kristina.

Setelah beberapa saat sekertaris Kristina yaitu Meilynda datang, Mei yang melihat Rafendra sudah datang memutuskan untuk menghampirinya karena dia ingin menanyakan perihal acara kemarin. Karena Mei pikir kalau sahabatnya itu belum datang.

"Fen gimana acara kemarin ada masalah enggak?" Tanya Mei kepada Rafendra. "Eh bu Mei, Alhamdulillah lancar bu tanpa ada halangan, cuma... " Ucap Rafendra yang terhenti.

"Cuma apa Fen?" Tanya Kristina kembali. Akhirnya Rafendra menceritakan kejadian diacara kemarin, sangking asiknya Rafendra bercerita Mei pun duduk tepat dijalan Rafendra sambil mendengarkan cerita Rafendra.

Disela sela Rafendra cerita mereka berdua tertawa karena Rafendra menceritakan kejadian yang membuat malu Ardi anak Adijaya yang agak sombong itu.

"Hahahaha, gila gila gua enggak nyangka lo itu punya koneksi sekuat itu" Ucap Mei yang telah mendengar keseluruhan cerita dari Rafendra.

"Bukan koneksi bu tapi mereka itu teman saya, dan Jendral Herman itu cuma pelatih saya saja bu cuma saya sudah Jendral Herman anggap seperti anaknya sendiri" Ucap Rafendra.

"Ya sama aja lo itu hebat, pantes saja kemarin gua enggak asing dengan seni beladiri lo ternyata itu alasnya" Ucap Mei. "Heheheh, maaf Bu sebenarnya saya tidak mau semua orang tau tentang itu" Sahut Rafendra sambil tertawa.

"Terus terus Kristina gimana mendengar semua tentang lo kemarin?" Tanya Mei kembali. "Ya bu bos cuma bengong saja bu, karena sama sama kaget" Ucap Rafendra.

"Hahahaha, gua tau ekspresinya ketika dia bengong kayak orang bego, hahahaha" Ucap Mei yang sambil tertawa. "Iya sih bu, lucu kalau lihat wajib bu bos kayak orang polos gitu" Ucap Rafendra yang ikut tertawa.

Obrolan mereka berdua pun berlanjut sampai ada karyawan yang datang baru mereka akhir obrolan itu. Tapi tanpa disadari Kristina yang didalam pun sedari tadi geram dengan tingkah sahabatnya itu.

"Ishhhh kenapa sih mereka berdua kayak asik gitu pakai ketawa ketiwi lagi" Ucap Kristina dengan nada yang kesal. "Itu juga Mei kenapa juga kayak gatel gitu sama Rafendra mana lagi senyuma di manis manisin" Ucap Kristina yang cemburu dengan sahabatnya itu.

"Awas lo Mei, gua bakal bikin perhitungan sama lo nanti" Ucap Kristina didalam ruangannya itu. Setelah beberapa saat Mei masuk keruangan bosnya itu karena dia ingin menaruh laporan dan jadwal kegiatan bosnya untuk minggu ini.

Setelah masuk ruangan Kristina Mei kaget karena melihat sahabatnya itu sudah ada didalam ruangan. "Lah kapan lo dateng, perasaan tadi gua enggak lihat lo dateng ke kantor?" Tanya Mei yang bener bener dibuat kaget oleh Kristina

"Lo itu pura pura enggak tau apa gimana sih, jelas jelas gua disini sudah dari tadi jam setengah delapan" Ucap Kristina yang kesal dengan sahabatnya itu.

"Hah apa udah dari tadi dong" Ucap Mei. "Iya iya lah udah dari tadi, udah juga lihat lo ketawa ketiwi sama Rafendra" Ucap Kristina agak judes ke Mei.

"Oh lo lihat gua bicara sama Rafendra tadi" Sahut Mei. "Iya gua lihat dari awal lo duduk sampai lo pergi, kayaknya lo nyaman ya ngobrol sama Rafendra" Sindir sahabatnya itu.

"Ini anak pasti punya perasaan sama Rafendra, kayaknya enak juga gua kerjain" Ucap Mei didalam hatinya karena dia tau bagaimana sikap sahabatnya ketika sedang jatuh cinta.

"Em kalau dibilang nyaman sing nyaman Na, apalagi Rafendra itu ganteng, badan hanya berisi tapi kekar siapa nuga yang enggak nyaman ngobrol sama dia" Goda Mei kepada Kristina.

"Hah apa coba lo ulangi lagi" Sahut Kristina yang sudah terpancing. "Nah kena kan lo Na" Ucpa Mei dari dalam hatinya

"Iya gua nyaman kok bicara dan ngobrol sama Rafendra, orangnya asik, ganteng lagi" Ulang Mei dan mempertegas ucapannya. Kristina yang mendengar itu pun langsung berdiri.

"Maksud lo apa Ha? Lo suka sama Rafendra?" Ucap Kristina yang mulai terpancing. "Kalau dibilang suka sih belum tapi kalau tertarik iya yahhh mungkin gua mau pdkt dulu sama Rafendra" Ucap Mei yang terus menggoda Kristina.

Sontak kata kata itu membuat hati Kristina teriris iris dan tanpa dia sadari dia mulai meneteskan air matanya. Mei yang melihat itu pun menghentikan godaannya.

"Na lo kenapa nangis?" Tanya Mei. "Lo jahat sama gua Mei, lo tega mau ngambil Rafendra dari gua" Ucap Kristina sambil menangis. "Lah bukannya lo itu cuma bosnya Rafendra dan Rafendra itu cuma sebatas karyawan yang bantuin lo" Ucap Mei.

"Iya gua tau, tapi lo jangan ambil dia dari gua Mei, gua cinta sama dia" Ucap Kristina tanpa dia sadari karena dia sudah tidak bisa membendung rasa sakit harinya karena ucapan sahabatnya itu.

"Aduh kayaknya gua kelewatan bercandanya" Ucap Mei dalam hatinya. "Lo bener bener jatuh cinta sama Rafendra?" Tanya Mei yang mencoba meyakinkan ucapan Kristina.

"Iya gua cinta sama Rafendra, gua nyaman dideket dia, gua merasa aman sama dia dan gua enggak mau dia diambil orang lain" Ucap Kristina yang diiringi tangisan.

"Aduh ayo duduk dulu Na, maafin gua ya gua tadi cuma bercanda" Ucap Mei yang mengajak kristina duduk di sofa. "Maksud lo apa hah?" Ucap Kristina.

"Maksud gua, gua minta maaf karena gua tadi bercanda Na, habis lo kalau baru jatuh cinta mudah kali buat ditebak jadi gua tadi godain lo, hehehe" Ucap Mei sambil tertawa.

"Lo jahat Mei sama gua, kenapa juga lo godain gitu lo enggak tau apa bagaimana sakitnya hati gua dengan tadi?" Ucap Kristina yang masih menangis.

"Iya iya gua minta maaf, janji deh gua enggak akan ngerebut Rafendra dari lo" Ucap Mei sambil tersenyum. "Ishhh awas aja kalau lo macem macem sama dia" Ucap Kristina sambil mengusap air matanya.

"Hahaha, iya iya oh iya gua mau tanya sejak kapan lo itu jatuh cinta sama Rafendra?" Tanya Mei. "Em itu sejak kemarin di rumah gua" Ucap Kristina.

"Hah maksudnya?" Tanya Mei yang bingung. Dan akhirnya Kristina menceritakan semuanya dari awalnya kejadian dipesta sampai kejadian di jatuh dipelukan Rafendra ketika dikamar dan hanya menggunakan baju tidur yang sexy.

"Wahhh bener bener berani lo Na" Ucap Mei. "Ya mau gimana lagi gua lupa kalau lagi pakai baju kayak gitu" Ucap Kristina.

Mei hanya geleng geleng mendengar penjelasan Kristina. "Nah mulai kejadian itu gua setiap deket dengan dia selalu deg deg kan dan enggak tau mau apa sampai sampai gua salting terus Mei" Ucap Kristina.

"Ya kalau gitu mending lo ungkapin aja perasaan lo ke dia biar lega hati lo" Saran Mei. "Enggak ah, masak gua yang ngungkapin duluan" Ucap Kristina yang menolak saran dari sahabatnya itu.

"Ya enggak ada salahnya juga kalau cewek yang ngungkapin dulu perasaannya, toh diluar sana juga banyak yang kayak gitu" Ucap Mei.

"Enggak ah gengsi gua kalau harus bilang duluan" Ucap Kristina yang masih menolak. "Hah terserah lo aja Na, tapi jangan salahin gua kalai Rafendra kepincut cewek lain karena lo tau kan kalau cewek cewek dilantai ini cantik cantik semua" Ucap Mei kepada Kristina.

Kristina yang mendengar itu hanya terdiam memikirkan omongan sahabatnya itu, karena dia menyadari bahwa di lantai ini benyak cewek cewek yang cantik dan kemungkinan Rafendra untuk terpikat sangatlah besar.

1
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
yg banyak tor
Tumpang: siap kak
total 1 replies
Glastor Roy
up
Tumpang: udah kak
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!