mhn maaf sebelumnya jika banyak typo soalnya author baru.
"hey....lihatlah zara ayahnya ada 2,ibunya juga 2" kata imran."waaah....enaknya punya ibu 2..." kata aya."wkwkwk....." seru teman teman yang lain.mereka tidak tau seberapa hancur hatiku saat itu dan mereka tidak pernah sadar telah melukai hati dan mental seorang anak perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilifafaxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inilah kisahku bab 19
Terkadang aku merasa heran dengan hidup yang orang orang pilih, kenapa ya mereka suka menyengsarakan diri sendiri demi apa coba, menyukai yang bukan miliknya mencoba mempertahankan apa yang jelas jelas menjadi milik orang lain sungguh tidak bisa dipikirkan memakai akal pikiran ku
" maaf ya mbak san, aku hanya bisa mendengarkan keluh kesah kamu, tanpa bisa memberikan solusi apapun karna aku sendiri juga belum pernah menikah " aku mengusap punggung mbak santi yang terus menangis pilu
" nggak papa ra, aku bisa cerita gini aja rasanya udah lega..." jawab dia sambil mengusap ingus yang terus keluar karna tangisannya
" oh ya mbak san, maaf ya mbak aku mau tanya tapi kalau mbak san nggak mau jawab juga nggak papa sih " karna di otak ku penuh dengan pertanyaan
" iya ra, tanya aja nggak papa " jawab dia
" keluarganya mbak santi apakah tidak keberatan mbak kalau kamu jadi istri kedua yang hanya dinikahi sirih begini mbak ?"
" eeeeh....anu...eng....ya nggak setuju ra aku menentang mereka, hanya adek ku yang cowok yang menyetujui makanya kemarin pas aku akad hanya ayahku yang datang ra " jawab dia agak ragu dan nggak enak
dan aku sangat shok dengernya astagaa.....dalam hatiku, nih orang terbuat dari apa ya sampai menentang orangtuanya demi lelaki beristri. Ganteng sih memang good looking dan punya usaha, tapi suami orang astagaa....ampe rasanya aku ingin penepok jidat ku sendiri
" owaaalaaah....la terus mbak, ibunya mbak santi gimana apa nggak marah mbak...? Maaf ya mbak aku bicara secara logika " aku merasa tidak enak
" ya marah ra. Sampai aku nggak di akui anak, apalagi kakak Perempuanku juga jahat ibuku itu yang di sayang ya malah kakak ku itu, padahal dia beban di keluarga. Mentang mentang suami dia orang berada, sedangkan sama aku ibuku seperti tidak pernah menyayangiku " dia kembali menangis pilu
"Huuuufffffttt......" aku menghela nafas berat, sambil membatin ya jelas aja gimana orangtua nggak kesel kalau anaknya nggak bisa dikasih tau udah salah tapi tetep aja dijalani.
(note : ibunya mbak santi ini orangnya masih muda dan cantik, ayahnya juga lumayan ganteng kalau muda )
Dan mohon maaf bukannya aku type orang yang yang bermuka dua atau bagaimana tapi memang yang hidup yang di jalani temenku ini bener bener sangat bertentangan dengan prinsip hidup yang aku jalani.
Aku lagi mencoba menjalankan hubungan serius dengan orang yang sebenarnya tidak seberapa aku sukai, aku memilihnya karna dia sangat menyayangiku, jelek memang dia nggak good looking, hidupnya biasa aja, kelebihannya cuma dia mantan atlet dan berotot tapi setidaknya dia single, bukan punya orang.
berkali kali aku mengucap istighfar dalam gumamanku dan juga didalam hatiku
" yaudah ya mbak san...sabar, mudah mudahan apa yang mbak san alami sekarang nanti akan berbuah manis, ibunya mbak santi mau merestui dan ibunya mas deni juga menerima mbak santi dengan baik " aku tetap berdoa yang baik bak untuknya. Karena aku sendiri juga kasihan melihat dia seperti itu, tapi apa yang dia jalani jelas salah.
" yaudah ya mbak san aku mau balik kamar dulu mau mandi karna aku kerja siang mbak " aku pamit kembali ke kamar
setiba di kamar aku merebahkan diriku sambil bernafas kasar sambil menatap langit langit
bagaimana mbak Santi bisa menjalani kehidupan macam itu, apakah karna wajah gantengnya mas deni ya...? Atau apa...? Lalu aku memejamkan mataku sebentar melepas rasa lelah karna mendengar cerita mbak santi cukup menyedot tenaga serta pikiranku.
Klunting
" sayang nanti malem pulang kerja aku jemput ya " mas hen memberikan pesan singkat padaku
" hemmmm...." balas ku lalu aku bergegas mandi tadi nya yang ingin istirahat jadi segar kembali karna aku benar benar ingin menceritakan tentang mbak santi pada mas hen
Aku bergegas berangkat kerja meninggalkan mbak santi dengan segala kegalauan nya berharap terhibur dengan devi dan anak anak yang lain....hari yang ku lalui hari ini benar benar melelahkan bikin emosi jiwa.
" mbak zaraaa.....udah ngecek atm belum...? " teriak devi bersemangat
" apaan deh kmu dev, teriak teriak begitu...." aku mengomel pada devi yang tiba tiba menyambutku dengan teriakan seperti kebahagiaan
" wah mbak zara ini ketinggalan deh...bonus kita keluar mbak...yeeeeiii....kita bulan ini kan mencapai target penjualan jadi bonus udah keluar hooree...." devi terus berputar putar sambil bersorak bahagia
" Alhamdulillah....lumayaaan...aku bisa kirim ke nenek kalau begitu dev " aku pun ikut merasakan kebahagiaan itu sebab aku bisa mengirimkan bonus ku ke nenek di kampung
Lalu kami melanjutkan pekerjaan masing masing tanpa hambatan. Rupanya aura kebahagiaan itu menyebarkan semangat diantara kami semua....
Hingga malam pun tiba aku pulang dan mas hen sudah menunggu ku di pintu samping seperti biasa
" dek nanti mampir rumah mas ya biar akrab sama ibu " kata mas hen sambil menuntunku naik ke motor
" baiklah mas " aku tersenyum kaku karna masih trauma dengan apa yang kulihat saat pertama main kerumah mas hen waktu itu
Sampailah kami di rumah mas hen
" hen...waduh pulang sama calonnya ya...? " sapa tetangga mas hen ramah
" eh iya bude, hehe...mari bude mau masuk dulu " ucap mas hen sopan, aku pun tersenyum mengangguk kepada tetangga itu
" assalamualaikum....." mas hen masuk rumah dengan menggandeng tangan ku
" wa" alaikum salaaam...ooooom....waah om pulang sama tante buuuu....." teriak keponakan mas hen memanggil ibu
" apa sih iren teriak teriak gitu..." omel ibu mas hen
" buu...." aku menyapa sambil Salim dan rupanya ibu mas hen udah dandan rapi seperti mau keluar
" iya nak, silahkan santai aja ya di temani iren sama hendro ya....ini ibu mau pengajian nak..." sambil menyambut tangan ku lalu bergegas pergi karna sudah di tunggu tetangganya di depan
Mas hen ke belakang bikin minuman untuk kami lalu telponku berdering
waduuuh....galang....
" ha..halo...iya lang ada apa...? Tumben telp " jawabku agak tergagap takut mas hen marah
" nggak papa ra pingin telp aja " jawabnya di sebrang sana. Lalu mas hen datang dengan membawa teh hangat
" ini ra di minum ya " what...!!! Dia panggil nama, apakah dia marah
Lalu mas hen duduk disampingku karna kita lagi santai duduk di lantai teras dan aku pun dengan santainya merebahkan kepala ku di paha dia
sambil terus menelpon galang ngobrol sambil kadang kita tertawa
Mas hen diam saja sambil mengelus kepala ku, sebenarny aku nggak enak tapi entah mengapa aku masih melanjutkan obrolan dengan galang.
itulah aku, sebrengsek itu aku memang...sangat jahat. aku pun tidak memiliki rasa
Lalu aku pamit ke kamar mandi untuk pipis.
" udah dulu ya lang aku mau keluar " bohong ku sama galang padahal di samping aku ada mas hen dengan segala wajahnya yang udah merah padam
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai...hai....lili lovers like dan komen nya ya...untuk othor amatir ini supaya othor bersemangat terus untuk melanjutkan. Othor butuh asupan nih...
Trims ya..muuuaaach...