Galaxio

± Setahun berlalu...

Saat ini Gala sudah duduk di bangku kelas 11 dan akan memasuki semester 2. Sejak kepergian Luna ke Korea untuk pertukaran pelajar, sejak saat itu juga Gala menjadi sosok yang berbeda. Tak ada lagi Gala si good boy, melainkan sebaliknya. Kepergian Luna benar-benar mengubah seorang Galaxio. Lelaki itu hanya menjadi good boy ketika dihadapan Maminya, selebihnya Gala bahkan jauh diatas kata buruk. Dia juga membentuk geng bersama Skylar dan Arnav, yang diberi nama Black Pearl (BP). Jika dulu Gala selalu membela siswa/i yang dibully, maka kini justru Gala yang paling anti dengan anak-anak penerima beasiswa. Satu-satunya penerima beasiswa yang berhasil berada di dekat Gala hanya Aruna, gadis yang kini berstatus sebagai kekasih Galaxio.

Hubungan mereka dan berubahnya sifat Gala benar-benar menjadi wajah baru di SHS. Jika ada yang bertanya kenapa Langit hanya diam saja, itu karena berita tersebut tak pernah sampai ke telinga Langit. Ia terlalu mempercayai anaknya itu, sehingga tak ada lagi mata-mata yang diletakkan oleh Langit di sekolah itu. Di sisi lain, Gala kini menjabat sebagai ketua tim basket andalan SHS, sedangkan Aruna menjadi ketua tim cheers. Dengan menyandang status sebagai pacar seorang Galaxio, benar-benar membuat derajat Aruna terangkat. Jika sebelumnya ia selalu menjadi bahan olok-olokan, namun sejak mereka resmi berpacaran, maka tak ada lagi seorang pun yang berani menyentuh Aruna.

Pagi ini, seperti biasa, Gala berangkat sekolah bersama Aruna. Mereka berjalan berdampingan di koridor dengan Aruna yang mengapit lengan Gala. "Kamu nanti ada latihan basket ya sayang?" tanya Aruna. "Hm" jawab Gala. Tak hanya menjadi badboy, Gala juga menjadi sosok yang dingin sejak saat itu. "Kamu ih,,, aku nanya jawabnya cuman Hm aja" ujar Aruna bersedekap. Gala tersenyum kecil dan hanya menggeleng. Saat mereka berbelok di koridor, tiba-tiba... Brukkk... Gala menyenggol bahu seseorang, hingga membuat gadis itu terjatuh. Deg... Tubuh Gala seketika menegang saat dirinya merasa seolah dejavu. Terlebih saat gadis itu bangkit dan mengangkat wajahnya.

Matanya melebar dan jantungnya seakan berhenti berdetak, saat matanya bersitatap dengan mata yang sejak dulu ia dambakan. "Sorry,,, saya gak sengaja" ujar Luna membungkuk kecil, lalu beranjak pergi. Dengan sigap, Gala menahan pergelangan tangan Luna hingga gadis itu berbalik dan menghadapnya. "Kamu... Kap...." "Sayang" sahut seorang lelaki yang menghampiri mereka. Lelaki itu langsung menarik Luna dari genggaman Gala dan membawanya ke belakang punggung lelaki itu. "Angkasa?" gumam Gala mengernyit. "Lo? Lo manggil Luna apa tadi?" tanya Gala. "Sayang. Kenapa? Salah kalo gua manggil cewek gua sendiri dengan sebutan sayang? Toh,,, lo juga manggil gitu kan sama cewek lo" ujar Angkasa menatap tajam Gala.

"Lo bercanda kan? Lo,,, lo gak mungkin pacaran sama Luna kan?" tanya Gala terkekeh. "Terserah lo mau percaya atau gak, tapi sekali lagi gua tekanin sama lo. Jauhin cewek gua! Kecuali lo masih belum move on dari Luna" ujar Angkasa. Gala tertawakan sinis, "What? Gua? Belum move on? Lo bisa tanya ke satu sekolah, siapa pacar gua sekarang. Jadi gak ada istilahnya seorang Galaxio gagal move on" ujar Gala merangkul Aruna. "Bagus kalo gitu. Ayo sayang, kita harus ke ruang Kepsek" ujar Angkasa merangkul pinggang Luna dan membawa gadis itu beranjak menjauh. "Sayang..." ujar Aruna. "Sayang...." ujar Aruna kembali mengguncang lengan Gala. "Eh? I,,, iya sayang? Maaf,,, ayo, ayo ke kelas" ujar Gala merangkul bahu Aruna ke kelas mereka.

Sesampainya di kelas, Gala langsung menuju ke bangkunya yang kini bersebelahan dengan Aruna. "Gal, berita itu beneran?" tanya Arnav. "Luna beneran balik?" tanya Skylar. "Gak tau" jawab Gala acuh. "Eh tau gak, Luna sama Asa udah balik loh" "Iya, gua juga tadi ketemu mereka" "Gua udah duga sih mereka bakal jadian" "Huum, apalagi selama di Korea mereka makin deket kan".... Brakkk... "Bisa diam gak sih bangsat?" teriak Gala menggebrak meja. "Kamu mau ke mana?" tanya Aruna saat Gala hendak keluar kelas. "Aku bolos, kamu di dalam aja ya" ujar Gala mengusap kepala Aruna sejenak lalu beranjak keluar kelas, diikuti Arnav dan Skylar. Saat melewati mading, Gala berhenti sejenak saat melihat foto Angkasa dan Luna yang terpajang sebagai kandidat Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis. "Brengsek" umpat Gala dalam hati.

Beberapa minggu kemudian...

Dari hasil pemilihan Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis yang telah dilaksanakan, Angkasa dan Luna berhasil menang telak, membuat Gala semakin geram. Sejak saat itu, Gala yang notabene-nya murid nakal, menjadi lebih sering berinteraksi dengan Angkasa atau pun dengan Luna. Seperti saat ini, Gala yang sedang asyik bolos di kantin tiba-tiba dibuat terkejut saat sepasang kaki berhenti di depannya, membuatnya mengangkat wajah. "Kamu bolos lagi?" tanya Luna mengangkat buku catatannya dan menulis nama Gala. "Kayaknya di buku lo itu udah penuh sama nama gua kali ya" ujar Gala. "Masuk kelas" ujar Luna membuat Gala terkekeh. "Emang lo siapa ha? Pede banget nyuruh-nyuruh gua" ujar Gala.

"Oh,,, kamu gak mau nurut. Yaudah" ujar Luna mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Hallo" ujar seorang wanita di seberang sana. Gala membelalak saat menyadari suara itu adalah suara Maminya. "Hallo Mi. Ini Luna" ujar Luna. "Astaga Luna. Kamu kemana aja sayang? Lama banget gak ngehubungin Mami" ujar Wulan. Luna menekan tombol bisukan, "Balik ke kelas sekarang atau saya lapor ke Mami kamu" ujar Luna membuat Gala tampak menggeram. Gadis itu kembali menonaktifkan bisukan panggilan. "Maaf Mi. Luna selama ini ikut pertukaran pelajar di Korea, jadi gak bisa ngehubungin Mami deh. Maafin Luna ya Mi" ujar Luna. "Oalah,,, gitu toh. Ih pinter banget sih kamu" ujar Wulan.

"Nanti pulang sekolah ikut Mami yuk. Kita ketemu sekalian jalan-jalan, Mami udah kangen banget sama kamu" lanjutnya. "Luna usahain ya Mi. Oh iya Mi... Luna mau bilang sesuatu boleh gak?" tanya Luna membuat Gala membelalak dan bangkit, lalu meraih ponsel gadis itu dan menekan tombol bisukan. "Kalo kamu matiin telfonnya sekarang, Mami bakal curiga" ujar Luna membuat Gala tak dapat berkutik. "Oke fine, gua balik ke kelas sekarang. Puas lo?" ujar Gala. "Eitss, Hp saya balikin dulu" ujar Luna membuat Gala kembali menyerahkan ponsel itu. "Halo sayang. Kok diam aja?" tanya Wulan. "Maaf Mi. Jaringannya emang agak eror di sini" ujar Luna. "Oh gitu,,, yaudah, tadi kamu mau bilang apa cantik?" tanya Wulan. "Hmm itu,,, Luna mau bilang kalo..." ujar Luna membuat Gala menegang.

"Luna kangen sama Mami" ujar Luna tanpa sadar membuat Gala menghembuskan nafas lega. "Astaga, Mami kirain apa tadi sayang " ujar Wulan. "Mami juga kangen sama kamu, makanya Mami ajakin kamu ketemu" ujar Wulan. "Nanti Mami suruh Gala untuk ajak kamu ke rumah ya" lanjut Wulan membuat Luna mengernyit. "Gak usah Mi. Nanti p..." "Iya Mi. Nanti Gala ajak Luna ke rumah" potong Gala langsung merebut ponsel Luna. "Oh ada kamu toh di sana. Kamu kenapa gak pernah cerita ke Mami sih kalo Luna ke luar negeri" ujar Wulan. "Hehe maaf Mi. Kan Mami tau pas Luna pergi waktu itu Gala lagi galau-galaunya" ujar Gala. "Ohh jadi kamu galau karena Luna pergi pertukaran pelajar toh" ujar Wulan.

"Hmm, i,,, iya Mi" ujar Gala. "Yaudah Mi. Gala sama Luna mau masuk kelas, nanti Gala ajak Luna ke rumah ya. Dah Mi. Love you" ujar Gala memutuskan panggilan. "Kamu apa-apaan sih? Kalo Aruna tau gimana ha?" ujar Luna merebut ponselnya. "Mami gak tau gua pacaran sama Aruna, dan jangan sampe tau. Kalo sampe Mami tau,,, gua akan..." "Akan apa ha? Kamu mau bully saya kayak kamu bully yang lain juga gitu?" potong Luna menatap tajam Gala. "Sayang, kamu ngapain di sini berduaan sama Luna?" tanya Aruna yang tiba-tiba muncul. "Eh,,, sayang? Gak kok, ini gak kayak yang kamu liat. Dia,,, dia cuman ganggu aku pas bolos" ujar Gala menuju Aruna. "Ayo" ujar Gala merangkul Aruna pergi. "Masuk kelas sekarang juga Galaxio!" ujar Luna membuat Gala mengumpat.

"Bangsat" umpat Gala pelan, namun masih dapat didengar oleh Aruna. "Iya iya gua ke kelas, puas lo" ujar Gala menggandeng Aruna menuju kelas mereka. Melihat Gala yang memasuki kelas bersama Aruna membuat Arnav dan Skylar mengernyit. "Loh? Gak jadi bolos lo?" tanya Skylar. Saat ini mereka sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh Guru yang sedang ke ruang guru. "Gak, udah gak mood gua" ujar Gala. "Eh Sa. Lo beneran jadian sama Luna?" tanya Arnav pada Angkasa yang duduk di deretan sebelahnya. "Huum" jawab Angkasa masih fokus mencatat. "Sejak kapan?" tanya Arnav. "3 bulan sejak Gala jadian sama Aruna" ujar Angkasa membuat Gala tanpa sadar menegang.

"Berarti Luna setia juga ya, jadiannya pas Gala udah jadian, baru dia sendiri jadian" ujar Skylar terkekeh. "Huum, bahkan sejak kami sampe Korea, banyak murid-murid sana yang deketin dia, tapi ditolak semua" ujar Angkasa. Tok... Tok... Tok... Ketukan pada pintu kelas membuat semua pasang mata menoleh. "Permisi, Ketua kelasnya siapa ya?" tanya Luna pada seorang siswi yang duduk di dekat pintu. "Oh Ketua kelas, bentar ya. Rendra... Dicariin nih" ujar cewek itu. Tak lama kemudian Rendra, ketua kelas XI IIS 1 itu bangkit dan mendekati Luna. "Permisi, kami mau minta sumbangan karena ada orangtua dari salah seorang senior kita yang kelas 12 meninggal dunia. Mohon bantuannya ya" ujar Luna.

"Oh boleh boleh, ayo masuk" ujar Rendra membawa Luna dan Kania masuk ke depan kelas. Luna menjelaskan pada semua siswa/i mengenai tujuan dirinya dan Kania kini berada di kelas itu. "Gua bantu mintain bagian sana ya" ujar Rendra yang diangguki oleh Luna. "Kok gak nyuruh anak-anak lain aja sayang?" tanya Angkasa saat Luna berada di mejanya. "Pada sibuk semua, urusin tuh anak buah kamu. Masa wakil ketua yang disuruh mintain ginian sih" gerutu Luna membuat Angkasa tertawa kecil. "Utututu,,, kasian banget pacar aku. Yaudah aku tolongin ya, nanti kita adain rapat supaya mereka gak leha-leha terus" ujar Angkasa bangkit dan mengambil alih kotak tersebut. "Dra, gua izin bantu minta ke kelas lain ya" ujar Angkasa.

"Alah... Bilang aja lo mau modus, mentang-mentang ceweknya yang kerja" ujar Rendra membuat beberapa murid tertawa dan berseru menggoda. "Anjir, gak usah diperjelas jugalah. Gua cabut ya, yuk sayang" ujar Angkasa meninggalkan kelas bersama Luna dan Kania. "Gilak, Angkasa romantis banget ya" ujar Arnav. "Lo baru tau? Liat IG-nya deh, full bucin semua anjir" ujar Skylar. "Gua ke toilet dulu" ujar Gala beranjak keluar kelas. Saat di toilet, ia mengeluarkan ponselnya dan mencari akun IG Angkasa. Rahangnya mengeras saat melihat isi instagram tersebut, sesuai dengan yang dikatakan oleh Skylar tadi. Tanpa sadar tangannya meremas kuat ponselnya.

Angkasa_Excellio

Angkasa_Excellio Mau foto aja diganggu terus 😑

Komentar dibatasi

Kim_Sunghoon Balikin princess kami, kenapa dibawa balik 🥺

Jihoon_Natharon Huaaa princess kami dibawa balik ke Indo

HarutoGavier_ Yoklah pindah ke Indo 😂

Diana_Hyunjina Yoklah gas 😂

➥ Luna_Aurellia Ayuk sini 😂

➥ Angkasa_Excellio Gak gak gak, ntar kalian monopoli Luna lagi 😑

Angkasa_Excellio

Angkasa_Excellio Double date sebelum balik Indo ceritanya 😂 @Diana_Hyunjina @HarutoGavier_

Komentar dibatasi

Diana_Hyunjina Nanti pas libur kami ke sana

HarutoGavier_ Huum, pokoknya kalo kami ke Indo, kalian harus anter kami jalan² sepuasnya

Kim_Sunghoon Mentang² gua jomblo, gak diajakin 😑

➥ Jihoon_Natharon Bener tuh, tega kalian 😑

HarutoGavier_

HarutoGavier_ cuma mereka yg camping rasa liburan 😑

Komentar dinonaktifkan

Angkasa_Excellio

Angkasa_Excellio Finally, she's mine ❤ @Luna_Aurellia

Komentar dibatasi

Luna_Aurellia ❤❤❤

HarutoGavier_ Congratulations bro

Jihoon_Natharon Akhirnya,,, penantian panjang terbayar sudah

Diana_Hyunjina Salut sama Angkasa, bisa happy ending. Congrats sayang² aku ❤

Kim_Sunghoon Langgeng terus betsie

➥ Angkasa_Excellio Sorry, bestie kali maksud lo

➥ Ki_Sunghoon Nah iya itu maksudnya

"Bangsat" umpat Gala melempar ponselnya hingga rusak. "Gak Gal... Lo udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama Luna. Lo udah punya cewek sekarang, lo gak boleh jadi brengsek" ujar Gala mengatur nafasnya. "Tapi kenapa harus Angkasa sih bangsat" umpat Gala menyandarkan dirinya. Setelah emosinya mereda, ia memungut ponselnya yang sudah hancur tersebut dan membasuh wajahnya, lalu kembali ke kelas. "Lo kemana aja sih, Pak Hans nyuruh semua anak basket kumpul di lapangan indoor tuh" ujar Arnav. "Tau tuh, ditelfonin malah gak aktif nomornya" sahut Skylar. Gala hanya diam dan meletakkan ponselnya yang sudah rusak itu di meja. "Anjing, HP keluaran terbaru bisa kek lemper gini. Lo apain emangnya" ujar Skylar. Arnav menyentuh bahu Skylar dan menggeleng. "Jangan dibercandain, Gala lagi mode senggol bacok keknya" ujar Arnav yang langsung diangguki oleh Skylar.