NovelToon NovelToon
Merindukan Pelangi Saat Hujan

Merindukan Pelangi Saat Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Anak Yatim Piatu / Wanita Karir / Angst
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.

Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.

Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepasang kekasih

..."Queen." Kenzie membaca tulisan di baju Cheesy. Lalu melirik tulisan di bajunya yang bertuliskan "King."...

...Kenzie tersenyum menatap Cheesy yang sedang geleng geleng kepala karena tingkah konyol Kenzie yang membeli baju asal pilih, namun berhasil membuatnya memakai baju couple....

...***...

"Kita jadi seperti sepasang kekasih ya." Ucap Kenzie menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku pikir kamu sengaja." Timpal Cheesy.

"Hehehe, mungkin kita memang jodoh." Ujar Kenzie tersenyum kikuk.

"Lebih baik kita pulang sekarang." Ucap Cheesy berlalu untuk menyembunyikan senyumannya.

"Tunggu dong Sy." Teriak Kenzie mengejar Cheesy.

"Sy, apa kamu belum mempunyai jawaban tentang ungkapan aku yang kemarin?" Tanya Kenzie yang kini berjalan beriringan dengan Cheesy.

"Ungkapan yang mana?" Tanya Cheesy pura pura lupa.

Kenzie mengehentikan langkahnya dengan memegang lengan Cheesy yang akhirnya Cheesy pun menghentikan langkahnya.

Kenzie berjongkok di hadapan Cheesy sembari memegang kedua tangan Cheesy, jantung Cheesy pun berdetak hebat, dia tidak menyangka Kenzie akan kembali menembaknya.

"Sy, aku mencintai kamu, kamu mau kan menerima cintaku?" Tanya Kenzie.

Cheesy tersipu malu, dia melirik ke kanan dan ke kiri, ternyata semua orang di dekatnya saat ini sedang memperhatikan mereka.

Cheesy bingung harus menjawab apa, dia memang mencintai Kenzie, namun dirinya masih merasa tidak pantas untuk Kenzie. Tapi untuk menolak Kenzie pun dia tidak sanggup karena bukan hanya akan menyakiti hati Kenzie namun hatinya pun akan terluka.

"Ken, jujur aku juga mencintai kamu." Ungkap Cheesy.

"Jadi?"

"Ya... aku juga cinta sama kamu Ken, jadi ya... kita saling mencintai." Ucap Cheesy gugup.

"Jadi sekarang kita resmi pacaran ya?" Tanya Kenzie yang nampak begitu bahagia.

Cheesy menganggukkan kepalanya malu malu, namun tak menutup pancaran bahagia di wajahnya.

"Alhamdulillah, terimakasih Sy, aku sangat bahagia." Ucap Kenzie girang.

***

Langit dan Ranti saat ini sedang duduk di warung bakso, sesuai janji Langit dia akan mengajak Ranti untuk makan bakso di tempat langganan nya.

Sambil menunggu pesanannya datang, keduanya asik mengobrol, hingga Langit teringat dengan percakapannya pagi tadi dengan Kenzie.

"Sayang, Kenzie bilang dia ingin melanjutkan kuliah di kedokteran. Tadi pagi dia bilang sama aku." Ucap Langit.

"Kamu serius Mas? Kenzie ingin kuliah kedokteran? Perasaan dari kecil Kenzie tidak tertarik pernah tertarik dengan dunia medis Mas, kenapa tiba tiba dia mau kuliah di bidang kesehatan ya Mas?" Tanya Ranti heran.

"Iya aku juga sempat berpikir seperti itu sayang, kenapa tiba tiba Kenzie ingin jadi dokter ya, padahal dari kecil dia selalu bilang ingin menjadi seperti Papah, tapi kenapa dia memilih sekolah kedokteran, padahal papahnya seorang anggota polisi." Terang Langit yang heran sendiri dengan keputusan anaknya.

"Permisi, ini pesanannya." Ucap tukang bakso yang menyodorkan dua mangkok bakso ke meja di depan Langit dan Ranti.

"Terimakasih Pak." Ucap langit, tukang bakso itu hanya tersenyum lalu kembali menyiapkan pesanan lainnya.

"Kita lanjutkan pembicaraannya nanti ya, kita nikmati dulu bakso kesukaan kamu ini sayang." Ucap Langit yang mulai menyantap bakso di depannya.

"Iya Mas, terimakasih ya mas sudah mengajak aku kesini, aku jadi inget waktu awal awal kita berjumpa disini." Timpal Ranti yang mulai memakan baksonya sembari mengingat kenangan jaman dulu di tempat itu.

"Iya ya sayang, itu adalah momen yang tidak akan pernah terlupakan, dimana aku malah tersenyum saat melihat betapa cerewetnya kamu hanya karena pesanan kita tertukar." Ungkap Langit yang menjadi tersenyum sendiri mengingat semua itu.

"Hehehe, Iya Mas, aku cerewet banget ya Mas." Ucap Ranti yang kini jadi malu sendiri dengan tingkahnya kala itu.

"Iya, tapi Mas suka, kamu adalah satu satunya wanita yang berani marah marah sama Aku." Ujar Langit.

"Karena biasanya semua perempuan yang melihat kamu akan terpesona ya Mas, sementara aku malah marah marah." Timpal Ranti.

"Iya, tapi itu yang membuat aku tertarik sama kamu sayang, kamu membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama." Ucap Langit membuat pipi Ranti merona.

"Bisa aja kamu Mas, ini baksonya kapan di makannya ya?" Ucapnya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Hehehe, sekarang dong sayang. Aaaa." Ucap Langit lalu menyodorkan satu sendok bakso didepan mulut Ranti.

Ranti membuka mulutnya, lalu Langit segera mendaratkan bakso ke mulut Ranti.

Ranti segera mengunyah bakso yang ada di mulutnya sembari tersenyum. Keduanya segera memakan bakso hingga mangkok yang tadinya penuh menjadi kosong.

"Alhamdulillah." Ucap Ranti setelah selesai makan.

"Enak sayang?" Tanya langit.

"Seperti biasa Mas, enak banget. Rasanya dari dulu tidak pernah berubah." Ucap Ranti yang tidak pernah kecewa dengan rasa bakso langganannya ini.

"Syukurlah." Ucap Langit.

"Oh ya Mas, kalau Kenzie melanjutkan kuliah di kedokteran, apa Cheesy juga kuliah di jurusan yang sama dengan kenzie?" Tanya Ranti kembali melanjutkan pembahasan tentang Kenzie dan Cheesy.

"Tidak sayang, Cheesy tidak kuliah di kedokteran, melainkan di manajemen bisnis, dia ingin menjadi seperti Kakek Heru katanya." Jawab Langit.

"Ohhh jadi itu yang membuat kamu teringat dengan perusahaan Pak Heru Mas?" Tanya Ranti yang kini tau kenapa tiba-tiba suaminya teringat dengan perusahaan milik Pak Heru, Ayah dari sahabatnya.

"Iya sayang, aku rasa Cheesy yang paling berhak meneruskan perusahaan itu, dia adalah pewaris tunggal dari Kakek Heru." Jawab Langit.

"Iya sih Mas." Sahut Ranti.

***

Keesokkan harinya...

Seseorang yang baru saja turun dari mobil di kejutkan dengan teriakan seseorang yang memanggil namanya.

"Pak Pandu." Panggil seorang satpam saat melihat pak Pandu yang tengah berjalan dan hendak masuk ke kantornya.

Pak Pandu menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang, melihat seorang satpam yang sedang berlari ke arahnya.

"Ada apa Pak?" Tanyanya.

"Begini Pak, kemarin ada seorang polisi yang datang kesini, dia mencari Bapak." Ucap Satpam itu.

"Polisi? mencari saya? Untuk apa?" Kagetnya.

"Katanya dia sahabat dari mendiang Pak Gilang anak dari mendiang Pak Heru Pak, dan dia juga mengatakan kalau dia tau keberadaan nona Cheesy." Jawab Pak Satpam.

"Apa? Apa kamu yakin dengan apa yang di ucapkannya? Atau mungkin dia berbohong." Tanya Pak Pandu.

"Saya tidak tau pasti Pak, tapi dia memang seorang anggota polisi Pak, karena dia memberikan kartu namanya kemarin, dia meminta agar Bapak segera menghubunginya." Ucap Satpam itu memberikan kartu nama milik Langit.

Pak Pandu menerima kartu itu lalu membaca nama yang tertera di kartu itu.

"IPTU Langit Gibran Pratama." Ucapnya.

"Jadi benar dia anggota kepolisian yang artinya dia juga sahabat dari Gilang." Lirihnya lalu menatap Satpam di depannya.

"Sepertinya begitu Pak." Sahut Pak Satpam.

"Ya sudah Pak, Terimakasih ya untuk infonya, saya akan segera menghubungi orang ini, permisi." Ucap Pak Pandu segera berlalu.

Pak Pandu diam termenung menatap kartu nama yang ada di tangannya, merasa ragu saat akan menghubungi orang yang namanya tercantum dalam kartu nama itu.

"Apa benar dia tau keberadaan nona Cheesy, kalau benar itu artinya perusahaan ini akan di ambil alih oleh cucu dari Pak Heru, apa sebaiknya aku tidak usah menghubunginya, karena aku juga tidak ingin kehilangan apa yang sudah aku miliki saat ini." Ucap Pak Pandu.

1
Metana
Tuh kan /Sob//Sob//Sob/
Metana
Aku baca ini takut tiba-tiba Pak Heru meninggal juga/Sob//Sob//Sob/
Metana
Agak miring ni otaknya. Kematian itu udah takdir gak bisa kita salahin orang lain apalagi ini bayi yang di salahin. Berduka itu boleh tapi jangan. sampai berlarut-larut, harus ikhlas walaupun gak mudah.
Metana
bagus penggambarannya aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!