NovelToon NovelToon
Writer'S Block

Writer'S Block

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Persahabatan / Romansa / Healing
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Dafy Kurniawan seorang penulis fiksi ternama. Karya-karyanya best seller dan berhasil diadaptasi menjadi film yang laris manis.

Setahun belakangan ia mengalami writer’s block. Kondisi dimana seseorang tidak mempunyai gagasan baru sama sekali.

Dafy bepergian melakukan kegiatan diluar kebiasaannya untuk mencari inspirasi dan ide-ide segar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Gurat Kesedihan

Di hari yang sama. Di hari itu juga setelah Dafy menghubungi kantor penerbit dan tidak menemukan Elizabeth.

              Akhirnya Dafy pergi ke kantor penerbit yang telah lebih dari sepuluh tahun bekerja sama dengannya. Menjadi media penghubung untuk menyampaikan nilai positif dari pesan-pesan dalam ceritanya kepada masyarakat.

              Ia penasaran dengan apa yang terjadi. Sekaligus ia akan membawakan sendiri novel terbaru yang telah dirampungkan. Sebuah karya yang benar-benar baru dan berbeda dari buku-buku tulisannya yang dulu-dulu.

              Dari rumah menuju kantor perlu waktu sekitar 1,5 jam dengan mengendarai mobil. Ini juga untuk pertama kalinya Dafy keluar rumah semenjak pulang dari liburan panjang beberapa bulan yang lalu.

              “Selamat pagi”,

              “Pak Norman ada?”,

              Dafy sampai di kantor.

              “Sebentar ya pak ditunggu dulu”,

              “Dengan bapak siapa?”,

              “Aku Dafy, yang tadi di telpon”,

              “Silahkan bapak Dafy bisa ke ruangan Pak Norman”,

              “Sudah tahu ruangannya pak?”,

              “Apa perlu saya antar?”, tanya pegawai baru itu.

              “Tidak usah”, kata Dafy.

              Tentu saja Dafy sudah hafal betul dengan kantor ini. Begitu juga dengan orang-orangnya.

              Hanya orang-orang lamanya saja. Tidak dengan wajah-wajah baru yang masih muda-muda itu.

*

              Di dalam ruangan kepala penerbit.

              “Puji syukur”,

              “Kejutan apa ini?”,

              “Kami pikir kamu sudah mati”,

              Begitulah bercandaannya Pak Norman kepada Dafy karena sudah lama saling kenal.

              “Aku sebenarnya sudah mati, tapi dihidupkan lagi karena dunia ini kekurangan orang kreatif”, timpal Dafy.

              “Nah ini aku suka”,

              “Percaya diri”,

              “Mana naskahnya? Sudah satu tahun lebih kamu bisu”, pinta Norman.

              “Untuk itulah aku kemari”,

              “Ini”, Dafy menunjukkan karya terbarunya kepada Norman.

              “Gila”,

              “Ini benar-benar baru”, ungkap Norman kagum.

              “Luar biasa”, pujinya.

              “Pak”,

              “Ngomong-ngomong Elizabeth kemana?”, tanya Dafy.

              “Duh… duh… ada yang mencari-cari”,

         “Menyesalkan?”,

              “Salah sendiri dulu tidak kamu nikahi”,

              Dengan bertanya Dafy justru malah kena bonus cemooh dari Pak Norman.

              “Elizabeth sama keluarganya sudah pindah ke Kanada”,

              “Suaminya dapat kerja di sana”,

              “Sekarang perempuan itu sudah tidak bekerja di sini lagi”,

              “Dia sudah resign”, penjelasan pak Norman.

              “Aku tidak dikasih tahu pak?”, tanya Dafy.

              Pak Norman hanya menjawabnya dengan menguap.

              Tentu saja kantor sudah berusaha menghubungi Dafy untuk memberitahukannya. Tapi saat itu saluran pribadi Dafy sedang dimatikan.

              Sebenarnya setelah pulang dari liburan Dafy pun sudah mengaktifkan kembali saluran pribadinya. Ada banyak pesan yang masuk. Tapi sampai sekarang pun Dafy belum membuka dan membaca pesan-pesan tersebut.

              Setibanya di rumah. Dafy lekas membuka pesan itu satu per satu. Pesan-pesan yang terabaikan.

              Di antara puluhan pesan-pesan itu ada satu kiriman file yang menyentuhnya.

              Sebuah inbox di alamat pribadinya. Dari Elizabeth.

              Dalam video berdurasi kurang dari 2 menit itu tampak Elizabeth bersama anak-anak dan suaminya tengah berada di rumah tinggal baru mereka.

              Mereka mengenakan pakaian serba tebal. Sedang turun salju di sana.

              Elizabeth bersama keluarganya menyapa Dafy dan menyampaikan salam perpisahan. Sebuah pemberitahuan.

              Dafy sudah sadar dari dulu bahwa memang perempuan itu sudah pergi dari hidupnya. Meskipun ia masih bisa melihat dan berbicara kepadanya.

              Sekarang Elizabeth sudah benar-benar pergi.

              Rasa-rasanya semua orang juga harus sepenuhnya tersadar. Jika orang-orang yang masih bisa mereka lihat dan mereka ajak bicara bukanlah orang-orang yang sama.

              Meskipun keberadaan mereka masihlah sangat terasa dekat. Bukan berarti mereka tidak berubah.

              Mengapa di antara berjuta-juta kesamaan itu harus ada satu benang merah yang membuatnya berbeda?

              Tapi satu benang kejelasan itu memanglah bersifat mutlak apa adanya. Sudah dari masa dahulu.

              Apakah harusnya kita yang tidak menjadi dekat dan tetap menjadi aku dan kamu tanpa sama sekali bertemu?

              Dahulu Elizabeth dan Dafy adalah dua orang muda dengan perasaan yang sama. Hampir setiap waktu mereka selalu berdua.

              Perbedaan keyakinan membuat mereka harus membunuh keinginan mereka masing-masing.

              Mereka sama-sama melepas

Merelakan

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!