Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.
Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.
Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.
Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Berwajah Hancur
"Ngga dapet ya sebaliknya gue yang traktir elu, kata imam setelah mendapatkan ide cemerlang barusan.
Rio mengernyitkan dahinya seperti berpikir keras, "eh tapi jangan lebih dari 20000, ya traktirnya" Jawab rio. Sontak imam tertawa keras beberapa orang, terlihat menoleh kearah mereka.
Bahkan gadis itu juga, imam langsung menghentikan tawa dan memberinya senyuman andalannya. Dia membalasnya bagi imam kode pertama sudah di terima, dan dibalas dengan reaksi sempurna.
Setelah setuju dengan permintaan rio, imam berjalan pelan dan menghampiri gadis berjilbab biru itu. Sengaja posisi imam membelakangi rio, supaya tidak melihat tindakan yang akan ia dilakukan.
"Hai maaf ganggu sebentar, kamu laras anak SMUN kan" tanya imam, disertai senyuman. si cewek berjilbab biru itu melihat kearah imam sesaat, lalu mengalihkan pandangannya ke kedua teman duduknya.
"Siapa? aku? Katanya sambil menunjuk dirinya sendiri, seakan meyakinkan bahwa ialah orang yang imam maksud.
Imam mengangguk lalu tersenyum.
"Kok kamu tau aku sekolah disana, tapi namaku bukan laras. Ada sih laras anak 113 dan aku 111" Ucapnya menerangkan.
"Yes tebakan gua bener" Ucap Imam dalam hati.
"Terus gua bisa minta tolong ngga" Tanya imam pada gadis berjilbab biru, yang belum ku ketahui namanya. Dia menatap kearah kedua temannya seolah minta persetujuan mereka, teman_temannya pun tersenyum.
"Boleh minta tolong apa? jawab cewek berjilbab biru itu.
"Duduk aja dulu jangan berdiri terus, nanti makin tinggi loh" ledek temennya sambil diiringi cekikikan pelan, imam mengangguk lalu menarik sebuah bangku besi yang ada disamping untuk duduk.
"Jadi gini, ehh btw nama kamu siapa? Tanya Imam to the point.
"Tasya" Jawabnya singkat.
"Ehemm" salah satu temannya berdehem memberi kode.
"Jadi gini gua itu sama Laras satu sekolah di SMP 6, nah minggu depan ada acara reuni Akbar di sekolah kita. Tapi sayangnya aku los kontak sama dia, mau ke sekolah lu gua juga males. Jadi gua minta tolong sama lu, bilang ke Laras untuk menghubungi gua" kata Imam panjang lebar, tasya yang sudah terjerat umpan sama Imam hanya mengangguk kan kepalanya.
"Eh tapi kan gue gak punya nomor elu, susah juga jadinya" ucap Imam, sambil garuk-garuk kepala layaknya orang bingung.
"Lu catat aja nomorku nanti aku hubungi Laras, nanti kasih nomor hp-nya ke kamu. Aku nggak punya nomor hp Laras soalnya" jawab Tasya.
Seperti terkena desiran angin lembut bagi Imam.
"Oh ya udah kalau gitu, ya tapi hpku lagi dicas di sana di tangan gua aja ya nomornya" Kata Imam sambil mengulurkan tangannya. Tasya membuka tasnya sebentar mengeluarkan pulpen, dia mulai menulis angka-angka di atas tangan telapak tangan Imam.
"Oke makasih banyak ya ngomong-ngomong nama gua Imam, Nanti gua coba miscall ya" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arahnya. Kedua temannya menahan tawa mereka, tak berapa lama Imam kembali ke bangku di mana ada Rio berada.
"Gimana nggak dapat kan lu nomornya" Tanya Rio setengah meledaknya, Imam menggelengkan kepalanya lalu mengambil hp yang sedang dicas.
"Yes Baru kali ini gua menang taruhan dari lu men, Tahu gitu tadi nggak usah dibatasi 20.000 aja ya" Ucapnya lagi. Imam memasukkan nomor tasya ke dalam hpnya lalu memberinya miscall, dari arah tasnya imam melihat dia sedang mengambil hp-nya yang sedang berbunyi.
Matanya nampak melihat ke samping kiri dan kanan, saat bertemu mata dengan Imam dia menunjuk hpnya. Imam menganggukan kepalanya, sambil mengacungkan tangannya.
"Kambing gua dikibulin Katanya lu gak dapat nomornya" kata Rio berusaha menoyor kepala Imam, namun berhasil dihindari.
Rezeki anak soleh dan ganteng bosku" Jawab Imam santai, lalu ia menengadahkan tangan kepada Rio selembar uang pecahan rp20.000-an ia keluarkan dengan sangat terpaksa kayaknya, Imam membeli sebungkus rokok dari uang Rio.
"Senangnya hati gua kalau begini terus, jajan tapi nggak usah keluar uang sendiri siapa yang nggak senang coba" Ucap Imam.
Saat Imam berniat hendak membuka pintu toko, dari dalam hendak keluar tatapan mata Imam tertumpu pada seorang wanita yang terlihat sedang mematung di belakang Tasya. Anehnya Tasya dan teman-temannya masih bersenda gurau seperti tidak menyadari sosok tersebut, imam lekas duduk kembali berhadapan dengan Rio. Sambil sesekali mencuri pandang ke sosok itu, Imam mengambil hp dan mengirimkan pesan wa ke Tasya.
"Ada cewek aneh pas banget berdiri di belakang lu Sya" pesan Imam terkirim terlihat di situ ada dua centang, yang langsung berubah menjadi biru.
Imam melihat Tasya menengok ke belakang, "Anjir dia malah mendekatkan mukanya" Seru Imam, jarak wajah tasya sangat dekat dengan sosok tersebut.
"Lu gila ya Men Ngomong sendirian" Celetuk Rio dengan tatapan heran, tapi Imam tidak memberinya jawaban apapun sebuah pesan wa masuk ke ponselnya Imam.
"Mana gak ada siapa-siapa Kamu ngerjain aku ya" kata Tasya lewat wa, Imam mencoba mengetik sebuah balasan tiba-tiba hidungnya mencium bau anyir darah dari yang sangat dekat. Saat Imam menoleh ke atas, ternyata sosok itu sudah berdiri tepat di samping Imam.
Aaakkkhh
Imam teriak sambil lompat dari kursi, beberapa pasang mata menatap aneh ke arah Imam. Termasuk rio yang saat itu ikut berdiri, ia tak menghiraukan hal itu sama sekali.
Mata imam tertumpu pada sosok perempuan yang berbaju kurma, yang penuh sobekan sana sini yang paling bikin kaget adalah wajahnya. Yang tersisa hanya sebelah, yang sebelahnya lagi udah berupa tengkorak.
"Sekar tolong" Kata Imam berbisik, tenggorokan imam seperti kering tanpa sebab setelah melihat sosok menakutkan itu. Mencoba menggapai pakaiannya, tiba_tiba sosok itu beringsut mundur dan perlahan_lahan menghilang.
Ternyata sekar sudah ada disampingnya, saking takutnya bau harum bunga kenanga sebagai pertanda. Ketika ia muncul, tidak disadari sebelumnya.
"Lo kenapa sih men, aneh banget teriak\_teriak gak jelas bikin malu gua aja lu ah" ejek rio setelah imam sudah kembali duduk dihadapannya.
Imam masih terdiam membayangkan sosok yang muncul tadi, sekar yang masih berdiri langsung duduk. diatas tenda tempat kami nongkrong.
"Yang barusan itu hantu? tanya imam dalam hati, sambil berpura_pura membuka hp.
"Bukan itu adalah jin penjaga seseorang yang sudah meninggal, sepertinya dia mempunyai dengan gadis berjilbab biru itu" Jawab Sekar.
Imam belum mengerti bener atas jawabannya, yang terpenting saat ini adalah pulang kerumah dimana dia akan jauh lebih aman.
"Sudah ku bilang tempo hari Kang Mas, kau harus terbiasa dengan berbagai bentuk makhluk halus sepertiku" Ujar Sekar lagi, imam mengangguk paham tapi sebagian hati kecilnya menolak kalimatnya barusan.
Bersambung....