NovelToon NovelToon
Menjebak Jodoh

Menjebak Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Jodoh dicari ✖️

Jodoh dijebak ✔️

Demi membatalkan perjodohan yang diatur Ayahnya, Ivy menjebak laki-laki di sebuah club malam untuk tidur dengannya. Apapun caranya, meski bagi orang lain di luar nalar, tetap ia lakukan karena tak ingin seperti kakaknya, yang menjadi korban perjodohan dan sekarang mengalami KDRT.

Saat acara penentuan tanggal pernikahan, dia letakkan testpack garis dua di atas meja yang langsung membuat semua orang syok. ivy berhasil membatalkan pernikahan tersebut sekaligus membuat Ayahnya malu. Namun rencana yang ia fikir berhasil tersebut, ternyata tak seratus persen berhasil, ia dipaksa menikah dengan ayah janin dalam kandungan yang ternyata anak konglomerat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Ivy masuk ke halaman rumah sesuai perintah Yasa, berjalan mengekor di belakang cowok itu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya, hanya terus berjalan mengikuti Yasa, sambil matanya melihat kesana kemari, memperhatikan halaman serta tampak depan rumah mewah tersebut. Rumahnya sendiri juga bagus, namun rumah ini, jauh lebih bagus.

"Kita duduk disana saja," sambil terus berjalan, Yasa menunjuk dua kursi di teras, dengan sebuah meja sebagai pemisahnya.

Kursi tersebut terasa dingin saat Ivy menjatuhkan bobot tubuhnya disana, sedingin malam ini, dan sedingin situasi saat ini bersama Yasa. Kecanggungan langsung tercipta setelah keduanya duduk, untuk beberapa saat, tak ada kata yang terucap, sibuk dengan isi pikiran masing-masing.

Yasa menghela nafas panjang setelah cukup lama menunggu Ivy bicara. "Apa lo kesini, cuma mau diem kayak gini? Ini udah malam."

"Ma, maaf," Ivy menyerongkan badan, menghadap Yasa yang duduk di sebelahnya, namun terhalang meja. "Gue kesini cuma mau bilang, besok lo gak perlu datang ke rumah sakit buat tes DNA."

Yasa seketika mengernyit. "Maksud lo?"

"Seperti yang gue katakan dulu, gue gak minta tanggung jawab dari lo."

Yasa tersenyum kecut, membuang nafas kasar sambil menyunggar rambutnya dengan jari. Tatapannya lurus ke depan, ke arah taman yang dihiasi bunga dengan lampu yang menambah kesan estetik. Dalam mimpi pun, dia tak pernah membayangkan akan berada di situasi sulit seperti ini.

"Gue gak tahu apa saja yang udah dikatakan bokap gue, tapi please, percaya sama gue, gue gak minta tanggung jawab," Ivy kembali memastikan.

"Udahlah, gak usah drama lagi," Yasa menoleh pada Ivy. "Gue udah tahu apa tujuan utama lo," ia tersenyum miring. "Lo sekongkolkan dengan bokap lo?"

Ivy menggeleng cepat. "Enggak. Sumpah, gue gak kerjasama dengan bokap."

"Udahlah Vy, gue udah gak percaya lagi sama lo." Yasa berdiri, berjalan ke arah depan lalu balik badan, kembali menatap Ivy. "Gara-gara lo, gue kena masalah besar. Gue gak hanya udah berbuat dosa, tapi juga udah mengecewakan orang tua. Dan sekarang... Astaga, masalah ini bikin gue gila. Sial banget sih gue, ketemu cewek kayak lo."

Ivy menunduk dalam, matanya memanas. "Maaf," ujarnya dengan suara bergetar sambil memainkan jemari. "Gue beneran gak sekongkol sama bokap, Yas. Gue beneran jebak lo murni karena pengen hamil agar perjodohan gue dibatalin. Dan pertemuan kita di club malam itu, sama sekali bukan rencana gue, kita pure bertemu karena takdir, bukan sudah direncakan."

Yasa mendengus kesal. "Entahlah, gue gak bisa percaya sama lo lagi."

Ivy menggeleng pelan, kepalanya masih terus tertunduk. "Lo gak perlu percaya sama gue. Lo cuma perlu, gak usah datang besok. Gak usah juga menuruti permintaan bokap gue apapun itu. Gue gak minta dinikahin, gue gak minta tanggung jawab, apalagi minta mahar 1 milyar," menyeka sudut matanya yang mulai berair.

"Sebenarnya, anak siapa yang lo kandung, anak gue, atau anak orang lain?"

"Lo gak perlu tahu," Ivy menggeleng. "Lo cuma perlu yakinin diri lo sendiri, kalau ini bukan anak lo. Lo bebas Yasa, lo gak perlu tanggung jawab apapun. Gue gak minta," ucapnya dengan bibir bergetar, menahan tangis yang semakin memaksa keluar.

Pada titik ini, bukannya merasa senang karena dibebaskan dari tanggung jawab, Yasa justru merasa iba. Feelingnya mengatakan, jika anak itu adalah darah dagingnya. "Gue tetep ingin tahu. Gue gak mau, seumur hidup kepikiran soal anak itu. Semakin cepat gue tahu, semakin baik. Jadi, besok kita lakukan tes DNA."

Ivy menggeleng, "Enggak, gak usah, ini bukan anak lo. Lanjutin hidup lo, gak usah mikir apapun soal anak ini. Dia anak gue," tersenyum getir sambil mengusap perut.

"Tapi, gimana kalau Papa lo memviralkan kasus ini? Nama baik gue dan bokap gue, jadi taruhannya."

"Gak perlu khawatir, apapun yang terjadi nanti, jika pun kasus ini viral, gue bakal klarifikasi. Gue pastiin, nama baik lo dan bokap lo akan aman. Lo hanya perlu lanjutin hidup lo seperti biasa, anggap gak pernah terjadi apa-apa. Disini hanya gue yang salah, dan hanya gue yang harus tanggung jawab." Ivy menarik nafas dalam, membuangnya perlahan untuk mengurangi sesak di dada. Ia lalu membenarkan posisi jaketnya sambil berdiri. "Kayaknya cuma itu yang mau gue katakan. Makasih, udah mau nemuin gue, dan maaf, udah bikin lo dalam masalah hari ini," ia menatap Yasa sambil tersenyum. "Permisi," ia menunduk sopan, lalu melangkah pergi.

"Tunggu!" Yasa menahan lengan Ivy. "Lo yakin, tak mau tes DNA?"

Ivy membuang nafas berat, lalu mengangguk. "Sangat yakin. Kita tak perlu melakukan tes DNA, hanya perlu melanjutkan hidup masing-masing."

"Kenapa tidak perlu?"

Suara seorang wanita yang lumayan lantang, membuat dua orang tersebut langsung menoleh ke sumber suara. Ada Mama Sani di dekat pintu, berdiri dengan kedua lengan dilipat di dada.

"Kenapa tidak perlu tes DNA, kamu takut?" Sani berjalan mendekati keduanya.

Ivy gugup, ia menatap Yasa, ingin tahu siapa wanita itu.

"Jangan-jangan, anak yang kamu kandung bukan anak Yasa, makanya kamu gak berani tes DNA?" Sani tersenyum kecut.

"Dia Mama gue," ujar Yasa.

"Sa, sa, saya... " lidah Ivy terasa kelu, tenggorokannya tercekat, tak bisa berkata-kata.

"Katakan dengan jujur, anak siapa itu?" cecar Sani. "Jangan bilang, kamu gak tahu siapa bapaknya?" ia tersenyum simpul.

"Sa, saya tidak mau tes DNA bukan karena takut, tapi karena tidak ingin meminta tanggung jawab dari Yasa," jawab Ivy terbata.

"Kenapa gak mau minta tanggung jawab? Bukannya enak ya, kalau nikah sama Yasa, bisa dapat mahar 1 milyar?"

Dada Ivy bagai diremat-remat, Papanya membuatnya tak punya muka untuk menatap Yasa atau pun Mamanya. Ia terlalu malu. "Saya, saya gak minta dinikahi, Tante. Saya akan merawat anak ini sendiri," ucapnya dengan suara bergetar sambil meremat celana. Mungkin karena tegang, atau kerena udara dingin, kepalanya terasa sangat berat, dan tubuhnya menggigil.

"Merawat sendiri?" Sani tersenyum kecut. "Gak usah sok jadi wanita paling mandiri. Kamu bisa saja hidup tanpa suami, tapi anak kamu, apa dia bisa hidup tanpa ayah? Udah berbuat salah, bukannya memperbaiki diri, malah mau menjadikan anak kamu tumbal keegoisan kamu," makinya. "Anak itu gak minta tumbuh di rahim kamu, tapi kamu dengan kesalahan kamu, yang bikin dia ada. Dan selanjutnya, kamu mau menghukum dia dengan membesarkan tanpa figur ayah?" ia berdecak sambil geleng-geleng. "Egois! Gak ada satu anak pun yang akan bahagia sepenuhnya hidup dengan orang tua tunggal. Hidup dalam keluarga yang tidak utuh itu, menyakitkan!" tekannya. "Setiap anak yang lahir, berhak untuk bahagia, asal kamu tahu itu."

1
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Kasihan sama Alice, ngejar Yasa dari jaman Yasa masih SMA, eh sekarang Yasa mau nikah sama Ivy. Tapi mau gmna lagi, berarti Yasa bukan jodoh Alice.
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Klo ga nikahin kamu, yang ada Yasa makin merasa bersalah karena udah jelas bayi yg dikandung kamu anaknya tapi ga nikahin.
Hani Ekawati
Yasa tampak frustasi karena insecure karena dia belum kerja dan belum punya usaha apa2
Hani Ekawati
Entar klo dah nikah Ivy pasti mau merubah cara berpakaiannya, Sa.
Hani Ekawati
Ya ampun Pi 😂😂😂
Esther Lestari
bakalan patah hati berat Alice kalau tahu Yasa akan menikah dengan Ivy
Rahmawati
ivy tahu diri, gk mau minta mahar banyak
Rahmawati
duh seorang yasa bisa insecure
jumirah slavina
buahahahahahahahahahaaaaa

lha lo juga ngebuka baju Ipi.,
jadi satu sama donk..

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
astagaaaaaa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
sayang Ipi banyak-banyak
jumirah slavina
s' Alis ngejar brutal
s' Ipi santai banget
s' Ilyas bingung banget

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
bukan salah Kamu lagi., sudah Kamu ingatkan berkali²....
jumirah slavina
klo nolak kasihkan tiket 'y buat Aku aja 🤣🤣
Kar Genjreng
Aslinya. Ivi itu bukan Anak nakal cuma
capai di jodohkan atau mirip di jual,,
seperti yang bdi ceritakan kepada mama Sani makanya seolah cari ke bahagia an
nya sendiri suka suka,,,,agar ayahnya
marah justru baik menurut Ivi jadi buat
sengaja',,, sukses Vi tetap semangat dan
selalu jadi wanita cantik dan baik,
Kar Genjreng
Tu pak Usup lihatlah calon menantu mu
yang ke dua,,,di kasi h mahar hanya liontin satu gram,,,bukan menghina na Yasa
tapi Ivi berasa bersalah,,,coba cewek lain seperti mantan Abangnya bisa mirip
rampok ,,,tapi yang sudah di hina oleh papa usup justru sangat nrimo dan jujur
melas kan malah di nikahi saja sudah
bahagia 😭 nangis bukan apa tapi terharu
dengan Ipi yang sederhana dan tidak
neko neko dan serakah ,,, Yasa uangnya
banyak Vi ga usah takut belilah kalung
yang kecil tapi manis,, sederhana tapi
elegan paksa beliin Yas ,,, sebenarnya ga bisa beli ga mampu belum mampu beli
Ivi jadi di paksa atau diam diam belikan

ayahnya duit mataan tapi lihat putrinya
lope lope sekebon jengkol yabVi kirim
ke Kakak Yuuuuuu 🤣🤣👍
Kar Genjreng
terlambat semlm ngantuk,,,El ngapa percaya diri banget si sampai ga mau
dengar penjelasan Yasa. saking berharap bamget beli tiket nyongkel tabungan 🤣
El ku akan kece a abis melas justru ya
nanti tidak ada El yang ramai dan senyum
riang,,,abis bagaimana lagi ya yayang nya
di perkosa cewek cantik,,itu kata Luth,,,
kecil juga tau mana yang cantik dan jelek
Ipi beneran ya mau sendian dengan calon anak tanpa suami. bila ga ada dukungan
percaya Vi seratus ribu,,,,kaya cinta Alice
1000 pun akan setia haduhhh El 😭😭
cuma melas mau nonton saja nyongkel celengan,,
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Alice pasti sakit hati kl tau Yasa mau nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!