NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Tubuh Lintang bagaikan tersengat oleh aliran listrik ribuan volt ketika tangan kekar Doni mengusap dan meremas seluruh bagian tubuhnya. Doni juga meremas 2 bukit kembar milik Lintang hingga membuat Lintang tersentak dan menahan tangan Doni yang meremasnya.

"Ada apa, biarkan aku menikmatinya malam ini dan malam-malam seterusnya. Malam ini kau sudah resmi menjadi milikku, begitupun aku sudah resmi menjadi milikmu." kata Doni dan menatap Lintang dengan tatapan penuh gairah, ia lalu mengunci kedua tangan Lintang dengan diatas kasur dengan kedua tangannya.

Lintang hanya bisa mendesah karena merasakan sesuatu yang baru ia rasakan. Doni merobek gaun mahal yang baru saja beberapa jam Lintang pakai, ia tersenyum senang menatap tubuh Lintang yang sangat indah.

"Doni, itu gaun mahal kenapa di robek." protes Lintang lalu tangannya berusaha meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Aku bisa membelikan mu seratus yang seperti itu, jangan tutupi tubuhmu dengan selimut. Aku yang akan menutupi tubuhmu dengan tubuh ku." kata Doni menyambar selimut yang menutupi tubuh Lintang dan membuangnya kelantai. Doni melucuti pakaiannya sendiri hingga tubuhnya polos. Lintang mengalihkan pandangannya kearah samping karena malu menatap tubuh polos Doni. Doni kembali naik keatas tubuh Lintang dan terkekeh.

"Jangan remehkan aku seperti itu, lihatlah aku, sentuhlah aku. aku sudah menjadi milikmu malam ini." kata Doni lalu meraih tangan Lintang kemudian ia bimbing untuk memegang rudalnya yang panjang besar dan berurat.

"Ssssshhhh,." desah Doni dan mendongakkan wajahnya karena merasakan nikmat dari sentuhan tangan halus dan hangat milik Lintang. Lintang hanya menyentuh dan mengusapnya karena tidak tau harus melakukan apa. Kali pertamanya Lintang melihat dan memegang kemaluan laki-laki.

Mereka bergulat diatas kasur, Doni benar-benar membuat Lintang melayang ke nirwana, perasaan yang belum pernah Lintang rasakan sebelumnya. Lintang sudah tidak memikirkan rasa malunya lagi karena tidak berpakaian, tubuhnya dibuat polos oleh Doni. Lintang menatap pantulan dirinya yang dari cermin yang berada diatas langit-langit ranjang. Ia memegangi kepala Doni yang sedang menyesap seluruh tubuhnya hingga meninggalkan jejak kemerahan.

Dan saat lidah Doni menyapu hangat miliknya membuatnya merintih. ia menekan kepala Doni tanpa disengaja, semua ia lakukan karena tubuhnya yang menuntut lebih.

Doni menempatkan rudalnya tepat di depan lubang milik Lintang.

"Aku tidak akan berhenti meskipun kau memintanya Lintang." ucap Doni dengan menatap wajah sayu Lintang. Setelah itu menghunuskan senjatanya dengan kasar ke tubuh inti Lintang hingga mengeluarkan darah.

"Aaaakkkhhh." pekik Lintang dan berusaha mendorong pinggang Doni dengan kedua tangannya. Tapi dengan sigap Doni mengunci kedua tangan Lintang dengan tangannya.

"Doni, ini sakit sekali, tolong lepaskan jangan seperti ini, ini sakit Doni." ucap Lintang memohon dengan derai air matanya.

"Tenang lah Lintang, rileks, jangan tegang seperti itu, jika kau rileks semua akan nyaman." kata Doni lalu mengusap air mata Lintang.

"Sekarang rileks ya, kendurkan otot tegang mu." Doni merasakan himpitan milik Lintang sedikit melonggar karena Lintang mulai tenang.

"Naah, begitu sayang. Jika kau tenang dan tidak tegang, semua akan baik-baik saja." kata Doni dan mulai memompa tubuhnya diatas lintang. Mata mereka terpejam karena menikmati irama yang di mainkan Doni.

"Don, aku takut hamil." rengek Lintang ketika mereka sudah menyelesaikan permainannya. Doni merengkuh tubuh polos Lintang dan mengusap punggung telanjang nya untuk memberikan ketenangan.

"Jangan takut, jika memang kamu hamil aku pasti akan bertanggung jawab, kamu percaya aku kan?" tanya Doni dan menatap manik mata Lintang yang berkaca-kaca. Lintang menganggukkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Doni. Setelah itu mereka tidur karena mengantuk juga lelah.

Lintang membuka mata karena ingin buang air kecil, ia merasakan kandung kemihnya terasa penuh. Saat akan turun ranjang, Lintang tidak melihat keberadaan Doni di sampingnya, ia memutuskan untuk menuntaskan hajatnya terlebih dahulu dengan keadaan tubuh yang polos.

Setelah selesai, Lintang menuju walk in closet untuk mengambil pakaian baru karena gaunnya tadi di robek Doni. Lintang menatap gaun tidur berwarna hitam bahan satin dan memakainya. Setelah itu ia keluar kamar mencari keberadaan Doni. Lintang melihat dari lantai atas Doni berjalan keluar melalui pintu belakang. Ia berjalan menuruni tangga untuk mencari Doni. Saat sampai di pintu belakang, Lintang celingukan mencari keberadaan Doni, ternyata halaman belakang adalah kolam renang dan taman mini yang di tumbuhi pepohonan dan bermacam-macam bunga. Ketika itu semilir angin tiba-tiba menerpa wajahnya dan menebarkan bau melati yang menusuk hidung. Tiba-tiba Lintang merasakan merinding, ia mengusap tengkuknya dan berjalan untuk mencari Doni.

"Don!" panggil Lintang, matanya kesana kemari mencari keberadaan Doni.

Lintang mendekati ruangan yang sepertinya tempat untuk bilas setelah berenang. Disana terdengar suara gemericik air dari shower Lintang mencoba mengetuknya.

"Don." seru Lintang sambil mengetuk pintu yang hanya setengah. Sebenarnya Lintang bisa mengintip melalui celah pintu di bagian bawah karena pintu itu di buat hanya tertutup di bagian atasnya saja, tapi Lintang takut jika yang ia lihat bukan Doni.

Pintu ruang itu terbuka dan menampakan Doni yang sedang mengguyur tubuhnya di bawah air shower, Doni menyeringai dan menarik tangan Lintang masuk. lintang yang terkejut langsung berteriak.

'Aauw"

"Ada apa kau mengikutiku?" tanya Doni yang mengunci tubuh Lintang di pojokan, Lintang merasa ngeri melihat tatapan mata Doni dan seringai di bibirnya.

"Don-i, apa yang kamu lakukan malam malam di luar?" tanya Lintang gemetar. Doni terkekeh mendengar suara Lintang yang gemetaran.

"Ha ha ha, kamu kenapa Lintang? Takut?" tanya Doni.

"Ka-kamu beneran Doni?" tanya Lintang gugup. Dan Doni kembali tertawa.

" ha ha ha, kamu pikir aku siapa? baru berapa jam kita bercinta kau sudah lupa dengan ku, apa aku perlu mengingatkan lagi bagaimana rasanya hmm." tanya Doni dengan mengedipkan matanya dan langsung menghisap leher Lintang dengan bringas dan meremas kedua payudara Lintang hingga membuat Lintang merintih.

"Aaarghh." Lintang reflek memegangi kepala Doni.

Mereka kembali bercumbu di bawah kucuran air shower. Doni melepaskan pakaian yang di pakai Lintang dan membuangnya ke lantai.

"Aku ingin berenang, kita berenang bersama ya." ajak Doni dan menuntun Lintang keluar dengan hanya memakai CD dan bra.

"Aku nggak bisa berenang Don, aku malu hanya pakai ini." kata Lintang dan menutupi bagian sensitif nya dengan tangannya.

"Dirumah ini tidak ada siapapun, hanya aku dan art, tapi mereka sudah tidur. sekarang temani aku berenang ya. Kalo kamu nggak mau juga nggak papa, kamu bisa duduk di tepi kolam menemaniku." kata Dewa lalu mereka duduk di tepi kolam.

"Kamu kenapa berenang malem-malem gini sih Don, memangnya nggak takut apa?"

"Ini sudah subuh sayang, sebentar lagi azan subuh." kata Doni dan menyeburkan diri kedalam air kolam.

Doni berdiri di bawah Lintang dan menatap Lintang dengan tersenyum penuh arti, ia membuka kedua paha Lintang dan mulai mengendusi milik Lintang yang hanya tertutup CD berwarna putih.

"Doni, jangan seperti ini, aku malu." kata Lintang dan berusaha merapatkan pahanya. Doni kembali mendongak dan tersenyum.

"Kenapa harus malu? Aku sudah melihat dan merasakan nya sebelumnya. kamu sudah menjadi milikku sekarang, jangan pernah menolakku jika aku menginginkanmu." kata Doni dan kembali membuka paha Lintang.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!