Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Dirly gebrak meja membuat pengunjung mie ayam bakso termaksud Haris dan Karla kaget, melihat Dirly tiba-tiba datang langsung pukul meja orang yang lagi makan.
"Tidak punya sopan santun bro?" tegur Haris tidak suka, melihat orang seenaknya ditempat umum.
"Lo yang tidak sopan, seenaknya makan siang sama calon istri orang apa tidak laku Lo jadi laki-laki" bentak Dirly dengan suara lantang.
"Calon istri, sejak kapan kita jadian Dirly jadi menghayal ditempat umum malu kali dilihat orang-orang, Pak Haris yuk kita kembali tidak ada gunanya merespon orang gila itu." sindir Karla menatap sinis melihat Dirly yang seenaknya.
"Kasihannya bro sudah malu eh tidak diakui lagi hahahaha." ledek Haris ketawa puas melihat Dirly ditolak ditempat umum.
Haris ikutin Karla pergi dari tempat bakso, untungnya Haris sudah bayar sebelum makan jadi tidak usah lama-lama di tempat bakso karena bakal adu mulut lagi sama Dirly.
Dirly berusaha cuek mendapatkan sorakan dari pengunjung mie ayam bakso, karena dirinya ditolak Karla ditempat umum niatnya mau bikin Haris malu tapi kenyataannya dirinya malu karena ulahnya sendiri.
**
Dayat diam-diam masukin proposal supaya didekat perkebunan milik Karla, ada mesin ATM supaya Haris tidak jauh-jauh turun ke kota demi ambil uang gajinya.
"Kasian juga bos besar harus turun gunung demi ambil gaji yang tidak seberapa itu." ucap Dayat setelah selesai dari salah satu bank, yang sudah Dayat rencanakan.
Dayat langsung jalan menuju mobil nya dan meninggalkan kota yang menjadi tempat Haris mencari pasangan hidupnya.
**
Haris senyum sinis melihat Dirly nekat kejar Karla padahal sudah ditolak tapi masih saja mengharapkan cinta dari Karla.
Dirly membawakan kotak merah berukuran kecil dan bunga mawar, Dirly niat melamar Karla walaupun di kantor nya Karla tidak jadi masalah bagi Dirly.
"Sudah lama aku mencintai dirimu Karla, apapun akan aku lakukan demi mendapatkan cinta dari mu sayang mau kah menjadi istri Abang." ucap Dirly berharap Karla mau terima dirinya.
"Masih punya malu tidak? Sudah ditolak berapa kali masih saja mau lamar saya, hai Dirly memangnya saya tidak tahu perempuan kamu lebih dari satu orang dan mereka selalu kontak fisik sama kamu, tentunya saya jijik terima laki-laki liar seperti kamu mengerti!" tanya Karla, Karla dengan tegas menolak Dirly bahkan Karla sudah tahu siapa saja perempuan yang deket sama Dirly.
"Perempuan baik-baik akan terima laki-laki baik, atau pun jika kamu tobat pasti pasti banyak pertimbangan untuk terima kamu asal disekelilingnya tidak ada perempuan sama sekali mengerti kan maksud gua bro." ucap Haris santai dan menatap Dirly yang terlalu nekat memaksakan kehendaknya.
"Bung ini bukan urusan Lo untuk komentar, gua tidak butuh saran dari Lo sama sekali dan pergi sana karena ini urusan atasan Lo tidak pantas Lo ikut campur." lanjut Dirly dengan sombongnya, sengaja usir Haris karena tidak suka komentar yang diucapkan Haris.
"Kamu yang keluar Dirly, karena ini masih jam kerja dan sampai kapan pun saya tidak sudi jadi istri kamu, benar kata pak Haris jika kamu tobat pun masih banyak hal yang harus difikirkan jadi istri kamu apa lagi sekarang kamu saja punya empat perempuan liar mana sudi saya mau berbagi sama perempuan lain mengerti jadi sekarang pergi dari ruangan ini Dirly!" bentak Karla emosi karena ucapannya tidak pernah didengar sama Dirly sama sekali.
Karla sudah tidak peduli sama perasaan Dirly mau malu atau tidak, suruh siapa memaksa dirinya jelas-jelas sudah ditolak baik-baik ini justru memaksa kan kehendaknya membuat Karla semakin kesal saja.
Dirly menatap tajam kearah Haris dan akhirnya mau keluar dari ruangannya Karla, Dirly akan pakai cara pintas yang penting mendapatkan Karla perempuan yang selama ini Dirly cintai tapi sulit untuk dimiliki.
