NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Berita Baru

Ruci dan Desi terdiam menyaksikan kondisi Aris yang kusut dan berantakan.

Di sana, di dalam kamar Aris duduk di lantai sambil menekuk lutut. Wajah Aris terlihat pucat dengan kedua kantung mata yang menghitam, rambut kusut, tubuh bergetar dan mulut terus meracau. Sesekali Aris tersenyum lalu kembali meracau seperti menggumamkan sesuatu. Tingkah Aris yang mirip orang tak waras itu membuat Ruci dan Desi iba sekaligus cemas.

"Harusnya gue liat Andi sebentar. Harusnya gue bisa menolong dia kan. Kenapa gue ga liat dan tolong dia. Gue jahat, gue jahat," gumam Aris lirih.

"Emang apa sebabnya sampe Aris jadi begini Tante?" tanya Desi.

Ibu Aris pun menceritakan apa yang terjadi. Tentu saja Desi terkejut saat mengetahui Andi meninggal dunia akibat kecelakaan.

"Inna Lillahi wa inna ilaihi rojiun," gumam Ruci dan Desi bersamaan.

"Mungkin Aris merasa bersalah karena Andi kan meninggal saat dia yang menemani di Rumah Sakit," kata ibu Aris kemudian.

"Tapi maut kan emang ga bisa ditebak Tante," kata Desi tak mengerti.

"Iya Des, Tante juga bilang begitu. Tapi Aris kayanya ga bisa terima. Sebelumnya kondisi Andi emang udah membaik. Makanya malam itu saya pulang karena Aris bilang dia yang bakal jagain Andi dan ngurus semua keperluannya nanti. Tapi bada Subuh saya dapet kabar Andi meninggal. Yang bikin Saya bingung, kenapa pihak Rumah Sakit yang ngabarin, padahal kan Aris ada di sana. Nah, waktu saya ke Rumah Sakit, saya ngeliat Aris lagi nangis di depan ruang jenasah. Setelah Andi dimakamin, Aris jadi pendiam. Aris ngomong kalo ada perlu aja. Belakangan Aris mulai ngomong sendiri. Jujur saya takut Aris jadi gila. Makanya Saya manggil kamu biar bantuin bujuk Aris supaya sadar dan berhenti menyesali diri," kata ibu Aris menjelaskan.

Ucapan Ibu Aris membuat Desi dan Ruci saling menatap beberapa saat.

"Gimana Des, apa kamu bisa bantuin Aris?" tanya ibu Aris sesaat kemudian.

"Mmm ... gimana ya Tante. Aku juga bingung nih," sahut Desi.

"Bingung kenapa Des?" tanya ibu Aris.

"Ehm, maaf ya Tan. Aris kan kaya orang ga waras gitu. Ntar kalo ngamuk terus mukul Desi gimana. Mungkin ada baiknya Tante panggil orang yang ngerti aja buat ngobatin Aris. Bisa Ustadz atau Kyai biar Aris sekalian belajar memperdalam agama," kata Ruci hati-hati.

"Bener juga. Ok deh, saya bakal cari orang pinter buat ngobatin Aris nanti. Makasih ya udah diingetin," sahut Ibu Aris dengan tulus.

"Sama-sama Tante," kata Ruci sambil tersenyum.

Tak lama kemudian Desi dan Ruci pamit. Ibu Aris pun berterima kasih karena Desi dan Ruci mau meluangkan waktu untuk menjenguk anaknya. Namun sayang, hingga Desi dan Ruci keluar dari rumah tak sekali pun Aris menoleh apalagi menyapa mereka. Tentu saja itu membuat keduanya prihatin.

Desi dan Ruci pun berdiri menunggu Taxi online di teras rumah tanpa ibu Aris. Rupanya suara gaduh di dalam rumah menarik perhatian wanita itu hingga memaksanya masuk untuk melihat apa yang terjadi.

"Apa kita perlu ikutan ngecek ke dalam sana Kak?" tanya Desi.

"Ga perlu. Kita udah nolak membantu Aris tadi. Kalo kita masuk, bisa-bisa ibunya Aris salah paham dan mengira kita setuju untuk membantu anaknya," sahut Ruci.

"Tapi suara itu aneh banget Kak," kata Desi sambil menatap ke dalam rumah melalui pintu yang terbuka.

"Cuekin aja. Ayo kita pergi sekarang Des, tuh mobilnya udah dateng," ajak Ruci sambil menggamit tangan Desi.

Desi pun mengangguk lalu bergegas melangkah menuju mobil yang berhenti di tepi jalan.

Tanpa Ruci sadari sesosok makhluk hitam besar berdiri di kegelapan dan sedang mengamatinya. Makhluk itu menggeram lirih saat melihat Ruci masuk ke dalam mobil.

"Gggrrrooaaarrgghhh ... "

Meski lirih, namun Ruci masih bisa mendengarnya. Gadis itu menoleh ke belakang tepat di mana makhluk itu berdiri.

"Suara itu ... pasti suara makhluk yang menghuni jam tangan pemberian om Dirga," batin Ruci gusar.

Melihat Ruci yang mematung, Desi pun bingung. Dia menyentuh punggung Ruci untuk menyadarkan gadis itu.

"Ayo Kak. Kenapa bengong di situ. Kakak liat apa sih?" tanya Desi sambil ikut menatap kearah yang dilihat Ruci.

"Ga liat apa-apa Des. Ayo kita cabut sekarang," sahut Ruci gugup.

Desi pun bergeser untuk memberi ruang kepada Ruci. Sesaat kemudian mobil bergerak meninggalkan rumah Aris. Meski mobil telah berada jauh dari rumah Aris, tapi samar-samar Ruci masih mendengar suara geraman makhluk itu. Ruci pun berzikir dan berdoa dalam hati. Dia berharap makhluk yang berada di kegelapan itu tak mengikutinya.

"Ya Allah, tolong lindungi aku dan Desi. Jangan biarkan makhluk itu, apa pun bentuknya mengejar dan melukai kami. Aamiin ... " doa Ruci dalam hati.

Setelah berdoa perasaan Ruci menjadi lebih tenang. Dia pun bisa menghela nafas lega lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

Dalam perjalanan ponsel Ruci tiba-tiba berdering. Ruci pun sigap meraihnya lalu tersenyum saat mengetahui siapa yang menghubunginya. Setelahnya Ruci nampak mengetik sesuatu di ponselnya itu. Aksi Ruci membuat Desi penasaran.

"Siapa sih Kak, kok senyum-senyum gitu?" tanya Desi.

"Oh ini temen aku," sahut Ruci sambil terus mengetik.

"Temen cewek atau cowok?" tanya Desi penasaran.

"Kepo ... !" sahut Ruci sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Desi.

Desi pun tertawa. Dalam hati dia yakin orang yang menghubungi Ruci barusan adalah orang yang penting untuk Ruci. Tak lama kemudian mobil berhenti dan Ruci pun turun.

"Aku duluan ya Des. Makasih lho udah dibayarin," kata Ruci sambil membuka pintu mobil.

"Aku yang makasih karena Kakak udah mau nemenin aku. Ga kebayang kalo Kakak ga bantuin aku nolak permintaan ibunya Aris tadi," sahut Desi sambil nyengir.

"Sama-sama. Jangan lupa titip salam buat om dan tante ya," kata Ruci sambil mengusap kepala Desi dengan sayang.

"Siap Kak!" sahut Desi sambil menutup pintu mobil.

Ruci pun melepas kepergian Desi sambil melambaikan tangan. Saat sedang mengamati Taxi yang kian menjauh, tiba-tiba sebuah suara terdengar menyapa. Ruci pun menoleh lalu tersenyum melihat Kenzi ada di hadapannya.

"Assalamualaikum Sayang ... " sapa Kenzi.

"Wa alaikumsalam, ish Abang. Apaan sih, kok nyapanya begitu. Aku kan jadi malu," kata Ruci dengan wajah merona.

"Lho, emang salah ya menyapa kaya gitu. Kita kan ... " ucapan Kenzi terputus karena Ruci memotong cepat.

"Iya iya udah tau. Terus kenapa Abang ngajak ketemuan di sini?" tanya Ruci cepat.

"Kangen kamu, apalagi emangnya," sahut Kenzi santai sambil menatap lekat sang kekasih.

"Ya ampun ... kirain ada apa," kata Ruci sambil mencubit lengan Kenzi dengan gemas.

Kenzi pun tertawa. Namun tawa Kenzi terhenti saat dia mengendus aroma tak biasa dari tubuh Ruci. Kenzi pun mengamati Ruci dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Ngomong-ngomong kamu abis darimana sih ?" tanya Kenzi.

"Abis nganterin Desi ke rumah mantan pacarnya. Kenapa, apa ada yang aneh?" tanya Ruci.

"Iya," sahut Kenzi sambil mengangguk.

"Kebetulan banget kalo gitu. Aku juga mau nanya sesuatu sama Abang. Kita cari tempat buat ngobrol yuk," ajak Ruci.

" Ok," sahut Kenzi sambil menggenggam jemari tangan Ruci lalu membawanya duduk di kursi yang tersedia di depan taman.

Setelah keduanya duduk, Ruci pun bercerita tentang pengalamannya menjenguk Aris tadi.

"Yang aku ga ngerti, kenapa om Dirga pesen sama Desi supaya jangan musuhin Aris. Padahal jelas-jelas si Aris itu pernah nyakitin Desi. Bahkan om Dirga sampe ngasih hadiah segala buat Aris. Kata Desi, bapaknya itu ngasih jam tangan mewah lho Bang. Kan aneh banget ya," kata Ruci.

"Iya juga. Terus?" tanya Kenzi dengan sabar.

"Terus pas jenguk tadi, aku ngeliat Aris kaya orang ga waras gitu Bang. Aku kok jadi suudzon sama om Dirga. Jangan-jangan dia pura-pura baik karena berniat jadiin Aris sebagai tumbal berikutnya," kata Ruci berapi-api namun justru membuat Kenzi tersenyum.

" Makin ke sini Kamu makin pinter ya. Aku bangga deh sama kamu," kata Kenzi sambil mengusap kepala Ruci dengan sayang.

"Maksud Abang, dugaanku bener gitu?" tanya Ruci takjub.

"Iya. Sayangnya yang jadi tumbal bukan Aris tapi orang lain. Kalo denger dari cerita kamu tadi, keliatannya orang lain itu ya adiknya Aris yang katanya meninggal karena kecelakaan itu," sahut Kenzi.

"Astaghfirullah aladziim, kok bisa adiknya Aris. Kan yang ditargetin Aris Bang?" tanya Ruci tak mengerti.

"Kalo adiknya Aris manfaatin benda atau uang pemberian om kamu, mau ga mau dia harus siap buat jadi tumbal," sahut Kenzi.

"Ya Allah. Jangan-jangan suara aneh itu sebuah pertanda kalo Aris dan keluarganya masuk ke dalam daftar calon tumbalnya om Dirga," kata Ruci.

"Suara aneh gimana sih Ci ?" tanya Kenzi tak mengerti.

Ruci pun menceritakan suara menggeram yang didengarnya tadi. Kenzi nampak takjub dengan keberanian sang kekasih. Dengan lembut dia menarik Ruci ke dalam pelukannya lalu mengecup keningnya.

"Tetap waspada dan jangan lupa berzikir ya Sayang ... " bisik Kenzi.

Ruci pun mengangguk lalu membalas pelukan Kenzi.

\=\=\=\=\=

Malam itu Ruci mengijinkan Kenzi mengantarnya pulang. Saat tiba di rumah keduanya disambut oleh Nia dan Yasin yang kebetulan sedang duduk di teras rumah.

Melihat Ruci pulang bersama seorang pemuda membuat Nia dan Yasin saling menatap penuh makna. Saat Ruci memperkenalkan Kenzi sebagai kekasihnya, Nia dan Yasin pun nampak sumringah. Tak hanya mengajak Kenzi masuk ke dalam rumah, mereka juga menawarkan makan malam. Namun Kenzi menolak dengan santun karena masih ada hal penting yang harus dia selesaikan.

Saat Kenzi mulai menstarter motornya, Yudhistira pun tiba. Dia terkejut sekaligus senang mengetahui Kenzi ada di rumah dan terlihat akrab dengan keluarganya. Kenzi dan Yudhistira pun sempat berbincang sejenak sebelum Kenzi pergi.

"Kalo gitu gue balik dulu ya Yud. Assalamualaikum," kata Kenzi sesaat kemudian.

"Wa alaikumsalam," sahut Yudhistira.

Setelah Kenzi berlalu, Yudhistira nampak mengekori Ruci kemana pun gadis itu melangkah. Ruci pun berhenti lalu duduk di ruang tengah karena tahu sang kakak penasaran melihat Kenzi di rumah mereka tadi.

"Jadi sejak kapan kamu jadian sama Kenzi Ci. Kok aku ga dikasih tau sih," kata Yudhistira.

"Emang harus dikasih tau ya ?. Waktu Mas jadian sama si Niken atau Lala, aku juga ga dikasih tau. Setelah kalian putus aku baru tau kalo mereka mantan pacar kamu," sahut Ruci santai.

"Ck, itu beda Ci. Aku ga nganggep mereka pacarku karena emang ga merasa nembak kok. Kalo mereka yang nganggep begitu, ya itu urusan mereka lah," kata Yudhistira cuek.

"Ck, ga usah sok kepedean deh Mas," sahut Ruci sambil berdecak sebal.

Yudhistira pun tertawa mendengar ucapan Ruci.

"Aku ga kepedean Ci, itu fakta kok. Eh, tapi ngomong- ngomong, aku seneng lho kamu jadian sama Kenzi. Syukur-syukur kalian bisa nikah nanti," kata Yudhistira sungguh-sungguh.

"Ga usah kejauhan Mas. Aku sama bang Kenzi kan belom lama pacaran," sahut Ruci.

"Ok deh. Terus ada kabar baru ga tentang om Dirga?" tanya Yudhistira.

"Bang Kenzi bilang om Dirga kemungkinan akan menargetkan kita juga untuk dijadiin tumbal berikutnya Mas," sahut Ruci.

"Kalo gitu kita harus secepatnya bertindak dong Ci," kata Yudhistira.

"Iya Mas. Bang Kenzi bilang dia bersedia membantu kita kapan pun dan di mana pun," sahut Ruci sambil tersenyum.

"Alhamdulillah, kalo ada Kenzi kekuatan kita jadi bertambah ya Ci," kata Yudhistira.

Ruci pun tersenyum mendengar ucapan sang kakak. Ruci bahagia bukan hanya karena janji Kenzi untuk membantunya mengatasi masalah, tapi juga karena hubungan mereka direstui oleh ayah, ibu dan kakaknya.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!