NovelToon NovelToon
Tergoda Pesona Istri Pengganti

Tergoda Pesona Istri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tianse Prln

“Oke. Tapi, there's no love and no *3*. Kalau kamu yes, saya juga yes dan serius menjalani pernikahan ini,” tawar Linda, yang sontak membuat Adam menyeringai.



“There’s no love? Oke. Saya tidak akan memaksa kamu untuk mencintai saya. Karena saya juga tidak mungkin bisa jatuh cinta padamu secepat itu. Tapi, no *3*? Saya sangat tidak setuju. Karena saya butuh itu,” papar Adam. “Kita butuh itu untuk mempunyai bayi,” imbuhnya.


***

Suatu hari Linda pulang ke Yogyakarta untuk menghadiri pernikahan sepupunya, Rere. Namun, kehadirannya itu justru membawa polemik bagi dirinya sendiri.

Rere yang tiba-tiba mengaku tengah hamil dari benih laki-laki lain membuat pernikahan berlandaskan perjodohan itu kacau.

Pihak laki-laki yang tidak ingin menanggung malu akhirnya memaksa untuk tetap melanjutkan pernikahan. Dan, Linda lah yang terpilih menjadi pengganti Rere. Dia menjadi istri pengganti bagi pria itu. Pria yang memiliki sorot mata tajam dan dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tianse Prln, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Istrinya Pak Adam?

Terlihat, Adam berdiam diri di balik pintu ruangan direktur pemasaran. Nafasnya tertahan, telinganya tajam menangkap setiap kata yang keluar dari mulut Andre dan Linda di dalam sana. Sejak pagi dia sudah menunggu kedatangan Linda yang berangkat sendiri dari rumahnya menggunakan taksi. Saat melihat wanita itu tiba di lantai lima, Adam langsung diam-diam mengekori, dan ketika Linda masuk ke dalam ruangan Andre, Adam sibuk menguping dengan khidmat.

 

Awalnya pembicaraan mereka di dalam sana terkesan biasa. Sampai kemudian Adam mendengar Andre berkata, “Setelah pulang kerja nanti, bagaimana kalau kita pergi bersama? Ada tempat baru yang ingin aku tunjukkan. Aku rindu menghabiskan waktu dan bercerita banyak hal denganmu seperti biasanya.”

 

Adam mengepalkan tangan. Dadanya bergemuruh. Ia tahu, sebagai direktur utama, ia tak seharusnya mencampuri urusan pribadi stafnya. Tapi ini bukan urusan biasa. Ini tentang Linda. Tentang wanita yang diam-diam telah menjadi istrinya.

 

Tanpa pikir panjang, Adam membuka pintu. Andre terperanjat, langsung berdiri. Linda pun menoleh cepat, wajahnya menatap heran ke arah pria itu. Tak ada yang menyangka Adam akan muncul di kantor cabang ini tanpa pemberitahuan.

 

“Pak Adam?” Andre mencoba tersenyum, gugup. “Ada yang bisa saya bantu?”

 

Adam tidak menjawab. Matanya tertuju pada Linda. Tatapan yang tajam, penuh kecemburuan yang tak bisa ia sembunyikan. Linda menunduk, tak sanggup menatap balik. Ia tahu, Adam sedang marah. Tapi kenapa laki-laki itu terlihat marah? Linda sibuk mempertanyakan hal itu dalam hati.

 

Lalu Adam beralih kembali menatap Andre. “Datang ke kantor pusat setelah jam kerja. Temui saya di ruangan saya.” Suaranya dingin, dan tegas.

 

Andre mengangguk cepat, tak berani membantah ataupun bertanya alasan. “Baik, Pak,” ucapnya.

 

Adam berbalik hendak pergi, tapi sebelum melangkah keluar, ia menatap Linda sekali lagi. Kali ini, suaranya mengandung sindiran. “Sebagai manajer baru, seharusnya kamu sibuk di ruang kerja. Bukan bersantai di sini.”

 

Linda terdiam. Ia tahu, kata-kata itu bukan sekadar teguran profesional. Itu adalah rasa kesal yang sedang berbicara. Kekesalan dari hati seorang suami yang merasa cemburu.

 

Adam melangkah pergi, meninggalkan ruangan itu dengan hati yang masih disisipi rasa kesal. Pikirannya masih berkecamuk. Kalau saja pernikahan mereka tidak dirahasiakan, dia pasti sudah mengancam Andre untuk menjauh dari Linda. Tapi sayangnya, belum ada yang tahu tentang pernikahan dadakan itu.

 

Linda adalah istri pengganti. Pernikahan mereka bukan karena cinta tapi karena paksaan dari keadaan dan juga demi orang tua serta keluarga besar yang enggan menanggung malu jika pernikahan itu batal.

 

Sebuah perjanjian dingin yang lahir dari kebutuhan, bukan dari hati. Namun tetap saja, kini Linda adalah Nyonya Admaja. Dan Adam tidak akan membiarkan laki-laki mana pun mendekatinya terlalu dekat.

 

Adam tahu bahwa perasaannya terhadap Linda masih kabur, antara tanggung jawab dan rasa yang mungkin perlahan mulai tumbuh tanpa dia sadari. Tapi satu hal yang pasti, akhir-akhir ini dia merasa tidak siap kehilangan wanita itu.

 

***

 

Linda duduk di ruangannya, menatap layar komputer yang sejak tadi belum tersentuh. Hari ini dia resmi menempati ruangan manajer pemasaran, kini dia memiliki ruangan pribadi sendiri, bekerja di ruangan seorang diri, tidak bercampur lagi dengan staf lainnya.

 

Tangannya bergerak menggenggam cangkir kopi yang sudah dingin. Sejak tadi fokusnya teralihkan, dia sibuk memikirkan tentang kejadian pagi tadi di ruangan Andre.

 

Tatapan Adam saat membuka pintu ruangan Andre masih terbayang jelas. Tatapan yang tajam, penuh amarah, tapi juga... rasa kesal. Linda merasa, pria itu seperti orang yang sedang cemburu. Tapi Linda tidak begitu yakin dengan hal itu. Rasanya terlalu percaya diri jika dia berpikir bahwa Adam mungkin mulai memiliki perasaan padanya.

 

Terlepas dari hal itu, Linda cukup merasa kesal dengan Adam, pria itu tidak punya hak untuk bersikap seperti itu padanya—setidaknya di depan orang lain seharusnya Adam bisa menahan sikapnya. Apalagi hubungan mereka masih dirahasiakan, belum ada yang tahu bahwa Linda adalah istrinya.

 

Pernikahan mereka terjadi begitu cepat. Tanpa pesta, tanpa pengumuman. Hanya sebuah desakan keadaan yang tidak bisa dielak. Mereka menikah tapi tidak saling mencintai. Setidaknya, itu yang Linda yakini di awal.

 

Tapi seiring berjalannya waktu, sikap Adam terasa berubah. Pria itu menjadi lebih protektif, lebih perhatian, dan kadang... terlalu posesif. Linda bingung. Dia tidak tahu apakah Adam mulai mencintainya, atau hanya takut menanggung malu jika pernikahan mereka kandas. Apalagi kedua orang tua mereka sangat mewanti-wanti hubungan mereka.

 

Pintu ruangannya diketuk. Linda tersentak, buru-buru meletakkan cangkir kopi yang baru saja dia minum sedikit.

 

“Masuk,” katanya pelan.

 

Seorang staf masuk, menyerahkan dokumen sembari menjelaskan beberapa bagian yang perlu ditandatangani oleh Linda, kemudian staf itu pergi. Linda kembali sendiri, tenggelam dalam pikirannya.

 

Dia tahu, cepat atau lambat, rahasia ini akan terbongkar. Dan saat itu terjadi, dia harus memilih, tetap menjadi istri yang tidak dicintai tapi dihormati, atau mengejar kebebasan yang belum pasti arahnya.

 

Linda menghela napas panjang. Dia merasa lelah dengan pikirannya sendiri.

 

Bosan berada di ruangan yang sepi. Linda memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Kebetulan saat ini sudah waktunya makan siang, perutnya juga sudah mengeluh meminta untuk segera diisi.

 

Selesai merapikan berkas, Linda membuka pintu ruangan. Rasanya seperti menghirup udara segar saat kakinya melangkah keluar dari ruangan yang terasa sesak itu.

 

“Kalian sudah mendengarnya? Ternyata itu benar.”

 

Linda mengernyit saat melihat para staf seperti sibuk menggosipkan sesuatu.

 

Karena berada di ruangannya sendiri, Linda jadi tidak tahu tentang apa saja yang terjadi di luar ruangan.

 

“Lin.” Erin menepuk bahu Linda, langsung membuat wanita itu menoleh. “Oh, maaf, maksudku Bu Linda. Ayo ke kantin. Saatnya makan siang,” ujar Erin.

 

Linda tersenyum. “Panggil saja seperti biasa, kecuali kalau ada atasan atau anak magang, baru panggil aku secara formal,” usulnya.

 

“Ah, oke, oke,” ucap Erin.

 

“Oh ya. Sepertinya ada yang sedang digosipkan di sini. Apa aku ketinggalan berita baru?” tanya Linda. Dia bukannya kepo, tapi di kantor ini kalau dia ketinggalan informasi terbaru, maka sudah pasti dia akan tersisih oleh para staf lainnya.

 

“Kamu belum tau ya?”

 

Linda menggelengkan kepalanya.

 

“Ya, wajar saja kamu belum tau, sekarang kamu terkurung di ruangan ini sendirian,” cakap Erin, prihatin, dia menatap ruangan manajer pemasaran yang kini menjadi milik Linda. Ruangan itu mungkin menjadi impian para staf senior, tapi bagi Erin itu terasa menyesakkan. “Mereka sedang membicarakan Pak Adam.” Erin kembali menoleh ke arah Linda, siap membagikan gosip yang sedang hangat.

 

“Pak Adam?” Kening Linda berkerut.

 

“Iya, Pak Adam.”

 

“Gosip apa emangnya?” tanya Linda, penasaran, sekaligus takut, takut kalau gosip yang beredar menyangkut rahasia mereka.

 

“Pak Adam udah nikah.”

 

“Apa?!” Linda terpekik kaget, suaranya melengking hingga membuat para staf kantor menoleh semua ke arahnya, walau mereka hanya menatap sebentar, tapi itu cukup membuat Linda merutuki dirinya sendiri karena bermulut besar. “Apa itu karena perkataanku di kantin kemarin? Tapi aku yakin kemarin aku sudah bilang sama semua orang kalau aku salah bicara,” cakap Linda, kali ini dia berbicara pelan, sangat lirih.

 

Erin menggeleng. “Bukan.”

 

“Terus?”

 

“Ada beberapa staf kantor dari departemen keuangan yang enggak sengaja denger percakapan Pak Adam sama Pak Ferdi. Mereka denger jelas kalau Pak Adam suruh Pak Ferdi buat hubungi istrinya, karena itu mereka simpulin kalau Pak Adam udah nikah, dan beberapa atasan juga ada yang bilang kalau Pak Adam memang akan menikah di bulan ini. Dan pengumuman pernikahannya kemungkinan bulan depan, setelah proyek pembangunan cabang perusahaan di ibu kota baru selesai.”

 

Linda terdiam. Dia sudah menduga kalau kabar pernikahan yang disembunyikan ini pasti akan tersebar cepat atau lambat, apalagi para atasan sudah ada yang tahu. Tapi ini lebih cepat dari perkiraannya. Dan Linda merasa belum siap sama sekali. Kalau tahu begini, lebih baik dia ikuti saran Adam untuk mengundurkan diri.

 

“Kamu tau siapa yang diduga sebagai istrinya Pak Adam.”

 

“Si—siapa?” Linda pura-pura penasaran, padahal jantungnya sudah berdebar cemas, karena dialah istri Adam, sang direktur utama Admaja Group.

 

“Jesika.” Erin menatap ke arah Jesika yang sedang berbincang dengan beberapa staf yang tampak mengerumuninya.

 

“Je—jesika?!” Mata Linda melotot. Sepertinya dia sangat terkejut dengan kabar itu.

1
Syiffa Fadhilah
huh,,jesiko emang sooook
waya520
lanjuttttt
TiansePrln🌷
Terima kasih sudah menyukai cerita ini!!! Jangan lupa tinggalkan komentar terbaik kaliaaan yaaa. /Kiss/
Naaaa
hai kak, ketemu lagi/Smile/
TiansePrln🌷: nanti diusahakn dilanjut kak👌😁 lg nyusun alurny
Naaaa: cerita sikembar yusen&yuna gk lanjut kak?
total 2 replies
Rdznr
boom up dong kk, critany seruu, gk sabar nunggu kelanjutannyaa
Rdznr
enakny nikah sma cwok tajiiir/Whimper/
Rdznr
/Chuckle/ 21+++ niiih
Rdznr
Ini si zaka jgn" sebenernya suka sama Linda/Scare/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!