NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Saffana tidak tinggal diam.

"Hmmm, Aksa kamu ajak Saffana kekamar kamu. Saffana pasti lelah dan harus istirahat kamu juga pasti lelah!" titah Adam.

"Iya pah," sahut Aksa dengan datar.

"Ayo!" ajak Aksa yang pergi terlebih dahulu dengan wajah dingin.

"Sana sayang!" ucap Shofia.

"Iya Bunda!" sahut Saffana yang pergi mengikuti Aksa.

"Mereka berdua masih sama-sama canggung. Ini hal yang wajar di dalam pernikahan. Apalagi Saffana dan Aksa sudah lama tidak bertemu," sahut Adam.

"Iya kamu benar!" sahut David yang melihat kepergian Aksa dan Saffana memang seperti bukan suami istri.

"Aku titip Saffana di rumah ini. Aku dan Shofia menjaganya dengan baik selama ini. Aku berharap kalian juga memperlakukan Saffana dengan baik," ucap David yang memberikan ingat.

"Mas jangan khawatir pasti saya akan menjaga Saffana dengan baik. Saffana bukan hanya keluarga. Tetapi juga menantu," sahut Adam.

"Bagaimana dengan kamu Rachel. Apa kamu bisa di percaya?" tanya David yang melihat ke arah adiknya dengan wajah Rachel yang sejak tadi cemberut.

"Iya, aku bisa di percaya!" sahut Rachel yang menjawab singkat. Namun, David terlihat ragu.

"Tapi aku juga tidak bisa diam. Jika anak itu membuatku kesal atau tidak sopan padaku," tegas Rachel.

"Jika kamu tidak mencari masalah. Maka Saffana juga tidak akan bermasalah dan semua permasalahan kamu yang memulai," tegas David.

"Mas, kamu curiga terus kepadaku, heran deh, Saffana mulu yang di bela," sahut Rachel kesal.

"Aku tidak membela Saffana, aku mengatakan apa yang benar!" tegas David.

"Sudah-sudah, mas ayo kita duduk dulu! Kita mengobrol baik-baik," sahut Adam yang menjadi penengah. Mereka mencoba untuk mengobrol yang membicarakan bagaimana pernikahan Saffana dan Aksa.

*********

Malam kembali lagi. Ternyata tidak di rumah Eyang atau di rumah Aksa dan di kamar Aksa, Saffana dan Aksa yang tetap tidur terpisah dengan Saffana yang berada di atas ranjang dan Aksa yang di sofa di depan televisi.

Aksa sebenarnya tidak membuat peraturan itu. Karena dia belum bicara dengan Saffana. Hanya saja Saffana yang sudah berbaring di atas ranjang dan Aksa memilih untuk tidur di sofa. Karena mereka berdua yang memang tidak ada obrolan sama sekali.

Mereka hanya diam dalam pernikahan mereka dan tidur mencari tempat masing-masing. Walau dalam 1 kamar ternyata tidak ada yang mengubah apapun.

**********

...Allah hu Akbar, Allah hu Akbar, Allah hu Akbar ...

Terdengar suara adzan subuh yang begitu merdu. Saffana yang keluar dari kamar untuk mengambil air hangat.

"Kamu sudah sholat apa belum!" Saffana di kagetkan dengan suara yang membuat dia menoleh kebelakang yang ternyata itu adalah Rachel yang berbicara dengan nada ketus.

"Aku tidak sholat," jawab Saffana singkat.

"Saya lupa. Jika kamu itu kafir, jadi mana mungkin sholat," sinis Rachel yang membuat Saffana hanya diam saja dengan tetap menuangkan air kedalam gelas

"Semoga saja orang-orang di rumah ini tidak ada yang mengikuti jejak kamu yang tidak baik," desis Rachel.

Saffana tetap tidak mengatakan apa-apa dan setelah selesai menuang air ke dalam gelas Saffana pun langsung hendak pergi yang melewati Rachel yang terus mengoceh kepadanya.

"Jangan sok menantang Saffana!" ucap Rachel membuat langkah Saffana terhenti.

"Kamu menikah dengan Aksa sama saja masuk kedalam kandang singa!" tegas Rachel dengan menunjuk tepat di wajah Saffana.

"Dan Tante akan berhadapan dengan singa setiap hari," balas Saffana yang membuat mata Rachel melotot sampai bola mata itu ingin jatuh.

"Apa katamu!" kesal Rachel. Saffana menghela nafasnya dan membalikkan tubuh yang berhadapan dengan Rachel dengan mereka saling menatap tajam.

"Jika aku masuk ke dalam kandang singa. Maka Tante akan berhadapan dengan singa setiap hari. Tante aku juga berharap tidak akan mengikuti anak Tante yang juga sudah melakukan hal yang memalukan," ucap Saffana dengan berani.

"Heh Saffana! apa kau tidak sadar dengan apa yang kau katakan. Di dalam kamar itu bukan hanya Aksa saja. Tetapi, juga ada kamu di sana yang artinya kamu juga melakukan hal yang saa. Jadi jangan hanya menyalahkan Aksa. Dia tidak akan terjebak dalam lingkaran dosa itu jika tidak ada yang memancingnya," tegas Rachel menunjuk tempat di wajah Saffana.

"Bukannya anak tante adalah seorang ahli agama, paham agama, sangat suci dan tidak pernah melakukan dosa. Lalu kenapa hanya melihat gadis tertidur di atas ranjang. Langsung ingin menerkamnya," sahut Saffana yang membuat tubuh Rachel bergetar dengan bola mata yang hampir keluar mendengar kata-kata Saffana yang merendahkan Aksa.

"Tante terlalu memujanya seperti dewa. Tapi lihat kelakuan dia. Jadi Tante jangan menutup mata. Jika Tante sudah gagal mendidik anak Tante!" sinis Saffana dengan sindiran balasan kata-kata yang selalu di ucapkan Rachel pada Saffana yang menyalahkan didikan ke-2 orang tuannya.

"Apa katamu!" sahut Rachel menekan suaranya.

"Tante sudah gagal dalam mendidik anak!" jawab Saffana.

"Saffana!" teguran itu bukan dari mulut Rachel. Namun dari arah yang lain membuat Saffana menoleh kearah suara itu yang ternyata Aksa dan Aksa yang langsung menghampiri Saffana dan sang mama.

"Apa yang terjadi di antara kita bukan kesalahan mama dan juga keluargaku. Keluargaku mendidik ku dengan baik. Jadi jangan menyalahkan orang tuaku atas kesalahan yang aku lakukan. Mama dan papa tidak ada kaitannya dalam pendidikan yang mereka berikan selama ini," tegas Aksa.

"Bunda dan ayah juga tidak pernah salah dalam mendidik ku. Tetapi kenapa Bunda ayah yang disalahkan atas apa yang aku lakukan. Aku selalu salah dan hanya selalu salah di mata wanita yang kau panggil mama dan tidak di mata orang lain," jawab Saffana yang membalikkan kata-kata itu.

"Orang yang sudah di anggap salah maka akan terus salah dan tidak benar. Jika begitu aku juga akan selalu menganggap jika kau selalu salah di mataku. Karena kau tidak bisa menghentikan Ibumu untuk tidak menyakitiku," tegas Saffana.

"Kau!" Rachel yang semakin marah mendorong Saffana dan air hangat tersebut mengenai tangan Saffana yang membuat Saffana sedikit kepanasan.

"Mah sudah!" Aksa mencegah Rachel yang bisa berbuat lebih jauh lagi. Karena Saffana yang terus memancing emosi Rachel.

Mata Aksa melihat kearah punggung tangan Saffana yang di kipas-kipas kan yang sepertinya terlihat perih dan juga bahkan sampai memerah dengan Saffana menahan sakit.

"Mah sudahlah, mama sebaiknya istirahat!" Aksa yang langsung membawa Rachel pergi sebelum masalah bertambah banyak.

"Huhhh perih!" Saffana dengan cepat melettakkan gelas tersebut di atas meja dan langsung menuju wastafel yang langsung menyiram dengan air agar panasnya hilang. Aksa kembali menoleh ke belakang dan melihat Saffana terasa perih.

**********

Saffana kembali ke dalam kamar dan duduk di atas ranjang dengan Saffana yang masih menggoyang-goyangkan tangan kanannya.

"Apa ada obat untuk mengurangi rasa sakit ini," gumam Saffana yang seperti merasa terbakar.

Mata Saffana yang menoleh kearah nakas di atas ranjang di samping ponsel yang ternyata terdapat salep dan Saffana langsung mengambil obat itu.

"Obat luka bakar!" gumam Saffana.

"Apa ini memang sudah ada di sini sejak tadi malam?" tanya bingung.

"Perasaan nakas ini kosong dan hanya ada lampu tidur. Apa aku salah lihat?" Saffana kebingungan dengan bertanya-tanya.

"Arghhh sudahlah yang penting aku sudah menemukan obat dan mungkin saja Allah mendengarkan doaku dan sangat kebetulan langsung aku temukan obatnya," gumam Saffana yang masa bodoh dan melanjutkan untuk mengobati lukanya.

Bersambung

1
ayudya
ya author, tapi rujukan mereka kembali tapi di saat anak merela lahir.
Nafsiah
Di tunggu kaa up selanjutnya tapi jgn lama" yaa 🥰🥰🥰🥰tetap semangat 💪💪💪
Nita Safitri
ending nya kok jdi gini ya
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Tetap semangat berkarya kak 👍👍💪💪
makasih banyak ❤️❤️😘😘
Ira Tri puspita
yah knp tidak sesuai harapanku
Widi Widurai: akan ada lanjutan nya kak sptnya. cm djudul yg berbezaaa
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Baru sekarang ngakuin bayi Saffana adalah anak kamu Aksa
ish ish ish semoga saja setelah sampai ditanah suci ,Saffana mendapatkan jalan yg terbaik untuk RT nya
kalau AQ berharap semoga Saffana n Aksa bisa bersatu lagi😘
tetap semangat berkarya kak 👍👍🥰🥰💪💪
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
duh aduh Aksa Aksa
Tu kan, Saffana sangat kecewa sama kamu
Minta maaf perlahan lahan
gak usah maksa

Saffana bukan lagi istrimu karena kamu sudah menjatuhkan 2 talak

tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
Bivendra
mmg ulah arifan lokal ni yaa
Bandar Jayalampung
cerdas kamu aliyah
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Aksa..... sukurin...jadi laki gampang banget ngucap talak
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
Siti Sa'diah
asalna syedih pas baca sudah sadar dari kolam jadi gakgik😁semangattt kk othor🥳🥳
ayudya
suruh saffana pergi jauh Thor, jangan tinggal di tempat bunda nya.
Bandar Jayalampung
Arif itu iblis jahat . doa pho. kasian safana . jgn buat safana lulih dulu ya Thor biarin Aksa brjuang untuk mendapatkan safana
Widi Widurai
sudah ku duga. emang arief ini sengaja. krn sejak awal rada ganjal aja kaya banyak skali kebetulan kebetulan. seolah disengaja. buat salah paham
ayudya
ceraikan saja Thor, abis melahirkan tes DNA biar aska menyesal seumur hidup.
ayudya
arif hadir terus, siapa yg tidak curiga.
ayudya
karena vonis dokter itu aska berubah.
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Astagfirullah..Aksa
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: Ternyata ilmu Aksa hanya secetek air saja
belum begitu dalam
Ish ish ish ish kalau kamu udah tau kebenarannya nanti
Jangan kan kau ingin melihat anak
Bertemu dgnmu, Safana gak kan sudi

Tetap semangat berkarya kak 👍👍😘😘❤️❤️
total 1 replies
Bandar Jayalampung
buat Aksa nyesel nhejer safana sampe keubun ubin goblok tolol. Aksa 🔥😡
Widi Widurai
waw. bagus deh. laki labil kaya aksa buat apa. arief maju di depan kl jadi talak 3 hehehe.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!