NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Kalian enggak pulang?" tanya Lisna saat ketiganya duduk di ruang tamu.

Hari sudah sore, namun Rara dan Riko terlihat masih begitu betah di rumahnya.

"Ini juga rumah abang, Lis." Jawab Riko yang membuat Lisna menoleh pada sahabatnya, "bisnis lo lancar, Ra?"

"Lancar Alhamdulillah. Kenapa? Lo mau daftar jadi karyawan gue?"

"Enggak deh. Males gue kerja sama lo. Ntar bukannya kerja, malah sibuk ngobrol. Yang lain iri dong." kekeh Lisna yang membuat Rara tertawa pelan.

"Tapi kadang gue ngebayangin lho Lis kalau suatu saat kita bisa kerja bareng!"

"Bukan kerja bareng, Ra. Tapi lo bosnya, gue bawahannya. Itu beda." ralat Lisna yang membuat Riko menatap keduanya.

"Kamu mau belajar buka usaha, Lis?" tanyanya akhirnya pada adiknya yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Lisna. "Enggak deh bang. Aku enggak bakat disitu. Bakatnya jadi karyawan aja." jawabnya yang membuat Riko mengacak rambutnya gemas.

"Belum dicoba udah menyerah duluan. Dasar adiknya abang."

"Ya kan abang tau Lisna kayak gimana! Daripada abang udah ngeluarin modal tapi enggak berkembang, kan sayang! Mending buat Lisna beli hape baru aja bang!"

"Hape mulu yang lo pikirin, Lis!" ujar Rara yang membuat Lisna menatapnya.

"Abisnya yang mau beliin gue iPhone terbaru udah lupa sih! Kan gue harus usaha sendiri jadinya Ra buat beli itu hape." sindir Lisna yang membuat Rara mencebikkan bibirnya.

"Itu tuh bukannya lupa! Tapi batal, Lis!"

"Batal gimana sih, Ra? Kan lo jadi nikah sama abang gue! Jadinya enggak cuman jadi pacar, jadi suami malahan."

"Lis!" tegur Riko sembari menggelengkan kepalanya.

"Iya bang. Aku diem." Lisna menutup bibirnya dengan tangan yang membuat Rara tertawa pelan.

"Abang gue negur gini karena belain lo tau, Ra. Lo harus cium abang gue buat bilang terimakasih." celetuk Lisna yang membuat Rara menatap suaminya.

Dan Riko pun membalas menatapnya.

"Cie.. Yang tatap-tatapan." ledek Lisna yang kemudian berdiri dari duduknya. "Daripada jadi nyamuk, mending kabur aja deh ke rumah Kania. Bye!" lanjutnya langsung lari menuju rumah Kania.

Riko menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik semata wayangnya.

"Maafin Lisna. Dia memang kayak gitu orangnya." ujar Riko yang membuat Rara mendelik menatapnya.

"Aku tau abangnya Lisna. Aku sahabatnya. Jadi udah paham gimana dia." balas Rara yang membuat Riko menganggukkan kepalanya lalu sibuk dengan gadget masing-masing.

"Kamu mau makan malam apa?" tanya Riko saat melihat jam sudah menunjukkan pukul enam sore.

"Lisna belum pulang juga?"

"Lisna kalau udah di rumah Kania, sampai besok pagi baru pulang juga bisa." jawab Riko yang membuat Rara menundukkan kepalanya.

"Lebih berharga Kania daripada aku ya?" lirihnya pelan yang mampu didengar oleh Riko.

"Kalian sama-sama berharga di mata Lisna. Mungkin, dia ingin memberi kita waktu untuk bisa berdua saja." jawab Riko yang membuat Rara menatapnya.

"Buat apa dia memberi waktu kita untuk berdua saja? Bukankah di kamar kita selalu BERDUA?" tanya Rara memutar bola matanya malas.

"Ya kan beda, Ra."

"Bedanya apa coba?"

"Nanti kamu bakal ngerasain bedanya." Riko berdiri lalu menjulurkan tangannya agar diraih oleh Rara. "Ikut saya. Kita makan di luar."

Rara berdiri tanpa menerima uluran tangan Riko, yang membuat Riko menatap tangan yang ia julurkan.

'Sabar, Riko. Mungkin semalam hanya keberuntungan.' gumam Riko menguatkan hatinya yang kecewa lalu berjalan ke luar rumah untuk makan malam bersama istrinya.

***

"Abang mau ke mana?" tanya Lisna yang sore itu pulang bersama Kania.

"Nyari makan. Tumben udah pulang?" tanya Riko.

Lisna menganggukkan kepalanya, "soalnya Lisna nyium bau-bau mau nyari makanan enak, jadinya pulang deh."

"Kamu mau ikut abang?" tanya Riko menebak arah pemikiran adiknya.

"Kalau abang bolehin, ya aku mau ikut." Lisna menoleh pada Kania, "Lo juga kan, Nia?"

Kania mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Lisna.

"Boleh?" tanya Riko pada Rara, meminta persetujuan istrinya.

"Boleh! Kenapa enggak!" jawab Rara lalu masuk ke dalam kursi belakang mobil Riko yang membuat laki-laki itu mengernyitkan dahinya heran.

Namun berbeda dengan Lisna dan Kania yang tersenyum lebar lalu mengikuti Rara yang sudah masuk ke mobil duluan.

"Kenapa duduk di belakang, Ra?" tanya Riko pada Rara saat ia sudah berada di balik kemudi.

"Pengen dekat sama Lisna aja. Enggak boleh?" Rara balik bertanya yang membuat Riko terdiam menelan kecewanya dan langsung melajukan kendaraannya.

**

"Kania! Lo inget Rara kan?" Lisna membuka percakapan ketiganya.

"Inget!" jawab Kania singkat sembari menoleh pada Rara.

"Rara ini istri abang sekarang, Nia. Dia sahabat sekaligus ipar gue sekarang." jelas Lisna yang membuat Rara ingin sekali menyumpal mulutnya.

"Gue tau kok, Lis. Lo kan udah cerita." jawab Kania sembari tersenyum.

"Selamat ya Mbak Rara.. Kamu beruntung bisa menikah dengan bang Riko." ucap Kania terdengar tulus.

"Kita seumuran kan?" tanya Rara karena tidak nyaman dengan Kania yang memanggilnya dengan embel-embel sebutan 'mbak'. "Panggil nama aja kayak Lisna. Ngomongnya juga jangan formal-formal juga." lanjutnya agar bisa juga akrab dengan tetangga Lisna.

"Enggak enak sama bang Riko kalau cuma manggil nama." jawab Kania yang membuat Rara mendengus sebal.

"Kania ini temen gue yang paling menjunjung tinggi sopan santun, Ra. Lo kan istri abang. Jadinya dia hormati lo kayak dia hormati abang." jelas Lisna saat melihat Rara kesal dan akhirnya mereka saling terdiam saat Rara tidak menanggapi ujaran Lisna hingga beberapa menit kemudian, Riko pun memberhentikan mobilnya di warung pecel lele pinggir jalan.

"Woah! Udah lama nih abang enggak ngajak Lisna kesini!" ujar Lisna pertama kali saat turun dari mobil.

"Bang Riko kan jarang di rumah, Lis. Gimana mau ngajak kita kesini coba!" balas Kania yang membuat Rara menatap keduanya.

Bukan! Bukan karena Riko mengajaknya makan di warung pecel lele pinggir jalan, tapi, perkataan Kania yang mengatakan 'kita' seolah mereka sering jalan bertiga cukup menyita perhatian Rara, namun sedetik kemudian ia mengenyahkan pikiran tersebut.

Buat apa dia memikirkan itu? Itu urusan mereka bukan?

"Kalian sering diajak abangmu kesini, Lis? Nia?" tanyanya akhirnya.

"Iya, Ra. Warung pecel lele ini kan punya abang." jelas Lisna yang membuat Rara kini menoleh pada suaminya yang ternyata sudah berdiri di sebelahnya.

Ingin sekali Rara bertanya, apa saja yang dipunya oleh Laki-laki yang pernah dihinanya ini tapi bibirnya terasa kelu.

"Enggak usah dengar kata Lisna. Ayo masuk! Udah lapar kan?" tanya Riko sembari menggenggam tangan Rara, dan kini tidak mau melepasnya seraya mengajaknya masuk ke tenda warung pecel lele.

Kania menatap tangan yang saling menggenggam begitu erat itu dengan senyuman penuh arti.

Dulu ia pernah menginginkan berada di posisi itu agar bisa menggenggam tangan Laki-laki itu, namun ternyata takdir tak berpihak padanya.

"Nia!" Lisna menggoyangkan kelima jarinya di depan wajah Kania. "Lo gak apa-apa?" tanyanya saat Kania terkejut atas tindakannya.

"Enggak apa-apa, Lis. Masuk yuk!" ajak Kania menggandeng lengan Lisna yang menganggukkan kepalanya.

***

"Malam, Pak." sapa para karyawannya pada Riko yang baru saja memasuki tenda.

"Malam." Riko balas menyapa. "Masih lengkap menunya?" tanyanya yang membuat salah satu dari karyawannya menganggukkan kepala.

Wajar saja jika Riko menanyakan hal tersebut, karena warung pecel lelenya terkenal paling laris di wilayah tersebut dan setiap jam delapan malam sudah kerap tutup karena kehabisan stok.

"Kalian enggak nyapa Ibu kalian?" celoteh Lisna yang membuat Rara menaikkan alisnya dan Riko menoleh menatapnya, karena ia baru saja ingin memesan makanan.

"Ibu?" tanya salah satu karyawan bernama Gavin.

Lisna bersemangat sekali menganggukkan kepalanya, "yang di sebelah Bapak kalian itu Ibu kalian." lanjutnya sembari menunjuk Rara.

"Lisna!" tegur Riko yang membuat Lisna menutup bibirnya dengan tangan seraya menganggukkan kepalanya yang membuat Rara tertawa pelan karenanya.

"Siapkan ayam goreng 4 porsi." kata Riko lalu menoleh pada Kania, "kamu masih enggak suka lalapan, Nia?" tanyanya yang membuat Rara menatap suaminya.

'Kenapa enggak gue dulu yang ditanya?' tanyanya dalam hatinya yang mendadak kecewa mendengarnya.

"Masih bang." jawab Kania seraya tersenyum.

"Mau nasi uduk apa nasi biasa saja?" tanyanya lagi pada Kania yang membuat Rara mendengus sebal.

'Kania aja terus. Lah aku?'

"Nasi biasa bang. Masih belum suka nasi uduk." jelas Kania yang membuat Riko menganggukkan kepalanya lalu menoleh pada karyawannya, "Dua nasi uduk, satu nasi biasa--" Riko teringat istrinya, dia belum bertanya apa Rara mau makan nasi uduk atau nasi biasa.

"Ra.. Kamu mau nasi uduk apa nasi biasa?" tanyanya akhirnya dengan sebelumnya mengangkat tangan untuk menjeda pesanannya.

"Aku masih kenyang." ujar Rara lalu

berdiri dari kursinya, dan pergi ke luar tenda yang kini ditatap heran oleh Lisna.

"Enggak abang kejar? Rara marah lho itu." tanya Lisna pada abangnya.

"Marah kena--" ucapan Riko terpotong saat ia teringat sesuatu, dan langsung mengejar kemana Rara pergi.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!