NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. DAMAR SI SUMBER MASALAH

“Apa ada yang terjadi?”

Tiba-tiba Famimuncul dan melihat sepertinya ada sesuatu yang terjadi antara dua orang di depan matanya itu.

“Kenapa kalian berdua bisa ada di sini?” tanya Fami lagi ketika melihat Damar ada di sana.

“Fami, dia datang ke sini karena ada urusan pekerjaan yang dia bahas makanya sampai datang ke sini” Thasya langsung menjawab ketika dia melihat wajah tidak bersahat dari temannya itu.

Memang benar, ketika kedua bercerai dua tahun yang lalu Fami begitu sangat membenci Damar. Dan dia tidak menyangka jika Thasya akan berurusan lagi dengan mantan suaminya itu.

“Urusan pekerjaan?” Jadi, urusan pekerjaan seperti apa itu?” tanya Fami berjalan mendekat ke arah Thasya.

Kali Damar yang menjawab. “Perusahaan kami di bidang departemen store bekerjasama dengan perusahan tempat Thasya bekerja. Tadinya sudah sempat dibatalkan, tapi dengan pertimbangan kami menarik pembatalan kontrak kerjasama itu.”

“Cuma karena stafku tidak bisa menghubungi mereka…”

“Pak Damar apakah anda bisa pulang saja sekarang?” potong Thasya langsung.

“Terima kasih untuk hari ini. Tapi sekarang Fami sudah di sini dan anda juga sepertinya sangat sibuk. Selanjutnya biar saya saja yang akan menghubungi pihak Beauty Fasion.”

Damar sepertinya tidak terima dengan perkataan Thasya itu. Wajah berumah muram karena merasa dia seperti diusir. Sementara Fami hanya bengong saja melihat kedua orang di depannya itu.

Tetapi ketika dia melihat damar masih belum bergerak, dia pun berkata “Pak Damar, anda masih ngapain di sini? Thasya bilang anda sudah bisa pergi. Saya yang akan menjaganya dan mengantarnya pulang nanti.”

Damar masih dia di tempatnya. Dan itu memicu Fami kembali memintanya untuk pergi. “Pak Damar, silahkan anda pergi.”

Damar langsung merapikan jasnya seperti ingin bersiap untuk pergi. Lalu dia menatap Thasya, “Aku juga sudah mendengar perusahaan rekanan yang lain sudah mulai mendistribusikan produk mereka. Jangan sampai Beauty Fasion tertinggal.”

Setelah selesai mengatakan hal itu, Damar pun langsung pergi meninggalka kedua wanita itu.

“Huufff…! Dia kenapa jadi begitu sih?” ujar Fami. Sementara Thasya hanya melihat kepergian Damar hingga mantan suaminya itu hilang dari pandangannya.

Samar-sama ingatan seperti kembali saat dia masih tertidur tadi. Dia berharap itu hanya mimpi saja ketika dia mendengar suara seseorang memangilnya dengan pandangannya yang kabur.

“Thasya…”

Dan dia juga merasakan usapan lembut di pipinya.

“Maafkan aku, sya.”

“Tidak mungkin…” Thasya menutup wajahnya setelah menyadari jika itu bukanlah mimpi.

Karena kondisi Thasya sudah membaik dan menurut dokter tidak perlu rawat inap, akhirnya Thasya disarankan pulang. Dan jika demamnya muncul lagi, maka dia diminta untuk segera datang ke rumah sakit langsung.

Fami pun membantu menyelesaikan semua administrasi kepulangan Thasya dan mengantar sampai ke tempat penginapannya.

Beberapa hari kemudian setelah Thasya pulang dari rumah sakit. Fami yang masih berada di kamar hotel di mana Thasya menginap. Pulang dari tempat kerjanya Fami masih selalu langsung ke tempat Thasya. Begitu juga malam ini.

Dia lebih dulu sampai ke tempat penginapan Thasya dari pada yang punya kamar. Dan beberapa menit yang lalu, dia menerima kiriman dari seseorang.

“Waaah…! Ini semua kira-kira harganya berapa, ya? Sepertinya pasti kalau ditotal hampir sepuluh jutaan” kata Fami sambil melihat-lihat apa saja yang baru saja dia terima dari si pengirim.

“Uuuh, capek sekali” kata Thasya sambil masuk. Dia langsung melepaskan sepatunya.

“Kamu sudah pulang?” ujar Fami ketika dia melihat Thasya memasuki kamar tersebut. Thasya langsung menuju di mana kulkasnya berada dan mengeluarkan air putih dingin dari sana.

“Thasya, lihat ini. Ada…” Fami berhenti berbicara ketika melihat Thasya langsung meneguk langsung air dingin yang baru saja temannya itu keluarkan dari kulkas.

“Sya…! Kenapa kamu langsung minum air dingin dari kulkas begitu? Perutmu nanti bisa sakit lagi” kata Fami sambil berjalan mendekat.

Braaak…!!!

Bukannya menjawab, Thasya malah meletakkan botol minumnya di atas meja sampai terdengar bunyi. Wajah Thasya juga terlihat kelelahan.

“Kenapa? Apa store kalian bermasalah lagi?” tanya Fami dengan suara lembut.

“Tidak. Masalah pekerjaan lancar-lancar saja.”

“Kalau begitu kenapa kamu bersikap begitu? Apa kamu akan kembali lagi ke Amerika?” tanya Fami yang penasaran dengan apa yang terjadi dengan temannya itu.

Thasya diam sejenak.

“Belum. Sepertinya aku akan mengurus masalah pekerjaan yang ada di Indonesia untuk sementara waktu. Tapi, kenapa kamu belanja sebanyak ini?” tanya Thasya yang melihat ada beberapa packingan dan bungkusan yang ditata rapi di atas meja.

“Aaah, itu bukan belanjaanku. Tapi, mantan suamimu yang mengirinkan semuanya” jawab Fami sambil memperlihatkan apa saja yang ada di atas meja mereka.

Ada banyak makan, minuman, dan obat suplemen yang dikirimkan kepadanya.

“Damar…? Apa lagi yang coba dia lakukan lagi” ujar Thasya dengan suara lirih sambil memegang kepalanya.

“Tadi yang datang ke sini asistennya yang bernama Alex. Katanya ini balas teh hijau yang pernah kamu berikan kepadanya. Bagaimana bisa dia tahu alamat kamu tinggal?” tanya Fami penasaran sudah sejauh mana sekarang hubungan mantan suami-istri itu setelah bertemu kembali.

“Kamu tahu kan tidak ada yang tidak orang itu tahu” jawab Tashya sambil menelepon seseorang.

“Isi hati mantan suamimu itu benar-benar tidak bisa ditebak ya?”

“Aku saja yang pernah hidup bersamanya tidak tahu, apalagi kamu” balas Thasya.

Dia mencoba menelepon Damar, tapi mantan suaminya itu tidak mengangkatnya.

“Tapi, apa maksud dari perkataanmu tadi? Apakah tidak ada alasan lain kamu akan tinggal sementara di sini selain masalah pekerjaan?”

“Tidak ada. Memangnya apa ada alasanku yang lain untuk tinggal lagi di sini?” kata Thasya balik bertanya kepada Fami.

Dia jadi teringat saat dia mendatangi staf dari departemen store Dawson Company tadi pagi.

“Ibu Thasya, anda bisa menandatangi kontrak resmi jika angka penjualan dalam tiga bulan bisa masuk dalam peringkat sepuluh besar dibagian fasion. Dan target penjualan kalian harus memenuhi persyaratan yang sudah tercantum. Anda bisa membacanya supaya lebih jelas.”

Setelah mendengar penjelasan badusan, sebenarnya ada yang mengganjal di dalam hati Thasya. Tapi, karena yang bertanggungjawab pada penjualan adalah atasannya yang sudah sepuh, jadi hati Thasya sedikit lebih tenang.

“Syarat lainnya masih ada?” tanya Thasya.

“Sesuai yang tertulis di berkas yang sekarang Ibu Thasya pegang, yang harus memegang store tersebut harus Ibu Thasya sendiri.”

Thasya pun akhirnya menceritakan hasil pertemuannya itu kepada Fami.

“Tunggu…! Kenapa harus kamu? Sejak kapan ada modelan persyaratan seperti itu?” tanya Fami tidak teriama.

“Pihak Dawson Company bilang tiga bulan kontrak itu bukan akhirnya. Jadi, penanggungjawab dari awal yang harus menyelesaikannya sampai tuntas.”

“Aku masih tidak bisa terima hanya dengan alasan seperti itu. Sebenarnya apa masalah mereka?”

Thasya terdiam. Tapi pikirannya tetap berjalan mengingat apa yang sudah terjadi. Ada satu hal yang dia yakini. Damar yang mengirimkan semua barang yang menurut Thasya masih bisa dia beli sendiri. Mencegahnya kembali ke Amerika, bertindak sesuka hatinya seolah-olah hubungan mereka masih seperti sebelum bercerai dan bersikap dari yang dulunya dingin, cuek menjadi perhatian.

Semua sumber masalah ini adalah dario pria yang bernama Damar Rai Dawson itu.

1
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!