Anna N Mr Ben

Hari itu juga Rebecca terbang ke ke negara asalnya untuk menemui suaminya...

sekarang ia sudah tidak perduli dengan jadwal syutingnya..

Becca sungguh tidak perduli lagi akan kemarahan sutradara produser atau bahkan para crew yang kecewa karena syuting sudah pasti akan di tunda..tentu saja karena sang pemeran utama sedang sibuk mengurusi urusan pribadinya...

Emosi nya membara tak sedikit pun dalam pikiran nya Ben mampu bertindak sejauh ini..

Ditambah lagi sepanjang perjalanan menuju bandara dia mencoba menelpon Ben..tapi tetap saja diabaikan oleh suaminya..

Kali ini jujur saja ada ketakutan yang Becca rasakan..dan tentu saja ke tidak rela an nya untuk berpisah dari Ben..bagaimanapun juga memiliki suami seperti Ben juga adalah salah satu pencapaian terbesar selama hidupnya..

Ben bukan hanya memberikannya materi yang berlimpah tetapi juga mampu menuruti segala permintaannya ..

Kini saat pesawatnya telah mendarat becca kembali menelpon Ben l untuk kesekian kali nya ..namun tetap saja panggilannya di abai kan begitu saja oleh Ben ..

Tak kehabisan akal becca mencoba menghubungi Daniel..

"hallo"..jawab Daniel

"Daniel..katakan padaku dimana Ben..!!!" tanya Becca meradang..

"Maaf nyonya Becca ..Tuan Ben sedang pergi bersama tuan dan nyonya besar.." jawab daniel

" Kau jangan berbohong Daniel..aku tau dia pasti sedang bersamamu.."

"Saya sama sekali tidak berbohong nyonya ..sesudah makan siang dengan klien tadi tuan Ben sudah pergi bersama kedua orang tuanya.."

"Katakan kemana mereka pergi..?" tanya becca kembali

"Saya tidak tahu nyonya..."

"Sialan kau Daniel...kau pasti tak mau mengatakannya..aku pasti akan memecat mu jika..."

"Tut..Tut..Tut..."

Daniel memutuskan sambungan telpon Becca tanpa perduli lagi akan cacian dan makian Becca..

"Kita ke Mansion.." Lantang Becca menyuruh asisten nya yang mengemudikan mobil ke Mansion..sepanjang perjalanan becca masih terus berusaha menelpon Ben walaupun Ben tetap saja tidak meresponnya.

Lima belas menit kemudian Becca dan managernya telah sampai didepan pintu mansion..

Ia melangkahkan kaki nya dengan tergesa dan berlari ke lantai atas dimana kamarnya berada...

"tik..tik..tik..tik..tik..." bunyi Pin Door Lock yang di tekan Becca..berulang kali becca mencoba tapi kode akses untuk membuka pintu tersebut tidak berhasil..Ben memang sudah mengganti nya tepat ketika barang barang Becca sudah dipindahkan ke penthouse apartemen yang akan diberikan pada becca sebagai bentuk kompensasi perceraian nya..

"Aaakkkh....!!!" Becca berteriak histeris

"Mathildaaaaaaa......!!!" jeritnya sambil menurunkan anak tangga

Bibi Mathilda datang ditemani Ester..bibi Mathilda kelihatan begitu tenang ketika bersiap menghadapi Rebecca..lain dengan Ester yang terlihat sedikit takut..

"Kemana Ben..?? Kenapa aku tak Bisa masuk ke kamar ku sendiri..?? Berapa pin nya ?? Katakan..!! Kau tak mungkin tak mengetahuinya Mathilda ...!!" teriak Becca sambil menunjuk nunjuk muka bibi Mathilda

Bibi Mathilda dengan tenang menjawab ..

" Maafkan saya nyonya Rebecca..tuan Ben memang sudah mengganti pin door lock kamarnya..akan tetapi saya sungguh sungguh tak tahu pin nya.."

" Tuan Ben hanya memerintahkan kami mengemas semua barang barang nyonya Becca untuk dipindahkan ke penthouse pusat kota.."

"Kami sudah mengemasnya sesuai perintah tuan Ben dan sudah dipindahkan oleh pihak ekspedisi kemarin siang nyonya.."

"Tidak...!! Ini tidak boleh terjadi.." tangis Rebecca pecah dia terduduk dilantai..

Amber sang manager yang sedari tadi mengekori nya memeluknya menepuk nepuk punggungnya sembari mengucapkan kata kata penghiburan yang sungguh tak berarti..

"Amber..mengapa dia jahat padaku ..??mengapa dia tak mengerti diriku..??" ucap becca seolah olah dia lah orang yang paling tersakiti disini ..

" Becca Ayo kita duduk dulu disofa...lalu kita akan tunggu Ben pulang hmmm...?? Aku yakin Ben hanya emosi sesaat...kau pasti bisa membujuknya jika berbicara langsung ..yaa..kau pasti bisa..." ucap amber memberi semangat..

" Kau..ambil kan nyonya mu Air minum..." perintah amber pada Ester..

" Baik " ucap Ester menuruti perintah amber

"Becca duduk menangis dikursi..ketika tiba tiba ponsel Amber berbunyi...

"Hallo " jawab Amber mengangkat panggilan ponselnya

Seseorang bicara diseberang sana..namun tiba tiba Amber berteriak

"APA...!!!

Spontan Becca menghentikan tangisannya dan mengalihkan pandangannya menatap Amber. sedangkan Amber buru buru meraih remote televisi dan menghidupkannya..

Seketika terdengar berita dari sebuah televisi Nasional yang memberitakan berita retaknya rumah tangga Ben dan Becca disertai dengan videonya di pulau Maldives yang sedang memaki Mr Edward dan merobek berkas perceraian..

"Tidak...ini..ini..tidak boleh terjadi..bagaimana mungkin Amber..."..tangis becca kembali terdengar histeris ..PRANG...!! Tiba tiba Becca membanting gelas berisi air yang tadi diberikan oleh Ester kepadanya..

"ssshh..."Ester meringis ketika terkena serpihan kaca yang memantul tepat di pipi kanan nya ..ya karena Ester sedang dalam posisi menunduk ketika memberikan gelas tersebut..

"Becca.." panggil amber sembari memeluknya...

"Kau bersabar lah lebih dulu..kita tunggu Ben pulang hmm...?? Bujuknya..

Sementara bibi Mathilda mendekati Ester dan berkata " Ester kau terluka nak.. "

"Aku tak apa apa bibi" jawab Ester

"Ayo bibi obati " bibi Mathilda menarik tangan Ester sementara para maid yang lain sibuk membersihkan serpihan gelas..

Tangisan Becca terdengar mereda tampaknya Amber sedikit berhasil menenangkan nya..kini Amber membawa Becca kedalam kamar tamu untuk beristirahat...

Sementara bibi Mathilda menelpon tuan Ben mengabarkan semua yang terjadi di mansion nya ..

Di rumah sakit Jhon Hopkins

tampak Anna, Ben, beserta Mr dan Mrs Clinton menonton televisi yang memberitakan rumor perpisahan rumah tangga Ben dan Becca..

tak berapa lama kemudian ponsel Ben berdering..dan itu adalah telpon dari Bibi Mathilda.

Ben terlihat sedang berdiri didekat jendela..memegang ponsel yang menempel ditelinga kanan nya sementara tangan kirinya memijat mijat pelipisnya..

"Hmmm..baiklah bibi aku akan segera kesana.." jawab Ben

Saat Ben memutuskan panggilan telponnya semua mata tertuju adanya..

yaa setelah makan siang dengan klien Ben dijemput mommy dan Daddy nya untuk menengok kembali ibu nya Anna yang sudah mulai bisa berkomunikasi..

"Apa ada masalah Son.." tanya Daddy Ben..

"Becca sudah datang Dad..dan dia membuat onar.."Ester terkena serpihan kaca gelas yang dibantingnya"

" aku akan pulang terlebih dulu.. Daniel juga sedang dalam perjalanan ke mansion.."

"Baiklah kami akan ikut dengan mu Nak.." jawab Mommy Ben besemangat