NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Ceraikan Suamimu

Tangan dan kaki yang gemetaran dilanda air mata yang cukup basah membuat Elisa terisak berturut-turut, dia meringkuk di dalam selimut tebal yang dia tarik ke bawah tempat tidurnya.

"Hiks, hiks, bajingan itu sudah meniduri aku, sialan, aku kira dia Samuel," keluhnya menyesalinya.

Saat Elisa memukuli tempat tidur dan masih tidak mau menerima kenyataan, Haruni terbangun, tubuhnya segar dan terlihat nyaman saat berdiri tanpa busana, dia melihat Elisa yang menangis.

"Hey, kenapa kamu menangis?"

"Kenapa ayah bilang? Aku ini menantumu bajingan! Kenapa kamu meniduri aku di kamarku sendiri, hiks."

Rasanya menjijikkan untuk Elisa yang menyadari akan hal ini, dia merasa sangat kotor sudah melakukannya dengan ayah mertua sendiri.

"Bangunlah Elisa, ayah tau kamu sudah selingkuh di belakang Erik dengan Samuel, tapi pria itu tidak akan menghasilkan apapun juga untuk masa depan kamu, ayah memang tergoda dengan tubuhmu yang tidak mau lagi disentuh Erik lagi, maka kamu cerai saja dengan Erin dan menikah dengan ayah, ayah janji akan memberikan segalanya untuk kamu dan kehidupan kamu terjamin, tapi kamu tidak boleh bertemu dengan Samuel," kata Haruni sudah jelas menginginkan Elisa yang cantik menurutnya.

Dari awal Haruni bertemu dengan Elisa di depan kedua orang tuanya membuatnya bergetar dan bergerak tidak mau menyakiti wanita itu, dia sendiri tidak masalah jika Elisa tidak memberikannya anak, karena akan tetap sama Erik memberikan dia anak dari rahim Raisa.

"Menjijikkan bajingan! Kotor sekali pikiran ayah! Aku bukan orang yang serba kekurangan! Aku anak semata wayang yang selalu bisa mendapatkan apapun! Aku tidak sudi menikah dan menjadi istrimu!"

Elisa menjauh dari Haruni yang ada di depannya, rasanya jijik melihat otot-otot ayah mertuanya.

"Halah, jangan sok jual mahal di depanku sekarang Elisa, tadi malam kamu sendiri yang mau dihujani tubuhku sampai beberapa kali, tapi sekarang kamu berpikir bisa membuatku bingung, aku rasa tidak. Jika aku memiliki sesuatu, maka dia harus jadi milikku, akan aku bicarakan ini sama Erik, dia pasti akan setuju."

Haruni mengambil baju dan celananya, dia mau keluar kamar, tetapi tangan Elisa memegang kedua kaki Haruni dan memohon.

"Tolong ayah, jangan beritahu Erik tentang kejadian ini, aku tidak mau cerai dengannya, aku tidak mau ayah, aku sangat mencintai Erik dan tolong lepaskan niat ayah ingin menikahi aku, orang tuaku pasti tidak akan setuju," rengeknya memohon.

Haruni membungkuk dan memegang dagu wanita itu, "kamu tidak perlu merisaukan kedua orang tuamu yang memiliki hutang padaku, mereka akan langsung setuju jika hutang mereka lunas jika kamu menikah denganku, Erik justru harus tau kejutan ini agar segera melepaskan kamu," kata Haruni dengan percaya diri.

Sebelum dirinya melepaskan tangannya dari dagu, sangat cepat mendaratkan ciuman pada bibir Elisa yang masih manis walaupun sudah dikecup berulang.

"Cih!"

Elisa membuang muka, Haruni terkekeh dan senang wanita itu ternyata membuatnya jatuh cinta lagi.

Haruni pergi dari sana meninggalkan Elisa, pria tua itu menghubungi Erik yang ternyata justru mendapatkan tamu penting sekarang.

"Selamat pagi, kami membawa surat penangkapan bapak dan saudari Elisa atas tuduhan perselingkuhan," ucap salah satu polisi.

Di samping polisi ada Erik yang tersenyum kecil melihat ayahnya yang sudah selesai bersenang-senang dengan istri pertamanya.

Haruni dengan tenang memegang surat penangkapannya, dia tidak menyalahkan siapapun dan dia santai menanggapi ini.

"Di mana saudari Elisa?"

"Di kamarnya," jawab Haruni.

Erik belum bicara sepatah katapun di depan ayahnya yang sudah melecehkan istri pertamanya itu, polisi masuk menggeledah kamar Elisa, dan ternyata benar Elisa belum mengenakan pakaian, hanya diselimuti selimut tebal yang membungkusnya.

"Anda kami tangkap atas tuduhan perselingkuhan!"

Polisi masuk mengejutkan Elisa, dia tidak menyangka kejadiannya bisa membawanya ke pihak berwajib.

"Tidak pak, aku tidak bersalah, ayah bejat itu yang sudah memperkosa aku, jangan tangkap aku."

Elisa merengek saat diborgol oleh polisi, Erik ada di sana menyaksikan betapa menjijikkan istrinya itu.

"Erik, tolong aku. Tolong jangan penjarakan aku, ayahmu yang salah, aku tidak tau apapun."

Elisa mencoba meminta bantuan Erik yang masih berdiri, tetapi pria itu abai begitu dirinya yakin kalau Elisa bukan istri yang baik untuknya.

"Bawa wanita menjijikkan dan pria tua itu Pak!" seru Erik tidak mau melihat mereka lagi.

"Baik, kami mengerti."

Polisi membawa mereka berdua, Elisa semakin berteriak-teriak dan Haruni hanya santai tidak bersuara.

Dia melihat wajah Erik yang marah dan tidak mau bicara padanya, padahal ayah angkatnya sudah membesarkan dia sejauh ini, pikir Haruni memang Erik anaknya yang tidak tahu diri.

'Awas kamu Erik!'

Haruni akan membalas perbuatan anaknya yang menjeratnya sejauh ini, dia masuk ke dalam mobil polisi satu mobil dengan Elisa yang masih menangis menyesali perbuatannya.

Erik tetap berada di rumah utama dan mencari sisa keberaniannya yang hampir roboh karena harus melihat mata ayahnya.

"Aku bisa membuatnya masuk penjara, tapi kenapa kaki ini tidak mampu bergerak saat mengingat apa yang akan dia lakukan nanti padaku, apa aku takut?"

Duduk di sofa mewah berwarna coklatnya, Erik masih memikirkan apa yang akan terjadi, tetapi dia jauh lebih takut kalau ayahnya akan melakukan yang buruk pada Raisa.

Kejadian sudah berlalu hampir setengah jam lewat dia menit, Erik memejamkan mata untuk menetralkan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan atas mentalnya yang rusak akibat ayah angkatnya itu.

"Raisa, dia sendiri di paviliun."

Melangkah keluar dari rumah utama dan masuk ke dalam paviliun kembali, dan ternyata Raisa sedang duduk manis di depan lemari es.

"Sedang apa?" tanya Erik mendekati.

Tentu Raisa menoleh ke sumber suara yang baru saja masuk, "Mau makan ramen," jawabnya mengambil ramen instan yang tersedia di dalam sana.

"Buatkan untuk aku juga ya," pinta Erik sembari duduk di tempat tidur Raisa.

"Baiklah, kamu tunggu di sana."

"Iya," jawabnya singkat.

Raisa mengambil dua bungkus ramen yang paling pedas, sepertinya Erik juga menyukai rasa pedas ketika membelikannya stok ramen pilihan pedas.

Lima menit sudah cukup menyiapkan ramen dan menyajikannya di dua mangkuk yang ada di depannya, Raisa melirik Erik seperti memikirkan sesuatu yang berat.

"Dia pasti punya masalah baru, mungkin setelah makan bisa membuatnya lebih lega," ucapnya pelan.

Raisa membawanya ke meja makan agar bisa menikmati berdua bersama suaminya.

"Erik, ramen sudah jadi, apa kamu mau makan sekarang?" tanyanya sambil memanggil.

Erik masih belum menoleh ataupun melihat Raisa, indra penciumannya seperti mati rasa dimatikan oleh pikirannya memikirkan ayah yang pernah menyiksanya waktu kecil saat melakukan kesalahan.

Raisa menyentuh tangan Erik, "Erik, kamu tidak apa-apa?"

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!