seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.
besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.
suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.
tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.
seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pamit pergi
Esok harinya Mira benar benar mengatakan apa yang di katakan Gia padanya,awal Anto menolak usul Gia untuk bertemu sekali seminggu,tapi Mira berhasil memberikan pengertian. Mia mengatakan betapa banyaknya pekerjaan yang tertunda belakangan ini,Mira juga mengatakan ingin menjadi apa adanya ,akhirnya Anto pun mendukung setelah mendengar penjelasan yang aku berikan.
"jadi kamu ngajak aku ketemu pagi pagi cuma untuk itu?"
"iya... Karena banyak pembukuan ku yang terbengkalai!"
"aku akan mendukung apapun itu yang demi kebaikan kamu! Aku yakin kok,kamu sendiri yang tahu diri kamu!"
"terima kasih mas..."
"sama sama sayang... Mas juga kira kamu sama kaya wanita lain yang begitu uang nya ada baru pada muncul"
Mira dan Anto sepakat hanya bertemu satu minggu sekali,agar mereka sama sama bisa fokus dengan pekerjaan masing masing,jadi di saat bertemu nanti ada banyak hal yang akan di ceritakan satu sama lain.
Walaupun seperti itu mereka tetap intens berkabar dan ini sudah hari ketiga mereka tidak bertemu tapi selalu menelpon dan video call,ternyata tidak seburuk yang Anto bayangkan,Mira bahkan jauh lebih profesional dengan keputusan yang dia ambil atas usul sang adik.
'ka...'
'hai... Gimana rumah produksi?'
'good... Gimana pembukuan?' tanyanya balik
'hai gi...' tiba tiba ada yang menyapa nya,ternyata sang kakak sedang video call dengan Anto,Gia pun menoleh ke arah ponsel kakaknya dan tersenyum.
'ka... Aku makan dulu ya! Laper banget' ucap nya keluar ruangan .
Pov Mira
'sayang... Kita ketemu minggu atau sabtu?' mas Anto melakukan panggilan video menemani ku mengurus pembukuan yang kemarin kemarin sempat terabaikan oleh ku.
'hari apa ya mas? Mas libur hari apa?' tanya ku balik.
'aku sabtu masuk pagi,minggu libur.'
'kalau gitu minggu aja!'
'aku sebenarnya ada usul tapi kamu bicarakan dulu sama ade mu takut nya dia tidak setuju.'
'apa tuh?'
'aku jemput kamu sabtu jam 5 sore dan aku pulangin kamu jam 1 hari minggu gimana? Temenin aku liat tempat buat acara '
'aku tanya Gia dulu ya,takut dia butuh...' belum selesai aku bicara pada Anto,pintu ruangan ku terbuka dan masuk adik kesayangan ku yang sedang memegang ponsel menandakan dia sedang menelpon.
Ka...' panggilnya padaku.
'hai... Gimana rumah produksi?' tanya ku,sambil melirik ke arah ponsel melihat wajah pria yang paling aku cintai.
'good... Gimana pembukuan?' tanyanya balik padaku,kemudian mengecup kedua pipi ku.
Wajah nya yang awal ramah langsung berubah dingin saat mendengar suara Anto yang menyapanya.
*anak ini sepertinya akan butuh waktu lama agar dia dapat menerima Anto antara mereka* batin ku melihat sikap nya lang langsung berubah.
Aku melihatnya tersenyum ke arah ponsel ku,namun wajah nya masih terkesan dingin,bahkan sangat dingin. Akhirnya dia pamit untuk makan dan keluar dari ruangan ku.
'kapan sih ade mu tuh bisa baik sama aku?'
'emang dia pernah jahatin kamu?'
'iya... Dia gak bolehin kakak nya sama aku!' ucap Anto dengan nada yang di buat memelas.
'kamu tuh! Nanti orang nya denger lho!'
'hahaha bercanda... Kenapa sih,susah banget luluhin hati ade mu?'
'dia memang keras mas tapi di balik kerasnya dia dia penyayang,kamu jangan nyerah buat bikin dia bisa terima kamu dan kamu bakal rasain gimanadia kalau udah sayang sama orang.'
'masa si ? Kaya nya gak mungkin deh! Soalnya dia kaya ada dendam kesumat gitu sayang sama aku!'
'hahaha bisa juga kamu lebay kaya gitu'
Kami tertawa bersama karena tingkah kami sendiri.
*****
Malamnya Gia dan Mira sedang memasak bersama untuk makan malam,mereka memang lebih sering makan malam di rumah ketimbang makan di luar atau membeli dari luar. Karena mereka berdua sama sama bisa masak jadi mereka lebih memilih masak sendiri karena bisa di buat sesuai dengan kemauan mereka,mulai dari garam sampai tingkat pedas bisa mereka atur.
Malam ini mereka hanya menggoreng tahu dan tempe serta merebus beberapa sayuran,tidak lupa mereka membuat sambal sebagai penambah nafsu makan terbaik.
'ah... Akhirnya bisa makan gini lagi!' ucap Gia.
Malam ini mereka makan malam di temani dengan Vin diesel yang sedang melajukan bersama Paul walker dan teman temannya,dua wanita itu selalu terpesona dengan sosok Dom di film itu,yang menurut mereka berdua sangat seksi.
"mingkem kali..." ucap Gia yang melihat kakak nya tak berkedip melihat adegan di televisi,padahal ini sudah kesekian kalinya mereka menonton,tapi tetap saja terpesona setiap kali menontonnya lagi.
"bodo ah..." jawab Mira cuek lalu kembali menyuap. "eh iya de... Sabtu ini selesai bekerja kakak pergi ya,pulangnya minggu siang,mas Anto ada acara sama teman temen nya dan dia ajak kakak... Akhirnya setelah sekian lama di sembunyikan akhirnya ketemuan sama temen temen nya juga." ucap Mira terdengar senang.
Pov Gia
aku menatap kakak ku dengan lekat,bagaimana tidak,kakak baru saja mengatakan hal yang luar biasa membuat syok.
"sebentar ka...gimana maksud nya? Kakak mau ke villa?? Sama mas Anto??"
"gak mas Anto aja ada beberapa temennya."
"nginep???" tanya ku lagi memastikan telinga ku tidak salah dengar.
"iya de..."
"yaudah... kaya nya aku gak perlu pesen apa apa kan ke kakak,aku yakin kakak paham,kakak sudah besar dan lebih tua dari aku. Apapun yang kakak lakukan gak akan aku larang tapi kakak tahu konsekuensi dari apa yang sudah kakak lakukan dan jangan pernah menyesali hal itu."
Mira tak menjawab apapun... Dia memang selalu takjub dengan cara Gia berfikir,Gia selalu jauh lebih dewasa dari pada dirinya,kadang untuk gak ikutin kata kata dia tuh sampe segen banget.
Pov Gia
Malam ini ka Mira meminta ijin padaku untuk tidak pulang malam minggu nanti,aku tahu sebenarnya jika waktu ini akan tiba,waktu dimana ka Mira mendapat pasangan yang akan membuat dirinya nya merasa tenang dan nyaman untuk melakukan aktivitas apapun itu.
Ini bukan kali pertama nya ka Mira dekat dengan laki laki,beberapa kali ka Mira di dekati laki laki dan menurutku jujur ini adalah yang paling tersulit karena dari awal aku sudah tidak menyukainya,kalau di tanya alasan nya jujur aku pun tidak mengetahui nya tapi entah kenapa perasaan ku sangat tidak welcome dengan yang ini.
Namun sangat di sayangkan ka Mira justru sangat respect pada nya,aku pun berusaha menghargai keputusan ka Mira dimana dia merasa laki laki inilah yang bisa mendampingi hidupnya.
Malam ini saat ka Mira mengatakan akan pergi,entah kenapa perasaan ku langsung tidak enak,entah apa yang akan terjadi di sana,tapi aku n tidak mungkin melarangnya karena dia bukan anak di bawah umur yang harus terkekang dalam urusan bepergian,aku menyetujui kepergiannya walaupun sedikit kesal.
"sebaiknya malam minggu nanti aku ke KL saja! Keisengan yang membawa uang atau cuan" ucapnya lalu beranjak tidur.
Sebelum tidur pun Gia berdoa terlebih dahulu,dia selalu mengucap syukur dan memohon ampun di setiap doannya,tidak lupa dia mendoakan orang orang terdekatnya,bahkan dia mendoakan Anto dan pekerjaannya.