Sekuat apapun kita berjanji, selama apapun kita bersama, itu tidak akan menjadi alasan tuhan tidak akan memisahkan kita walaupun dengan cara tersakit sekalipun_Agatha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qr_smi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AA_17
Happy Reading
...*...
...*...
...*...
...*...
Sekarang kondisi di sma PHS berjalan seperti biasa sekarang seluruh siswa lebih sibuk untuk mempersiapkan festival tahunan yg tinggal menghitung hari lagi akan kembali diadakan, sudah bisa ditebak jika yg paling sibuk adalah osis karna mereka puncak dari acara ini semua arahan dan rancangan akan bermula dari osis, dalam kata lain Agatha dan Alva sudah dapat dipastikan sangat sibuk seharian disekolah.
para guru juga sudah merapat kan hal ini karena acara akan diadakan dalam dua minggu yg akan datang jadi semua kegiatan belajar mengajar ditiadakan bukan ditiadakan sih cuman kayak lebih dikurangin gitu, biasanya mereka ngejar materi di awal-awal minggu sehingga sekarang mereka hanya akan belajar di hari senin dan selasa selebihnya semua siswa bisa berlatih atau melakukan kegiatan yg bersangkutan dengan acara
Dan sekarang adalah hari rabu dimana semua siswa sibuk dengan ekskul nya masih-masing, sepert saat ini osis baru saja menyelesaikan rapat mengenai pembagian klub mana yg akan tampil dan urutan penampilannya, hampir semua anggota sudah keluar dari ruangan karna mereka mengadakan rapat dari pagi dan sekarang bel istirahat sudah berbunyi, lagi pula mereka juga butuh istirahat kan orang mereka juga manusia
setelah dirasa semuanya beres Alva menutup laporan terakhir mengenai festival tersebut, dan melepas kacamata bacanya, menekan-nekan dengan lembut keningnya yg merasa sedikit pusing, matanya juga lelah membaca laporan dan melihat laptop seharian
memilih beranjak dari kursi yg ia duduki sedari pagi, melangkah menuju ketempat Agatha yg tengah menikmati minuman dingin yg sempat mereka pesan tadi saat rapat, duduk disebelah Agatha dan merebahkan kepalanya dibahu gadis itu yg megundang kerutan heran dari Agatha disaat ia sedikit merasa hangat setelah Alva merebahkan kepalanya
"kenapa Al?"
"hmm?"
"badan kamu panas" ujar Agatha yg sudah mengubah kosakata nya, melihat keadaan Alva yg sepertinya tidak baik-baik saja itu sedikit membuatnya khawatir, bukan apa-apa dia gak bisa ngehandle semua pekerjaan osis kalo Alva tumbang nanti
"pusing" lirih Alva sambil mengeratkan pelukannya dipinggang Agatha
mendengar hal itu Agatha langsung melepaskan pelukannya, berjalan meninggalkan Alva yg sudah terlanjur lelah dan tak bisa menahan Agatha, gadis itu berjalan menuju tempat dimana ia menaruh tasnya, membuka dan mengambil kotak bekal juga air mineral, sebelum kembali duduk ia mengampil P3K yg ada diruangan tersebut
"makan dulu sini" ujar Agatha dan dituruti oleh Alva, lelaki itu mulai membuka mulutnya dan makan nasi goreng dengan Agatha yg menyuapinya tentu, setelah setengah kotak nasi tersisa lelaki itu menggeleng dan kembali memeluk Agatha, mengerti dengan gelagat Alva, Agatha lanjut menutup kotak bekal itu dan membuka air mineral beserta obat penurun panas, memberikannya kepada Alva dan langsung diterima dengan baik olehnya
"yaudah tidur dulu yuk" setelah itu mereka berjalan menuju ruangan pribadi Alva sebagai ketau osis disini yg didalamnya terdapat kasur kecil untuk tidur, setelah sampai disana Alva berbaring diikuti oleh Agatha, kalo kalian bingung kenapa Alva jadi gini, dia kalo sakit rada childish jadi dia manja banget sama Agatha, tidur aja harus dipeluk dulu
berselang beberapa menit dengkuran halus sudah terdengar, Agatha yg notabenenya juga rada lelah dia berushaa menutup mata untuk istirahat sebentar tapii
dret.....dret......
deringan dari ponselnya yg berada dinakas menggagalkan niat Agatha, melihat nama penelfon dan ternya itu adalah bu Dewi, tanpa pikir panjang Agatha langsung mengangkatnya
"halo bu"
"halo Agatha, kamu lagi di mana?"
"di ruang osis bu"
"bagus deh kalo gitu, perwakilan osis dari sma Cendrawash udah jalan menuju ruangan osis, kamu tunggu ya Tha" hah what perwakilan osis dari sekolah sebelah, buat apa mereka belum ada janji loh ini, ini juga bu Dewi ngasih taunya telat lagi
"tapi bu Al....tut...." hampir saja Agatha mengumpat karna panggilan yg dipurtus secara sepihak oleh guru itu, mau tak mau Agatha langsung merapikan penampilannya dan berjalan menuju luar ruangan untuk menyambt perwakilan osis itu
selang beberapa menit setelah itu ketukan dipintu ruangan sudah cukup bagi Agatha untuk mengetahui jika mereka sudah sampai, ia berjalan menuju pintu dan membukanya mempersilahkan kedua gadis yg tingginya sedikit pendek dari Agatha, mengiringnya menuju sofa disudut ruangan dan memberikan minum untuk mereka, setelah mengulur waktu sedikit perwakilan osis tersebut yg Agatha lihat namnya adalah Sisil mulai mengutarakan maksud dari kedatangan mereka
"maaf sebelunya karena datang diluar jadwal yg ditetapkan, kami berdua perwakilan dari sma Cendrawasih, nama gue Sisil, ini namanya Cinta"
"sedikit kaget sih waktu kami dikasih tau ada perwakilan osis sekolah lain yg datang kesini tapi it's ok, gue Agatha wakil ketua osis "
"jadi gini, sesuai dengan edaran yg udah kalian berikan ke email kami, sekolah kami akan menyediakan beberapa kelompok dengan bidangnya masing-masing, jadi kami harap kita dapat kerja sama buat hal ini"
"maaf sebelumnya tetapi acara ini terkhusus untuk siswa PHS yg mengikuti lomba, kami hanya menerima pengunjung dari sekolah lain"
"tetapi beberapa siswa di sekolah mengatakan jika festival tahun kemaren berhasil mengait sekolah lain untuk ikut serta dalam perlombaannya"
"kita hanya mengikuti instruksi dari pembina, lagipun berdasarkan laporan yg gue baca terjadi sedikit kekacauan yg terjadi setelah perlombaan berlangsung"
"tetapi kami sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah dan juga penanggung jawab acara Ini"
"baik kalo kalian memang ingin mengikuti perlombaan ini, tetapi kami secara keseluruhan tidak bertanggung jawab jika terjadi permasalahan dengan siswa lain"
"kayaknya lo kurang paham deh sama yg dijelasin sama Cinta tadi"ujar Sisil dengan senyum mengejeknya
"bisa dilihat kalo lo itu baru disini, gue gak pernah liat lo selama ini, dan anak baru udah berani menentang keinginan sekolah yg menjadi sponsor kalian" imbuhnya lagi yg berhasil memancing emosi Agatha
"gue mungkin baru disini tapi harus lo tau gue udah biasa jika mencangkup hal-hal seperti ini jadi lo jangan ngeremehin gue"
"udah lah gue mau ngomong sama ketosnya, kalo sama lo percuma"
"dia lagi istirahat"
"suruh kesini sebentar boleh dong masa iya ketos pengecut kayak gitu make segala gak bisa diganggu" ketusnya lagi
"gue udah berusaha bersikap baik sam kalian tap..."
"Tha ni ponselnya berisik napa ditinggal dikamar?" perkataan Alva yg keluar dari kamar dengan mata yg terfokus ke ponsel Agatha, la sampai tidak menyadari kehadiran kedua gadis itu yg salah satunya memandang Alva memuja
"gue mau ngejawab tapi udah terlanjut mati........" perkataan Alva terhenti disaat ia menyadari disana bukan hanya ada dirinya dan Agatha tetapi ada dua gadis lain yg dapat Alva tebak berasal dari sma Cendrawasih terlihat dari logo yg ada di seraganya
setelah sadar sepenuhnya Alva melangkah menuju Agatha dan mendudukkan tubuhnya disebelah gadis itu, memandang gadis di depannya dengan penasaran mengapa bisa ada siswa sekolah lain disini tanpa kordinasi oleh guru pembimbing
"oh lo pasti Alva kan, ketosnya, kenalin gue Sisil dan ini Cinta kita berdua perwakilan dari osis Cendrawasih" ujar Sisil sambil menyodorkan tangannya yg dibalas dengan kerutan dikening lelaki tersebut
" terus?"tanya Alva yg membuat Sisil merasa malu karena uluran tangannya tidak diterima oleh Alva, sebenernya Alva orangnya emang gitu jadi kalian jangan nilai kalo Alva nya gak sopan sampe gak nerima uluran tangan Sisil, cowok itu hanya memilah mana yg pantas untuk diterima dan mana yg tidak, dan Sisil masuk ke golongan yg tidak harus Alva balas uluran tangannya sebab ya you know lah
"jadi gini kita berdua udah ngajuin proposal buat ngikutin lomba disini besok, untuk sekedar ngeramein aja udah di setujuain juga sama kepsek kalian jadi kami minta buat dibikinin jadwalnya sekalian kenalan aja gitu soalnya sekolah kita kan udah terkenal juga kedekatannya
"kita gak nerima peserta dari sekolah lain, meskipun hubungan sekolah kalian sangat dekat dengan PHS"
"kami udah setuju dan nerima konsekuensi seumpama kalo ada masalah selama kami ngikutin lomba disini"potong Sisil sambil berusaha untuk membujuk Alva agar menyetujui permintaan mereka
"gue gak bisa ngelarang kalo kepsek udah setuju, cuman kami ada peraturan tersirat mencangkup semua lomba dan kegiatan yg akan dilaksanain"
"apa itu?"
"kalo ada masalah dan cidera, osis lepas tangan masalah itu, itu hanya berlaku untuk sekolah lain yg masih ngotot buat ngikutin acara ini" ujar Alva dingin dengan kaki yg kembali melangkah menuju kekamarnya tadi kepalanya menjadi pusing kembali mendengar nada manja dari bibir gadis didepannya itu
tapi Al, kita-kita harus sal.......
"cukup, lo jangan bikin keributan disini, lagian yg dibilang Alva bener kami atas nama osis gak ngambil resiko besar yg bakalan ngerepotin kami, jadi lo boleh pergi sekarang"
"cih osis apaan yg kayak lo, gak ada sopan santunnya sama sekali"
"lo sopan gue lebih sopan, sekarang lo boleh keluar sebelum semuanya bakalan bikin lo malu" ujar Agatha sambil menunjuk pintu ruangan yg sudah dibuka oleh beberapa anak osis lain yg memang memiliki tugas disini, melihat tatapan yg tak mengenakan dari anggota lain Sisil dan Cinta pergi tanpa berpamitan dan jangan lupakan langkahnya yg dihentak-hentakkan
" cewek aneh" ujar Agatha yg sekarang kembali melihat keadaan Alva sepertinya lelaki itu kembali pusing setelah berbicara dengan gadis itu
....
sekarang mereka tengah berkumpul diruang tersebut, karena sudah waktunya istirahat kedua dan Alva baru selesai makan jadi karena Agatha meminta tolong kepada Nathan agar membelikannya dan Alva makanan karena mereka hanya memakan bekal yg Agatha bawa tadi, juga sekalian untuk membawakan obat tambahan untuk lelaki itu, sehingga mereka menghabiskan istirahat kedua ini untuk berkumpul diruangan osis
"gue denger ada perwakilan osis ya datang kesini tadi"ujar Alexa dengan mulut yg terus mengujak ciloknya
"heem, rada nyari ribut tu cewek" balas Agatha yg berhasil membuat mereka tertawa lantas mereka sudah hafal sekali jika ada perwakilan dari sekolah lain dan pegen ketemu sama ketos alias Alva itu mah cuman modus doang biar bisa kenalan dan dekat dengan cowok itu
"ngapain ketawa coba, orang gue gak ngelawak"
"gue udah tau tu cewek ngapain disini apalagi dia pasti nyari perhatian Alva kan"
"ya gitu deh, malah gue dibilang gak becus jadi wakil" gerutunya lagi
"makanya lo bedua pada ngumumin status deh, kita-kita yg pusing jelasin kalo ada yg nanya lo sama Alva punya hungan apa" ketus Leo yg mendapatkan delikan dari Agatha
"dih apaan banget, gue sama Alva itu gak pacaran ok, jadi lo jawab kayak gitu aja apa susahnya sih"
"ya untung kalo mereka percaya kalo nggak gimana"
"tau tu orang-orang jelas gak percaya lah Tha secara lo sama Alva deket banget, siapa sih cewek yg berhasil ngedeketin Alva, apalagi lo bisa dibilang anak baru"hembusan nafas lelah dikeluarkan Nathan saat melihat kedua temannya ini sangat bego gak peka sama perasaan satu sama lagi
"udah-udah, lo udah tau Alva lagi pusing malah berisik minta digibeng ya lo pada" ujar Rey melerai mereka, kalo diterusin bisa melayang bantal yg sedari tadi dipeluk oleh Alva, ya lelaki itu tengah beristirahat karena pusingnya tak hilang sedari tadi tapi tenang semua yg dibicarain sama mereka Alva tau kok dan setelahnya mereka kembali melakukan kegiatan yg sempat terhenti tadi, dengan Agatha yg selalu menemani alva tentunya lelaki itu sangat manja ketika sakit seperti ini.
🥔🥔🥔
Selesai🥳🥳 ok maaf ya kalo ada typo, jangan lupa voment🥰
see you😚
