Pernahkah sempat kau tanyakan pada Tuhanmu, mengapa Dia mengirim seseorang yang akhirnya selalu bersemayam di pikiran dan hatimu??
//
Siapa sangka ulah adiknya yang kabur di hari pernikahan membuatnya harus menggantikan sang adik untuk menikahi gadis pilihan Papa tercinta.
Perbedaan tabiat dan usia membuat pernikahan mereka di warnai huru hara di setiap harinya hingga akhirnya sang adik kembali di tengah mereka dan menginginkan sang gadis di saat cinta mereka perlahan mulai berbunga tanpa di sadari.
Apakah nantinya sang kakak akan melepaskan pujaan hati ataukah mempertahankan kisah mereka demi menjalani rumah tangga yang tentram setelah tahu kenyataan dari masa lalu mereka.
Mampukah gadis itu menjalani hari sebagai istri seorang prajurit padahal dirinya sangat membenci profesi tersebut karena suatu hal.
Skip untuk yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Sabar dan sabar.
Setelah banyak mengobrol dengan Bang Dhofir dan saling berbagi pengalaman sesama pria, hati Bang Atmaja berangsur tenang.
"Kau tidur saja di rumah Abang, sekalian jaga Shiby. Nanti Abang pinjami kau kelengkapan seragam PDU." Kata Bang Atmaja.
"Waduuh Bang, kapan-kapan saja ya..!! Saya ada piket malam. Hanya sebentar saja lalu lanjut persiapan acara tabur bunga besok pagi." Jawab Bang Dhofir.
"Ya sudahlah, terserahmu saja." Bang Atmaja masuk ke dalam rumah lalu segera mengambil perlengkapan untuk seragam PDU miliknya.
...
Mata Bang Atmaja sudah mengantuk, tubuhnya sudah lelah tapi dirinya tidak berani memejamkan matanya. Ucapan Shiby selalu terngiang di telinga, ia takut sang istri akan kabur dan nekat untuk 'membuang' bayi kecilnya.
POV Bang Atmaja on..
'Jangan sayang, jangan. Aku takut kamu khilaf dan tidak sadar menyakiti anak kita. Sungguh saat ini batinku luar biasa ketakutan bahkan untuk memejamkan mata pun aku tidak berani.'
Kuraba lagi perut istriku yang masih datar. Tak tau dia anak laki-laki atau perempuan, yang jelas aku sayang padanya. Bayi kecilku, buah hatiku.
Aku tak tau apa yang terjadi padaku, tubuhku masih terasa pening, agaknya efek obat sialan itu belum sepenuhnya hilang dari tubuhku.
Kuhubungi Aldo litting ku di bagian kesehatan untuk meminta saran. Ku putuskan untuk jujur karena memang Aldo seorang dokter.
Setelah beberapa saat menghubunginya, ku tahan diri hingga pagi hari karena aku juga tidak tega meminta tolong anggota ku yang sedang beristirahat.
POV Bang Atmaja off..
tok.. tok.. tok..
"Ijin Danton..!!"
Refleks Shiby mengarahkan tatap matanya pada Bang Atmaja. Bang Atmaja pun segera melangkah membuka pintu.
"Selamat pagi, ijin Danton.. ini kelapa hijau nya..!!" Kata seorang anggota piket jaga mengantar kelapa hijau dan beberapa barang pesanannya.
"Terima kasih ya, ini saya ganti uangmu."
Anggota tersebut menerimanya tapi anggota tersebut terdiam menerima lembar uang berwarna merah di tangannya.
"Ijin Danton, saya tidak ada kembalinya." Jawab anggota tersebut.
"Bawa saja..!!"
Senyum anggota tersebut mengembang. Bang Atmaja paham, kondisi di akhir bulan terkadang memang membuat dompet siapapun menipis.
"Siap, terima kasih banyak Danton..!! Ijin.. kembali ke pos..!!"
Bang Atmaja tersenyum sembari mengangkat jempolnya.
~
Bang Atmaja masih memegangi perutnya, terlihat sesekali suami Shiby itu menggelinjang dan memercing kesakitan. Sesaat kemudian Bang Atmaja meminum air kelapa hijau.
Setelah beberapa saat mengatur nafas dan tenaga, Bang Atmaja segera melangkah ke dapur dan membuat susu ibu hamil untuk Shiby.
Di saat bersamaan, Shiby baru keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kamarnya. Bang Atmaja segera mengikutinya.
"Minum susu dulu dek..!!" Kata Bang Atmaja kemudian meletakkan susu ibu hamil tersebut di atas nakas.
Tangan Shiby menyambar dan hendak membuang susu tersebut tapi Bang Atmaja lebih cepat untuk menyelamatkan susu tersebut.
Darah Bang Atmaja mendadak merangkak naik tapi dirinya berusaha untuk menahan rasa marahnya. "Di minum sampai habis..!! Abang tunggu..!!" Ucapnya pelan tapi terdengar begitu dingin dan tegas.
Shiby ingin melawan tapi jika mengingat 'buasnya' Letnan Reno Atmaja, ada rasa takut yang tiba-tiba saja muncul.
Mau tidak mau, Shiby segera meneguknya sampai habis karena Bang Atmaja masih berdiri dan menunggunya dengan tatapan tajamnya.
Setelah susu habis, Bang Atmaja membawa gelas kotor tersebut ke dapur lalu mencucinya. Tak banyak membuang waktu, Bang Atmaja berpikir sejenak kemudian menuju lemari es dan melongok mencari akal untuk menyiapkan menu sehat bumil cantiknya.
Tak lama Bang Atmaja berjongkok dan kembali mengusap dadanya hingga perutnya. Sejenak Bang Atmaja memejamkan mata karena rasa sakit masih menyerangnya.
"Sayur bayam sama telur balado saja lah." Gumamnya kemudian mengambil bahan tersebut.
...
Shiby membuka mulutnya, ia tidak berani melawan saat Bang Atmaja menyuapinya meskipun hatinya berteriak mengumpat.
"Teng..!!!" Terdengar langkah kaki Bang Rigo masuk ke rumah dinas sahabatnya.
"Aku di kamar." Jawab Bang Atmaja.
Bang Rigo membuang nafas saat melihat adik bungsunya tengah di suapi suaminya.
"Kau bersiaplah ganti seragam mu, biar aku suapi Shiby..!!" Kata Bang Rigo.
Bang Atmaja melihat jam tangannya memang sudah mepet dengan waktu apel pagi. Ia pun menyerahkan piring yang di bawanya kemudian bergegas berganti pakaian di kamar sebelah.
"Cepat habiskan makannya dan jangan bertingkah..!!" Bang Rigo memelototi Shiby sambil menyuapinya. "Kenapa kau pembangkang sekali. Apa kau tidak ingat cerita Papa dan Mama???? Bagaimana dengan Mbak Angel???? Apa kau ingin mengulang cerita tentang Papa?????"
Shiby merasa tertampar mendengar pertanyaan Bang Rigo. Memang benar kisah Papa Jatmika dan Mama Niar nyaris membuat Mama Rindang bunuh diri. Papa Gorga histeris dan stress karena merasa gagal menjadi suami.
"Kalau kau terus seperti ini, lebih baik Abang tidak sembuh. Sikapmu yang egois seperti Mama Niar akan membuatmu hancur. Apa kau menjamin hidupmu baik-baik saja tanpa Reno?? Dimana jiwa keibuanmu sampai kau ingin membuang anakmu??? Jangan bod*h, Shi..!!! Jangan sampai hati Reno berubah dan mencari pelampiasan lain hingga di saat itu kau menyadari kalau kau sangat mencintanya."
"Relakah Abang kalau Bang Reno menyakiti Shi??? Bang Reno kasar, Bang Reno membuka pakaian Shiby dan........." Shiby terisak dan tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
Sebagai kakak kandung Shiby, tentu ia mengerti keadaannya. Rumah tangga sang Papa yang pernah di ambang kehancuran membuat beliau memutuskan untuk menjaga ketat putri kecilnya karena tidak rela laki-laki lain akan menyakitinya. Bang Rigo pun kembali menasihati Shiby.
"Komunikasi kalian masih kurang, belajarlah saling membuka diri dari hati ke hati. Dalam hal ini tidak sepenuhnya salah suamimu. Percayalah, Bang Reno mu hanya khilaf."
"Shi nggak suka Bang Reno..!!"
"Selama Reno masih punya batas kesabaran, kau jangan cari perkara. Jika kau tanya tentang kesabarannya, dia adalah laki-laki paling sabar tapi jangan pernah kau menguji laki-laki yang sabar sebab kalau suamimu itu kalau sudah marah, satu Batalyon pun sanggup di ledakan. Abangmu ini tidak akan bisa berbuat apapun."
Bang Atmaja sudah selesai merapikan penampilannya. "Ayo Rig..!!" Ajaknya.
Bang Rigo segera beranjak dan meletakkan piring kotor di dapur.
Sahabatnya itu masuk ke dalam kamar dan berpamitan tapi Shiby menolaknya.
"Abang berangkat kerja ya, dek." Ucapnya lembut kemudian menarik tangannya yang tidak tersambut tapi tak hilang akal bagi Bang Atmaja. Ia mengecup kening lalu berjongkok mencium perut datar sang istri. "Papa berangkat ya adek. Do'akan rejeki Papa lancar..!! Papa kerja hanya untuk Mama dan adek."
.
.
.
.
ga jd keripik aj udh gitu apa lagi dii jdiin keripik 😂😂😂 ngakak doang aku bisa ny 🤣🤣