NovelToon NovelToon
My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:86.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Demi untuk menghindari perjodohan dengan seorang juragan tanah oleh pamannya sendiri, Fatimah pergi meninggalkan kampung halamannya, terpaksa meninggalkan sang kakek yang telah membesarkannya dari kecil.

Fatimah beruntung karena sesampainya di kota, dia bertemu dengan nenek yang baik hati yang memintanya untuk bekerja sebagai pengasuh cucunya, Zahra.

Kepribadian dan kecantikan Fatimah rupanya mampu membuat Aditya, majikannya jatuh hati padanya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Nenek..

Aditya turun dari pesawat jet pribadinya, langsung menaiki mobil dan dibawanya mobil mewah itu melaju kencang. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dinihari. Kepulangannya itu memang dipercepat sehari.

Sesampainya dirumah, Aditya langsung menuju kamarnya tapi ada yang aneh dari arah kamar Zahra, terdengar suara Zahra yang menangis kencang serta terdengar beberapa orang yang berusaha menenangkan Zahra, Aditya melihat jamnya, merasa heran dengan apa yang terjadi kenapa semua orang sudah terbangun dan kenapa Zahra menangis malam - malam begini.

Segera Aditya membuka pintu kamar Zahra. Zahra sedang menangis tak henti seraya memanggil nama Fatimah. Zahra bahkan tak menghiraukan kedatangannya dan terus saja menangis.Dari sekian banyak orang yang berada di dalam kamar itu Aditya memang tak melihat Fatimah.

Nenek yang melihat kedatangan Aditya, terlihat lega, berharap Aditya bisa membujuk Zahra untuk berhenti menangis.

"Kemana Fatimah nek " Tanya Aditya yang mencoba mengendong Zahra.

"Fatimah pulang ke kampungnya nak, kakeknya sakit dan dirawat di rumah sakit sekarang." Jelas sang nenek.

Aditya akhirnya mengerti kenapa Zahra menangis seperti itu. Aditya membujuk Zahra untuk diam dan berjanji akan menjemput Fatimah kalau dia berhenti menangis. Karena bujukan dan janji Aditya akhirnya membuat Zahra berhenti menangis. Akhirnya Zahra tertidur di gendongan sang ayah. Nenek menyuruh semua orang untuk kembali beristirahat. Setelah diyakininya Zahra sudah terlelap tidur, Aditya membaringkannya di atas tempat tidur.

"Nenek juga tidurlah, biar Adit yang tidur disini menemani Zahra " Aditya melihat nenek.

"Ada yang mau nenek ceritakan tentang Fatimah sama kamu nak " Kemudian nenek memulai bercerita dari awal pertemuannya dengan Fatimah, tentang kakek, pamannya Fatimah dan juragan Jarwo tak lupa nenek juga menceritakan tentang Angga yang melamar Fatimah di depannya. Mendengar semua itu Aditya kaget.

"Kamu pergilah kesana, nenek tahu kamu jatuh cinta kepada Fatimah, kamu harus menyelamatkan Fatimah dari pamannya." Aditya tak merasa kaget ataupun malu ketika neneknya mengetahui isi hati Aditya sebenarnya kepada Fatimah.

"Pergilah nak,sebelum terlambat"

"Bawa kembali Fatimah kesini."

"Demi kebahagiaan kamu dan Zahra putrimu "Ucap Nenek lagi membuat Aditya langsung melihat Zahra yang sedang tertidur nyenyak disampingnya, Zahra memang benar-benar menyayangi Fatimah. Terbukti dengan dia tak bisa berada jauh dari Fatimah.

Sementara dengan dirinya sendiri, dua minggu dia berada di luar negeri yang selalu merindukan dan memikirkan Fatimah, membuatnya semakin yakin bahwa dirinya memang mencintai Fatimah. Dia tidak rela kalau Fatimah sampai menjadi milik orang lain, entah itu juragan Jarwo ataupun Angga atau bahkan laki - laki lainnya. Neneknya benar, dia harus segera menemui Fatimah.

"Nek, saya pergi dulu, tolong jaga Zahra nek, saya akan membawa Fatimah kembali kesini " Kata Aditya sambil mencium kening neneknya dan berlalu pergi dengan tergesa - gesa.

Ditengah perjalanan, Aditya menelepon Mang Redo, dan menanyakan alamat rumah sakit tempat kakek Fatimah dirawat. Setelah mengetahui arah dan tujuannya, Aditya menancapkan gas, di tengah kosongnya jalan di waktu menjelang subuh, mobil Aditya melaju dengan kencang. Sesampainya di rumah sakit, Aditya segera bertanya kepada staf rumah sakit, tapi dia tidak mengetahui nama kakek Fatimah. Jadi Aditya akan mencari ruangan kakeknya sendiri tentu saja ruang ICU menjadi tempat pertama yang dia cari. Satu persatu Aditya menyisir ruangan ICU, langkahnya terhenti ketika dibalik kaca dia melihat seorang wanita, yang ternyata memang Fatimah didalam ruangan bersama seorang pasien. Dia melihat Fatimah menangis sedih. Aditya berencana masuk kedalam dia meminta izin kepada orang yang ada disana yang kemudian dia tahu itu adalah pak Sobri dan putrinya Ayu untuk memasuki ruangan itu.

Aditya membuka pintu dengan hati-hati, sementara Fatimah dan kakeknya tidak menyadari kedatangan mnya.

Aditya mendengar jelas percakapan antara Fatimah dan kakeknya. Mendengar percakapan mereka, Aditya mengerti maksud kakeknya.Maka dengan yakin Aditya berkata bahwa di akan menikahi Fatimah, tentu saja itu membuat Fatimah dan kakeknya kaget selain karena kehadirannya tentu saja, juga karena ucapannya yang akan menikahi Fatimah. Aditya pun berhasil meyakinkan kakek Fatimah.Aditya mengeluarkan cincin berlian putih milik ibunya, yang sudah hampir 10 tahun selalu dibawanya kemanapun dia menggunakan cincin itu sebagai mas kawinnya untuk Fatimah.

Mereka sudah hampir setengah jalan, Fatimah tetap dalam posisinya melihat keluar, kearah jendela, tak pernah sekalipun dia menengok ke arah Aditya yang ada di sampingnya.Dalam hati Fatimah ingin segera sampai di rumah, dia ingin segera memeluk dan menciumi Zahra, karena hanya dialah kini yang dapat menghibur Fatimah, Zahra lah kini obat segala rasa sakit dan kesedihannya. Memikirkan Zahra membuat Fatimah semakin merindukannya, hingga membuat air matanya mengalir tiba - tiba. Aditya melihat Fatimah menangis, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakannya kepada Fatimah.

Hari sudah menjelang Maghrib, Aditya mengajak Fatimah untuk berhenti dulu di sebuah masjid untuk melaksanakan shalat Maghrib terlebih dahulu.

Fatimah dan Aditya pun turun dan masuk ke dalam masjid.

Aditya telah selesai melaksanakan shalat dengan segera Aditya keluar karena takut Fatimah menunggunya, tapi ternyata tidak, Fatimah tidak terlihat didepan masjid maupun dekat mobil mereka. Aditya sedikit khawatir, segera dia menuju kearah tempat shalat wanita yang terhalang gorden. Ternyata Fatimah masih ada disana, dia masih mengenakan mukena dan terlihat sedang mengaji. Terdengar Fatimah mengaji dengan diiringi isak tangis. Aditya tak tahan mendengar dan melihatnya, seakan dia juga akan ikut menangis dibuatnya, Aditya kemudian keluar, menunggu Fatimah di tangga masjid, dia baru teringat dia sama sekali belum menghubungi nenek, pasti neneknya sudah menunggu kabar darinya dari tadi, dia mengeluarkan ponsel dalam saku celananya, pantas saja ponselnyanya tidak berbunyi seharian ini karena ternyata habis baterai. Aditya ingat terakhir kalinya dia mengisi daya baterai handphonenya ketika masih di luar negeri.

Fatimah menyelesaikan membaca Alquran, ditutupnya kitab suci itu kemudian diciumnya. perlahan dia menyeka air mata yang membasahi pipinya lalu Fatimah melepaskan mukena yang disediakan di masjid itu, dilipatnya lagi mukena itu dengan rapih. kemudian disimpannya lagi dalam lemari kecil disana.Ketika dia hendak keluar masjid, tiba - tiba ada seorang ibu yang memegang tangannya, dengan lembut ibu itu kemudian memeluk erat Fatimah.

"Nak apapun kesedihanmu hari ini, semoga Allah menggantinya dengan kebahagiaan di kemudian hari "

Selama dalam perjalanan Fatimah mengingat kata-kata ibu yang memeluknya di masjid tadi, Fatimah berharap apa yang dikatakan ibu tadi menjadi kenyataan. Dia berharap kebahagiaan menantinya di depan sana.

Aditya sudah dua kali mengajak Fatimah untuk makan dan berhenti di tempat makan. Akan tetapi Fatimah menolaknya, Aditya mengkhawatirkan keadaan Fatimah yang dilihatnya begitu lemah. Wajahnya terlihat sangat pucat karena seharian ini dia tidak melihat Fatimah memakan sesuatu.Fatimah menolak ajakan Aditya karena dia ingin segera sampai dirumah dan bertemu dengan Zahra. Fatimah sangat merindukan Zahra.

1
Elington Ginting Sukha
Luar biasa
EXXO-MART Perlengkapan Laundry
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Capricorn 🦄
j
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Mamahnya Rayhan
Biasa
Itayah Iwan
Luar biasa
Sisca Dewi
🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
zahra jangan tumbuh jadi anak yg goblog ya nak....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
eng ing eeeeng munculkan dia 😄😄😄
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
kayak terpaksa banget ini si author menjodohkan clara sama angga 😄😄 emangny td mau d jodohin ma siapa thor??
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
akhirnya babang angga nongol 😁😁😁
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
serius lu lisa ikhlas bgitu aja....kita liat deh ntar ketika perbuatan bejat kalian itu membuahkan hasil, masih ikhlas gak lu d tinggal si kevin 😏😏😏
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
yg hidupny kayak si romi dulu seblum nikah sama ayu berarti waktu lahir gak d adzani 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
hahahahahaaa bikin deg2an aja ini si romlah 🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
hahahha sukuriiiiiinnnn kau nadya....itulah akibatny kalau tamak, gak bersyukur sama harta yg ada saat ini....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
sherly nih kayakny adik tiriny fatimah 😄.. makany zahra dan fatimah masih ada ikatan itulah kenapa mereka bisa cepet akrab....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
gak mau seneng dulu deh sama clara takotny nanti2 malah berbalik jadi musuh juga 🤭🤭🤭🤭
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
tetep aja sih alasanny masih gk d terima....pak handoko kan kaya....masak gk bisa berusaha utk mengambil fatimah...atau setidakny tau lah kabar fatimah seperti apa....ini koq malah gk tau sama sekali....tapi ya namany sebuah cerita ya kan ada aja masalahny biar jadi sebuah cerita 😁😁😁😁
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
bejat sih emang itu si anisa dan handoko giliran udah sekarat baru nyari fatimah...waktu sehat gk pernah sedikitpun mencari tau keadaan fatimah...semoga ginjal fatimah pun gk cocok utk anisa 😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!