NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Duda Anak 1

Terpikat Pesona Duda Anak 1

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: lala_syalala

Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.

"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.

Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?

Yukkk kepoinnnn ceritanya!!

🥕🥕🥕

Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17_Ide Gila

Bara pun membenarkan posisi selimut yang turun ke bawah kemudian menutupinya ke tubuh sang anak dan juga Inez.

Setelah itu Bara pun menuju sofa panjang yang tersedia di sana dan merebahkan tubuhnya sebentar.

Akhirnya malam pun semakin larut dengan tempat yang mulai sunyi tak ada suara, semua orang tertidur dengan rembulan mengintip dari balik jendela.

.

Keesokan harinya Inez pun terbangun terlebih dahulu dan melihat Daniel yang masih tidur, saat ia menyusuri ruangan tersebut dengan matanya tak sengaja ia melihat Bara yang juga masih tertidur dengan kemeja yang mulai lusuh dan juga lengan kemeja yang di gulung menambah aura dewasa di pandangan Inez.

Namun seketika ia pun menjernihkan pikirannya agar tidak memikirkan sesuatu yang lain.

Saat Inez turun dan akan melangkahkan kakinya ke arah pintu luar, tiba-tiba suara Daniel memanggilnya.

"Mama," panggil Daniel.

"Eh, iya sayang." jawab Inez dan melihat ke arah Daniel.

Mendengar adanya suara Bara pun bangun dari tidurnya yang memang dari kemarin malam tidak nyenyak.

Bara pun segera melihat Inez dan Daniel sang anak di ranjang pasien.

"Sayang udah bangun?" tanya Bara yang juga menghampiri Daniel.

"Iya, pa."

Tak lama kemudian telepon Bara berbunyi dan menampakkan Mike yang meneleponnya, Bara pun segera keluar dan meninggalkan Daniel dan Inez di dalam.

[Halo Mike, Ada apa?]

[Tuan, sebentar lagi akan ada rapat dengan klien dari negara Z.] sahut Mike memberitahukan rapat penting yang tidak bisa di tinggal oleh Bara.

[Astaga iya, Saya lupa! Sebentar lagi saya akan ke sana,] sahut Bara kemudian menutup teleponnya.

Sedangkan Daniel sedang sarapan pagi yang telah di bawakan oleh suster tadi dan masih saja ditemani oleh Inez dan mbk indah yang juga sudah datang.

Karena Daniel sangat rewel akhirnya Inez pun harus minta cuti satu hari kepada pak Darto karena Inez takut jika Daniel masih saja sakit dan rewel lagi kasihan dengan mama laras dan papa Dion.

Bara masuk ke dalam dan meminta izin kepada sang sang anak bahwa dia harus bekerja.

"Sayang, papa harus kerja ya." Bara memberitahukan kepada Daniel.

"Yah, papa gak seru. Mama aja mau gak masuk kerja tapi papa malah mau pergi kerja!" protes Daniel.

"Maafin papa ya sayang!" ucap Bara.

"Iya sayang maafin papa nya ya kan ada mama di sini." sahut Inez membantu agar Bara bisa pergi bekerja.

Karena seorang pebisnis tidak akan pernah menyia-nyiakan waktunya dan pasti ada urusan penting yang tidak bisa di tinggal.

"Ya udah gak papa, tapi nanti kalau papa udah selesai langsung sini ya!" sahut Daniel.

"Iya sayang, kalau begitu papa berangkat dulu ya dan Inez maaf merepotkan kamu lagi tolong jaga Daniel ya!" ucap Bara tidak enak.

"Iya tidak apa-apa kok tuan, mending tuan segera pergi!" sahut Inez.

"Kalau begitu saya pergi dulu."

Setelah mengucapkan hal itu Bara pun segera keluar dari kamar pasien dan segera menuju ke mansionnya terlebih dahulu untuk mengganti pakaiannya kemudian ke kantor.

"Mama gak pergi kan?" tanya Daniel saat sang papa nya sudah pergi.

"Enggak kok, mama bakalan temenin Daniel." ujar Inez.

"Yeyyy!" Daniel sangat gembira sekali.

Beberapa saat kemudian mama Laras datang, namun tidak dengan papa Dion.

"Pagi cucu Oma!" sapa Oma Laras kepada sang cucu.

"Pagi, Oma!"

"Wah gembira sekali kayaknya?" lanjutnya.

"Iya dong Oma, kan ditemenin sama mama!" Daniel membalasnya dengan senyuman manis.

"Pasti seneng banget," sahut Oma Laras.

"Hehe iya."

"Om Dion mana tante?" tanya Inez.

"Oh dia sedang ada kerjaan kalau gak salah sedang meeting juga sama Bara!" ucap oma Laras.

"Oh," balas Inez singkat padat.

"Kamu gak kerja emangnya sayang?" tanya oma Laras kepada Inez.

"Saya ngambil libur sehari tante kasihan kalau Daniel ditinggalin." jawab nya membuat senyum mengembang dari bibir Oma Laras.

"Wah kamu pengertian banget ya Nez, kalau aja kamu jadi mama nya Daniel seterusnya pasti tante bakalan seneng banget dan gak usah khawatir lagi dengan anak dan cucu tante ini!" sambungnya.

"Tante ngomong apaan sih!" ucap Inez dengan malu-malu karena dia tahu kemana arah pembicaraan oma Laras.

"Tante beneran sayang, coba kamu pikirin lagi ya." oma Laras tetap kekeh untuk melobi Inez.

"Tante udah makan?" tanya Inez mengalihkan pembicaraan.

"Udah kok." balas oma Laras meski sedikit kecewa karena tidak ada respon dari Inez tentang hubungannya dengan Bara.

Oma Laras pun tak berhenti berusaha dan setiap saat pasti akan memberikan sedikit senggolan tentang sang anak untuk Inez.

Sedangkan Bara sudah sampai di kantornya dan segera meeting dengan kliennya, kebetulan juga klien tersebut adalah teman dari sang papa sehingga papa pun ikut dengan meeting tersebut dan juga temu kangen dengan teman lama katanya.

Meeting dilakukan dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti karena ini adalah proyek besar untuk kemajuan Wijaya Grup.

Setelah selesai klien sekaligus teman lama papa pun pamit dan tinggallah papa dan Arthur.

"Bar, menurut papa ini udah waktunya kamu mencari mama yang tepat untuk Daniel. Jangan egois dengan diri kamu sendiri, kamu punya anak yang masih butuh kasih sayang seorang ibu Bar." sahut papa persis seperti waktu Mike menceramahi waktu itu.

"Papa, Bara tahu mana yang baik dan enggak pa." Bara mencoba menjelaskan kepada sang papa.

"Kalau kamu tahu seharusnya kamu tidak menyia-nyiakan Inez yang sudah menganggap Daniel sebagai anaknya, lihat dia sangat sayang sama Daniel bahkan ibu kandung Daniel saja tidak perduli dengan anaknya." ucap papa dengan sedikit meninggikan suaranya setelah itu pergi dari ruangan tersebut.

Bara sekarang sendirian di ruang rapat, dia diselimuti rasa bingung bagaimana harus bertindak.

Karena memang ucapan Mike waktu itu dan papanya tadi sangat benar sekali untuknya dia harus memperhatikan sang anak juga, awalnya dia sangat trauma untuk berkomitmen dan menikah namun dia juga sangat kasihan dengan sang anak yang sangat menginginkan sosok seorang ibu.

"Pernikahan kontrak." gumamnya dalam hati.

"Ya pernikahan kontrak." ucap Bara.

Entah dari mana muncul ide gila untuk melakukan pernikahan kontrak dengan Inez, dimana Inez hanya dibutuhkan untuk Daniel karena sang anak sangat ingin memiliki mama namun Bara membatasi perasaannya nya sampai sekarang ini.

Walau terkadang dia melihat Inez ada getaran berbeda namun Bara terus menyangkal bahwa dia memiliki perasaan kepada Inez karena baginya sudah tidak ada kata membuka hati dari dirinya.

Setelah pemikiran gila itu dibuat, Bara segera menyuruh Mike untuk datang dan mendiskusikan ide gilanya.

"Apa tuan nikah kontrak?!" tutur Mike kaget.

"Dari mana tuan Bara memiliki ide gila seperti ini? Berpendidikan namun karena trauma beliau sampai menganggap pernikahan seolah menyakitkan." gimana Mike dalam hatinya.

"Kecilkan suara kamu dan jangan mencoba untuk mengumpat ku," sahut Bara.

"Maaf tuan, Oh iya tuan apa Inez setuju dengan ide ini tuan?" tanya Mike.

"Saya juga tidak tahu tapi saya bakalan berusaha sampai dia setuju, ini semua demi Daniel!" ucapnya dengan tekat.

"Kamu harus rahasiakan dari semuanya!" perintah Bara.

"Baik, tuan."

Setelah itu Bara pun menyuruh Mike untuk membuat kontrak perjanjian dengan beberapa syarat yang telah ditentukan.

Bara bertekad bahwa ide ini harus di lakukan demi sang anak tercintanya walau harus mengorbankan janji suci pernikahan karena baginya pernikahan hanya akan membuat sakit hati dan sengsara tanpa cinta.

Dia begini karena dulu pernah di khianati, dia sangat mencintai wanitanya bahkan sudah mengikat janji suci namun hanya nestapa yang dia dapatkan.

.

.

Bersambung.....

1
Puji Astuti
Biasa
Gee Fmy
org kaya enak hidupnya , rekreasi aja
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
Maria Mebanua
mirip kejadian Mika ya
Maria Mebanua
typo thor
Gee Fmy
pasti bara suka sama inez ..lagi muda perawan gitu ..disayangi sama denial sebagai mamanya ..
asikkk deh ..
Gee Fmy
aku suka jln ceritanya ..adikku deh !
Lena Wong
👍👍👍👍👍
bunda syifa
bener sih ini novel tapi lebih etis klo bisa d parkir d rumah itu helikopter bukan pesawat pribadi, soalnya klo pesawat kn gc bisa terbang se enak jidat kayak helikopter
🌸 Airyein 🌸
Pak Bara kuat bgt
🌸 Airyein 🌸
Nah loh nah loh
🌸 Airyein 🌸
Bener2 si duda satu ini meresahkan!
🌸 Airyein 🌸
Biasalah. Yekan
🌸 Airyein 🌸
Kak ngga di bantu mikir kah ini?
🌸 Airyein 🌸
Padahal elu yg paling inget biasanya net 🤣🤣
🌸 Airyein 🌸
Sehari udh berapa kali sekarang?? 😭
🌸 Airyein 🌸
Woii nikah aja belum bang wkwkwk
🌸 Airyein 🌸
Biar apa nih?
🌸 Airyein 🌸
Elu kayanya udh mulai demen nez sama dia
🌸 Airyein 🌸
Gemes sama emote wortel. Jadi inget kelinci
🌸 Airyein 🌸
Aseeek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!