(Bukan) Anak Di Luar Nikah

hari ini tepat satu minggu dari rencana pembukaan toko kue yang akan dijalani oleh Lita. Sehingga, wanita cantik itu merasa sangat senang. Dirinya juga kini menyewa sebuah becak motor alias bentor untuk mengantarnya ke toko itu.

Karena memang, Lita belum memiliki modal yang cukup untuk membeli mobil ataupun motor. Dari hasil penjualan mas kawin yang diberikan Arya waktu dulu mereka menikah secara siri.

Ternyata di balik kesusahannya, Tuhan masih memberikan kemudahan. dengan begitu, nikmat mana lagi yang kau dustakan.

" apa kita berangkat sekarang?" tanya Mbok Robiah Seraya menggendong Gracia di dalam gendongannya.

" nanti saja lah mbok, biarkan kue-kue ini dihantar dulu ke toko. setelah itu, baru kita yang akan diantar ke toko baru." ucap Lita Seraya mengulas senyum tipis.

Mbok Robiah yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala. Kemudian, mereka menunggu di teras rumah Soraya sesekali berbincang-bincang. Tanpa harus memperdulikan para tetangga yang tengah kepo memandangnya.

Terutama, Bu Rahmi. wanita paruh baya yang memiliki sanggul kecil di kepalanya itu, selalu menatap sinis ke arah Lita. Padahal, Lita tidak pernah melakukan sesuatu hal yang Merugikan wanita paruh baya itu.

" Ais mereka pasti sedang menggunjingkan saya." ucap Lita Seraya menggerutu kesal. Sementara Mbok Robiah yang mendengarnya, mulai mengikuti arah tatapan majikannya itu.

" Sudahlah nyonya, tidak usah diperdulikan. lebih baik, kita hanya fokus ke toko kue yang akan segera dibuka itu." ucapnya mencoba menenangkan majikannya itu.

Lita yang mendengar itu, segera membuang nafasnya kasar. sampai kapan, Sampai kapan dirinya akan mengalami hal seperti ini. tidak pernah bahagia ataupun merasa tentram barang sehari saja. Karena pasti, Bu Rahmi dan yang lainnya, pasti akan mengganggu kehidupannya.

" mari nyonya, becak motornya sudah datang." ucap Mbok Robiah Seraya menyentuh pundak Lita. Sehingga, membuat wanita cantik itu, terjingkat kaget.

" Astagfirullah! Mbok ini ngagetin aja sih." ucap Lita Seraya menyentuh dadanya karena merasa jantungnya ingin lepas dari tempatnya.

Sementara Mbok Robiah yang mendengar itu, hanya terkekeh pelan. Kemudian, mereka berdua langsung masuk ke dalam becak motor. dan melajukannya menuju ke tempat usaha Lita. yang berada di pusat Kota Tuban.

" mau ke mana lagi tuh wanita?"

" entahlah. mungkin mau nyari mangsa,"

Samar-samar, Lita masih mendengar ucapan-ucapan yang tidak mengenakkan dari para tetangga julitnya itu.

" Astagfirullah! kuatkan hamba ya Allah." Lita memejamkan mata karena sampai saat ini, masih mendengar hinaan demi hinaan yang dilontarkan oleh para tetangganya itu.

Ingin sekali, Lita mendamprat mereka dan memberitahukan, bahwa dirinya bukanlah wanita seperti apa yang dipikirkan oleh mereka. Namun, minimnya bukti yang ada, membuatnya sedikit merasa Gentar. Karena dirinya tahu, pasti akan kalah dalam hal ini.

" bodoh!"

Lita masih saja memaki dirinya sendiri. Setelah kejadian demi kejadian itu berlalu. Sementara Mbok Robiah yang mendengar itu, mencoba untuk memberikan nasehat yang ia bisa.

" tidak baik terus meratapi nasib." ucapnya Seraya menyentuh pundak Lita.

Sementara Lita yang mendengar itu, seketika menoleh ke arah samping di mana wanita paruh baya itu berada.

" aku hanya merenungi kebodohanku. aku memang sangat bodoh. Sampai-sampai, terperdaya oleh laki-laki seperti Arya." ucapnya Seraya tersenyum Getir.

Kemudian suasana menjadi kembali hening. hingga kendaraan yang mereka tumpangi, sampai di tempat tujuan. Lita segera keluar dari dalam becak motor itu, Seraya menghirup udara. Seakan-akan, baru saja menghirup sebuah kebebasan.

" selamat datang awal mula kehidupan yang baru." ujarnya Seraya kembali membuka matanya. Kemudian, melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam bangunan yang hanya berukuran 8 * 8 itu.

" Mbok nanti tolong taruh Gracia di tempat tidur yang sudah saya siapkan ya." ucapnya saat mereka sudah berada di dalam bangunan toko itu.

Mbok Robiah yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala. Kemudian, Lita dengan segera langsung menata semua dagangannya di tempat yang sudah dipersiapkan.

" Bismillahirohmanirohim!"

Kemudian, Lita mengambil ponsel yang baru saja ia beli beberapa hari yang lalu. yang digunakan untuk berjualan online dan untuk promosi di media sosialnya.

" semoga, setelah promosi ini, makin banyak yang membeli kue buatanku.

@ Lita Amelia.

" Ayo, mampir ke toko saya. baru buka lho, ada diskon di sini alamatnya di jalan xxx"

Begitulah bunyi promosi yang dituliskan oleh Lita di akun media sosial miliknya. dan setelahnya, wanita cantik itu kembali meletakkan ponselnya di tempatnya biasanya.

" masih sepi ya Mbok,?" tanya Lita saat menyadari kehadiran wanita paruh baya itu di sampingnya.

Mbok Robiah yang mendengar penuturan dari majikannya itu, seketika terkekeh pelan." Ya jelas lah nyonya, namanya saja baru buka. ya pasti masih sepi." ucapnya masih dengan kekehan kecil di bibir keriputnya itu.

Lita yang mendengar itu, hanya ikut tertawa Sumbang. Karena merasa sedikit konyol dengan pertanyaan itu. Kemudian, wanita cantik itu kembali bergabung dengan Putri semata wayangnya itu.

Setelah hampir satu jam tidak ada pembeli juga, Lita mulai pasrah dan mengeluh akan keadaan yang ia alami. Namun sesaat kemudian, otak dan hatinya seketika bekerja. dan dengan segera, wanita cantik itu mengambil ponsel yang tergeletak etalase Tokonya itu.

" sebaiknya, Aku melakukan video siaran ulang saja. Siapa tahu, dengan seperti itu, aku bisa mendapatkan pelanggan. ya walaupun satu atau dua, yang penting ada yang masuk." gumam Lita pada dirinya sendiri.

" Halo guys, sekarang,...." Lita mulai melakukan video siaran langsung menggunakan hp-nya itu. dengan harapan, ada pembeli yang masuk dan mulai tertarik untuk mengunjungi Tokonya itu.

Setelah melakukan video siaran ulang itu, Lita kembali ke depan toko kuenya. dengan pandangan menatap ke sekeliling. Karena Siapa tahu saja, ada pembeli yang berminat untuk membeli makanannya.

" permisi, Apa itu toko baru?" tanya seseorang dari seberang jalan sana. Lita yang mendengar itu, sejenak terdiam. dengan pandangan mata, memicing untuk memastikan benar atau salah yang dirinya lihat itu.

Degh

Seketika itu pula, jantungnya seakan ingin lepas dari tempatnya. Saat melihat wanita yang Melambaikan tangan di depan sana.

"dia kan,-" Lita tidak mampu meneruskan ucapannya. dan tiba-tiba saja, air matanya menetes. saat menyadari, Siapa orang yang ada di depan jalan sana.

" untuk apa dia ke sini? atau jangan-jangan dia ingin melabrak diriku tentang permasalahan yang dulu pernah ada?" pertanyaan demi pertanyaan, seketika berputar-putar Di dalam ingatan wanita cantik itu.

Dirinya Sempat berpikir, wanita itu akan datang dan menyakitinya. Karena mengingat, apa yang telah dia lakukan di masa dulu. Walaupun, melakukan hal itu tanpa hal kesengajaan.

" aku harus masuk." ujarnya Seraya melangkahkan kaki untuk segera masuk ke dalam