NovelToon NovelToon
Dikira Melarat Ternyata Konglomerat

Dikira Melarat Ternyata Konglomerat

Status: tamat
Genre:Romansa / Chicklit / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nirwana Asri

"Sampai kapan kamu akan berlindung di ketiak mama? Kalau sikap kamu manja seperti ini mana ada laki-laki yang mau menikahi kamu. Abang tahu kamu sering dimanfaatkan oleh pacar-pacar kamu itu 'kan?"

"Abang, jangan meremehkan aku. Aku ini bukan gadis manja seperti yang kau tuduhkan. Aku akan buktikan kalau aku bisa mandiri tanpa bantuan dari kalian."

Tak terima dianggap sebagai gadis manja, Kristal keluar dari rumahnya.

Bagaimana dia melalui kehidupannya tanpa fasilitas mewahnya selama ini?

Yang baca wajib komen!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nirwana Asri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu Berat

Hari ini Kristal diminta kembali bekerja dengan kakaknya, Alex. Kristal berkaca di depan cermin. Sudah lama dia tidak memakai setelan kerja seperti yang dia pakai sekarang.

Kristal turun dari kamarnya. "Sarapan dulu!" Perintah sang ibu.

"Udah telat, Ma. Nanti Bang Alex marah-marah. Katanya hari ini aku disuruh ikut meeting dengan koleganya."

Kristal mencium pipi ibunya lalu pergi. Dia membuka mobil merah kesayangannya itu dengan perasaan gembira. "Akhirnya aku bisa menaikimu lagi Bety." Nama yang diberikan untuk mobilnya.

Kristal melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke hotel milik abangnya. Keluarga Kristal memang memiliki perusahan di bidang perhotelan yang diturunkan dari zaman kakeknya dulu. Tak heran keluarga mereka sangat kaya karena selain memiliki banyak bangunan hotel, ayahnya juga pemilik saham terbesar di salah satu perusahaan ojek online yang terkenal di Indonesia.

Kristal turun dari mobil. Dia masih menggunakan kaca mata hitamnya. Dia sedikit gugup karena sudah lama dia menghilang. Jadi dia pikir karyawan abangnya pasti sudah bergosip tentangnya.

"Bu Kristal sudah kembali?" Sapa salah seorang pegawai wanita yang merupakan bawahannya. Mereka bertemu di depan lift saat Kristal hendak naik ke ruangan abangnya. Kristal tersenyum dengan terpaksa lalu memasuki lift.

Dia bernafas lega ketika dirinya hanya sendiri berada di dalam lift tersebut.

Ting

Saat lift berhenti, Kristal berpapasan dengan banyak karyawan yang mengantri di depan lift. Jantung Kristal berdebar karena dia merasa sangat malu saat ini. Dia jadi menyesal kenapa waktu itu dia bisa berpikiran kabur dari rumah. Kristal berjalan sambil menutup wajahnya dengan tas kecil yang dia bawa.

Tok tok tok

Dia mengetuk pintu ketika sampai di depan ruangan abangnya. "Masuk."

Kristal membuka engsel pintu dengan perlahan. "Eh kak Zidan ada di sini juga?" tanya Kristal ketika melihat sepupunya tengah duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu. Zidan mengangguk.

"Aku dengar kamu habis kabur dari rumah?" tanya Zidan.

Wajah Kristal bersemu merah karena malu. Dia benar-benar bodoh waktu itu. "Pasti Abang kan yang cerita?" Tuduh Kristal.

"CK, semua orang sudah tahu. Kamu nggak usah nyalahin Abang," ucap Alex dengan nada dingin.

Kristal duduk di sebelah Zidan. "Apa aku terlambat?"

"Sangat," sahut Alex dengan ketus. "Harusnya kamu tahu jam berapa kamu hadir di kantor. Jangan karena kamu adalah adikku lalu kamu mengabaikan peraturan yang aku buat. Ingat ya Kristal hukuman berlalu untuk seluruh karyawan yang bekerja di tempatku."

"Abang kan sudah janji tidak akan keras padaku," protes Kristal sambil mencebik kesal.

"Selama ini kamu kabur ke mana?" tanya Zidan yang penasaran.

"Ada deh. Kak Zidan nggak bawa calon istrinya yang dokter itu ke sini?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Sekarang kamu urus berkas ini untuk persiapan meeting nanti sore."

Hah, nanti sore? Padahal dia ingin mampir ke restoran untuk menemui Ruli. Lalu Kristal berpikir untuk menghubungi Ruli melalui ponsel yang pernah diberikan laki-laki itu padanya.

"Kok nggak aktif sih?" Keluhnya ketika kontak yang dia hubungi tidak tersambung.

Kristal pun mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Alex. Saat ini dia tengah sibuk mengetik berkas di depan laptopnya. Kristal terus mengamati jam yang melingkar di tangannya. Dia merasa hari pertama dia masuk kerja setelah sekian lama serasa sebulan karena tak bisa menemui Ruli.

"Apa seberat ini rasanya rindu?" Gumamnya lirih.

"Kristal," panggil Alex. "Kita meeting sekarang juga."

Kristal bangkit dari tempat duduknya. Lalu mengikuti langkah Alex. Kini dia sudah tidak canggung lagi berada di kantor. Dia merasa tidak perlu untuk minder di depan bawahannya.

"Kita meeting di mana, Bang?" Tanya Kristal pada abangnya.

"Di sebuah restoran," jawab Alex dengan singkat. Setelah itu gadis itu menaiki mobil abangnya.

Kristal terkejut ketika abangnya menghentikan mobil di depan restoran yang dia kenali. Kristal bingung bagaimana harus bersikap. Apakah dia harus menutupi wajahnya agar karyawan lain tak mengenalinya atau bersikap biasa saja seolah tak pernah terjadi apa-apa di masa lalunya.

"Kamu kenapa?" tanya Alex ketika melihat perubahan raut wajah Kristal yang tampak tegang.

"Eh, nggak apa-apa, Bang. Kenapa kita meeting di sini, Bang? Kenapa tidak ada restoran lain yang lebih bagus." Padahal dalam hati dia tidak ingin diomongkan oleh orang lain yang mengenalnya di dalam. Tapi tunggu Kristal melupakan sesuatu. Tiba-tiba wajah Kristal berubah berseri-seri mengingat di dalam akan bertemu dengan Ruli.

Kristal turun dengan terburu-buru. Lalu dia masuk ke dalam duluan. Alex jadi bingung melihat tingkah aneh adiknya itu.

Yanti yang tengah membersihkan meja terkejut ketika melihat gadis yang ia kenal memakai pakaian kerja yang kelihatannya tidak murah. Dia mengucek matanya berulang kali untuk meyakinkan dirinya.

Sedangkan Kristal, matanya mengedarkan pandangannya mencari Ruli. Tapi sepertinya orang yang dia cari tidak ada di tempat. "Apa dia belum pulang dari luar kota?" Gumam Kristal lirih.

"Hei." Kristal menoleh ketika seseorang menepuk bahunya.

"Meilani, kamu tahu di mana..." Kristal menggantung kalimatnya ketika melihat kedatangan Alex. Dia lupa kalau dirinya harus menemani abangnya itu untuk meeting bersama kliennya.

Alex tidak berkata apa-apa hanya memberikan kode agar Kristal bersiap untuk meeting bersamanya. Kristal mengangguk patuh. Kemudian dia berjalan ke meja yang telah dipesan.

Meilani dapat memaklumi tindakan Kristal. Dia tahu kalau laki-laki yang bersamanya itu adalah kakak kandungnya. Lalu dia kembali ke belakang.

Yanti menghadang langkah Meilani. "Bukankah dia itu Nara? Teman kamu yang pernah bekerja di sini bukan?" tanya Yanti pada sahabat baik Kristal itu. Memang pada dasarnya gadis itu tak menyukai Kristal dari awal dia bekerja di restoran ini.

"Kalau iya memangnya kenapa?" jawab Meilani ketus.

"Kok bisa sih tampilannya seperti orang kaya gitu. Bukannya waktu itu kamu bilang kalau dia menumpang di tempat kos kamu? Berarti dia melarat kan?" Ejek Yanti.

"Sayangnya orang yang kamu kira melarat itu ternyata adalah konglomerat. Kalau kamu tidak percaya tanya saja abangnya yang duduk di sebelahnya itu." Meilani menunjuk Alex dengan dagunya.

Yanti terperangah ketika melihat kenyataan kalau Nara yang dia kenal punya kakak setampan itu. Yanti mengerutkan keningnya. Dia masih mencerna omongan Meilani. Sedangkan Meilani memilih pergi dari hadapan Yanti. Baginya tidak penting juga memberi tahu latar belakang keluarga Kristal yang sebenarnya pada Yanti. Karena dia tahu Kristal bukan orang yang suka pamer. Lalu untuk apa Meilani harus memamerkan kekayaan sahabatnya itu.

Usai meeting Kristal meminta izin pada abangnya untuk tinggal sementara di restoran ini. "Kamu pulangnya bagaimana?" tanya Alex. Karena tadi ketika berangkat mereka berada dalam satu mobil.

"Gampang, Bang. Nanti aku pesan taksi saja."

"Baiklah, pulangnya hati-hati. Ingat jangan kabur lagi." Alex memperingatkan adiknya.

"CK, berisik."

"Kristal." Pemilik nama itu menoleh ketika suara laki-laki yang dia kenal memanggilnya.

Kira-kira siapa yang manggil? apakah Ruli sudah kembali dari luar kota?

1
Mazree Gati
tidur di rumah orang pintu ga di kunci, klo tudurnya ga pakai baju gimana
Sativa Kyu
👍👍👍
MB
Luar biasa
Wawan Irawanto
sebagai bos dulu lah, tapi nanti jadi pacar
Wawan Irawanto
aku pilih tall juga lhooo
W
Luar biasa
Mimih Milania
Biasa
Mimih Milania
bukan cilok tapi seblak
Mimih Milania
aku pilih tim tali ahhhh
Mimih Milania
uhuy.....mulai dehhh
Mimih Milania
cewek jsgoan nihhh
Mimih Milania
hidup tidak seindah sinetron nenk
Ratna Fitri Mulyadi
Luar biasa
Rianti Dumai
amara klok cari cowok gak pernah beres,,,!!!
Rianti Dumai
ulet buluh ada az,,,
Rianti Dumai
aQ suka caramu kristal,lelaki gak punya pendirian ithu perlu dikasih pelajaran,biar faham dya,,,!!!
Rianti Dumai
klok sudah mantan ithu tempat'a ditong sampah ruli,,,!!!
Rianti Dumai
kocak banget Thu sie kristal bikin ngakak az,,,😅
Rianti Dumai
hadeeuh thor sakit perut aQ baca'a 😅🤣 lucu sangat mereka,,!!!
Mazree Gati
boslah,,,ga setuju klo pacaran sama ruli,,,langsung end klo iya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!