NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA PAK GURU

MENGEJAR CINTA PAK GURU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bareta

Arjuna Hartono tiba-tiba mendapat ultimatum bahwa dirinya harus menikahi putri teman papanya yang baru berusia 16 tahun.

“Mana bisa aku menikah sama bocah, Pa. Lagipula Juna sudah punya Luna, wanita yang akan menjadi calon istri Juna.”

“Kalau kamu menolak, berarti kamu sudah siap menerima konsekuensinya. Semua fasilitasmu papa tarik kembali termasuk jabatan CEO di Perusahaan.”

Arjuna, pria berusia 25 tahun itu terdiam. Berpikir matang-matang apakah dia siap menjalani kondisi dari titik nol lagi kalau papa menarik semuanya. Apakah Luna yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun sudi menerimanya?

Karena rasa gengsi menerima paksaan papa yang tetap akan menikahkannya dengan atau tanpa persetujuan Arjuna, pria itu memilih melepaskan semua dan meninggalkan kemewahannya.

Dari CEO, Arjuna pun turun pangkat jadi guru matematika sebuah SMA Swasta yang cukup ternama, itupun atas bantuan koneksi temannya.

Ternyata Luna memilih meninggalkannya, membuat hati Arjuna merasa kecewa dan sakit. Belum pulih dari sakit hatinya, Arjuna dipusingkan dengan hubungan menyebalkan dengan salah satu siswi bermasalah di tempatnya mengajar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Mulai Baper

Pernikahan Dono akan dilangsungkan di daerah Ambarawa, asal keluarga Wiwik, istrinya. Sengaja dipilih awal liburan kenaikan kelas, supaya keduanya yang berstatus guru itu bisa langsung bablas bulan madu.

Meski sadar bahwa para mantan satu SMA nya adalah biang rusuh, Dono tetap mengundang mereka untuk meramaikan hari bahagianya

Tanpa malu-malu mereka datang rombongan yang terdiri dari Arjuna, Theo, Boni, Luki dan Erwin. Boni

absen membawa Mimi dan Pius tidak bisa ikut karena ada acara keluarga di hari yang sama.

Awalnya Arjuna maju mundur mau ikut bergabung mengingat isi dompetnya berbeda sekarang. Sisa uang gaji harus disimpannya untuk dana cadangan tak terduga. Namun karena Theo sedikit memaksa ingin jadi boss sementara-nya Arjuna, tanpa malu-malu guru kontrak itu pun menerima paksaan Theo.

Kecuali biaya makan dan oleh-oleh, khusus Arjuna semua diberikan gratis layaknya menang undian.

Jangan lupa kalau para pria biang rusuh ini sudah menyiapkan ide gila untuk memberikan hadiah terindah yang ridak akan Dono lupakan di hari terakhirnya menyandang status sebagai lajang.

Demi rasa setia kawan dan kelancaran eksekusi hadiah terindah untuk Dono, mereka sengaja berangkat Jumat sore dan cuti selama 3 hari ke depan untuk melewati liburan bersama menggantikan kesempatan yang hilang semasa SMA karena kondisi kantong yang masih pas-pasan, kecuali bagi Arjuna.

Dan di sinilah mereka, terbagi dalam 2 kamar, masih bergelung dalam selimut karena lelah dan hawa sejuk yang menebar di kota Ambarawa, membuat mata susah diajak terbuka.

Hanya Arjuna yang tidur sekamar dengan Theo, sudah duduk di atas kasurnya meski waktu masih cukup pagi. Jam 6.30. Inginnya kembali bergelung dalam selinut, tapi melihat cahaya matahari yang mengintip malu-malu di antara celah tirai, Arjuna memilih bangun dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi lalu berganti baju dengan celana training dan kaos oblong polos.

Dengan perlahan Arjuna membuka dan menutup pintu kamar supaya tidak membangunkan Theo. Menyusuri lorong kamar yang tidak terlalu panjang, Arjuna pun sampai di ujung tangga yang akan membawanya ke lantai dasar.

Setelah sampai di lobby, Arjuna berencana keluar hotel untuk melihat-lihat lingkungan sekitar. Bagi Arjuna, ini adalah oengalaman pertamanya berlibur ke daerah di Indonesia yang bukan termasuk kota besar seperti Surabaya atau Yogyakarta.

“Pak Arjuna !” Arjuna menghentikan langkah yang masih di area parkiran dan memastikan pendengarannya.

Arjuna mengernyit. Sepertinya ia tidak memenuhi otaknya dengan mahluk aneh yang masih menabuh genderang perang dengannya, tapi kenapa suara itu terdengar memanggil namanya ?

“Bapak budeg apa sombong ?”

Arjuna yang kaget langsung mundur dua langkah. Mahluk aneh itu benar-benar ada di hadapannya. Arjuna menoleh ke samping sambil menggerutu tidak jelas.

“Bapak kesambet ?” Arjuna kembali dikejutkan oleh wajah mahluk aneh itu yang berada tepat di depannya saat ia kembali menoleh ke depan.

Cilla hanya nyengir kuda, sementara Arjuna mengelus-elus dadanya karena kaget.

“Kamu stalking saya ?”

Mata bulat itu semakin terlihat bulat saat membelalak mendengar ucapan Arjuna.

“Bapak ke-pedean apa kegeeran ?”

“Kamu ngapain di sini kalau bukan ngikutin saya.”

“Helow Pak Arjuna, memangnya ini hotel punya Bapak doang, memangnya kota ini hanya boleh didatangi sama Bapak doang ?”

“Lagian kenapa dari sekian banyak hotel, kamu ikutan nginep di sini ?”

“Siapa yang ikut-ikut Bapak ?”

“Kamu lah !” Arjuna mendengus kesal. Suasana hatinya yang cukup baik mendadak ambyar dengan penampakan mahluk aneh ini.

“Sekarang saya tanya, Bapak kapan sampai dan mula menginap di sini ?”

“Semalam.”

“Nah kan, yang ikut-ikut tuh Bapak !” suara tinggi Cilla membuat Arjuna langsung mengusap-usap telinganya.

“ Saya itu sudah sampai dan menginap di sini sejak Jumat pagi. Dan mana saya tahu kalau Bapak menginap juga di sini.”

“Kamu ngapain kemari ?”

Cilla menggeleng-gelengkan kepalanya dan bibirnya pun langsung maju tiga senti.

“Bapak Arjuna yang terhormat, sudah pasti saya ada di sini karena diundang ke pernikahannya Pak Dono. Sama kan kayak Bapak ?”

Arjuna melengos. Bahkan di daerah yang jaraknya ratusan kilometer dari Jakarta, Arjuna harus ketemu lagi dengan mahluk aneh ini. Kacau sudah bayangan liburan yang menyenangkan kalau mahluk aneh ini ada di dekatnya.

“Eh Bapak mau kemana ?” Cilla menarik hoodie Arjuna hingga pria itu hampir terjungkal ke belakang.

“Cilla !” Pekiknya kesal. “Bisa nggak sih kamu nggak mengganggu hidup saya !” Bentak Arjuna dengan wajah memerah.

“Maaf,” lirih Cilla sambil menunduk. “Saya jangan ditinggal soalnya saya hanya sendirian di sini.”

“Siapa suruh kamu datang sendiri. Kepo !”

Cilla menarik nafas panjang dengan rasa kesal. Ia mendongak menatap Arjuna yang masih menatap tajam ke arahnya.

“Omongan Bapak itu pedes, kayak emak-emak bigos, lebih pedas dari rawit sekilo.”

Cilla pun jalan melewati Arjuna sambil menyenggol bahunya cukup keras, membuat Arjuna kembali terhuyung karena tidak siap.

“Dasar mahluk aneh !” Umpat Arjuna.

Mulutnya menggerutu, tapi kaki Arjuna malah melangkah mengikuti Cilla berjalan menyusuri jalan menuju pusat keramaian.

“Bapak ngapain ikutin saya ?” Cilla mendadak berhenti dan berbalik badan. Hampir saja Arjuna menabraknya kalau saja kakinya tidak cepat berhenti. Bisa kacau kalau sampai jatuh ke dalam pelukan mahluk aneh.

“Hei mahluk aneh !” Arjuna balas melotot menatap gadis yang tingginya hanya sebahunya. “Kamu sendiri kan yang bilang, memangnya kota ini punya kamu doang ? Suka-suka saya mau melangkah kemana. Kaki punya saya sendiri, mau saya bawa kemana, memang masalah buat kamu ?”

Cilla kembali menarik nafas kesal dan mencebik. Tanpa membalas ucapan Arjuna ia berbalik dan meneruskan langkahnya.

“Cilla, awas !” Arjuna menarik lengan gadis itu cukup kuat hingga masuk dalam pelukannya.

Gadis sembrono itu hampir saja terserempet motor karena tidak menghentikan langkahnya dan melihat kanan kiri saat mereka baru saja keluar dari gang sampai di persimpangan. Untungnya motor yang hampir menyenggolnya sigap menghindar.

Arjuna minta maaf pada pengemudi motor yang berpesan supaya adiknya dijaga dan lebih hati-hati. Tanpa menjelaskan panjang lebar siapa Cilla, Arjuna menggangguk dan sekali lagi mengucapkan maaf.

“”Kamu nggak apa-apa ?” Arjuna melerai pelukannya dan menyentuh wajah Cilla yang terasa hangat.

“Cilla, saya tanya kamu nggak kenapa-kenapa ?” Suara Arjuna mendadak naik satu tangga nada karena Cilla hanya diam sambil menunduk.

Kali ini Arjuna menangkup wajah gadis itu dan mengangkatnya hingga mereka bertatapan. Dahinya berkerut saat mendapati wajah Cilla memerah.

“Kamu kaget ya ?” Suara Arjuna pun sudah turun lagi.

Cilla menggeleng, wajahnya berhadapan dengan Arjuna tetapi matanya melihat ke bawah.

“Kamu nggak ada yang kesenggol otaknya kan ? Mendadak jadi anak pendiam begini ?”

Mata Cilla langsung bergerak naik menatap Arjuna dengan galak. ia mendorong tubuh Arjuna hingga menjauh darinya. Bibirnya pun ikut mengerucut karena sebal.

“Pantas saja Bapak ditinggal sama pacar. Lagi suasana romantis kok malah kasih pertanyaan yang nyeleneh begitu ?”

Arjuna menggosok tengkuknya yang baik-baik saja dengan dahi berkerut. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran perempuan labil ini.

Bergegas Arjuna menyusul Cilla dan langsung menggandeng tangannya tanpa permisi. Bukan karena tiba-tiba jatuh cinta, tapi lebih ke rasa khawatir, tidak ingin kejadian tadi terulang kembali.

“Bapak lepasin tangannya, ih,” Cilla memberontak berusaha melepaskan genggaman Arjuna.

Guru nya itu tidak menggubris permintaan Cilla. Dia tetap membawa Cilla melangkah dalam gandengannya.

“Pak Arjuna !” Kali ini Cilla berteriak cukup keras membuat Arjuna berhenti.

Seperti kejadian yang lalu, Arjuna langsung menoleh ke kanan dan kiri, tersenyum kikuk karena banyak orang melihat mereka dengan tatapan penuh tanya.

Arjuna membawa Cilla menepi dengan perasan kesal pada gadis ini.

“Kenapa kamu pakai acara teriak segala !” Mata Arjuna melotot dan dengan wajah sangar menatap Cilla yang juga membalasnya dengan pandangan tajamnya.

“Kenapa Bapak pakai acara gandeng-gandeng segala ?” Tanya dengan wajah sebal.

”Supaya kamu jangan sampai kesenggol motor lagi, apalagi ketendang kuda yang lagi narik delman. Saya nggak bakalan mau gendong kamu kalau sampai susah jalan.”

Cilla memutar bola matanya mendengar jawaban Arjuna yang membuatnya bertambah kesal.

“Ya udah, jangan dekat-dekat dengan saya. Anggap saya tidak ada supaya pikiran Bapak nggak khawatir .”

Arjuna mendengus kesal dan menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar.

“Bukannya berterima kasih, malah marah-marah,” gerutu Arjuna.

Cilla terdiam, tatapannya masih tajam melihat Arjuna yang sudah menoleh ke lain arah karena kesal.

“Kalau begitu terserah kamu saja !” Arjuna berbalik badan hendak meninggalkan Cilla.

“Jangan terlalu perhatian sama saya, nanti saya jadi baper,” ujar Cilla membuat Arjuna batal melangkah dan berbalik lagi menatap gadis itu dengan gadis itu dengan dahi berkerut.

”Kamu itu seumur sama adik saya, jadi melihat kamu membuat saya teringat sama adik saya.”Arjuna masih bicara dengan nada kesal.

“Tapi orangtua kita berbeda, dan saya nggak punya cita-cita jadi adik Bapak.”

“Bisa nggak sekali-kali kamu nggak membantah ucapan saya ?” Arjuna mencondongkan badan mendekati wajah Cilla.

Spontan wajah Cilla kembali memerah dan mundur supaya menjauh dari Arjuna.

“Nggak bisa ! Apalagi dipaksa jadi adik Bapak. Jangan bersikap sok perhatian sama saya, nanti kalau saya jatuh cinta, Bapak pasti nggak bakal terima.”

“What ?” Mata Arjuna langsung membelalak.

“Selain papi, Bapak adalah lelaki pertama yang memeluk saya, makanya tadi saya langsung deg deg kan. Semoga bukan jatuh cinta, karena saya tahu bakal sakit hati.”

Arjuna terbengong saar Cilla melewatinya. Gadis itu mempercepat langkahnya meninggalkan Arjuna yang masih berdiri terpaku.

Ia menggelengkan kepalanya dengan alis menaut.

Logikanya susah menerima ucapan Cilla yang bagi Arjuna terdengar belerbihan.

Dasar abege labil, baru dipeluk karena kejadian tidak sengaja, bisa-bisanya langsung menghubungkan dengan cinta.

Arjuna mengambil handphonenya yang bergetar dan menerima panggilan Erwin yang mencarinya untuk makan pagi bersama.

Arjuna sudah menjelaskan posisinya sekarang dan akan segera kembali ke hotel. Ia sempat menatap ke depan dan tidak melihat sosok Cilla dalam pandangannya.

Tangannya hendak menelepon gadis itu, tapi diurungkannya. Jangan sampai panggilan teleponnya malah membuat Cilla makin berpikir soal cinta pada Arjuna.

Arjuna pun berbalik dan melangkah kembali ke hotel.

,

1
Naja Naja nurdin
ih si Juna keseringan nyebur
Naja Naja nurdin
mas bro sudah hafal wejangannya bro dono
Andriyani “Ijjet famous” Nisa
Luar biasa
antha mom
orang tua yang tegas dalam mendidik anak 👍👍
mimi_esterina
oke , kita lanjut baca. seru kek nya
Maydina Ihda Savira
Lumayan
iinparwati seviarny
keren
Baretta: Terima kasih Kak 🙏🙏😊
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Lho lho kok End sih thor,ntuh Amanda sama Jovan apa kabarnya?? huaaaa....
Qaisaa Nazarudin
Amanda terlalu Egois,maunya di mengerti tapi tdk mau mengerti posisi Jovan,Harusnya Manda sadar dengan posisi Jovan sebagai dokter,jangan sampai nyesel nantinya,Udah untung Jovan itu tipe cowok yg setia..
Qaisaa Nazarudin
Hadeeuuh pak Juna posesifnya gak pernah berubah,Udah punya dua anak juga...🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah akhirnya Luna bisa berubah, Ingat umur ya Luna,kita bukan makin muda,Jadi terima lah kenyataan..
Qaisaa Nazarudin
Bagus Arjuna,Kamu harus bersikap Tegas,Baru juga selesai masalah Glen,Jangan pernah mengundang masalah lagi,Kalo emang dia hamil harusnya mintak tanggungjawab bapak tuh anak,Ngapain nyariin kamu lagi,Gak punya urat malu banget..
Qaisaa Nazarudin
Kurangnya komunikasi antara keluarga bisa mengakibatkan salah paham,Dan berakhir dendam yg salah alamat,Dan akhirnya menghancurkan hidup sendiri..
Qaisaa Nazarudin
Cilla di culik..
Qaisaa Nazarudin
Kamu itu dendam salah alamat Glen,Malah Arjuna gak tau apa2 tentang adek.mu..Adek mu aja yg otaknya dangkal,Katak gak ada cowok lain aja,Di tolak aja langsung bunuh diri,gila gak tuh...
Qaisaa Nazarudin
SKAKMATT buat Glen..🤣🤣🤣😜😜
rista_su
cakep. setuja ak
rista_su
ooo kurang ajar ikan pesut
rista_su
tau ga cil. anak gue nyemplung got aja bajunya gue buang. bocahnya gue mandiin 3 kali sabunin sampoin sikatin. kebayang juna direndem detergen cair 3botol apa cukup 🤣🤣🤣
Baretta
Terima kasih sudah mampir di novel saya Kak 😊😊 Terima kasih juga sudah memberikan dukungannya 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!