NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:511
Nilai: 5
Nama Author: scorpio_girls

kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Reva hanya bisa terdiam di tempatnya, menatap punggung Flora yang semakin menjauh. Ada sesuatu di dalam dirinya yang terasa sesak saat mendengar kata-kata Flora barusan. Ia tahu ia salah. Tapi ia juga tak menyangka Flora akan sekeras ini padanya.

Flora sendiri berjalan cepat ke bangkunya dan langsung duduk. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya yang masih dipenuhi emosi. Tangannya mengepal di atas meja, pikirannya masih dipenuhi wajah Reva.

"Kenapa dia masih datang ke gue?" batinnya.

Ia berusaha mengabaikan perasaan yang masih bersarang di dadanya. Sudah cukup. Ia sudah memutuskan untuk tidak lagi peduli. Tapi kenapa rasanya tetap begini?

Sementara itu, di luar kelas, Reva masih berdiri di tempatnya. Kepalanya tertunduk, pikirannya berkecamuk.

"Lo beneran udah gak mau ada urusan sama gue lagi, Flo?" gumamnya pelan.

Ia menghela napas, lalu berbalik pergi. Namun, hatinya masih terasa berat. Ada sesuatu yang belum terselesaikan di antara mereka. Dan Reva tahu, ini belum benar-benar selesai.

suatu malam sang kekasihnya aldo datang bertamu ke rumah reva dan disana mereka pun bertemu seperti biasa namun tidak dengan sikap reva ia jadi lebih cuek dan acuh terhadap aldo dan hal itu pun mengundang rasa penasaran dirinya

”rev,,kamu kenapa kok jadi cuek gini sih”tanya aldo yang duduk disamping reva

”heh,,gak aku lagi gak mood aja”

”bohong,,kamu pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan kan?”

”reva pun dan diam sejenak dan kemudian iapun langsung menangis sambil memeluk aldo

”maafin,,aku al,,maafin aku”ucapnya sambil nangis

aldo yang kebingungan langsung mendorong tubuh reva mencoba minta penjelasan maksud dari perkataannya

Aldo menatap Reva dengan kening berkerut. Tangannya masih menahan bahu Reva, mencoba menjauhkan tubuhnya sedikit untuk mencari jawaban di wajah gadis itu.

"Reva, maksud kamu apa?" tanyanya, suaranya terdengar lebih serius.

Reva masih terisak, tangannya mengepal di atas pahanya. Ia tidak berani menatap Aldo. Ada ketakutan yang menggerogoti hatinya.

"Aku... aku udah nyakitin seseorang, Al," suaranya bergetar.

Aldo semakin bingung. "Seseorang? Siapa? Maksud kamu apa?"

Reva menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya meskipun air matanya masih mengalir. "Flora..." ucapnya lirih.

Mata Aldo menyipit. Ia menatap Reva lekat-lekat. "Flora? siapa dia rev,,?"

”dia selingkuhan aku do,,”

”apa selingkuhan kamu,,maksud kamu,,kamu pacaran sama cewek rev,,,”

”iya,,do awalnya aku hanya main-main tapi semenjak putus dari dia aku baru sadar kalo aku beneran sayang sama dia do”

Aldo terdiam. Tangannya yang tadi mencengkeram bahu Reva perlahan melemah. "Jadi... kamu selama ini menduakan aku iya?"

Reva tidak langsung menjawab. Ia hanya menggigit bibirnya, menunduk semakin dalam.

Aldo menghela napas panjang. Ada sesuatu di hatinya yang terasa mencelos. Ia mengalihkan pandangannya, menatap ke arah jendela. Udara malam terasa lebih dingin dari biasanya.

"Kamu tahu kan, aku serius sama kamu, Reva?" Aldo akhirnya bersuara lagi.

Reva menggigit bibirnya lebih keras. "Aku tahu..."

"Tapi kenapa kamu tega duakan aku rev dan kenapa jadi belok gini rev,,?" Aldo tertawa kecil, tapi terdengar pahit.

Reva semakin terisak. "Aku juga gak mau gini, Al... Aku beneran gak mau. Aku udah berusaha, tapi—"

"Tapi kamu masih mikirin dia," potong Aldo, suaranya datar.

Reva tidak bisa membantah. Ia hanya bisa diam, tenggelam dalam perasaan bersalah yang semakin menyesakkan.

Aldo mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba meredam emosinya yang mulai memuncak. Ia menatap Reva yang masih menangis di hadapannya, merasa campur aduk antara marah, kecewa, dan... sakit hati.

"Reva, selama ini gue percaya sama lo," ucapnya dengan suara lebih pelan, tapi penuh tekanan. "Gue pikir kita baik-baik aja. Gue pikir... lo sayang sama gue."

Reva mengangkat kepalanya perlahan, matanya yang basah menatap Aldo dengan penuh rasa bersalah. "Aku sayang sama kamu, Al..."

Aldo tersenyum miring, kali ini lebih getir. "Sayang?" Ia menghela napas, menahan kekesalannya. "Kalau lo beneran sayang sama gue, kenapa lo selingkuh, Rev? dan kenapa lo jadi penyuka sejenis hah?"

Reva kembali menunduk. "Aku gak tahu, Al... Aku juga bingung sama perasaanku sendiri."

Aldo terdiam sejenak, memandang Reva dengan tatapan yang sulit ditebak. "Jadi sekarang, lo maunya apa? Masih mau sama gue atau balik ke dia?"

Reva menutup matanya rapat-rapat, seakan ingin menghilangkan semua beban yang menumpuk di dadanya. Ia tahu ia tidak bisa terus seperti ini. Ia harus memilih.

"Aku... aku gak tahu," jawabnya pelan.

Aldo tertawa pendek, terdengar semakin pahit. "Gak tahu?" Ia menggelengkan kepala. "Lo udah nyakitin gue, lo udah nyakitin dia juga, tapi lo sendiri bahkan gak tahu lo maunya apa?"

”okelah,,biar aku yang ambil keputusan dan aku udah putuskan kalo kita udahan”

”hah,,maksud kamu apaan?”

”ya,,aku lebih baik mengalah dan lagipula aku tak mau menjalin hubungan dengan orang yang tidak bisa move on dengan masa lalunya”

Reva membelalakkan matanya, menatap Aldo dengan ekspresi tidak percaya. "Al... jangan gini, aku—"

"Udah cukup, Reva," potong Aldo cepat. Suaranya terdengar tenang, tapi matanya menyiratkan luka yang dalam. "Gue udah capek. Gue gak mau jadi pilihan kedua lo."

Reva menggeleng pelan, air matanya kembali menggenang. "Aku gak pernah anggap kamu pilihan kedua, Al..."

Aldo tersenyum miring. "Oh ya? Terus kenapa lo masih mikirin dia? Kenapa lo masih nangis buat dia, bukan buat gue?"

Reva terdiam. Ia tidak punya jawaban untuk itu.

Aldo menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Dengerin, Rev. Gue gak bakal maksa lo buat tetap sama gue. Kalau lo emang lebih milih dia, ya udah. Gue pergi karena gak artinya lagi gue di sini."

Reva merasa dunianya runtuh saat mendengar kata-kata Aldo. Ia ingin mengatakan sesuatu, ingin mempertahankannya, tapi mulutnya terasa terkunci. Ia tahu, sekeras apa pun ia mencoba, hatinya tetap ada di tempat lain.

"Aldo, aku..." suaranya parau, hampir tak terdengar.

Aldo menatapnya dalam diam, lalu menghela napas panjang. "Udahlah, Rev. Kita gak bisa terus begini. Lo juga tahu itu."

Reva hanya bisa menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Ia ingin memohon, tapi untuk apa? Bukankah ini semua salahnya?

Aldo berdiri dari tempat duduknya, meraih jaketnya yang ia letakkan di sandaran kursi. "Gue pamit," katanya pelan, lalu berbalik pergi.

Reva menatap punggung Aldo yang perlahan menjauh, sama seperti yang terjadi pada Flora sebelumnya. Kali ini, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa membiarkannya pergi.

Saat suara pintu tertutup, Reva akhirnya melepaskan semua yang ia tahan. Tangisnya pecah, lebih keras dari sebelumnya. Ia memeluk dirinya sendiri, tubuhnya bergetar hebat.

Ia sudah kehilangan Flora.

Sekarang, ia kehilangan Aldo juga.

1
iiq_cutegirl
/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!