Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Bagaimana jika kalian berada dalam situasi dimana seseorang yang membuat kalian memilih untuk pergi menjauh demi mengobati hati yang terpaksa harus terluka hadir kembali dan sekarang harus menjadi atasan tempat kalian bekerja.
Bukan Bilqis tidak move on atau bagaimana, tapi perempuan itu sifat nya unik.. dia mudah memaafkan tapi sangat sulit melupakan, apalagi itu masalah hati.
Bilqis hanya terdiam dengan mata yang terus melihat kearah panggung, seperti nya gadis itu terlihat sangat shock dengan apa yang baru saja di ketahui nya..
Pak Mahes dan ibu Lusi adalah sahabat orang tua nya, lalu apa ini. ternyata anak bungsu mereka adalah seseorang dari kisah masa lalu Bilqis yang selalu ingin dilupakan oleh nya.
dan kini, dia harus selalu berhadapan dengan pemuda itu sebagai atasan nya..
karena hatinya sedang berkecamuk dan berdebat dengan batinnya sendiri sampai Bilqis tidak menyadari bahwa Ari juga menatap nya lekat hingga tepukan di bahunya menyadarkan Bilqis dari lamunannya.
"ngapain lihat pak bos sampai segitunya.. naksir ya dok" goda dokter Dewi dengan tersenyum
saat ini sedang dalam acara Serah terima jabatan dengan menandatangani beberapa dokumen secara langsung dihadapan para donatur.
Bilqis yang mendengar ucapan dokter Dewi sontak menatap nya dengan serius
"saya tadi hanya melamun memikirkan cicilan dok" bohong nya dan untung saja dokter Dewi percaya
"udah lah masalah cicilan difikirin nanti aja, sekarang nikmati acara ini." ucap dokter Sumi yang juga mendengar pembicaraan mereka
Bilqis hanya tersenyum menanggapi nya dan lalu tak sengaja matanya menatap seorang laki-laki tampan yang sedang duduk di jajaran para donatur rumah sakit
"ngapain kak Bima disini, apa dia juga di undang. tapi kenapa dia berada di kursi jajaran donatur" gumamnya heran melihat sang kakak sedang duduk dan tersenyum dengan rekannya
lalu pandangan semua orang beralih ke arah panggung setelah mendengar suara seseorang.
"assalamualaikum, terima kasih untuk para tamu yang telah hadir. saya juga mengungkapkan terimakasih atas kepercayaan Pak Mahes Mahardhika yang merupakan ayah kandung saya sendiri untuk saya meneruskan kepemimpinan Rumah Sakit ini. saya juga mohon kerjasama nya baik untuk jajaran tinggi dirumah sakit ini dan para pekerja seperti Dokter dan perawat. setelah acara ini, lusa kita akan mengadakan rapat perdana dalam masa kepemimpinan saya jadi harap kerja sama nya rekan semua. semoga rumah sakit ini semakin berkembang dan maju dengan usaha kita. selamat menikmati acara ini dan terimakasih, assalamualaikum" kata sambutan yang cukup singkat disampaikan oleh Ari
setelah acara Sertijab selesai dan kata sambutan dari pemimpin baru, acara dilanjutkan dengan makan makan..
Bilqis masih bergabung bersama rekan kerjanya dan disana nampak Ari bersama para sahabatnya yang memang Bilqis ketahui dari dulu Abi dan Ari serta Zidan merupakan teman dekat. jadi tidak heran saat ini mereka terlihat akrab.
lalu pandangan Bilqis tertuju pada sang kakak yang juga menatapnya dengan tersenyum manis
melihat itu baik Bima atau pun Bilqis melangkah mendekat.
"kakak ngapain ke sini" tanya Bilqis dengan penasaran setelah berada di hadapan sang kakak
"kakak lupa ngabarin kamu, kakak merupakan donatur terbesar kedua sejak lima tahun terakhir." jelas Bima dan membuat Bilqis terkejut.
"Kakak serius" ucap Bilqis dengan mata membola
"memang kakak pernah bercanda kalo masalah pekerjaan dek" gemas Bima dengan melihat ekspresi sang adik
belum sempat Bilqis menjawab, tiba tiba Ari muncul dihadapan mereka dengan tersenyum.
"terima kasih telah hadir tuan bima" ucap nya profesional
"iya tuan Ari, dan selamat atas jabatan anda, semoga amanah dan tanggung jawab" ucap Bima lalu membalas jabatan tangan Ari
Bilqis hanya tertunduk dan pura pura menyibukkan diri dengan melihat ponselnya.
"dek kakak ke sana dulu ya, mau angkat telepon. disini berisik jadi gak kedengaran" pamit Bima lalu diangguki oleh Bilqis
"saya kesana dulu Ri" ucap Bima
Bilqis yang melihat kakak nya menjauh segera berbalik untuk meninggalkan Ari tapi belum sempat melangkah, Ari sudah menghentikan nya.
"apa kah begini cara anda menghadapi atasan anda nona" tanya nya sok tegas
"maaf pak, tapi saya harus kembali ke meja saya, saya permisi" jawab Bilqis dan ingin melangkah kembali
"apa kabar Tata"
deg
ucapan Ari yang langsung membuat Bilqis berhenti melangkah. dengan jantung yang degdegan bilqis enggan untuk membalikkan tubuhnya. melihat itu Ari tersenyum tipis lalu mendekat dan berdiri di hadapan Bilqis
" apa kabar Tata, kenapa gak di jawab" tanya Ari menatap Bilqis yang tertunduk
"maaf pak, saya rasa anda salah orang," jawab Bilqis
"bener kah, coba tatap mata saya kalau kamu memang bukan orang yang saya maksud"
"saya bukan orang yang anda maksud pak, jadi saya permisi" ucap Bilqis tapi masih belum mengangkat wajahnya
"tatap saya kalau saya lagi ngomong, memangnya sepatu kamu lebih tampan dari saya" tegasnya
perlahan Bilqis mengangkat wajahnya dan menatap Ari sekilas lalu dengan cepat memalingkan wajahnya lagi
Ari melihatnya tersenyum tipis, sepertinya dugaan nya benar, akan sulit untuk menaklukkan hati wanita yang satu ini.
"maafkan saya untuk masa lalu Tata" entah kenapa Ari langsung mengucapkan itu
"antara kita tidak pernah ada kisah masa lalu pak, jadi kenapa anda minta maaf" jawab Bilqis dengan menahan air matanya dan berusaha untuk tetap tenang
"benarkah, kalau begitu apakah kita bisa memulai masa depan bersama" tanya Ari dengan senyum evil
"ma..maksud bapak apa ya" tanya Bilqis tergagap
"tatap saya Tata" tegasnya lagi
"aku.." belum sempat Ari melanjutkan kata-katanya para sahabatnya menghampiri setelah sejak tadi memperhatikan mereka dari jarak tidak jauh. karena Bela yang melihat Bilqis sudah merasa tidak nyaman jadi dia mengajak yang lainnya mendekat
Bilqis yang melihat itu pun tersenyum dan melangkah mendekati Bela,Desi dan Agnes
"gue rasa gue harus segera pulang, jadi tolong buat dia sibuk biar gak sadar gue udah gak ada di acara ini" bisik Bilqis pada Bela dan diangguki oleh Bela
"gue kesana dulu ya, gak enak sama rekan yang lain" pamit Bilqis dengan setengah berbisik kepada sahabatnya
"iya" ucap Bela Desi dan Agnes dengan kompak lalu Bilqis segera melangkah menuju rekan Dokter bertujuan untuk pamit.
di tempat Ari, saat ini pemuda itu sedang menggerutu kepada para sahabatnya sehingga tidak menyadari bahwa Bilqis sudah tidak berada di sana.
"kalian datang disaat yang tidak tepat, gue lagi usaha biar bisa Deket sama Tata" ketusnya
"sabar elah bro, masih banyak waktu.. Lo gak liat sekeliling memperhatikan kalian sejak tadi, kasihan lah sama Geta" ucap Abi yang memang dari dulu lebih dewasa pemikiran nya dari para sahabatnya.
"Sekarang dia ada dilingkungan Lo, jadi otomatis untuk bertemu akan sering jadi Lo bisa manfaatkan itu untuk memulai Misi Lo" lanjut Zidan
"tapi gue kangen sama dia," jawab Ari yang sudah melupakan citra nya sebagai pemimpin yang tegas dan arogan
"haha mulai bucin nih Bos arogan" ejek Zidan dan mendapat pelototan dari Ari
"dulu kemana aja, sok buat nyakitin hati sahabat gue, sekarang mau bucin. hallo..!! ngaca lagi, gue gak bakal izinin Lo dekat sama Geta kalo cuma buat main main doang.. dan Lo harus ingat, seperti apa dulu Lo nyakitin Geta Sampai dia harus pergi ninggalin keluarga nya" ketus Bela yang mendekat ke arah mereka diikuti oleh Desi dan Agnes
"dan juga Lo harus ingat, gara gara Lo juga dia dibully disekolah Sampai kepalanya dipukul dan berdarah. tapi Lo sama sekali gak ada niat membantu nya. kemana Lo dulu hah" lanjut Desi
"dan ya Lo juga harus ingat, saat Lo buang masakan dari Geta ke tempat sampah. Lo tahu itu sangat menyakitkan bagi Geta, dengan susah payah.." belum selesai Agnes melanjutkan kata-katanya sudah dipotong oleh Ari
"kapan gue buang makanan dari Tata, gak pernah" sanggahnya karena perasaan memang tidak pernah mendapat makanan dari Bilqis
"udah sih Nes udah 12 tahun juga pasti lupa lah nih Dugong" ketus Bela tanpa rasa takut
"gue masih ingat ya, semua tentang Tata, dari tatapan yang penuh cinta itu dan setelah dia selesai sekolah menengah pertama lalu menghilang dan itu bikin gue stress mencari keberadaan nya." jelas Ari tapi tidak membuat ketiga wanita itu puas
"Lo tahu tatapan cintanya besar buat Lo, tapi seenak nya aja Lo nyakitin dia. mulai sekarang Lo gak usah deketin geta lagi" marah Bela
"ingat ya pak Ari Rizki Mahardhika yang terhormat, kita akan melindungi sahabat kita dari laki laki seperti anda." lanjut Agnes
"jangan lagi sakitin hati geta, udah cukup selama ini dia bersedih. gue sumpah merasa menjadi teman yang gagal setelah bertemu sekian lama yang gue lihat di matanya hanya kesedihan dan luka. jadi tolong jangan sakiti hatinya lagi. sudah cukup dulu Lo buat dia sakit" ucap Desi dengan mata berkaca-kaca.