ELIF WIDIASTUTI
Yang sedang berada di sebuah Taman
ia sedang duduk melamun , pandang ya yang kosong sambil mengingat kejadian yg sudah menimpa nya ,
PACAR NYA MENGHIANATI NYA
DI PECAT DARI KERJAAN NYA
LENGKAP SUDAH PENDERITAAN NYA ,
Saat elif sedang duduk pandangn nya teralih kan kerna melihat anak kecil menangis
anak kecil itu ke bingungan seperti sedang mencari seseorang sambil menangis
APA YANG TERJADI PADA ELIF SETELAH ITU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka manga toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DPH _ PART 17
" kamu baru bangun ya ?? " tanya Elif tersenyum sambil berjongkok agar sejajar dengan Ifan
" iya Tante , tadi Ifan cari tante cantik di kamar tapi ga ada , tau nya di sini " kata Ifan polos sambil tersenyum senang
" Tante abis masak sayang bantuin Bibi , sekarang Ifan mandi yuk Tante temenin , abis itu kita bangunin papah Ifan deh buat sarapan bareng " ucap elif lembut pada sang anak
" beneran Tante mau mandiin ifan " ucap anak kecil itu kegirangan
" iya sayang ayo " ajak Elif dengan senyum manis dan lembut nya
" Hore.. ifan di mandiin Tante cantik " teriak nya kegirangan sambil berlari menuju ke kamar nya Elif pun mengikuti langkah Ifan dari belakang menuju kamar tersebut
Saat Elif dan Ifan berada di dalam kamarnya tiba-tiba seorang pengasuh datang menghampiri mereka
" Den Ifan ayo mandi " ajak si suster
" gak mau Sus , Ifan mau di mandiin sama tante cantik " jawab nya polos seraya melendot ke pelukan Elif
" ga apa-apa biar saya saja yang mandiin Ifan , kamu siapin baju nya saja ya Sus " ucap Elif lembut pada si pengasuh
" baik Nona " jawab si pengasuh
" let's go kita mandi " ajak Elif seraya berjalan menuju kamar mandi
" Hore .. " teriak nya sambil kegirangan
setelah selesai mandi Elif pun memakaikan baju yang sudah di siapkan oleh suster di atas tempat tidur Ifan . sejak tadi Ifan tak henti-hentinya berbicara dan bernyanyi seperti seorang anak yang tengah merasa bahagia . Elif yang melihatnya pun ikut bahagia ketika anak kecil itu terlihat menggemaskan , Elif menggelitiki perut Ifan hingga anak itu tertawa keras karena merasa kegelian.
tanpa Elif dan Ifan sadari ada sosok mata yang memperhatikan mereka dari balik celah pintu dengan senyum bahagia . sosok tersebut tak lain adalah Aldo ,Aldo yang mendengar anak nya berteriak membuat nya terbangun dari tidurnya karena kamar Aldo dan Ifan memang berdekatan . Aldo yang penasaran kenapa anak nya berteriak pagi pagi buta pun langsung turun dari ranjangnya dengan cepat dan mendekati kamar sang anak , setelah melihat ke kamar Ifan Ia tidak berniat masuk melainkan hanya berdiri di depan pintu kamar Ifan yang agak terbuka sedikit dan seketika Aldo tersenyum bahagia saat melihat pemandangan tersebut sudah lama Aldo tidak pernah melihat pemandangan yang sangat indah seperti ini menurut nya , sejak istrinya meninggal dunia dan Aldo juga tidak pernah melihat Ifan yang sebahagia seperti saat ini karna ia di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor , setelah merasa cukup melihat pemandangan tersebut Aldo pun kembali menuju kamar nya ia terduduk di tepi ranjang seraya mengambil foto berukuran 2R yang terpasang di samping meja dekat ranjang Aldo .
" Sayang , apa kamu yang mengirim Elif untuk ku dan juga Ifan ? " tanya Aldo pada sebuah foto tersebut , ternyata foto itu adalah foto Aldo dan mendiang sang istri
" Elif begitu lembut seperti kamu sayang ,
dia menyayangi anak kita begitu tulus "
" dia seperti malaikat penolong untuk ifan , sejak Ifan bertemu dengan Elif aku lebih sering melihat Ifan tertawa " ucapnya sambil tersenyum sedih
" Pasti disana kamu bisa melihatnya kan ? "
" Sayang , aku akan memperjuangkan nya demi anak kita , aku berharap kamu merestui aku " ucap Aldo sedih sambil mengelus foto wanita tersebut
Di kamar Ifan..
kini Ifan sudah rapi dan ia terlihat sangat manis dengan pipi nya yang gembul , mata nya yang indah seperti Aldo , bulu mata yang lentik seperti wanita membuat Elif merasa gemes ingin mencium nya terus-menerus , mungkin bukan Elif saja yang akan menyukai anak kecil setampan Ifan mungkin orang lain pun sama karena Ifan memang sangat sangat mengemaskan pikir nya .
" Oke sudah selesai , ayo kita turun " ajak Elif
" ayo Tante , tapi kita bangunin papah dulu ya Tan " ajak Ifan sambil memegang tangan Elif
" ayo sayang " ucap Elif tersenyum sambil berjalan ke kamar sebelah
😊😊😊