Refina mendadak mempunyai kakak yang bernama Rio, dia terlahir dari keluarga kaya dengan sejuta kebahagiaan
Namun saat ibunya meninggal, kebahagiaan Refina menghilang sehingga merubah suasana hatinya menjadi gelap dan tak punya hati.
Ayahnya menyuruh Rio untuk membahagiakan Refina dan melepas semua kegelapan dalam dirinya. Setelah kemunculan Anisa dalam hidup Rio membuat Rio lupa perintah dari ayahnya
Gimana kah Rio merubah gadis tersebut? Akan menjadi baik? atau malah merubahnya menjadi gadis yang tidak bisa disentuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1 | Keluarga Baru
Hari ini adalah hari aku akan pindah kota untuk sekolah bersama adik baruku setelah ayahku menikah lagi dengan ibu Sulastri yang akan menjadi ibu sambung ku
Ibu kandungku meninggal dua tahun yang lalu membuat ayahku tidak kuat mengurusku sampai akhirnya beliau menikahi seorang wanita beranak satu untuk mengurusku.
Dengan memakai kacamata hitam yang dipakai, rambut terurai panjang ke punggung dan bibir merah merona sambil melihat jalanan dari balik kaca kereta api
Dia adalah Refina Cahaya Putri murid kelas satu SMA yang baru sebulan menimba ilmu dipindah untuk ke sekolah baru bareng dengan anak dari ibu sambungnya
Saat perjalanan kereta akan memasuki stasiun pemberhentian, Refina melihat kota Cirebon yang begitu sangat ramai di sore hari tak lama kereta berhenti di tempat stasiun pemberhentian nya.
Refina yang melihat ayahnya tertidur pulas dia menepuk pipi sang ayah untuk bangun dari tidurnya
Perlahan mata Pak Ahmad Bangun dan langsung berkemas untuk meninggalkan gerbong kereta api.
Dengan lantunan lagu khas Cirebon dan sapa ramah petugas stasiun membuat mereka tersenyum lebar dengan keindahan di kota Cirebon ini
Saat sudah di luar stasiun terdengar suara perut keroncongan dari kedua orang itu, mereka mencari dan melihat makanan apa yang enak di dalam kota Cirebon
Setelahnya mereka mampir sejenak untuk memakan makanan khas kota Cirebon,
Empal gentong dengan kuah yang begitu enak. Fina sampai berkaca-kaca sangat senang saat mencicipi hidangannya
Tak lama setelah makan Refina dan pak Ahmad sudah ditunggu oleh Rio dengan Ibu barunya di depan tugu stasiun
Refina melotot tajam ke arah Pria itu. namun hal itu di abaikan oleh Rio dengan sifat dinginnya "Ayah kenapa kau kenalin aku pada handuk basah ini" Ucap Fina menunjuk Rio dengan jari tengahnya
"Refina!! jangan begitu! dia itu sudah jadi adik barumu sekarang, karena kamu tiga bulan lahir duluan dengan Rio" Ucap pak Ahmad
Sambil memegang pergelangan tangan Rio dan Fina pak Ahmad menyuruh nya untuk berkenalan "Kenalan dulu sama saudara barumu!" Ketus nya
"Refina panggil saja Fina" Sambil membuang muka "Hump dasar handuk basah" Celoteh nya
"Rio" Jawab judes pria itu sambil berbisik pelan ke telinga Fina "Jangan sok cantik lu keong rebus"
"Ck" Fina mendecik
"Refina itu orang baik jadi jangan galak-galak Rio!" Ketus pak Ahmad ke Rio
"Ya Pah" Rio mendengus kesal
Tak lama Ibu Sulastri yang sebagai ibu sambung nya Fina berkenalan dengan nya
Disini ibunya bilang kalau Fina kesusahan jangan sungkan untuk meminta bantuan kepadanya
"Baik ibu" jawaban singkat Fina
Tampaknya keakraban Rio dan Fina disini di pertanyakan karena mereka saling menatap tajam setelah berkenalan
"Apa liat-liat gue kaya gitu hah!" Bentak Refina keras
Bukannya takut Rio malah nantang "Lu bawel juga kambing, gue sate juga lu!" Ketus Rio
"Udah cukup kalian berdua! Kalian ini sudah jadi keluarga, yang akur Rio Fina!" Marah sang ayah membuat mereka berdua ciut terdiam
Setelah mereka berkenalan dan berbincang, mereka menuju ke rumah barunya yang ada di kota Cirebon
Refina terkagum-kagum dengan rumah barunya di kota ini, sebelum nya Fina juga pernah bersekolah disini saat masih SD, namun rumahnya dulu tidak sebagus yang sekarang.
"Apa sudah senang Fin sama rumah yang sekarang?" Pak Ahmad menyentil perkataan
"Banget!" Jawaban singkatnya Fina
Berbeda dengan Rio saat masuk dia hanya bisa diam dan cuek saat masuk rumah "Anak kambing, gue bakal serumah dengan nenek lampir yang galak" Sindir nya pelan
"KEDENGARAN GOBLOK!" Bentak Fina dari yang kemudian melotot ke arah Rio
Ibu Sulastri mengucapkan rasa syukurnya atas pernikahannya dan bisa berkumpul dalam satu atap dengan masing-masing anak-anak nya
Kedua orang tua dari anak-anak itu terengah melihat kedua anaknya yang masih dalam perseteruan.
"Woy bocah, cepat ambilin minum gue haus" Ketus Refina yang sambil duduk santai di sofa
"Lu bisa sedikit lembut ga si! Lu tuh cewek!" Teriak Rio dari arah berlawanan.
Orang tua merespon dengan menggelengkan kepala sekali dua kali "Sudah cukup kalian berdua Astaghfirullah!!!!" Teriak Pak ahmad
Sahut Bu Sulastri "Tidak apa-apa mas, biar saja pasti saya didik nanti Fina dengan baik dan menjadi wanita berkarir" Ucap janji seorang ibu yang berumur 38 tahunan itu
Pak Ahmad disini hanya tersenyum mendengar perkataan istri baru nya.
di dalam hatinya pak Ahmad meminta maaf kepada istrinya yang telah mendahului nya.
Tiba-tiba pak Ahmad reflek menoleh Rio mengambil botol minuman dingin yang masih tersegel utuh dalam plastik belanjaan nya.
Bruk!
Botol minuman di taruh di meja dengan keras oleh rio, yang membuat Fina murka.
"Minum cepet, kalau ga gue buang!" Ketus Rio
Fina bangun dan menatap wajah Rio dengan Mata Membelalak Dan Rio menatap balik kearahnya
Pak Ahmad yang sudah tidak tahan melihat mereka memisahkan mereka untuk pergi ke kamarnya masing-masing.
"Fina cepat kamu masuk kamar, Istirahat dulu pasti capek kan berpergian jauh, sebentar lagi kamu juga sudah mulai sekolah" Ucapnya.
Dan Ibu Sulastri hanya menggelengkan kepala saat melihat kelakuan anak-anak nya
Saat dikamar Refina yang mau tidur dengan pakaian tanktop putih dengan Hotpants dikenakannya Rio masuk tanpa mengetuk pintu. Perseteruan mereka kembali berlanjut saat di kamar
"Woy Bodoh ini kamarku!" Bentak Rio
"Kau yang bodoh masuk kamar tanpa mengetuk pintu!" Jawab Refina yang mengelak
Rio yang sudah tidak kuat dengan sifat angkuh Fina, dia menarik pergelangan tangan Fina untuk keluar dari kamar tidurnya
"Gak!" Refina melepas genggaman tangan Rio dan berlari melempar bantal ke wajah Rio
Rio yang sudah kesal membunyikan jari-jari tangannya dan melompat terjang ke arah Refina.
Gadis itu reflek menjauh dan hampir mengeluarkan suara jeritan dari mulutnya
"Kena" Ucap ringkas Rio saat memegang kembali lengan Refina yang membuat Fina putar badan
BRUK!!!
Mereka terjatuh bersama berpelukan di lantai dengan saling menatap yang membuat mereka terdiam membeku.
Wajah Refina memerah seperti kepiting rebus. Rio melepas pelukan dan merangkak seperti bayi untuk mengikis jarak
Refina keluar dari kamarnya Rio "Jangan Modus Anjing!" Ucap seuntai kata yang keras dari bibir mungil gadis tersebut.
"Lu bisa ga si lembut sedikit jadi cewek!" Teriak Rio yang membangunkan seisi rumah.
Ayah dan ibunya berlari menuju ke tempat mereka dan langsung menyuruh mereka untuk tidur
Besok paginya terlihat mata Refina melotot mengarah kepada Rio yang sedang terburu-buru untuk bermain
Refina hanya cuek menyalakan televisi nya sambil rebahan santai di sofa tidak peduli dengan apa yang akan di lakukan rio untuk kedepan nya