NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Istri Kedua

Ketulusan Hati Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Patahhati / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: rini sya

Riana terpaksa menerima lamaran keluarga seorang pria beristri karena keadaan yang menghimpitnya. Sayangnya, pria yang menikahinya pun tidak menghendaki pernikahan ini. Sehingga menjadikan pria tersebut dingin nan angkuh terhadap dirinya.

Mampukah Riana tetap mencintai dan menghormati imamnya? Sedangkan sikap labil sering sama-sama mereka tunjukkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengalah

Riana meringkuk kedinginan di bawah sisi ranjang pria yang begitu kejam terhadap dirinya. Sesekali ia menyentuh keningnya. Memastikan darah tak lagi keluar. Gadis ini menggigit bibirnya berusaha menahan tangis. Tentu saja ia tak mau membuat Langit terbangun oleh isak tangis, maupun gerakannya.

Malam semakin larut. Pelan, namun pasti, Riana berusaha bangun dan melihat Langit. Apakah pria itu sudah terlelap. Jika sudah, maka ia berniat untuk keluar kamar neraka ini, dan pergi ke kamar Minah. Untuk membersihkan serta mengobati lukanya. Jangan sampai besok kedua mertuanya menyadari apa yang telah Langit lakukan padanya. Jika sampai terjadi, Riana yakin Langit pasti akan murka.

Pelan-pelan, Riana mengendap-ngedap seperti seorang maling. Namun, sekali lagi, Riana tak punya pilihan lain. Ia harus tetap menjaga orang-orang yang ada di rumah ini. Agar tidak terbangun dan menyadari apa yang sedang ia lakukan.

Beruntung kamar Minah tidak dikunci. Riana pun langsung masuk dan membangunkan wanita paruh baya yang ia percayai itu.

"Bi ... Bi, tolong bangun, Bi," ucap Riana lirih sembari menggoyang-goyangkan tubuh Minah.

Minah menggeliat pelan. Sepertinya ia merasakan sesuatu yang lain.

Riana tak tinggal diam. Ia pun kembali menggoyang-goyangkan tubuh wanita paruh baya itu, sembari memanggil namanya.

"Bi, tolong bangun, Bi. Tolong bantu Ria," ucap Riana. Kali ini, Riana tak mampu lagu menahan air matanya. Entahlah, ia merasa dunianya hancur saat ini juga. Bagaimana tidak? Segala sesuatu yang ia lakukan untuk membuat rumah ini damai seakan sia-sia. Langit sama sekali tak mau melihat kebaikannya. Malah terkesan tutup mata.

Mendengar isak tangis seseorang, Minah pun akhirnya terbangun. Wanita paruh baya ini membuka matanya pelan. Memastikan apakah pendengarannya benar atau salah.

"Eh, Non. Ada apa?" tanya Minah kaget.

"Bi!" Riana tak sanggup berkata-kata. Gadis malang ini pun langsung memeluk wanita itu, tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.

"Ada apa, Non. Kenapa menangis ha?" tanya Minah sembari membalas pelukan Riana. Ia merasakan tubuh gadis ini mengigil kedinginan. Seperti seseorang yang dilanda ketakutan berlebih.

"Tenangkan dirimu dulu, Non. Nanti baru cerita. Menangislah, keluarkan semua sesak di dadamu. Agar Non merasa lebih baik," ucap Minah perhatian.

Benar saja, Riana seperti mendapat lampu hijau. Gadis ini pun langsung menagis menjadi-jadi. Meluapkan segala sesak yang kini menghimpitnya.

Beberapa menit berlalu, Riana menghentikan tangisannya. Lalu, ia pun menghapus air matanya dan menunjukkan luka yang ada di keningnya pada Minah.

"Astaghfirullah halazim ...." Minah menutup mulutnya, terkejut bukan main. Sebab ia tahu, ia sudah bisa menerka, bahwa Gadis yang ada di depannya ini pasti habis mengalami kekerasan fisik.

"Ya Allah, Non. Adem ma bener-bener ya," ucap Minah geram.

Sedangkan Riana masih menunduk. Masih belum bisa meredam kesedihannya.

"Sabar ya, Non. Yang sabar!" ucap Minah. Kembali wanita paruh baya ini memberikan pelukan pada Riana. Agar gadis ini merasa sedikit tenang.

"Coba Non cerita. Apa yang menyebabkan aden bertindak kasar seperti ini?" tanya Minah mencoba mencari tahu titik permasalahan yang terjadi. Sehingga dia tak salah ngomong atau salah memberikan penilaian.

"Dia marah karena aku bersihin kamarnya tanpa ia suruh, Bi. Sama aku pajang foto pernikahan kami. Sebenarnya aku juga nggak berniat melakukan itu, Bi. Demi Tuhan, tetapi mama suruh. Beliau yang menginginkan aku melakukannya. Aku ngga punya pilihan lain, Bi," jawab Riana jujur, apa adanya.

"Ya Tuhan, kenapa aden bisa gila begitu. Apakah dia tidak tahu, kalo ini adalah keinginan orang tuanya." Minah ikutan tersulut emosi. Andai dia punya kekuatan, mungkin saat ini ia sudah menggedor pintu kamar Langit dan memakai pria itu. Pria yang baginya tidak tahu diuntung itu.

Minah tak ingin membuat Riana bertambah sedih. Ia pun segera beranjak dari pembaringannya dan mencari obat serta baju untuk Riana. Beruntung di ruang loundry masih ada beberapa potong baju milik Riana yang sudah ia setrika. Sebab, saat ini kedua orang tua Langit dan juga baby Ara sedang memakai kamarnya.

"Ini, Non. Ganti dulu bajunya. Habis itu kita obatin itu lukanya," ucap Minah sembari membantu Riana menyiapkan obat-obat yang Riana perlukan.

Tak sengaja, mata Minah menangkap luka lain di lengan Riana. Dengan cepat, wanita paruh baya ini pun memberitahu gadis tersebut.

"Non, lenganmu membiru. Ya Allah, Non tadi diapain aja?" Minah kembali geram. Ditatapnya gadis malang ini. Sebagai seorang wanita yang memiliki jika keibuan, tentu saja Minah tak Terima. Baginya, Langit sangat kejam dan keterlaluan.

"Sudah, Bi. Nggak usah dibahas. A

Insya Allah, aku ikhlas. Demi ayahku, Bi. Demi adikku. Demi Ara," jawab Riana sedih.

Hati Minah serasa teriris perih. Bagaimana tidak? Pengorbanan Riana bergitu besar untuk keluarganya. Tetapi, mereka seolah tutup mata akan penderitaanmu. Andaikan Minah adalah ibu kandung Riana. Pasti wanita ini akan menjemput dan membawa gadis ini keluar dari neraka ini. Satu yang membuat Minah treyuh. Yaitu Ara. Nyatanya, meskipun ayah dari bocah itu sangat membencinya. Tetapi Riana begitu tulus mencintai gadis cilik itu.

"Bi, ini lukanya bisa ditutupin nggak ya. Kalo Ria kasih plester takut mama sama papa curiga," ucap Riana bingung.

"Non ikhlas nggak kalo poninya Bibi potong. Buat nutupin lukanya," pinta Minah, sebenarnya ia sedih ketika meminta itu. Tapi hanya itulah satu-satunya cara untuk menutupi luka tersebut.

"Ya udah lah, Bi. Mau gimana lagi," jawab Riana. Suaranya mulai terdengar parau. Sebab ia memang menahan kesedihan yang teramat sangat.

Setelah mendapatkan izin, Minah oun segera mengambil gunting dan memotong rambut gadis tersebut untuk menyembunyikan luka yang ia derita.

***

Keesokan harinya....

Seperti biasa, Riana membantu Minah menyiapkan sarapan untuk para anggota keluarga yang masih terlelap.

Riana berusaha keras untuk menyembunyikan kesedihannya. Tentu saja, Riana harus tetap mengalah dengan ego yang dimiliki oleh pria itu. Bukan berniat meluluhkan hatinya. Hanya saja, setidaknya Langit berhenti bersikap anarkis kepadanya.

Selesai masak, Riana memberanikan diri membangunkan Langit. Sebenernya ua ketakutan. Takut kalau Langit akan bertindak anarkis kepadanya. Namun, sekali lagi Riana tak punya pilihan. Gadis ini harus tetap mengalah dan menginjak duri itu. Alasannya tetap sama, demi ketenangan keluarga ini.

Kini, Riana telah berdiri di samping ranjang Langit. Memerhatikan wajah pria yang menikahinya beberapa bulan yang lalu itu. Tampan... tetapi sayang, memiliki sifat yang sangat jahat.

Andai Langit baik padanya, Riana pasti rela mengorbankan segalanya untuk nya. Untuk keutuhan rumah tangganya. Meskipun cinta tidak akan pernah hadir di antara mereka. Setidaknya kedamaian dan ketenangan tetap terjaga. Namun, entahlah, seakan semuanya tak bisa di ajak kompromi.

Langit begitu kejam dan ingin terus menyakitinya. Riana tak tahu, entah sampai kapan cerita mengerikan dalam hidupnya ini berakhir.

Bersambung....

1
gian 305
gpp sayang anak nya tp jgn ada hati buat Bpk nya yg egois
gian 305
berharap g balik sama c langit... egois
gian 305
sebel sama sikap riana... plin plan
pojok_kulon
ih amit amit sama si yuta
pojok_kulon
kasian sekali ya Riana
Sapna Anah
kenapa ga Padang cctv aja d kamarnya biar tau belangnya c yuta
Merda
Gak suka karakter Riana, percaya dirinya terlalu tinggi
gian 305: setuju... kesan nya sok tau beda tipis sama bodoh🤣🤣
total 1 replies
Merda
Katanya istrinya sakit, tapi bs beraktifitas..
SisAzalea
kurang keren kamu langit.. spt bocah aja main lempar2 sepatu
SisAzalea
yea yea..minah lah hero filem ini
Vivi Octavianty
👍🏻👍🏻👍🏻💖💖💖
Noerlina Akbar
Luar biasa
Jolanda Lengkey
dasar ular kau yuta/Toasted/
Sri Murtini
klu udah makan masakan riana ntar nagih minta yg lain krn stres dengar yuta yg emosi terus
Jolanda Lengkey
lanjut.....
Jolanda Lengkey
kabur aja riana/Tongue/
Hutabarat's Herlina
naik kan gaji minah Thor...
Mer
langit masih ga sadar kesalahannya
msh merasa paling tersakiti
Mer
tulus sih tulus riana tp bodoh jangan
Ma Em
Sudahlah Riana untuk apa kamu memikirkan lelaki yg sdh menyakiti kamu lupakan Langit masih banyak lelaki baik, tampan , sayang serta cintanya yg tulus biarkan Langit dgn penyesalannya tdk usah kamu hiraukan lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!