Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.
Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.
Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal halal
" Kenapa baby Arvin harus di bawa ke panti sih? Katanya kita bisa mengadopsi dia? " protes Armell ke Seno saat pihak kepolisian mengambil Arvin untuk di bawa ke panti asuhan sementara waktu sampai Armell dan Seno resmi menikah dan semua berkas-berkas yang di butuhkan untuk adopsi selesai.
" Arvin memang harus di bawa ke panti asuhan dulu sebelum kita mengadopsinya. Tidak akan lama. Besok setelah kita menikah, gue bakalan langsung mengurus berkas-berkas untuk adopsi. Lo nggak usah panik gitu. " jawab Seno menenangkan Armell.
" Iya saya tahu. Tapi kenapa harus pakai dibawa ke panti asuhan segala? Toh akhirnya dia juga akan sama kita kan? Gimana kalau ntar malam dia nangis karena di tempat yang asing?" sahut Armell dengan nada sedikit tinggi.
" Mereka punya pegawai yang sudah ahli dalam mengurus bayi. Arvin akan di bawa ke panti asuhan yang bagus di kota ini. " jawab Seno.
" Tetep ajaaaa....Dia nggak pernah tidur sendirian. Saya selalu menemaninya. Dia selalu tidur dalam pelukan saya pak. " protes Armell keras.
" Huffft..." Seno menghela nafas panjang. Sungguh susah memberikan pengertian ke orang yang keras kepala. " Dengerin gue. Lo, harus mengikuti peraturan. Jangan membantah. Kalau lo ngeyel kayak gini terus, proses adopsi kita ke Arvin bakalan susah. Bahkan bisa aja ditolak pengajuannya. Lo mau bener-bener kehilangan baby Arvin? " ucap Seno pada akhirnya.
Armell terdiam. Dia menyeka air matanya sambil menoleh ke samping.
" Saya pengen ikut nganterin dia sampai ke panti. Boleh? " tanya Armell lirih.
" Iya. Boleh. " jawab Seno. " Sekarang mending lo siap-siap. Polisi yang lain udah nungguin dari tadi. Jangan sampai mereka menilai lo memperlambat proses. Bawa baju Arvin seperlunya saja. Nggak perlu Lo bawa semua. Besok kita nikah. Gue janji, nggak sampai satu minggu, Arvin bakal kembali ke elo. " lanjut Seno.
💫💫💫
Hari telah berganti. Hari ini adalah hari pernikahan Armell dan Seno. Armell memakai baju seadanya. Tanpa kebaya dan tanpa riasan wajah yang berlebih. Armell hanya memakai bedak tipis dan lipstik berwarna peach tipis-tipis.
Tidak seorangpun teman kost Armell yang tahu kalau hari ini Armell akan menikah. Tepat pukul 10 pagi, Seno menjemputnya di rumah kostnya. Hari ini, Armell dan juga Seno mengajukan ijin dari tempat kerja mereka.
" Apa lo nggak punya baju yang lebih pantas? Hari ini lo mau married. Bukan mau kuliah. " tukas Seno saat melihat Armell keluar dari rumah kostnya.
" Maaf. Saya hanya punya ini. Karena saya tidak pernah berencana untuk menikah. " jawab Armell datar. Tidak ada raut kebahagiaan diwajahnya.
Seno menarik nafas dalam-dalam. Hari ini dia sudah berusaha tampil spesial untuk hari spesialnya. Seno mengenakan kemeja, berwarna biru laut, serta blazer juga celana berwarna navy. Rambut yang di sisir klimis, menambah porsi ketampanan polisi satu ini. Meskipun pernikahan ini terjadi di luar ekspektasinya, tapi karena dia yakin jika dirinya hanya akan menikah sekali seumur hidup, maka dia berusaha tampil serapi dan semenarik mungkin.
Setelah Armell masuk ke dalam mobil, Seno segera menjalankan mobilnya. Perjalanan menuju ke tempat yang akan mereka gunakan untuk menikah di selimuti oleh keheningan. Seno melirik jam tangannya sekilas.
" Loh, kok malah kesini? Bukankah seharusnya kita ke KUA? " tanya Armell saat Seno menghentikan mobilnya di depan sebuah butik.
Tanpa menjawab pertanyaan armell, Seno turun dari mobil, kemudian berjalan mengitari mobilnya dan membukakan pintu untuk armell. " Ayo turun. " perintah Seno.
Armell masih tidak bergeming. Akhirnya Seno menarik tangan kirinya dan memaksanya keluar dari mobil. Dengan tetap menggandeng tangan Armell ( lebih ke menarik kelihatannya daripada menggandeng ), Seno berjalan masuk ke dalam butik. Armell tentu saja mengikutinya dengan terpaksa.
" Selamat pagi tuan muda. " sapa salah satu pegawai yang ada di butik itu saat Seno masuk ke dalam.
" Dimana Kiki? " tanya Seno.
" Miss Kiki ada di ruangannya tuan. Biar saya panggilkan. " sahut sang pegawai.
Seno melambaikan tangannya, " Tidak usah. Biar saya yang menemuinya. " ucapnya ke pegawai butik
" Lo, tunggu disini sebentar. " perintah Seno ke armell. Setelah itu, Seno berlalu meninggalkannya. Armell duduk di kursi tunggu yang berjajar di dalam butik.
Sepuluh menit kemudian, Seno kembali menghampirinya dengan seorang wanita. Seorang wanita yang sangat cantik dan seksi.
" Kenalin, ini Armell. " ucap Seno ke wanita yang bersamanya.
" Jadi ini calon nyonya Gael? Cantik, bening. Lo pinter juga cari calon bini. Masih seger gini. Fresh from the oven. Ha...ha...ha..." ucap wanita itu dengan diiringi tawa cantiknya dan meneliti Armell dari kepala sampai ke kaki.
" Ck! Sama Lo kayak laki lo. Udah, buruan lo lakuin apa yang gue bilang tadi. Gue nggak punya banyak waktu. " Tegas Seno yang kesal dengan wanita cantik bernama Kiki istri sahabatnya dan juga sahabat baiknya.
" Oke. " jawab Kiki sambil memberikan tanda O dengan jarinya.
" Dua puluh menit. Nggak lebih. " ucap Seno kembali.
" Beres. Lo kayak nggak kenal gue aja. Yuk Mell. " ajak Kiki. Armell yang hendak di gandeng oleh Kiki merasa bingung. Dia menahan tangannya sambil melihat ke arah Seno meminta jawaban.
" Lo ikut dia. Kita mau nikah, bukan mau kuliah. Masak gue udah dandan gini lo malah pakai baju kayak gitu. Buruan! Dia mau dandanin lo. " jawab Seno atas pertanyaan Armell yang Armell sampaikan lewat tatapannya.
" Ayo Mell...Kita harus buru-buru. Sebelum singanya mengamuk. " bisik Kiki di telinga Armell.
Sambil menunggu Armell di make over, Seno duduk di kursi yang tadi di duduki Armell sambil membaca majalah bisnis yang tersedia di meja butik.
Dua puluh menit kemudian, Armell yang telah selesai di make over, berjalan keluar dari ruang ganti di belakang Kiki yang telah berjalan terlebih dahulu.
" Sen, pengantin lo udah ready nih. " ucap Kiki memberitahu Seno yang masih asik membaca majalah. Mendengar suara Kiki, Seno mendongak. Saat Seno mendongak, Kiki menggeser posisinya berdiri, sehingga terlihatlah sosok Armell yang begitu menakjubkan.
Armell terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna peach, berlengan panjang dan bagian dada berbentuk V sedikit terbuka. Gaun yang menjuntai panjang dan high heels yang menambah keanggunan seorang Armell. Make up yang di pakaikan Kiki tidak terlalu tebal. Tapi tetap membuat Armell terlihat sangat cantik.
Seno berdiri dari duduknya sambil menatap takjub Armell tanpa berkedip. Entah mengapa jantungnya berdegup riang melihat Armell yang begitu mempesona.
" Kedip bro. " goda Kiki sambil menyenggol lengan Seno. Membuat Seno terkejut dan gugup. Dia menoleh ke sembarang arah untuk menetralkan detak jantungnya.
" Apa yang gue bilang ke elo tadi bener. Calon bini Lo benar-benar cantik alami. Tanpa perlu gue poles berlebih, dia udah cantik banget. Iya nggak? " ucap Kiki pelan masih dengan nada menggoda Seno.
" Hem! " jawab Seno dengan salah tingkah. " Inget pesen gue tadi. Mulut lo jangan sampai ember. Oke?"
" Beres. " jawab Kiki sambil mengedipkan matanya. " Udah buruan lo bawa calon bini lo. Ntar keburu penghulunya balik. Gagal halal deh. " goda Kiki kembali.
" Yang ada, kalau lo ngomong mulu, gue bisa gagal halalnya gara-gara elo. " ucap Seno yang kemudian menggandeng tangan Armell dan segera pergi meninggalkan butik Kiki. Kiki hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat sahabatnya itu.
" Semoga bahagia. Akhirnya sahabat gue married juga. " gumamnya pelan sambil menatap Seno dan Armell sampai mereka masuk ke dalam mobil.
***
bersambung
Nikahannya besok aja ya guys....nggak jadi sekarang.... author udah capek ngetiknya...he..he...he...
lucu x pak supir