Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Hari ini tepat acara 40 hari Damian, hari dimana kesedihan itu kembali memenuhi ruang hati sebagian di antara mereka yang turut memanjatkan doa untuk Damian
Tepat hari ini pula Damar datang dari perjalanan bisnis nya, setelah memboyong Bening untuk tinggal bersama Widuri kala itu, sore harinya Damar harus bergegas untuk kembali ke dunia kerjanya
Itu artinya ini baru pertemuan kedua mereka setelah menikah, Widuri begitu menyayangi Bening layaknya putri nya sendiri
Dengan cekatan Bening memberikan jamuan istimewa untuk para tamu undangan, karena perkenalan awal Widuri yang memperkenalkan Bening sebagai putri mereka
Banyak Rekan Damian yang terang-terangan menunjukkan ketertarikan nya pada Bening, bahkan ada salah satu CEO muda ternama yang turut langsung menunjukan rasa tertariknya dengan meminta persetujuan dari Widuri dan Damar untuk lain waktu membawa Bening sekedar makan malam bersama
Respon Damar biasa' saja, tapi tidak dengan Widuri, meski senyum kehormatan tetap tersungging untuk sang tamu tapi wanita itu sesungguhnya menahan geram luar biasa
___________
Acara telah usai kediaman Damar kembali sunyi, Damar terlihat berdebat dengan Widuri.
" Jangan jadi pendosa dengan menolak ajakan suami WIT, sebagai Pria aku butuh pelampiasan, kamu tidak lagi datang bulan lantas apa lagi??"
" Mas' kamu bisa datangi Bening, tujuanku menikah kan kalian demi keturunan!! lantas bagaimana itu bisa terwujud jika kamu tidak mau mendatangi nya..??" kamu dengar dan lihat sendiri begitu banyak rekan putra kita yang begitu tertarik dengan nya
" Mau kemana kamu??"
" Aku ingin liburan mas', kamu tidurlah di kamar Bening!!".
" Ini sudah malam Wit jangan gila kamu"
" Please mas!!"tiba-tiba Widuri menangis sesenggukan, membuat damar kembali emosional.
" Aaaahhhhh!!" shit umpat Damar, sebelum menarik nafasnya dalam. " Pergilah!!" satu kata yang membuat wajah Widuri kembali ceria, ingin rasanya damar meneriaki Widuri dengan kata-kata kasar, nafsunya sudah di ujung tanduk namun istrinya tak menghiraukan nya.
Widuri berlalu dengan menyeret koper besarnya.
_______
Bening baru selesai membersihkan diri ketika Widuri memasuki kamarnya atau lebih tepatnya kamar Damian.
Bening: Maa??"
Widuri terseyum lembut
Widuri: Sayang, mama harus pergi malam ini juga, mama titip mas Damar ya!!"
Lucu sekali bukan??" Widuri menyebutkan dirinya sebagai Mama tapi menyebutkan suaminya dengan mas Damar
Bening: Ma tapi ini sudah larut malam??"
Widuri: tidak papa, Bening Mama harap kamu bisa melayani dengan baik mas Damar, Mama harap kalian bisa mengunakan waktu saat diriku tidak ada dengan baik.
Bening mengerjab, mencoba memahami perkataan Widuri
Widuri: Lakukan apapun Bening, asal kalian bisa berhubungan badan, Mama harap sepulang Mama dari luar negeri kamu memiliki berita baik'
Rasa-rasanya Bening seperti disuruh mengoda suami orang, padahal nyatanya Damar pun juga berstatus suaminya saat ini
Widuri: Mama berangkat!!" setelah mengucapkan itu Widuri berlalu pergi meninggalkan rumah, yang nyatanya sopir telah menunggunya untuk mengantarkan nya menuju Bandara
Damar tersenyum miris melihat kepergian istrinya dari balkon kamar, dia merasa seperti sebuah barang yang bisa di oper sana sini.
Melihat semua itu membuat nafsu Damar surut , menguap begitu Saja
Melangkahkan kakinya Damar hendak membuat minuman hangat untuk dirinya sendiri
Saat, sampai di pintu dapur Damar melihat wanita cantik yang baru ditemuinya dua kali itu, terlihat di penglihatan Damar, Bening yang sedang duduk di kursi dapur dengan gelas air di tangan kanannya.
"eeehmm"
"eh' Pak??"
" Sedang apa??" tanya damar basa basi padahal jelas terlihat Bening sedang minum
Bening hanya mengangkat tangan kanannya menunjukkan gelas berisi air putih itu
" Bapak butuh sesuatu??"
" Ahh, iya aku mau bikin minuman hangat"
Bening berdiri " biar saya yang buatkan untuk Bapak!!" Bapak ingin meminum apa??... " coklat hangat, kopi, teh, atau......
" Terserah"
Bening sempat mematung ditempatnya, mendengar jawaban dingin itu.
