Menceritakan seorang gadis anak yatim piatu , tinggal bersama paman dan bibinya , ibu dan ayahku meninggal di saat usia ku masih 8thn,
Sonya di jodohkan dengan fasya pamungkas anaknya pak bagaskara , oleh pamannya untuk membayarkan utang² mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Nurlaela sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Hari ini adalah hari keberangkatan sonya dan fasya ke paris untuk berbulan madu. Sonya telah sembuh dari sakitnya setelah selama 3 hari ia di rawat di rumah sakit. Sebenarnya sonya ingin membatalkan rencana bulan madu ini,karena ia takut jika fasya akan melukainya lebih parah lagi di sana. Namun melihat pak bagaskara yang sepertinya sangat ingin segera menimang cucu,mau tak mau ia harus berbulan madu. Dan juga selama beberapa hari ini fasya tak bermain tangan kepadanya,ia lebih banyak diam walau sering sesekali melontarkan kalimat² tajam yang membuat hatinya terluka. Sonya tidak tau apa yang terjadi dengan fasya,ia hanya berpikir mungkin saja ia menyesal dan sedikit demi sedikit merubah sikapnya. Sonya tidak mau jika ia harus bersu'udzon kepada orang lain,apalagi fasya adalah suaminya.
Sekarang pak bagaskara,sonya dan fasya sedang duduk di bangku tunggu bandara. Menunggu pesawat indonesia-Paris take of.
"Jaga istrimu disana,jangan berlaku kasar lagi. Kau seharusnya sebagai lelaki bisa bersikap baik kepada wanita,jangan bersikap seperti pecundang" nasihat pak bagaskara kepada fasya selagi menunggu.
"Ck. Iya" jawab fasya terdengar dari nada suaranya yang malas,karena harus membahas hal itu lagi.
"Dan kamu sonya,telepon papah kalo sampe fasya nyakitin kamu lagi. Jangan kamu lindungin terus orang yang udah nyakitin kamu,sekali-kali lawanlah jika itu sudah keterlaluan. Kau punya hak sonya,paham?"
"Iya pah sonya paham kok" jawabnya sambil tersenyum. Baru saja pak bagaskara membuka mulut untuk memberi nasihat kembali,terdengar suara pengumuman yang memberitahukan bahwa pesawat Indonesia-Paris akan segera take of. Mereka bertiga pun segera bangkit dari duduknya,lalu fasya dan sonya mencium tangan pak bagaskara tanda berpamitan.
"Sonya sama fasya berangkat dulu ya pah"
"Iya,hati² ya. Jangan lupa berdo'a dulu"
"Pasti itu mah. Dah papah,assalamualaikum" ucap sonya sambil melambaikan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menyeret koper sedang miliknya.
"Dah,waalaikumsalam" pak bagaskara membalas lambaian tangan menantunya dengan senyuman di wajahnya. Saat melihat fasya dan sonya mulai jauh dari pandangannya ia segera memanggil dua anak buahnya yang memang posisinya tak jauh dari dirinya berdiri.
"Ikuti mereka,pantau terus kegiatannya terutama fasya. Dan laporkan padaku" ucapnya tegas lalu berbalik menuju keluar bandara,setelah melihat anak buahnya mengangguk tanda mengerti. Ya,pak bagaskara menyuruh kedua anak buahnya untuk memata-matai fasya dan sonya di paris nanti. Sungguh ia khawatir kepada sonya,kalau² mungkin fasya akan menyakitinya lagi disana nanti.
Di sisi lain,sonya sedang menunggu fasya yang pergi ke toilet. Mereka belum masuk pesawat omong². Ini sudah hampir 5 menit tapi fasya belum kembali juga,padahal pesawat akan terbang sekitar kurang lebih 1 menit lagi. Sonya hanya takut jika fasya hanya membodohinya dengan berbohong bilang ke toilet,namun sebenarnya pergi meninggalkannya. Sonya mengarahkan pandangannya ke segala arah mencari sosok fasya,hingga tak lama ia melihat fasya yang berjalan kearahnya dengan menggandeng seorang wanita. Oh tunggu! Wanita!? Kenapa dada sonya rasanya sesak ketika melihat fasya menggenggam erat tangan wanita lain? Sonya tersenyum miris melihat pemandangan itu,ia saja yang istrinya tidak pernah di genggam erat seperti itu,tapi kenapa orang lain bisa?
Bantu vote yuk teman² agar aku tambah semangat bikin cerita nya 😊
Terimakasih buat yang udah vote aku😊 sayang kalian 😘😘