NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: violla

Sequel Mantan Tercinta, biar gak bingung, boleh baca Mantan Tercinta.

Season satu (Sudah tamat di bab 50)

Suci khaidar mengejar cinta laki-laki dewasa yaitu Fery Irawan yang pernah menjadi calon suami sepupunya Anggun.

Awalnya Fery irawan menerima cinta Suci hanya untuk menghilangkan rasa traumanya, namun karena kebersamaan yang mereka jalani, benar-benar membuat Fery mencintai Suci.

Namun sayang disaat keduanya sudah sama-sama saling mencintai, takdir memisahkan dan mempermainkan CINTA SUCI FERY.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Masih bisakah CINTA SUCI FERY bersatu?
Peringatan!! Banyak bersabar ya!


Season dua

Pertemuan di malam pertama dengan orang asing di malam itu, membuat Dinda kehilangan kesuciannya, laki-laki yang sudah punya istri itu merenggut kehormatannya dengan paksa.

Kenyataan pahit itu mengubah hidupnya, ternyata benih itu tumbuh di dalam rahimnya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mungkinkah Dinda rela menjadi istri kedua Lucas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSF 16

Terima kasih untuk sudah mendukung dengan cara

Like

Komen

Rate5

Vote

tips

😍😍😍😍😍😍😍

Suci masih berdiam diri di dalam kamar, ia menyimpan semua berkas perkara itu di dalam kamar pribadi yang disediakan Anggun di rumahnya, kamar ini ada di lantai dua, sedangkan kamar Anggun ada di lantai tiga.

Pagi tadi ia sengaja datang setelah memastikan Ariel sudah pergi ke kantor, sampai saat ini Suci masih enggan bertemu dengan kakak iparnya itu, sengaja menghindar dari segala pertanyaan Ariel.

Suci berdiri di dekat jendela, ia menatap nanar pada langit yang saat itu terlihat cerah, namun masih ada rasa takut di dalam dirinya, saat ia kembali mengingat malam di mana Nino hampir melecehkannya.

Saat itu diam-diam Suci mengirimkan alamat rumah Nino melalui pesan diponselnya, ia juga terburu meletakkan kamera diantara tumpukan bunga pada saat Nino berada di dapur, dan kembali duduk ditempatnya setelah memastikan letak kamera itu aman dari penglihatan Nino, entah apa yang akan terjadi kalau Yogi dan Hani terlambat datang untuk menyelamatkannya.

Ceklek

Anggun membuka pintu kamar Suci, membuat Suci menoleh kepada Anggun yang saat itu sedang menggendong Aarick yang sudah mulai tumbuh besar dan semakin lucu.

"Kita pergi sekarang yuk! Mbak sudah buat janji sama Dokter, hari ini jadwal Aarick imunisasi," ajak Anggun.

"Sayangnya onty," Suci memegang tangan Aarick dan memainkannya, membuat bayi yang masih terhitung bulan ini juga ikut menggenggam jari telunjuknya.

"Kamu sudah pantas loh punya anak, umur juga sudah matang untuk menikah, jadi kapan kamu mulai sebar undangan pernikahan?" tanya Anggun.

Suci tersenyum kecut, "Suci gak berharap lagi soal itu Mbak, Suci gak mau ngebet, dan gak mau punya target juga, kalau memang jodoh pasti akan datang disaat yang tepat," Suci menjawab pasrah, sudah berulang kali ia menghubungi Fery, namun jawabannya masih selalu di luar jangkauan.

"Ya sudah, Mbak do'akan yang terbaik untuk kamu," ucap Anggun sembari mengelus punggung adiknya, kemudian mereka pergi menuju rumah sakit.

Di rumah sakit.

Suci baru saja keluar dari ruangan untuk mengambil keperluan Aarick yang tertinggal di dalam mobil, ia meninggalkan Anggun yang saat itu sedang konsultasi dengan Dokter anak, suara langkah kaki Suci nyaris tidak terdengar di sepanjang koridor rumah sakit, karena ia tidak mau mengganggu balita yang lain yang saat itu sedang tertidur di pangkuan ibu mereka.

Namun tiba-tiba saja, langkah kaki Suci terhenti saat tidak sengaja melihat dua orang wanita sedang berbincang di depan ruangan anak, mereka duduk saling berhadapan.

Suci mengenali seorang wanita yang memakai snelli, dia adalah wanita yang bersama Fery di restoran hotel, tapi siapa dan kenapa dia ada di sini? Suci semakin mendekat, namun ia tercekat saat mengenali Tasya, yang kala itu duduk dengan memunggunginya.

Suci dilema, antara menyapa, menghindar atau mendengarkan percakapan mereka secara diam-diam, sejurus kemudian Suci berbalik arah, tapi bayangan Fery dan Tasya duduk berdampingan membuatnya nekat untuk mendekat dan duduk di belakang Tasya, lengkap dengan menutup wajahnya dengan masker dan berpura mendengarkan musik dengan alat ditelinganya.

"Jadi Fery sempat mengalami depresi?" tanya Tasya, dan itu mengejutkan Suci.

"Setelah kamu pergi, dia menjadi menutup diri, jadi sosok yang pendiam, sering berhalusinasi seakan dia melihatmu, frustasi dan putus asa karena tidak berhasil mencarimu." Penjelasan Maya membuat tasya terdiam, kemudian Maya kembali bicara.

"Kamu pergi tanpa pesan, adik dan papa Fery juga meninggal disaat yang bersamaan, sejak itu aku dan Yogi selalu ada di sampingnya, seiring berjalannya waktu, aku menjadi seperti ini, aku menjadi psikiater pribadinya, hanya aku dan Yogi yang tahu kalau Fery mengonsumsi berbagai obat untuk menenagkan pikirannya."

"Tapi sekarang kamu sudah kembali Tasya, aku tidak tahu seperti apa perasaan Fery sekarang," ucap Maya.

"Aku akan meyakinkan dia, kalau aku tidak akan pernah lagi meninggalkan dia," jawab Tasya meyakinkan Maya.

Suci semakin gemetar, ternyata Tasya yang baru dikenalnya adalah wanita yang pernah dicintai Fery dimasa lalu, bahkan dia datang disaat hubungannya dengan Fery renggang.

"Fery tidak bisa dipaksa, biarkan dia melakukan apa yang dia mau, biarkan dia mengambil keputusannya sendiri, jangan membuatnya merasa tertekan."

Suci tidak sanggup lagi ada di sini, ternyata selama ini ia sudah sangat egois, memaksa Fery menerima cintanya, tanpa tahu seperti apa perasaan Fery yang sesungguhnya, secara perlahan Suci berjalan meninggalkan mereka.

"Tapi yang aku tau, saat ini Fery sudah mulai membuka hatinya untuk wanita lain, jadi aku harap kamu mau menerima semua keputusannya," ucap Maya.

Tasya hanya mengulas senyum penuh arti.

*****

Sore itu langit dihiasi awan hitam, bahkan sebagian wilayah sudah basah karena hujan terus menyapa, sementara bumi yang dipijak Suci masih kering, namun awan gelap sedang mengikutinya.

Saat ini Suci berdiri di seberang jalan, ia menatap lurus ke depan di mana banyak mobil yang masih melintasi garis hitam putih yang menjadi ciri khas zebra cross, dari jauh ia melihat Fery yang baru saja keluar dari kantornya.

Fery berjalan menuju mobilnya, ia sengaja meminta supir untuk menjadi pemandu jalannya beberapa hari kedepan, karena Fery tidak mau pikirannya yang sudah bercabang mengganggu dan membahayakan nyawanya.

Fery kembali menutup pintu mobilnya saat ia melihat Suci berdiri tidak jauh dari tempatnya, Suci berdiri sendiri, sementara yang lain sudah mulai menyeberang jalan, menembus rintik hujan yang sudah menyapa daerah itu.

"Silahkan masuk, Pak," ucap supir Fery yang sudah membukakan pintu dan memegang payung untuk melindungi Fery agar lelaki berkemeja biru ini tidak basah kuyup.

"Hmmm," Fery hanya berdehem dan mengambil payung hitam ini, tanpa bicara lagi ia berjalan kearah Suci.

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, keduanya berjalan semakin mendekat, rintik hujan tidak memutus pandangan keduanya, Fery dan Suci sama-sama larut di dalam pikiran masing-masing, sampailah mereka berhenti dalam jarak yang sangat dekat, keduanya berdiri di atas garis hitam putih di mana saat ini belum ada kendaraan yang melintasinya.

"Kau datang?" Fery lebih dulu menyapa, suaranya terdengar jelas ditelinga Suci yang sudah tersenyum kepadanya.

"Ummmm yah. Terima kasih ... terima kasih karena Kak Fery tidak menghindariku..." lirih Suci.

"Kenapa? Apa kau datang untuk memamerkan hasil kerja kerasmu?"

Suci menggigit pelan bibir bagian dalam, ia berusaha menahan perasaan sedih saat merasa Fery sudah kembali membangun benteng kokoh diantara mereka, ia tidak menyangka tindakannya beberapa waktu lalu benar-benar membuat hati Fery membatu.

"Kak sebenarnya----

Tin...Tin...Tin...

******

Warning!

Alur tidak bisa diubah, bebas berpendapat.

Belubut

Bertele-tele

Masalah kecil dibesarkan

Beginilah adanya😆✌

Hayuk kasih masukan☺ saya siap mendengarkan.

1
Hani Purwanti
bagus
Adelia ZahrotusShifa
seruuuuu
Anisa Lestari
cih ferel anak haram sok" an menjijikkan
udin si otak anjay
kalo gabut mending baca novelku, dijamin auto ngamuk:v😗🗿
kavena ayunda
kasih tau emak lu bahwa cucunya bkn cucunya biar stroke emak lu jijik liat laki.bodoh gini tasya uda ke neraka kali
kavena ayunda
aneh pada dukung fery hadeh🙄😂 menjijikan meski di jebak.q kasian suci nya lah mending kasih jodoh lain
kavena ayunda
suci.goblok🙄😂
Agustin Ria Astuti
mau dong dipeyuk ☺😍😍😘😘😘
Agustin Ria Astuti
aku jg dah ngantuk tp kutahan😌😌😌
Agustin Ria Astuti
si othor kok tau badan aku bulett 😄😄😄pede dikit napa cerita dah banyak bagus pula ceritanya😍😍😍 kok bilang ndak bisa ngarang, semangat2 aku pasti baca kok
Agustin Ria Astuti
tebak tebak buah manggis si othor suka banget bikin nangis
Agustin Ria Astuti
beugh othor nggak tau ya bawang lg mehong ini😭😭😭
Agustin Ria Astuti
lah klo nggak mau pening tidoorr aja sono, klo aku baca nopel justru hiburan daripada keluar rumah ngibahin orang malah nambah dosa, ceritanya dah keren thor tetap semangat ya👍👍👍
Agustin Ria Astuti
klo menurut aku semua yg aku dah baca 👍👍👍👍👍semangat terus ya thor
Agustin Ria Astuti
aku mampir lagi thor
✨viloki✨
Udaaaah biarkan Ferel sama bapaknyalaah, biar dia jg tanggung jwb.
Suci sama fery ntar bikin anak sendiri aja 😝
✨viloki✨
Aaarrggghhhh
✨viloki✨
Lieur ah
✨viloki✨
Suci nih gemana seh katanya cinta metong ma fery
Ngeselin ah
Neneng cinta
nyesel psti nih rendra....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!