 
                            Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.
Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Berkutik Lagi
"Jadi seperti ini, rasanya berhubungan dengan pria yang bukan pasangan kita?" Gumam seorang wanita, yang saat ini tengah terbaring di atas ranjang.
Tubuhnya polos tanpa tertutup kain sehelai pun dan tubuh itu menempel pada tubuh pria yang baru saja membantu wanita melepaskan rasa rindu pada sentuhan pria.
Pria yang sedang terdiam, hanya menatap rambut wanita itu tanpa berkomentar karena dia sendiri juga tidak menyangka kalau malam ini, dia akan kembali menikmati lubang wanita lain, yang baru dia kenal tanpa ada rasanya cinta.
Pria bernama Kamal, masih tidak percaya, betapa dia dengan mudahnya, menuruti ajakan wanita yang telah bersuami untuk kedua kalinya, merengkuh kenikmatan dunia.
Mungkin karena Kamal masih ingin mengulang kembali kenikmatan bersama wanita sebelumnya, jadi dia pasrah saja ketika wanita itu mengajaknya ke dalam kamar.
Kejadiannya begitu cepat dan Kamal merasa seperti terhipnotis hingga dia menikmati setiap gerakan yang dilakukan lawan mainnya.
Pada akhirnya, Kamal harus terkapar setelah benih yang dia tahan membasahi perut wanita, yang kini sedang mendekap tubuhnya dengan erat dan mengusap benda kebanggannya sebagai laki-laki.
Salah satu faktor yang membuat Kamal pasrah diajak oleh si pemilik rumah, karena wanita yang mengajaknya berwajah cantik. Laki-laki mana pun pasti akan tunduk jika yang mengajak wanita secantik dan seseksi wanita itu
Anehnya, kenapa suaminya malah selingkuh. Padahal dimata Kamal, wanita bernama fika itu, ibarat berlian yang sangat berharga.
"Kamu kenapa diam, Sayang?" tanya Fika membuyarkan segala yang dipikiran Kamal saat ini. "Kamu menyesal?"
"Nggak, Mbak," jawab kamal agak tergagap. "Aku masih nggak nyangka aja, mendapat keberuntungan seperti ini."
Fika lantas tersenyum sambil mengusap dada bidang Kamal. "Aku juga nggak nyangka, kok bisa-bisanya aku mudah banget ngajak kamu berhubungan kaya gini."
"Kenapa? Mbak Fika menyesal?" sekarang Kamal yang bertanya balik.
"Nggak sih," bantah Fika. "Aku merasa aneh aja. Dari sekian banyak lelaki yang sering menggodaku, gara-gara ditinggal suami, justru aku dengan mudahnya malah ngajak kamu main di kamarku. Apa lagi aku sangat merindukan punya laki-laki masuk ke dalam lubangku. Sejak aku tahu perselingkuhan suamiku, aku udah nggak pernah melayani dia lagi, Mal."
Kamal tertegun untuk beberapa saat, lalu dia terdiam dan menatap langit-langit kamar.
"Kamu bilang, katanya kamu belum pernah berhubungan dengan wanita? Tapi kok tadi saat kita main, kamu kaya udah jago banget, Mal," ujar fika lagi.
"Naluri, mbak," jawab Kamal cepat dan tentunya dia terpaksa berdusta. "Jangan kan anak seusia aku, jaman sekarang, anak yang masih usianya belasan juga, udah pada pandai berbuat kaya gini."
Fika lantas tersenyum sembari mengusap milik Kamal yang masih basah oleh keringat. "Iya juga ya." ujarnya. "Tadi saat kita main, kamu paling suka gaya apa, Mal?"
Kamal pun sontak berpikir sejenak. "Gaya itu, Mbak, yang Mbak Fika duduk dipangkuanku. Itu enak banget," ucapnya antusias
Fika pun kembali tersenyum senang "Tapi punya kamu hebat banget loh, Mal. Selain gede, keluarnya juga lama. Kamu jarang main pakai tangan apa?"
Kamal tersenyum dan mengiyakan. "Jarang banget, Mbak," jawabnya. "Aku lebih suka keluar sendiri dengan cara mimpi basah gitu." ucapnya. "Mbak, aku boleh ngerokok nggak di sini?"
"Jangan di sini," jawab Fika. "Di depan tivi aja yuk." ajaknya. "Kamu udah makan belum?"
"Baru makan siang doang tadi," jawab Kamal.
"Ya udah aku buatkan makanan dulu," wanita itu bangkit dari berbringnya. lalu turun dari ranjang.
"Mbak Fika nggak pakai baju?" tanya Kamal ketika dia juga sudah bangkit dari berbaringnya.
"Ngapain pakai baju," jawab Fika enteng. "Setelah makan, kita main lagi ronde kedua."
Kamal pun ikutan tersenyum. "Emang rumah ini aman sampai malam, Mbak? Takutnya saudara atau keluarga Mbak, ada yang tiba tiba main di sini gimana?"
"Aman, Sayang, kan lampu depan udah dimatiin," balas Fika. "Ya udah aku ke dapur dulu, kamu duduk aja d sofa depan televisi ya?"
Kamal mengangguk. Begitu Fika keluar kamar, kamal pun bangkit dan meraih celana kolornya serta merogoh kantung jaket untuk mengambil rokok sekaligus memeriksa ponselnya.
Ternyata Salma mengirim pesan untuknya. Kamal pun membalas dan dengan terpaksa dia berbohong kalau dia sedang membantu temannya Mas Deni jualan. Kamal juga mengatakan akan ke tempat Mbak Salma setelah semuanya selesai.
Seperti yang sudah diniatkan Salma ketika masih di kamar, kedua orang yang baru saling kenal dalam dua hari itu, kembali melakukan ronde ke dua di depan televisi, beberapa puluh menit setelah mereka makan san berbincang.
Hingga waktu menunjukan pukul dua belas malam, tak lama setelah ronde kedua selesai, Kamal memutuskan untuk pamit pulang.
Kamal pulang setelah motornya terisi bahan bakar. Tadi sebelum pulang di sempat meminjam motor milik Mbak Fika untuk membeli bensin eceran yang letaknya tak jauh dari rumah Fika.
Bukannya pulang ke tempat tinggal, Kamal justru melajukan motornya ke tempat wanita lain yang sedang menunggunya. Meskipun lelah, tapi Kamal terlanjur berjanji akan main ke rumah wanita bersama Salma.
Tanpa menaruh curiga apapun, Salma menyambut kedatangan Kamal dengan sangat antusias. Wanita itu bahkan memberi pelukan dan ciuman mesra layaknya menyambut kedatangan orang yang sangat spesial dalam hidupnya.
sudah bisa ditebak, di sana Kamal pun kembali merengkuh kenikmatan dunia bersam Salma. Tapi untuk malam ini, Kamal hanya bermain satu ronde saja dengan alasan dia lelah karena habis jualan. Terpaksa dia berbohong karena cuma itu jalan terbaik untuk saat ini.
Kamal baru pulang ke rumahnya, ketika waktu sudah menujukan pukul empat pagi. Dengan rasa lelah yang mendera tubuhnya, Kamal segera melepas semua yang melekat pada tubuhnya kecuali celana kolor.
"kok aku kaya cowok bayaran ya?" ujar kamal ketika dirinya melihat isi dompet yang kebetulan tergeletak di dekat kasur tempat dia berbaring. "Tapi lumayan sih, bisa buat nambah tabungan," ujarnya merasa senang.
Kamal memang mendapat uang jajan dari dua wanita yang telah dia puaskan. Bagi Kamal yang bergaji tidak terlalu besar, uang itu pasti sangat membantu untuk bertahan hidup di kota orang meski dia tidak memikirkan biaya sewa tempat tinggal.
Karena rasa lelah dan rasa mengantuk yang sudah tidak tertahankan. Mata Kamal pun akhirnya terpejam, menjemput esok hari dengan cerita yang berbeda.
Hingga waktu terus bergerak maju, Kamal yang masih terlelap, merasakan ada beban yang menghimpit tubuhnya. Kamal pun terusik hingga mau tidak mau dia terbangun.
Kamal merasakan ada sesuatu di dadanya. Dengan mata yang hampir terbuka sepenuhnya, Kamal mencoba melempar pandangan ke arah dadanya. Begitu dia tahu, apa yang membuatnya merasa terhimpit, mata Kamal langsung terbuka lebar dan dia nampak syok.
lanjut thor 🙏
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.
Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌
Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆