Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Layar di televisi terlihat lebih ramai,membuat keduanya Iin dan tomoya betah berlama lama di depannya.Entah karena drama yang ada di dalamnya atau mungkin Iin mulai merasa nyaman dengan kehadiran tomoya.Ia menyodorkan segelas coklat panas yang baru saja dia buat di dapur." nih,,,minum,sepertinya kelanjutannya akan semakin seru." ucap tomoya bersemangat.
Iin masih fokus sambil sesekali mengesap coklat panas buatan tomoya,laki laki itu terlihat lebih senang malam ini ketiga temannya yang lain juga tengah sibuk masing masing,Hiro yang biasanya lebih posesif pada Iin mungkin juga tengah sibuk pada kerjaannya di kamar.Tangna tomoya mulai terangkat bermaksud untuk berpindah tapi nyatanya dia malah tak sengaja menyentuh tangan iin,Iin sontak melirik dan terlihat gugup.tomoya dengan cepat meminta maaf.
" eehh maaf in,aku nggak sengaja." ucapnya sedikit gemetar.
" iya gak apa apa." Iin menggangguku mengerti.
Sudah larut malam tapi rasanya ruang tengah masih terdengar tanda tanda orang beraktifitas dan tv menyala.ryota menyerngit memberi kode pada Toru." kamu dengar di ruang tengah sepertinya tv masih menyala.kira kira siapa yang sedang menonton tengah malam begini?" tanya ryota bergidik ngeri.
Toru hanya bisa menutup mulut dan beralih mendekati tubuh ryota yang sedang tengkurap memainkan hpnya." aku rasa Taka datang malam ini." jawab Toru setengah berbisik membuat suasana semakin mencekam.
" jangan bicara sembarangan Toru,kamu mau menakut nakuti ku hah?" ryota dengan cepat bangkit dan mengambil selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya yang mendadak menggigil.
" iya aku rasa dia ingin mengunjungi Iin,apa kita biarkan saja atau kita cek keluar sekarang?" tanya Toru lagi ." kau ini gilaakk ya,aku nggak mau melihat hantu di tengah malam seperti ini." jawab ryota dramatis sambil menyusup pada ketiak Toru.
"cuuiihhh...kamu ini bau sekali Toru,kamu sudah mandi belum?" ryota mendengus kesal dan menggosok gosokan hidungnya.
" sembarangan,kamu pikir tubuhku bau hah,enak saja." balas Toru tak terima.
Keduanya malah lanjut bertengkar dan tak mau saling mengalah.entah sampai kapan mereka berakhir.disisi lain Iin dan tomoya asik menonton drama jepang di tv.
Malam berganti siang,digantikan dengan sinar matahari yang muncul malu malu di balik awan.Semua orang kini sudah tampil cantik dan tampan.Menyiapkan barang bawaannya masing masing." kita mau pergi berapa lama?" celetuk tomoya di sela sela aktivitas melipat pakaiannya di atas koper.
" Ya kalau idealnya sih 3 hari cukup.untuk menikmati suasana pantai." jawab Hiro semangat.Di belakangnya di susul dengan ryota dan Toru yang berjalan berdempetan seolah tak mau berpisah.aura semalam masih menempel di kepalanya.
"Aku sudah siap,ada yang perlu aku bantu?" tanya Iin yang kini sudah bersiap dengan satu koper besar di sampingnya.
" coba deh bantu pilihkan aku jaket yang bagus dan cocok,in" .Hiro mulai memperlihatkan kedua jaket yang berbeda untuk Iin pilih." yang ini bagus." Iin memilih warna yang lebih cerah .warna jingga cocok untuk Hiro yang lebih ceria .
" makasih ya,aku merasa lebih tampan setelah memakai jaket yang kamu pilih." tutur ya tersenyum malu malu.
" caper." gumam tomoya setengah berbisik.ia tak suka ketika Hiro mendekati Iin seperti itu.
Semua orang siap,mereka tengah duduk dalam satu kendaraan yang sama.yaitu mobil Hiro siap meluncur bebas ke arah pantai di kota itu.
Hiro mulai menjalankan kendaraannya pelan,musiknya dia nyalakan dengan santai. Ryota dan Toru mulai bernyanyi pelan mengikuti alur musik dengan ceria.iin yang duduk malu malu di dekat Hiro paling depan.rasnaya kesal sekali ucapnya dalam hati.kenapa Iin harus duduk di depan.Kalau saja Iin lebih memilih duduk disampingnya mungkin itu lebih menyenangkan.yang ada sekarang tomoya lebih frustasi karena duduk di Anatara ryota dan Toru yang banyak tingkat seperti anak kecil.cemilan melayang ke mana mna,di tambah remahannya yang berserakan .
Kaos kaki bau milik ryota seperti farpum busuk menusuk hidungnya.toru tengah berteriak karena ryota merebut gitarnya.dua tangan di depannya seperti benang kusut yang berbelit belit membuatnya otaknya semakin berputar putar.
" diaammmm....." teriak tomoya frustasi.kalian bisa diam tidak.ini bukan taman kanak kanak.apa kalian mengerti." bentak tomoya pada keduanya.membuat Iin dan Hiro terkekeh geli.melihat tomoya yang murka.
Dua orang itu sontak berhenti dan membeku,kedua Bahakan tak sadar sudah membuat tomoya dari tadi kesal.keduanya malah lanjut tertawa ngakak tanpa merasa bersalah sedikit pun.tomoya cuma bisa mendengus kesal." kalian gak kapok yah?" tanya tomoya menatap tajam keduanya.ketika ryota mulai menjambak rambut Toru karena gemas dan jahil.
" dia yang mulai lagi." sahut Toru sambil menunjuk wajah ryota yang cengengesan bingung.
" kalian ini memang mengesalkan.aku menyesal duduk disini.lebih baik jika aku naik bus sendirian." sesal tomoya yang wajahnya mulai memerah karena menahan amarah.
" sudah sudah sebentar lagi kita Samapi kok." sahut Hiro dari depan yang masih santai mengendarai mobil.dari kejauhan sudah terlihat tanda tanda ombak air laut yang indah.
Iin dan Hiro masih fokus pada jalanan yang ada di depannya.ryota dan Toru asik dengan cemilanya masing masing.tomoya senang.tapi di setiap rasa senangnya selalu saja. Di hantui rasa bersalah yang selalu mengikutinya.seolah Taka tak pernah meninggalkannya walau sedetik pun.tomoya rasa hari ini Taka juga mengintainya dari kejauhan atau mengikutinya diam diam.
" turun tomoya " kata itu menyadarkannya dari lamunan tomoya yang masih membeku.tomoya baru sadar kalau mereka kini sudah sampai.toru menepuk bahunya dan keheranan." baru melamun saja dari tadi? Mikirin apa sih Tomo?" tanya Toru lagi membuat ia gelagapan.
" tidak tidak,aku hanya merasa sedikit pusing saja." ia mengalihkan pembicaraan berusaha menutupi rasa gugupnya.iin memandangnya dari kejauhan.lalu mendekat dan menyerahkan obat masuk angin." Tomo,kamu harus minum ini kalau sakit." ucapnya lembut dan ramah seperti biasa.
Tomoya menerimanya dengan senang,membuat Hiro mendelik tak suka.