Mutiara Tersembunyi
Disebuah taman yang indah di kota A ada seorang gadis berkacamata besar dan memakai masker , sedang berjalan penuh dengan riang, memakai hijab putih, berkemeja putih dan celana hitam, sepatu pantofel, Mutiara namanya, orang-orang desa biasa memanggil dengan sebutan Ara, si gadis cantik, pemberani , pemegang sabuk hitam dalam beladiri karate, baik, murah senyum, suka menolong, berjalan sambil membawa berkas-berkas untuk memulai interview , yah , setelah Ara lulus S1 dari kota B, Ara kembali ke desanya untuk berziarah ke makam orang tuanya, disana Ara sambil mencari-cari lowongan pekerjaan melalui website yang di berikan dari pihak kampus, karena pada dasarnya anaknya cerdas , maka dengan mudahnya perusahaan besar menerimanya untuk bergabung dengan mereka,
***
Kemarin sebelum sampai ke kota A , dari jauh Ara sudah mencari tahu tentang letak perusahaan nya yang ternyata, terletak di tengah-tengah kota, akhirnya Ara mencari informasi tempat tinggal terdekat dan termurah tentunya, dan Alhamdulillah Ara menemukan sebuah kost yang tidak jauh dengan tempat kerjanya,dari yang Ara tahu cukup beberapa menit saja naik bus sudah sampai, tanpa menunggu waktu lama Ara pun segera membooking, dan sore harinya Ara sampai ke kota ini dengan perasaan lega, ternyata tempat kost nya nyaman dengan harga yang terjangkau.
Ara memikirkan bagaimana caranya agar hidup nya nyaman, tanpa di kejar-kejar oleh para lelaki, karena Ara mempunyai paras yang sangat cantik, akhirnya Ara memutuskan untuk merubah penampilan nya, malamnya Ara memutuskan untuk mencari tempat penjualan kacamata.
" permisi, tolong Carikan kacamata besar dan tebal" tanya Ara pada penjualnya, sedangkan penjual nya tidak merespon, karena melihat wanita yang begitu cantik, dan selama hidupnya, baru kali ini melihat orang yang amat sangat teramat cantik.
" ehhhmm" , sampai akhirnya, Ara berdehem untuk menyadarkan penjual kacamata tersebut.
" eh iya, maaf nona, ada yang bisa saya bantu?", tanya seorang pemuda penjual berbagai kacamata.
" saya mau kacamata yang besar dan juga tebal" ucapnya mengulangi kata-kata tadi.
" baiklah, sebentar ya saya Carikan, soalnya sepertinya model seperti itu model sudah jadul " kata si penjual nya ramah.
" tidak apa-apa, itu yang Saya inginkan" jawab Ara ramah.
dan pemuda itu segera mengambilnya, sedikit lama, karena harus mencari dulu.
" ini nona, maksudnya yang seperti ini" ujar si pemuda menunjukkan beberapa kacamata jadulnya.
" iya, itu yang saya maksud, berapa bang ?" tanya Ara lembut.
" kalau dulu satunya lima ratus ribu, berhubung sudah lama jadi saya kasih harga lima puluh ribu saja" kata si penjual nya.
" beneran bang?, kalau begitu saya ambil dua ya" ucap Ara senang.
" baiklah ini, " Ara memberikan uang seratus ribu rupiah.
" ini, nona terimakasih" penjual itu memberikan kacamata yang sudah di taruh di kotak, kemudian di masukkan ke paper bag kecil.
"terimakasih bang" ucap Ara sopan dan tersenyum sangat manis, membuat penjual nya tidak bisa mengalihkan pandangan nya, dan rasanya ingin pingsan saja, .
Ara belum mencobanya tapi sudah suka, akhirnya Ara langsung kembali ke kostan nya untuk mempersiapkan semua berkas-berkas berikut juga pakaian dan perlengkapan lainnya.
sebelum sampai Ara , mampir dulu ke toko roti, karena kebetulan, kostan nya berada di belakang toko roti , dan sebelum masuk ke toko roti, Ara memakai dulu kacamata nya agar tidak menjadi pusat perhatian seperti tadi saat beli kacamata, semua orang menatapnya penuh puja , apalagi para lelaki, Ara menjadi risih sendiri.
" permisi, saya mau beli roti nya dua ya , rasa keju juga coklat" ucap Ara ramah.
" ini nona, totalnya dua puluh lima ribu" jawab si kasir tersebut.
" baiklah, ini, terimakasih " ucap Ara memberikan uang pas,
" mahal juga ya , hanya dua buah roti kecil harganya sudah dua puluh lima ribu " kekeh Ara dalam hati sambil berjalan keluar toko, dan kembali ke kostan nya.
***
Ya , sampailah sekarang Ara di kota A, dengan penampilan yang sekarang , Ara jadi lebih percaya diri, Ara memutuskan untuk memakai kacamata besar, dan memakai masker untuk menutupi wajahnya yang sangat cantik, Ara jadi lebih bebas kemana-mana tanpa menjadi pusat perhatian seperti yang terjadi di desa dan di kota B tempat Ara kuliah,
Setelah sampai didepan pintu lobby perusahaan besar LA company, Ara dengan penuh percaya diri masuk ke tempat resepsionis,
"permisi mbak, selamat pagi?!" kata Ara penuh dengan keramahan
"iya dek, ada yang bisa kami bantu?" ucap mbak resepsionisnya
"bisa bertemu dengan Pak Ridwan? , kepala HRD di sini" Ara, dengan senyumnya yang menawan , sayang sekali tidak ada yg bisa melihat
"apakah sudah ada janji"?", kata mbak resepsionisnya dengan senyum keramahan
"sudah Mbak, saya di suruh kesini untuk interview" Jawab Ara
"oke, sebentar, saya hubungi pak Ridwan dulu" tut,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.
" dengan mbak Ara ya"?
"iya , saya mutiara, biasa di panggil Ara"!
" baik, kalo begitu, mari saya antar ke ruangan pak Ridwan " kata mbak resepsionisnya
Sampailah di ruangan HRD
Tok tok tok
"silahkan masuk " kata pak Ridwan
" permisi, perkenalkan , nama saya mutiara , bisa panggil saya nama saya Ara" ucap Ara dengan ramahnya.
Dengan tatapan ramahnya, pak Ridwan melihat Ara dari atas sampai bawah manganggukan kepalanya dan tersenyum sambil melihat-lihat berkas milik ara
"oh jadi kamu yg bernama mutiara" tanya pak Ridwan, dalam pikirannya " sangat cocok ini, Jadi sekretaris CEO , penampilan yang rapi, sedikit kampungan, cocok dengan pak CEO yg memang tidak suka melihat wanita-wanita sexy".
"iya pak, saya mutiara" jawab Ara tak kalah ramah
"setelah dipikir-pikir, kamu sangat cocok untuk menempati meja sekretaris CEO, yang setiap minggunya sudah sering Gonta ganti sekretaris, saya mohon kerjasamanya, semoga kamu bisa bekerja secara profesional, CEO kami tidak suka wanita yang suka menggoda laki-laki dengan tubuh dan wajahnya, " kata pak Ridwan dengan penuh bijaksana
"baik pak, saya akan berusaha menjadi yang terbaik untuk bekerjasama memajukan perusahaan, "kata Ara dengan penuh semangat,
"kalo begitu, kamu di terima, mari, saya antar keruangan mu di lantai tiga puluh! " ajak pak Ridwan.
Setelah sampai di ruangannya yang memang hanya terdapat ruangan CEO , ruangan asisten CEO, serta meja sekretaris yang ada di depan ruang CEO , Ara di persilahkan untuk duduk di tempatnya, pak Ridwan dengan telaten mengajarkan bagaimana menjadi sekretaris yang bertanggung jawab,
"Ara , saya tinggal dulu, kamu pelajari yang tadi sudah saya jelaskan, kalo ada yang belum paham, bisa tanyakan ke asisten CEO, sebentar lagi mereka datang, " kata pak Ridwan penuh perhatian
" baik pak, terimakasih atas bantuannya, " ucap Ara sopan dan duduk di tempatnya, mencoba membiasakan diri melihat materi yang tadi sudah di jelaskan pak Ridwan, memang pada dasarnya Ara sudah pintar, jadi tidak perlu waktu lama, Ara bisa cepat ber adaptasi.
,
,
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sarah Q. M
mohon maaf, izin koreksi, penulisannya cukup berantakan thor, harusnya kalau buat novel jangan ada singkat-singkat kayak "yg" harusnya "yang" terus buat ngungkapin kata yang ditulis dia kali juga jangan pake angka 2 kayak "orang2" harusnya "orang-orang"
2025-05-09
2
Adinda
ceritanya bagus semangat thor
2025-04-23
1