NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kultivator

Cinta Dan Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: J.Kyora

Apa reaksimu ketika tiba-tiba saja seorang gadis cantik dari planet lain masuk ke kamarmu?
Terkejut? Kaget? Ya, begitu juga dengan Nero. Hanya beberapa jam setelah ia ditolak dengan kejam oleh siswi sekelas yang disukainya, ia bertemu dengan seorang gadis mempesona yang masuk melalui lorong spasial di kamarnya.
Dari saat itulah Nero yang selama ini polos dan lemah perlahan berubah menjadi pribadi yang kuat dan menarik. Lalu membalikkan anggapan orang-orang yang selama ini telah menghina dan menyepelekannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon J.Kyora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Nero duduk sendirian di kelas, mendengarkan suara tawa dan perbincangan di sekitarnya. terdengar cekikikan Stella berbicara dengan Igor, samar-samar Nero mendengar mereka berbincang tentang pertandingan di aula bela diri.

Publikasi klub karate tentang duel antara dirinya dan Buja mau tidak mau membuat dirinya terkenal sekarang, semua orang mengira itu adalah hukuman klub karate terhadap gosip yang beredar sebelumnya, banyak siswa yang membicarakannya, Nero menutup telinga untuk semua hal itu.

Ia melirik Rizka yang duduk agak terpisah dari kelompoknya, terlihat seperti penyendiri menatap sinar matahari yang masuk melalui jendela. Entah apa yang dipikirkannya, Nero hanya ingin memastikan bahwa Rizka tidak tahu kalau penolongnya tadi malam adalah dirinya.

Nero memperbaiki resleting ranselnya di atas meja, ransel itu penuh dengan berbagai peralatan dan baju ganti, hari ini seluruh siswa di kelas akan melakukan acara kemping di salah satu tempat wisata di pegunungan, mereka menunggu guru pembimbing di dalam kelas yang akan memberi panduan sebelum keberangkatan.

Seorang gadis berparas cantik tampak bergegas masuk dari pintu kelas, matanya langsung mecari ke tempat duduk Nero, lalu ia tersenyum manis ketika mendapati laki-laki remaja itu duduk sendirian di mejanya yang biasa.

Nadia memakai celana jeans ketat biru, dengan sepatu sport putih, baju kaos ringkas yang agak ketat, itu sedikit mengikuti lekuk tubuhnya yang mulai tumbuh dewasa, rambut lurusnya tergerai indah, di punggungnya ransel merah hati dengan sedikit campuran abu-abu di beberapa tempat.

Melemparkan tas ranselnya di atas meja, ia langsung duduk di sebelah Nero, napasnya sedikit terengah.

Nero memperhatikannya, hidung mancung Nadia, bulu matanya yang berkibar, pipinya yang halus seperti giok, ia hanya tidak menyangka sosok seperti dewi ini akan menjadi sahabat dekatnya di awal-awal tahun pelajaran sekolah.

Nero terus menatap Nadia, sebenarnya ada yang ingin diungkapkannya, namun keraguan memenuhi harinya, sebagian uang kemenangannya tempo hari telah terpakai, hanya Nadia yang bisa membantunya dalam kesulitan itu, namun rasa enggan di dalam dirinya membuat ia mengurungkan niatnya.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Nadia yang sadar Nero terus melihatnya.

"Kamu cantik," puji Nero.

"Ehh ... sejak kapan kamu berani menggodaku?"

Nadia mendelik menoleh Nero, namun ada rona merah di wajahnya.

"Haha... aku mengatakan yang sebenarnya," kilah Nero.

Terlihat salting, Nadia mengulurkan tangannya mencubit rusuk Nero dengan kuat, Nero meringis dan melemparkan tatapan jahat, Nadia tertawa.

Kasak kusuk di dalam kelas berhenti ketika tiga orang guru pemandu masuk ke dalam kelas, mereka masih cukup muda, dua perempuan dan satu laki-laki, Nero menaksir umur mereka masih di bawah 30 tahun, ketiga mereka itu adalah guru khusus untuk memandu kelas-kelas yang melakukan kegiatan di luar sekolah.

Semua siswa duduk dengan tertib, ketiga guru pemandu tersebut berdiri di depan kelas, kemudian guru laki-laki yang berdiri di tengah maju selangkah.

"Anak-Anak, kali ini kita akan melakukan kemping dengan dua kelas lainnya di kawasan yang sama, dan juga ada beberapa kelas dari sekolah lain," suaranya yang tenang menggema di seluruh ruangan.

Kasak kusuk terdengar dari beberapa sudut, seorang siswa bertanya, "Sekolah sekolah mana saja yang ikut, Pak Guru?"

"SMAN 3, SMK Taman Sari, SMA Pandawa dan SMK Armada," guru itu menyebutkan beberapa nama, keributan terjadi ketika para siswa mendengar nama SMK Armada.

Nero mendesah dan menatap meja di depannya, ia paham kenapa terjadi keributan ketika mendengar nama SMK Armada, sekolah tersebut didominasi oleh anak laki-laki, dan prilaku mereka terkenal bengal dan sombong, mereka biasanya berkelompok dan sering mengganggu siswa dari sekolah lainnya. Mereka suka memalak para siswa yang sendirian jika bertemu di jalan atau di pasar.

"Tolong selama di lokasi kawasan perkemahan, semua murid untuk menjaga prilaku, tidak merusak lingkungan, dan tidak membuat masalah dengan sekolah lain," guru laki-laki itu mengingatkan, lalu ia berbisik kepada rekan wanita di sebelahnya. Guru wanita itu mengangguk dan maju selangkah.

"Selama acara gathering, kita akan mengadakan lomba, semua sekolah yang hadir akan mengikuti lomba ini. Perlombaan dinamakan Pencarian Harta Karun," suara Guru wanita itu terdengar renyah dan merdu. Minimal tiga orang akan membentuk kelompok dan maksimal tujuh orang, kelompok mana yang mendapatkan 'Harta Karun' terbanyak, maka merekalah pemenangnya," lanjutnya menjelaskan.

"Harta apa itu, Bu Guru?" seorang siswa bertanya.

"Bendera seperti ini," guru itu mengangkat kedua tangannya dan memperlihatkan tiga buah bendera kecil segitiga, "Bendera warna putih bernilai 1, warna merah bernilai 3 dan warna hijau bernilai 5, bendera-bendera ini akan tersebar di dalam area perlombaan, lalu semua kelompok mencari untuk mendapatkan bendera-bendera ini," jelasnya lebih lanjut.

"Jadi mulailah mengumpulkan kelompok kalian, ingat minimal tiga orang dan maksimal tujuh, tulis nama-nama anggota kelompok kalian di kertas, kemudian serahkan kepada kami."

"Ada hadiahnya?" sebuah suara menyeletuk, namun yang punya suara cepat menyembunyikan diri di balik temannya.

Guru wanita itu tersenyum, "Tentu saja ada, setiap perjuangan tentu akan dihargai, kali ini kelima sekolah mengumpulkan iuran dan memberikan hadiah uang senilai total 35 juta rupiah, hadiah pemenang pertama 20 juta, hadiah kedua 10 juta dan ketiga 5 juta," ia menerangkan.

Meskipun jumlah itu tidak banyak bagi sebagian siswa yang orang tuanya kaya raya, namun tetap saja menumbuhkan antusias dan keinginan untuk menang. Tetapi Nero sendiri mendengarkan bagian ini dengan sangat serius, ia butuh uang saat inu.

Nero menatap Nadia. "Kamu rekrut kelompok," pintanya.

Nadia mengangguk lalu mengamati sekitarnya sekira ada seseorang yang mau bergabung dengan mereka, namun beberapa mata yang tertangkap oleh pandangannya segera mengalihkan muka. Mereka tidak keberatan jika bergabung dengan Nadia, namun dengan adanya Nero di dalam kelompok, mereka menjadi enggan. Mereka tidak mau menjadi bermasalah dengan Stella dan gengnya jika masuk kelompok Nero dan Nadia.

Wajah Nadia berubah jelek ketika merasa tidak ada yang melihat ke arahnya, lalu dari belakang terdengar langkah mendekat, sebuah tangan halus menyentuh pundak Nadia. Nadia menoleh, ia melihat wajah polos seorang gadis berkacamata, tubuhnya mungil, rambutnya dikepang dua.

Nadia tanpa ragu-ragu terlebih dahulu menawarkan, "Susan, kamu mau ikut kelompok kami?" ia bertanya berharap.

Susan mengangguk, Susan menyadari ia tidak punya pilihan selain masuk kelompok Nadia. Sama seperti Nero, Susan agak terkucil, kepribadiannya yang sangat pemalu dan introvert, lebih membuatnya untuk lebih suka sendirian, jika ia tidak masuk kelompok Nadia, kemungkinan tidak seorang pun akan merekrutnya, dan ia memiliki keyakinan Nadia dan Nero tidak akan menolaknya.

Nadia tersenyum, lalu mengambil secarik kertas dan menulis nama-nama kelompoknya, ia mengamati lagi ke sekitar jika masih ada yang mau bergabung.

"Sudah, kita bertiga saja sudah cukup," sela Nero di sampingnya.

Nadia menoleh, kemudian tertawa dan menghela napas. "Sepertinya hanya memang kita bertiga," ucapnya menyerah.

Ia membawa kertas itu ke depan kelas dan menyerahkannya kepada guru pemandu.

...

1
Rahmat Anjaii
lanjut thioorrr, klo prlu tambah babnya.
dear: diusahakan
total 1 replies
Rahmat Anjaii
lanjut thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!