Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Hari demi hari berganti, andriana dan andriani yang saat ini tengah duduk termenung sambil melihat wajah pria yang sedang terbaring lemah diranjang rumah sakit. Kondisi yang sudah mulai membaik dari hari sebelumnya. Akan tetapi pria itu belum menunjukkan tanda-tanda kapan ia akan segera sadar. Terhitung sudah satu bulan peter dirawat dirumah sakit ini,disana ada dua wanita yang dengan setia menunggu kabar bahagia. kakak beradik terus menemani serta menjaga peter di rumah sakit.
Mereka berdua membagi waktu penjagaan agar mereka juga dapat beristirahat, sehingga kondisi kesehatan mereka juga ikut terjaga. Mereka membagi tugas masin-masing. Pertama , Andriani mendapatkan tugas menjaga peter dipagi hingga siang hari. karena di pagi hari andriana harus berada dikantor mengambil alih pekerjaan peter dibantu dengan rio sekretaris pribadinya. Kedua , Andriana yang menjaga Peter dari sore hingga besok paginya. Sepulangnya dari kantor, biasanya andriana langsung menuju rumah sakit untuk menjaga peter menggantikan andriani.
andriana pagi ini masih disibukkan dengan beberapa dokumen penting yang harus ia baca. dan ia tanda tangani, belum lagi dengan beberapa meeting yang harus dia datangi untuk menggantikan posisi suaminya.
Dengan serius andriana membaca berkas itu satu persatu lalu memberikan tanda tangannya disana sesuai perintah rio. Pria berpakaian rapi itu tampak menunggu wanita didepannya menyelesaikan dokumen yang ia berikan.
"Rio ini semua sudah saya tanda tangani dan tolong meeting hari dipercepat"andriana memberikan dokumen itu pada rio.
"baik mrs akan saya katakan"rio pamit untuk keluar.
Satu jam menunggu, rio datang dan mengatakan jika meeting segera dimulai andriana pun menyiapkan materi yang akan dipersentasikan oleh Rio. Kaki putih mulusnya memasuki ruang meeting membuat rekan-rekan yang hadir kagum terhadap sosok Andriana. ia begitu cantik dengan busana blazer dan rok hitam yang melekat ditubuhnya. Semua orang kantor mengenal siapa itu Andriana tetapi tidak dapat dipungkiri jika mereka menyukai andriana.
"mari kita mulai meeting nya"Andriana meminta Rio untuk mulai mempersentasikan. cara pemasaran yang akan dilakukan pada perusahaan mereka pada para konsumen baru. dengan fasih Rio menjelaskan materi yang ada pada layar proyektor semua tamu bertepuk tangan saat Rio selesai memaparkan hasilnya.
"saya setuju dengan kerja sama ini,Rio menjelaskan dengan sangat baik sama seperti peter"seorang pria berjas silver mengacungkan tangannya
"terima kasih atas pujiannya ini sudah tugas saya membantu suami saya yang sedang sakit"wajah andriana tampak sedih saat mengingat bahwa suaminya masih belum sadarkan diri sampai saat ini
" apa mrs baik baik saja"tanya rio pada andriana yang duduk disampingnya.
"ya saya baik baik saja"andriana tersenyum.
Selesai rapat ruangan itu terasa lebih santai. Para peserta yang hadir mulai meninggalkan ruangan meeting satu persatu. Andriana yang melihat semua orang sudah keluar ruangan pun ikut bersiap pulang untuk melanjutkan tugasnya pergi kerumah sakit. Andriana berdiri dari duduknya namun ketika hendak melangkahkan kakinya menuju pintu kaki nya tidak seimbang. Pandangannya tiba tiba terasa kabur. Dilihatnya Andriana yang akan terjatuh Rio langsung menghampiri Andriana dan memengan tubuh Andriana. Rio melihat wajah Andriana yang sedikit pucat dia khawatir kepada istri Peter.
"Mrs. Seperti nya kamu sakit, sebaiknya kita kerumah sakit sekarang?" Tanya Rio yang melihat wajah Andriana sedikit pucat.
"tidak usah Rio, aku baik-baik saja "andriana berusaha untuk tetap jalan sendiri. Namun pusing dikepalanya semakin parah. Pandangannya semakin kabur dan tiba tiba saja andriana tidak sadarkan diri. Rio dengan sigap langsung menangkap tubuh Andriana sebelum terjatuh. Akhir akhir ini andriana memang sering merasakan pusing sakit kepala serta tubuh yang lemas tetapi ia hanya mendiamkan saja dan tetap fokus pada perkerjaannya dan mengurus suaminya.
...****************...
Rio menggendong andriana menuju luar kantor banyak para karyawan yang panik saat melihat andriana tak sadarkan diri dalam gendongan Rio.
Rio memasukkan andriana dikursi penumpang bagian belakang ia mengendarai mobilnya menuju rumah sakit tempat dimana peter berada sekaligus untuk memeriksakan keadaan andriana kepada dokter.
perawat membawa bangsal untuk menidurkan andriana disana dan membawanya kedalam ruang dokter rio pun ikut masuk kedalam ruangan tersebut untuk memastikan keadaan andriana baik baik saja.
"dokter pasien tiba-tiba saja tidak sadarkan diri"ucap rio menjelaskan keluhan pasien pada dokter.
"baiklah, tuan lebih baik tunggu sebentar. saya akan memeriksa istri tuan"dokter itu memerintahkan rio untuk duduk dan menunggu nya memeriksa andriana.
"apa istri anda sudah sering mengalami hal seperti ini?"tanya dokter pada rio
"saya kurang tahu dok"jawab rio
"selamat tuan istri anda tengah mengandung satu minggu tolong istri anda dijaga kesehatannya"rio terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut dokter itu. Dia tidak bisa menyangkal bahwa Andriana bukan lah istrinya.
"baik dok terima kasih atas bantuannya"rio bersalaman pada dokter yang menangani andriana.
Selesai memeriksa Andriana, dokter meninggalkan rio dan andriana yang masih tidak sadarkan diri ditempat tidurnya. Sembari menunggu andriana yang masih tidak sadarkan diri. Rio memutuskan untuk kembali kekamar rawat peter untuk memastikan keadaannya. Pada saat rio membuka pintu ruangan itu rio dengan jelas melihat kembali andriani yang tertidur dengan menggenggam erat tangan peter.
"ehhmmm..."rio sedikit membangunkan andriani
"Oh Rio kamu sudah pulang, lalu dimana kakak ku?"tanya andriani yang langsung melepaskan genggaman tangannya pada peter.
"dia ada disini dan kakak mu baru saja ditangani dokter karena ia tiba tiba saja pingsan dikantor"jawab rio membuat andriani tak percaya mendengar perkataan rio.
"kakak mu sedang mengandung saat ini aku harap kau menjaganya agar ia tidak terlalu kelelahan dan banyak pikiran."bagai batu yang dihantam ombak hati andriani begitu sakit saat mendengar jika kakaknya sedang mengandung. anak yang dikandung kakaknya adalah anak Peter yang akan menjadi keponakannya.
"terima kasih rio"andriani menjawab berusaha tegar.
"tolong jaga peter aku ingin melihat kakak ku"andriani berdiri dari kursinya lalu meminta rio untuk memberitahukan ruang dimana kakaknya dirawat.
Disepanjang jalan andriani terus menerus memikirkan bagaimana nasibnya. apa yang harus dia lakukan dengan peter. karena ia tidak ingin keponakannya nanti tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. Andriani tiba dikamar yang diberitahukan Rio kepadanya. Disana Andriana tampak masih memejamkan matanya. Andriani mengambil kursi dan duduk disamping kakaknya. Ia memandangi wajah Andriana yang sudah tidak terlalu pucat.
Mata Andriana perlahan mulai terbuka,ia merasakan kenal dengan tempat ini.
"andriani kenapa kakak disini"tanya andriana pada adiknya saat baru membuka matanya.
"tenang kak jangan terlalu banyak bergerak"andriani pun menjelaskan apa yang barusan terjadi dan kenapa dia bisa dirawat.
"apa!! Aku hamil..."teriak andriana tak percaya adiknya hanya mengangguk dan tersenyum.
"Rio yang mengatakan ini pada ku kak"jelas andriani.
Andriana sangat bahagia mendengar kabar kehamilannya ia sangat bersyukur tuhan memberikannya kesempatan untuk segera menjadi orang tua. Tetapi ia juga sedih saat perkataan peter yang tidak menginginkan seorang anak berputar kembali dikepalanya. Andriana pun bangun dan turun dari tempat tidurnya. Dia ingin segera menemui Peter. Saat masuk kedalam kamar Peter , Rio langsung menanyakan kabar Andriana setelah ia sadar.
"apa keadaan mrs sudah lebih baik saat ini"tanya rio saat andriana masuk
"yah sudah lebih baik"jawab andriana dengan senyum ramahnya rio memberikan andriana untuk duduk.
andriana meminta tolong pada adiknya dan rio untuk meninggalkan dirinya dengan Peter berdua saja. Ada hal yang ingin dibicarakan Andriana bersama suaminya. Andriani dan Rio pun menggangguku setuju mereka berdua memberikan kerenggangan waktu Andriana untuk berdua bersama Peter. Mungkin saja andriana ingin berbagi kabar bahagia bersama suaminya secara langsung
Sembari menunggu Andriana berbicara dengan Peter. Rio mengajak Andriani untuk ke kantin rumah sakit. Disana Rio memberanikan diri untuk bertanya hubungan Andriani dengan Peter.
"apa kalian memiliki hubungan spesial dibelakang andriana"pertanyaan rio membuat andriani sedikit membelalakan matanya mendengar itu.
"kenapa kau bertanya tentang itu?"andriani malah membalikkan pertanyaan pada rio.
"aku merasakan jika ada seseuatu yang kalian sembunyikan dari andriana dibelakangnya. kuharap kau tidak melakukan apa yang kupikirkan"tutur rio dan andriani hanya diam mendengarkannya.
Andriani pun langsung meninggalkan Rio yang masih duduk dikantin. Ia memikirkan kata kata yang keluar dari Rio, ternyata selama ini hubungan mereka sudah diketahui orang lain. Padahal mereka berusaha menutupinya serapat mungkin. Andriani tiba kembali dikamar Peter. Dan pintu kamar terbuka, disana ada Andriana yang menyuruh adiknya untuk segera masuk. Lalu dibelakang sana ada Rio yang menyusul masuk.
Andriani dan rio pun hanya diam duduk disofa memperhatikan andriana diujung sana yang dengan lembut membelai rambut suaminya. membersihkan wajahnya dengan tangannya.
"kau bisa pulang jika ingin pulang biar aku saja yang berjaga"kata andriana menghampiri mereka berdua disofa.
"kakak tidak boleh terlalu lelah disana sedang ada anak kalian"jawab andriani yang melirik pada rio.
"adik mu benar sebaiknya mrs istirahat dirumah biar saya yang jaga disini"sambung rio.
Andriana tetap bersihkeras untuk tetap tinggal dirumah sakit menjaga suaminya karena ia ingin saat suaminya sadar ialah orang pertama kali yang suaminya lihat. Andriani dan rio hanya bisa diam mendengarkan perkataan dari andriana. mereka hanya menyuruh andriana tetap berhati hati dan tidak terlalu lelah karena anak yang berada didalam kandungannya masih terlalu lemah.
Rio dan andriani meninggalkan rumah sakit saat andriana menyuruh merekaa untuk pulang. Mereka pulang kerumah masing-masing dan beristirahat.
"biar kuantar kerumah mu"rio memberikan penawaran pada andriani tetapi ia menolak dan lebih memilih pulang dengan naik taxi. Andriani masuk kedalam taxi yang sudah ia stopkan didepan rumah sakit tadi dan memberikan supir itu alamat tujuannya. Selama diperjalanan andriani merenung memikirkan perasaannya terhadap peter apa yang harus dia lakukan kedepannya apakah hubungan mereka harus diakhiri saat ini juga ? Tetapi andriani belum siap untuk melepaskan peter dari kehidupanny.
"nona kita sudah sampai"mobil itu berhenti didepan sebuah gerbang yang besar
"ini pak uangny"andriani memberikan uang pada supir itu berserta tip nya.
Andriani masuk kedalam rumahnya dan menuju kamarnya yang ada dilantai atas.
Setiba dikamar andriani langsung merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Rasa lelah ditubuhnya membuat Andriana langsung pergi kealam bawah sadarnya.