Dunia hitam bukanlah tempat bagi mereka yang lemah. Hwang Angel, seorang gadis polos yang terjebak dalam lingkaran mafia, menjadi kepemilikan seorang pria yang tidak mengenal belas kasihan. Kim Taehyung. Kejam, dominan, dan penuh obsesi, Taehyung menjadikannya milik mutlak, mengikatnya dengan kekuatan dan ketakutan.
Namun, di balik kekerasan dan gairah yang membakar, muncul konflik yang lebih rumit. Jeon Jungkook, seorang pria misterius yang selalu hadir dalam bayangan, bertekad melindungi Angel dengan segala cara. Sementara itu, Yoon Bomi, sang ratu mafia, memiliki rencana tersendiri yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan semuanya.
Saat cinta, kekerasan, dan pengkhianatan saling bertaut, Angel harus memilih tetap menjadi milik sang mafia atau melawan takdir yang sudah digariskan untuknya. Namun, bisakah seseorang benar-benar lepas dari jeratan seorang pria yang memiliki segalanya, termasuk jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diculik Yoon Bomi
Suara tembakan menggema di seluruh penjuru rumah. Angel berlari menyusuri lorong dengan napas memburu, diiringi dua orang pengawal yang diperintahkan Taehyung untuk menjaganya. Jantungnya berdetak kencang, rasa takut menyelimuti tubuhnya.
"Ayo, Nona! Kita harus keluar dari sini!" seru salah satu pengawal sambil menarik lengannya.
Angel mengangguk dan berusaha mengikuti langkah mereka, tetapi sebelum mereka bisa mencapai pintu belakang, suara tembakan terdengar begitu dekat.
DOR! DOR!
Dua pengawalnya jatuh tersungkur, darah mengalir dari kepala mereka. Angel menjerit, tubuhnya membeku saat melihat seseorang berdiri di ujung lorong dengan pistol masih mengepul di tangannya.
Yoon Bomi.
Wanita itu mengenakan pakaian hitam ketat, rambut panjangnya diikat tinggi. Senyum penuh kepuasan terukir di bibirnya.
“Halo, Angel,” sapa Bomi dengan suara dingin.
Angel mundur beberapa langkah, tubuhnya gemetar.
“Apa… apa yang kamu inginkan?” tanya Angel
Bomi tertawa pelan.
“Aku hanya ingin berbicara. Tapi sayangnya, Taehyung tidak akan membiarkanku mendekat dengan cara biasa. Jadi, aku harus melakukan ini.” ucap Bomi
Dalam hitungan detik, anak buah Bomi muncul dari belakang, meraih Angel dengan kasar. Ia meronta, mencoba melepaskan diri, tetapi cengkeraman mereka terlalu kuat.
“Lepaskan aku!” jerit Angel
Bomi mendekat, menelusuri wajah Angel dengan tatapan penuh penilaian.
“Sekarang aku mengerti kenapa Taehyung tergila-gila padamu. Kamu memang cantik dan mencampakkanku” ucap Bomi
Angel merinding.
“Taehyung tidak akan membiarkanmu lolos.” ucap Angel
Bomi menyeringai.
“Aku justru mengandalkan itu.” ucap Bomi
Sebelum Angel bisa mengatakan apa pun, seseorang menutupi wajahnya dengan kain basah. Bau menyengat menyerang hidungnya, membuat kesadarannya memudar.
Pandangan Angel mulai kabur, tubuhnya melemah.
Dan dalam hitungan detik, semuanya menjadi gelap.
Ketika Angel membuka mata, ia menyadari bahwa dirinya berada di sebuah ruangan gelap. Tangannya diikat ke kursi, dan pergelangan kakinya juga dirantai.
Ia berusaha mengingat apa yang terjadi. Terakhir yang ia ingat adalah wajah Bomi sebelum semuanya menghilang dalam kegelapan.
Kini ia menjadi tawanan.
Pintu terbuka, dan langkah kaki menggema di dalam ruangan. Angel menahan napas ketika melihat Bomi masuk dengan anggun, diikuti oleh beberapa anak buahnya.
“Sudah bangun?” tanya Bomi dengan nada santai.
Angel menatapnya tajam.
“Apa yang kamu inginkan dariku?” tanya Angel
Bomi tersenyum.
“Aku ingin menghancurkan Taehyung. Dan kamu… kamu adalah kunci untuk membuatnya bertekuk lutut.”jawab Bomi
Angel mengepalkan tangan.
“Taehyung tidak akan menyerah begitu saja.” ucap Angel
Bomi tertawa kecil.
“Benarkah? Apa kamu tahu kenapa dia menjadi seperti ini? Apa kamu tahu siapa aku baginya?” tanya Bomi
Angel diam.
Bomi mendekat, menatap Angel dengan penuh kebencian.
“Aku adalah wanita yang dia tinggalkan untuk mati. Aku adalah seseorang yang dulu dia percayai, tapi kemudian dia khianati. Dan sekarang, aku akan memastikan dia merasakan penderitaan yang sama.” ucap Bomi
Angel menggigit bibirnya.
“Kalau begitu, kenapa aku yang menjadi targetmu? Ini masalah antara kamu dan Taehyung!”ucap Angel
Bomi mencengkeram dagu Angel dengan kasar.
“Karena kamu adalah kelemahan terbesarnya. Seumur-umur Taehyung tidak pernah melakukan hal yang dia lakukan padamu terhadapku” marah Bomi
Angel meronta, tetapi cengkeraman Bomi terlalu kuat.
Bomi tersenyum puas, lalu melepaskan tangannya.
“Bersiaplah, Angel. Aku ingin melihat seberapa jauh Taehyung rela berlutut demi menyelamatkanmu.” lanjut Bomi
Angel menelan ludah, perasaan takut menjalar dalam dirinya.
Apakah Taehyung benar-benar akan datang?
Atau ia akan dibiarkan mati di tangan Yoon Bomi?
Angel menggigit bibirnya, mencoba mengusir ketakutan yang melumpuhkan tubuhnya. Ruangan yang gelap dan lembap membuatnya merasa semakin terjebak dalam cengkeraman Yoon Bomi. Ia tahu Taehyung pasti akan datang, tapi kapan? Dan bagaimana jika semuanya terlambat?
Bomi berjalan mondar-mandir di depan Angel, matanya penuh dengan kemarahan yang tertahan.
“Kamu tahu, Angel?” tanya Bomi sambil menatap gadis itu penuh ejekan.
“Taehyung adalah pria yang tidak pernah peduli pada siapa pun. Aku ingin tahu apakah kamu benar-benar berarti untuknya… atau kamu hanya mainannya saja.” sinis Bomi
Angel menatapnya tajam, mencoba menyembunyikan ketakutannya.
“Aku bukan mainannya,” gumam Angel meskipun hatinya sendiri ragu.
Bomi tertawa sinis.
“Kita lihat saja nanti.” ucap Bomo
Ia memberi isyarat kepada anak buahnya, dan mereka segera keluar dari ruangan, meninggalkan Angel sendirian.
Angel menundukkan kepalanya, mencoba mencari cara untuk melarikan diri. Tangannya yang terikat terasa sakit, tetapi ia tetap mencoba menggerakkannya, berharap ada celah untuk bebas.
Namun, sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, suara ledakan mengguncang ruangan itu.
BOOM!
Angel tersentak. Debu beterbangan, dan suara langkah kaki mendekat dengan cepat. Pintu terbuka dengan kasar, dan seseorang masuk dengan aura yang begitu mengintimidasi.
Kim Taehyung.
Matanya gelap, penuh amarah yang tak terbendung. Setelan hitamnya sedikit berantakan, menunjukkan bahwa ia baru saja melewati pertempuran berdarah. Ia mengangkat pistolnya, menembak dua orang penjaga yang mencoba menghalangi jalannya.
Angel menghela napas lega, tapi tubuhnya masih gemetar.
“Taehyung…” lirih Angel
Taehyung tak berkata apa-apa. Dalam beberapa langkah panjang, ia sudah berada di hadapan Angel. Tatapannya tajam, penuh kekhawatiran yang disembunyikan di balik ekspresi dinginnya. Dengan sigap, ia merobek tali yang mengikat tangan Angel dan menariknya ke dalam pelukannya.
“Kau berani menyentuhnya…” suara bariton Taehyung terdengar begitu mengancam.
Angel menoleh dan melihat Bomi berdiri di ambang pintu, wajahnya tetap tenang meski ada kemarahan yang tersembunyi di balik matanya.
“Cepat sekali kamu datang,” ucap Bomi sambil tersenyum miring.
Taehyung mengarahkan pistolnya ke arahnya.
“Kamu sudah melewati batas, Bomi.” murka Taehyung
Bomi tertawa kecil.
“Dan kamu pikir ini sudah berakhir? Kamu tahu lebih baik dariku, Taehyung. Ini baru permulaan."ucap Bomi
Angel bisa merasakan tubuh Taehyung menegang. Ia tahu ini bukan hanya tentang dirinya, tapi juga masa lalu yang penuh luka di antara mereka.
Bomi menyeringai.
“Aku akan membuatmu kehilangan segalanya.” ucap Bomi
Sebelum Taehyung bisa menarik pelatuk, suara sirene polisi mulai terdengar di kejauhan. Bomi mundur dengan langkah santai.
“Sampai jumpa lagi, Angel. Aku yakin kita akan bertemu lagi dalam situasi yang lebih menarik.” ucap Bomi
Dan sebelum siapa pun bisa menghentikannya, ia menghilang ke dalam kegelapan.
Taehyung mengepalkan tangannya, matanya penuh dengan kebencian. Tapi saat ia menoleh ke Angel, kemarahannya sedikit mereda.
“Kita pergi dari sini,” ucap Taehyung dengan suara rendah, lalu menarik Angel ke dalam pelukannya lagi
Angel tidak menolak. Ia tahu, malam ini baru permulaan dari perang yang lebih besar.