Seorang pria kesepian yang berusaha mencintai dirinya sendiri, walaupun hatinya terus terluka oleh orang yang dia sayangi
"Otakmu dimana hah???!!".....
Tanpa dia ketahui Allah telah memberikannya sebuah keajaiban di hidupnya nanti.......
Seorang laki-laki dengan kisah hidupnya
"Kamu harus bisa menjadi dirimu sendiri"
"Tidak bisa......"
"Kamu tidak mengerti....."
Apa yang akan terjadi selanjutnya? pantau terus di setiap bab yang akan di update
note:update enggak nentu sesuai sempatnya:v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sibuk sekali
Zidan hanya terkekeh kecil melihat Kensano kelelahan seperti itu
Flasback on
Saat mendengar perintah dari Zidan yang ternyata dirinya banyak sekali hal yang lupa membuat ia merasa sedikit malu
Beruntung masjid itu tidak jauh dari rumah sakit, hanya 300 meter saja tetapi itu membuatnya lelah karena harus berlari untuk mengejar waktu yang semakin sedikit
Setelah sampai di rumah sakit ia bergegas menuju ruangan Ayase
"Permisi ibu"
"Ada apa nak?" Tanya Kania
"Ibu, maaf saya lupa meminta nomor whatsapp ibu " ujarnya sambil menggarukan kepalanya yang tidak gatal
"Astagfirullahalazim ibu lupa, " Kania menepuk dahinya
"Maaf bu Kensano juga lupa" sesal Kensano
"Tidak apa apa nak"
"Ibu bisa tulis semua daftar pilihan menu yang ibu miliki? Apakah ibu ingat?" Tanya Kensano
"Bisa" Kensano memberikan ponselnga agar Kania lebih cepat memberikan semua daftar menu sekaligus dengan harga
"Ibu jika esok kami belum membuka toko apa tidak masalah?" Tanya Kensano dengan hati hati
"Tidak apa apa nak, selesaikan dulu apa yang ingin kalian lakukan, selagi baik untuk toko ibu, lakukanlah. Anggap saja kalian belajar untuk lebih baik" sahutnya
"Kamu bawa sekalian kunci toko ibu, jangan sampai lupa juga " Kania memberikan kunci tokonya
Setelah mendapatkan daftar menu dan kunci itu Kensano langsung pamit dari ruangan Ayase agar lebih cepat untuk melakukan tujuannya
Kensano langsung berlari dengan cepat, akhirnya ia sampai dengan tubuh yang bergetar karena ia ngos ngosan yang berlari tanpa ada persiapan
Flasback off
"Kau sudah selesai menggambar?" Tanya Kensano
"Aman walaupun belum selesai, tetapi aku tidak akan mengecewakanmu, sudah kamu istirahat saja"
Setelah mengucapkan sebuah kata hanya membutuhkan waktu 5 menit Kensano tertidur
"LAHH, disuruh istirahat malah tidur nih anak" protes Zidan, kelakuan mereka tidak luput dari pandangan Bryan, yang hanya menggelengkan kepalanya
"Sudah walaupun hanya beberapa ratus meter, kawanmu juga sudah lelah biarakan saja, kamu lanjutkan saja desainmu, bukankah setelah ini kamu harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan pembuatan stiker/ banner?"
Zidan menganggukan kepalanya dan mulai menggambar lagi tanpa memperdulikan Kensano yang tertidur di sebelahnya
Setelah menggambar dan merasa puas dengan gambarnya, Zidan pun membangunkan Kensano dengan menggoyangkan tubuh Kensano
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Kensano terbangun dari tidurnya
"Aku tertidur berapa lama?" Tanya Kensano
"Hmmm hampir 1 jam" ungkap Zidan seketika mata Kensano membulat
"Lama sekali aja tertidur"
"Ah sudahlah 5 menit lagi adzan, kita bersiap saja dahulu agar bisa mendapatkan shaff di depan, ayo pak Bryan " Bryan menganggukan kepalanya Lalu mengikuti mereka yang bersiap untuk sholat zuhur berjamaah
Akhirnya waktu adzan untuk berkumandang
Ada yang bersiap untuk adzan namun
"Permisi apakah aku boleh menjadi muadzin untuk sholat Zuhur kali ini?" Tanya Kensano
"Wah boleh tuh, ini" ujar orang itu seraya memberikan mic yang ia genggam kepada Kensano
Akhirnya adzan zuhur berkumandang dengan lembut dan merdu dari suara Kensano
Setelah selesai Kensano dan beberapa orang di sana melakukan sholat sunnah qobliyah zuhur
Setelah tepat waktu iqomah orang yang tadi ingin adzan menjadi orang yang mengumandangkan iqomah
Mereka sholat dengan hikmat tanpa ada gangguan
Setelah selesai sholat Kensano dan Zidan mulai berdiskusi lagi
"Lihat ini?, apakah menurutmu cocok? Tanya Zidan
"WAHH, bagus bagus gua setuju, acc broo" dengan tertawa kecil di terakhirnya
"Bapak Bryan terimakasih atas pinjaman anda, maafkan kami jika kami meminjam dalam waktu yang lama, terimakasih banyak atas izin bapak dan bapak juga telah membuang banyak waktu bapak untuk kami" ungkap Kensano, seraya memberikan tab milik Bryan
"Tidak masalah, kalian juga hebat berusaha agar sebuah usaha milik orang lain bangkit dengan ketulusan dan kegigihan kalian, nanti saya akan mendatangi toko kalian, semoga kalian menyambut baik saya" ujarnya, dengan menerima tab miliknya dan meletakan di tas khusus miliknya
"Pastinya pak, karena bapak yang telah membantu kami agar lebih cepat untuk menyelesaikan desain kami, kalau bukan karena bapak mungkin saat ini desain kami belum selesai " ucap Zidan
"Tidak masalah itu bukan hal yang rumit, kebetulan saya sedang beristirahat Setelah sholat Duha saya melihat kalian begitu kesulitan dalam menggambar sketsa, anggap saja kita sesama manusia yang saling membutuhkan." Ujar Bryan
"Ini kartu nama saya, jika suatu saat nanti ingin bertemu dengan saya kalian bisa gunakan nomor yang tertera di kartu namaku"
"Waduh, terimakasih banyak bapak, kami akan mengingat jasa bapak"
"Saya pamit, Assalamu'alaikum" pamit Bryan
Mereka menuju ke percetakan agar mencetak semua desain mereka dengan cepat
Lalu Kensano mengirim desain mereka kepada kania
Ibu Kania
Me:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ibu desainku sangat simpel seperti ini/ gambar
Bu kania:
Cantik sekali, okay karena kalian berusaha sampai seperti ini gaji kalian ibu tambah, kalian bisa mendapatkan gaji masing masing.
Me:
Masya Allah ibu, padahal kami sudah berusaha ikhlas bu
Bu kania:
Ibu merasa tidak nyaman nak, kamu berusaha keras masa ibu berikan kalian gaji yang begitu kecil,lalu di bagi 2? Tentunya untuk kebutuhan kalian pasti masih banyak, bahkan kalian harus bisa membiayai diri kalian sendiri, jadi jangan tolak okay, ibu tidak sejahat itu, ibu akan berusaha untuk kalian berdua juga jika kalian bisa di ajak kerja sama okay?"
me:
Siap bu terima kasih, aku akan berikan kabar ini kepada Zidan
Bu Kania:
Iya, kamu jaga diri karena kamu harus banyak bekerja mulai esok
Me:
Siap bu, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Setelah memastikan bahwa pesannya telah terkirim Kensano mulai berbicara dengan Zidan
"Wahh bagus tuh," wajah Zidan bersemangat
"Iyakan? kalau kau menolak tadi, kamu belum tentu bisa mendapatkan uang yang sama seperti diriku setiap bulannya walaupun tidak seberapa tetapi setidaknya bisa membuat kita membeli, barang kebutuhan kita" ucap Kensano
"Terimakasih kawan, kita akan berjuang bersama, kau sudah membantuku untuk bangkit dari kemiskinan ini" walaupun entah apa yang akan terjadi mereka berusaha agar menjadi sahabat sejati
"Ini ada tambahan?"
"Oh iya apakah bisa melakukan hal yang sama terhadap sebuah banner spanduk?"
"Oalah bisa kok, kamu bisa kirimkan ke email saya tentang desain anda" ujarnya
"Siap pak"
Setelah urusan dengan Banner sudah selesai mereka kembali ke toko itu untuk memasang Banner dan membuat papan promosi
"Wahh promo? Kapan ini nak?" Tanya seseorang yang tiba tiba saja datang
"Mulai lusa ya, hari ini kita akan fokus untuk pemasangan" ujar Zidan
"Siap saya akan datang"
Dan sepanjang mereka memasang Banner dan papan promosi banyak sekali yang bertanya kapan mereka akan memulai membuka toko mereka
"Haha sepertinya lusa kita akan sibuk sekali" sarkas Zidan membuat Kensano terkekeh, setelah mendengar gaji mereka tidak akan di bagi menjadi 2 entah mengapa wajah Zidan begitu sumringah dan bersemangat
"Semoga ini awal agar hidup kita lebih baik dari sebelumnya" cetus Kensano
"AAMIIN YA ALLAH" mereka saling mengaamiinkan keinginan mereka
"Jangan patah semangat kita bersama sama akan memulainya"
Setelah beberapa saat mereka memasang banner mereka menunggu Adzan ashar tiba tiba
"Permisi " panggil seseorang dari luar sana
"Siapa?" Tanya Zidan Kensano hanya mengangkat bahunya
"Siapa??" Panggil Kensano
"Paket" Kensano melihat kearah Zidan, Zidan menggelengkan kepalanya merasa tidak memesan, Kensano apapun langsung keluar dari toko itu
"Paket apa ya bang?, Jangan jangan abang salah alamat "
"Ah tidak kok, ini Paket memang di siapkan untuk disini, dan paket ini atas milik ibu Kania" Kensano menganggukan kepalanya
"Apakah ini belum di bayar?" Tanya Kensano
"Oh tidak, ini sudah di bayar oleh ibu Kania dia berpesan untuk mengantarkannya ke sini" ujar sang pengirim
"Terimakasih pak" akhirnya Kensano masuk dengan wajah kebingungan, saat melihat kotak yang ia bawa
"Siapa yang memesan ?"Tanya Zidan
"Ibu Kania, dia membawakan apa?" sahut Kensano, saat membuka kotaknya mereka berdua terkejut
"Masya Allah makanan rupanya"