NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.

Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.

Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

    Melihat Elena yang dengan santai nya menandatangani dokumen tersebut, Clarissa melipat ke dua tangan nya di dada, melayangkan tatapan tajam nya ke arah Richard lalu menghentakkan ke dua kaki nya ke lantai.

    Berharap pria itu akan membela nya, namun pria tua itu tak dapat berkata - kata atau membela kekasih nya untuk sekarang ini.

    Richard menyadari jika pria pengantar itu bukanlah  bagian dari tim yang selalu David perintah kan untuk mengirim barang dan ia sendiri pun tidak tahu dari perusahaan mana  pria itu berasal.

    Namun, satu hal yang pasti. Elena telah menjalin kemitraan yang lebih besar dan menguntungkan untuk menghasilkan poin nya.

    Saat posisi itu di pegang Amanda, wanita itu tidak pernah mendapatkan kemitraan yang untung nya besar.

    **

    

    Hari itu juga, berita mengenai Elena yang mampu mendapatkan kemitraan yang lebih baik dan lebih besar menyebar ke seluruh pusat perbelanjaan seperti api yang cepat melebar ke mana - mana.

    Hanya dalam beberapa hari, Elena berhasil membuktikan jika anggapan semua orang pada nya ternyata salah.

    Semua orang yang dulu mengira jika Elena mendapatkan posisi tersebut hanya karena ayah nya— Bryan Smith dan mereka juga beranggapan jika Elena tidak memiliki ketrampilan dalam bidang ini , kini mulai berbicara positif mengenai gadis itu. 

    Para atasan pun juga merasa terkesan dengan langkah bisnis pertama yang telah Elena lakukan. Mereka bahkan terang - terangan menantikan pencapaian Elena berikutnya.

    " Nona Elena, Aku pikir orang - orang telah merubah anggapan mereka  tentang mu". Kata Sarah saat ke dua nya berjalan beriringan menuju ruang kerja Elena dengan membawa beberapa file di tangan nya.

    Elena mengangkat ke dua alis nya, menoleh sebentar ke arah sarah. " Apa maksud mu? Memang sebelum nya bagaimana mereka beranggapan tentang ku ?". Tanya nya lalu kembali memperhatikan jalan nya.

    Sarah tersenyum. " Ya, banyak yang mengira jika kamu tidak memiliki keahlian apa pun dan akan gagal menjalankan mall ini. Yang lain bahkan meminta agar kamu di beri jangka waktu tambahan dan mengira kamu tidak akan bertahan dalam seminggu". Balas nya sembari menutup pintu, setelah Elena masuk ke dalam ruangan nya.

    Gadis itu berjalan menuju meja kerja nya, dan mendudukkan diri nya di kursi kerja nya. " Dan bagaimana menurut mu?".

  Elena tidak perduli tentang apa yang di pikirkan oleh orang lain mengenai diri nya, tetapi ia sangat peduli dengan pikiran orang - orang terdekat nya .

    Tidak ada ruang dalam hidup nya  untuk orang palsu dengan berpura pura jika mereka memihak pada nya, namun ternyata tidak.

    " Hm... Aku belum terlalu mengenal mu, jadi aku tidak bisa menghakimi. Aku hanya seorang asisten, apa hak ku untuk menjelek - jelekan atasan ku sendiri?". Jawab Sarah, lalu Elena tersenyum mendengar nya.

    " Itu benar, Aku memang belum memiliki pengalaman tapi aku akan terus belajar dan jangan khawatir karena aku tidak akan membuat mall milik mendiang ibu ku ini bangkrut ". Kata Elena sembari membuka laptop nya.

    ***

    Seperti biasa, Elena memang membiasakan diri nya  berjalan - jalan mengelilingi mall untuk melihat atau mencari tau, apa kah ada yang kurang di dalam mall ini ? Atau perlu di tambahkan hal yang baru. apa lagi ide untuk menambah minat orang agar mau mendatangi mall nya?.

    Elena perlu mencari tahu nya dengan cara seperti ini.

    Saat tengah asyik mengamati area sekitar dengan di temani oleh asisten nya— Sarah.

    Elena dapat berasumsi jika beberapa sorot mata  tertuju pada nya.

    Beberapa dari mereka seakan merasa kagum dengan apa yang telah Elena lakukan hari ini, dan Elena pun merasa senang jika semua orang menyukai apa yang telah ia lakukan.

    " Apa dia Elena Rosalina Smith? Ku dengar dia mendapatkan kesepakatan yang lebih besar di hari percobaan pertama nya, mall kita akan mendapat lebih banyak keuntungan di masa depan ". Kata seorang penjaga toko pada rekan kerja nya.

    " wow! Dia luar biasa! Aku bahkan tidak bisa menegosiasikan kesepakatan bisnis untuk hidup ku sendiri". Balas rekan kerja nya itu.

    " kau tau? Untung saja Clarissa tidak menjadi md kita, setelah dia naik jabatan karena menjadi selingkuhan wakil pak presiden, wanita itu akan sering tidur di ruangan nya ". Timpal nya, berbisik.

   Tak jauh dari mereka,  nampak nya ada seorang wanita yang sayup - sayup dapat mendengar apa yang tengah mereka bicarakan.

    Dengan amarah yang terlihat di wajah nya, wanita itu berjalan mendekati dua pegawai toko yang sedang bergosip itu. 

    " Jaga mulut kalian jika tidak ingin di pecat". Kata nya dengan angkuh nya.

    Ke dua pegawai itu pun tentu saja kehilangan nyali mereka, lalu memilih kembali ke pekerjaan mereka dari pada berurusan dengan wanita itu.

    Elena baru saja menandatangani satu kesepakatan dan semua orang berfikir jika dia seakan seperti bidadari yang harus selalu di puji, cibir Clarissa dalam benak nya.

    Wanita itu, lantas membuka ponsel nya dan mengirimkan sebuah pesan pada Richard.

    [ Cepat beri Elena pelajaran atau kau tidak akan mendapatkan nya dalam waktu dekat ]. Ketik wanita itu dalam sebuah aplikasi pesan.

    Belum semenit pesan itu di kirim, Richard yang kala itu memang tengah bermain ponsel pun , langsung dapat membaca dan mengetahui isi pesan tersebut.

    Pria itu menempelkan benda pipih nya ke samping telinga, setelah menyambung kan panggilan dengan seorang wanita.

    " Hallo Richard, apa kau sudah berurusan dengan gadis jalang itu?". Tanya wanita itu dari seberang, terdengar merasa senang.

    Wanita itu telah menempatkan beberapa orang kepercayaan nya di sekitar Bryan — suami nya. Dan dia menggunakan orang - orang kepercayaan nya itu untuk membuat hari - hari Elena terasa sulit saat bekerja.

    " Nyonya Amanda, saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi gadis itu ternyata sangat tangguh ". Richard beranjak dari duduk, lalu memilih berdiri di depan sebuah jendela besar. " Bukan kah anda pernah mengatakan jika gadis itu tidak dapat melakukan apa pun ? Karena fakta yang saya lihat , dia sangat pintar dan tahu cara menangani bisnis ini ". Sambung pria itu menjelaskan.

    " Apa ? Jadi maksud nya , gadis itu telah berhasil dalam hari pertama percobaan nya  ?". Pekik Amanda.

    " Tentu saja dan anggota dewan telah memberi nya kesempatan, jika sekali lagi dia berhasil meningkatkan penjualan, maka mereka semua akan menerima nya sebagai direktur pelaksana pusat perbelanjaan Rosella".  Beber Richard panjang lebar.

    " Omong kosong! Aku  tidak akan membiarkan semua itu terjadi. Posisi itu bisa menjadi milik orang lain  selain Elena. Richard, apa menurut mu aku bisa mempercayakan ini semua pada mu ? Kau bisa menghadapi gadis kurang ajar itu atau tidak ?". Tanya Amanda.

    Amanda pikir diri nya akan menerima kabar baik tentang bagaimana Elena di keluarkan dari perusahaan.

    Tetapi fakta nya, malah kabar buruk yang ia dapatkan dan hal itu justru semakin membuat nya merasa sakit kepala.

    " Saya bisa mengurus gadis itu, dia mungkin pintar tapi saya sudah terjun ke dalam dunia bisnis dalam waktu yang cukup lama ". Kata Richard.

    " Itu bagus, aku percaya padamu.  Tapi menurut mu, apa yang gadis itu lakukan? ".  Tanya Amanda membuat panggilan di antara mereka terasa hening beberapa saat..

    " Hm... saya tahu apa yang dia lakukan untuk mendapatkan kemitraan tersebut, gadis seperti dia pasti telah tidur bersama tiga direktur demi mendapatkan bantuan mereka". Kata Richard, tiba - tiba, setelah beberapa saat terdiam.

    Dari seberang sana, Amanda terlihat bangkit dari duduk nya. " kau benar, keterampilan apa yang Elena miliki? Ketika dia tidak pernah pergi kemana pun, pasti semua yang pernah ia tunjukan itu  adalah sebuah kepalsuan ".

    Richard mengangguk kan kepala nya, pelan . Meski Amanda tidak mengetahui nya. " Jangan sampai semua orang dapat di bodohi oleh dia, nyonya".

    " Ya aku setuju, dia selalu berada di kamar nya. Aku yakin dia merayu orang itu agar mau bekerja sama dengan nya. Berani nya dia bersikap sombong padahal dia menjual tubuh nya untuk sebuah kerja sama ". Kata Amanda dengan santai nya mengejek Elena di dalam percakapan mereka.

    " Richard". Panggil Amanda kemudian. " temukan seseorang untuk menyebarkan berita ini ke seluruh mall, biarkan semua orang tahu bahwa Elena telah menjual diri nya sendiri untuk mendapatkan kemitraan itu". Kata Amanda mulai membuat rencana untuk menjatuhkan Elena.

    " Baik Nyonya, ide anda sangat bagus. Ya sudah saya harus segera melakukan nya, agar gadis itu bisa langsung di keluarkan dari perusahaan ini ". Kata Richard sebelum akhir nya pria itu memutuskan sambungan telepon mereka secara sepihak.

    Setelah itu, baru lah ia membuka room chat nya dengan seseorang dan mulai menuliskan sebuah pesan untuk orang tersebut.

    " Kau akan habis Elena! dengan percaya diri nya kau dapat membodohi ku . Rupa nya kau menggunakan tubuh mu untuk menggoda pemasok ". Kata Richard bermonolog setelah selesai mengirimkan sebuah pesan

    ***

    Jam kini telah menunjukkan pukul 14.00. Elena kembali berjalan - jalan mengelilingi pusat perbelanjaan untuk mengetahui bagaimana keadaan saat ini .

    Namun, kali ini berbeda berbeda karena Sarah tidak ikut bersama nya untuk berkeliling.

    Wanita itu, masih mendapatkan tugas dari Elena untuk mengevaluasi kinerja para penjaga toko dan masih banyak lagi.

    Ya— Elena memang sering berkeliling atau berpatroli beberapa jam sekali, hal itu ia lakukan semata - mata hanya untuk melihat apa kah semua berfungsi dengan baik.

    Karena setiap gerakan nya di awasi, Elena harus waspada untuk memastikan tidak ada yang salah dengan pusat perbelanjaan.

    Tetapi, di saat Elena tengah melewati sebuah koridor besar. Elena menyadari jika ada yang salah dan tengah berlaku saat ini.

    Ekspresi kekaguman dari beberapa orang yang sebelum nya ia terima, kini berubah menjadi sebuah cibiran yang nyata.

    Elena sangat sadar akan tatapan hina yang di layangkan oleh para karyawan nya dan hal itu membuat Elena merasa sangat tidak nyaman.

    ' Ada apa sih ini ? '. Tanya gadis itu pada diri nya sendiri.

   Meski pun perasaan nya merasa aneh, namun Elena tetap menunjukkan raut wajah datar nya juga sesekali tersenyum bila berpapasan dengan orang .

    Tetapi tetap saja, tatapan tajam dari orang - orang itu membuat Elena merasa tidak nyaman, dan Elena masih tetap berpura pura jika ia tidak memperhatikan tatapan mereka.

1
Noveni Lawasti Munte
elena lemah dalam segala hal. ayo Malvin bimbing tunanganmu
Reni Anjarwani
lanjutt
Diana Lely
lanjut thor
auzi aja
ceritanya gak ad lanjutan ap
Yuliana langoy Yuliana
adik tirinya merasa iri apa yg kakaknya miliki
Dewi Suntana
ketiba tiba malvin datang
Ros Mina
bagus ceritanya semangat ya thor biarpun blm bnyak x mamlir di karyamu 💪💪
Botol Yakult 🕊️: Terima kasih banyak kakak☺️🥰 betah² yaaa🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!