Nazeera, seorang wanita cantik dan pintar, hidup dalam kesendirian setelah di khianati dan tinggalkan oleh suaminya. Namun, kehidupannya berubah drastis setelah di pertemukan dengan pria tampan yang merupakan seorang Presdir sebuah perusahaan besar.
Devan, yang selalu memprioritaskan perusahaan nya di desak untuk segera menikah oleh ibu nya mengingat dengan usianya yang sudah hampir menginjak kepala tiga. Akhirnya ia memutuskan untuk menikahi Nazeera dan menjadikannya sebagai istri rahasia yang di sembunyikan dari publik.
Namun walau begitu, tetap saja Intan menjodohkan Devan dengan banyak wanita lain karena tidak pernah setuju dengan pernikahannya bersama Zeera.
Lalu bagaimana dengan Zeera? akankan ia bertahan pada pernikahan ke-dua nya? atau justru memilih untuk meninggalkan Devan karena selalu di benci oleh ibu mertuanya?
Yuk simak ceritanya . . .
jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak berupa like, komen dan gift ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiechi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Ternyata kamu gak banyak berubah, masih saja sama seperti dulu." Ucap Devan seraya menurunkan Zeera di atas sofa.
Zeera mendongak menatap Devan yang berdiri di depannya, "maksud kamu? Apa sebelumnya kita saling kenal?" Tanya balik Zeera.
Devan membungkuk mengangkat dagu Zeera, ia meneliti leher wanita itu dengan seksama yang terdapat bekas cengkraman disana.
"Apa dia mencoba membunuh mu?" Tanya Devan mengabaikan pertanyaan Zeera sebelumnya.
Zeera mengangguk pelan membuat Devan mengepalkan tangan nya.
"Aku pergi mandi dulu." Zeera segera beranjak dan melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai membersihkan tubuhnya, Zeera duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Kedua bola matanya menatap cermin yang memantulkan wajah cantiknya.
"Devan.." Gumam Zeera memutar ingatan nya.
Hingga kilas bayangan terlihat dalam benak nya disaat ia masih berusia lima tahun. Kala itu Zeera tinggal di sebuah desa bersama dengan mendiang nenek nya disaat kedua orangtuanya harus bekerja di luar negeri demi mencukupi kebutuhan Zeera dan mewujudkan mereka untuk menjadi orang sukses.
Dengan kebetulan, satu keluarga besar yang merupakan seorang pebisnis terkenal datang untuk menitipkan putra nya pada kedua orangtuanya disaat mereka harus melakukan bisnis nya diluar negeri.
Saat itu juga kedua anak kecil itu saling bertemu dan berteman satu sama lain, sampai dimana anak laki-laki itu kembali di jemput oleh orangtuanya karena pekerjaan mereka telah selesai. Gadis kecil itu memberikan sebuah cincin pada anak laki-laki tersebut dengan sebuah janji bahwa dirinya akan menikahi anak itu setelah dewasa nanti.
"Gak mungkin dia Devan yang itu kan?" Gumam Zeera menyisir rambutnya.
Tok tok tok ...
Disaat sedang asik bermain dengan lamunan nya, suara ketukan pintu terdengar dari luar yang langsung menyadarkan Zeera. Ia segera beranjak dan melangkah menghampiri pintu.
"Maaf nona, pak Devan sudah menunggu di ruang makan." Ucap Anna yang selaku kepala asisten rumah tangga disana.
Zeera mengangguk, "sebentar lagi saya turun." Sahut nya.
Anna kembali lebih dulu yang tidak lama disusul oleh Zeera setelah memakai baju luaran yang menutup tubuh seksi nya. Ia bergegas menghampiri Devan yang duduk seorang diri di meja makan. Zeera menarik satu kursi tepat di depan Devan dan segera duduk disana.
Tanpa sepatah katapun yang Zeera ucapkan, ia langsung menyantap hidangan makan malam yang telah di siapkan oleh Anna.
Dengan sengaja, Devan menancapkan garpu yang di pegang nya pada piring hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring dan membuat Zeera kaget dan langsung menatap pria di depannya.
"Kau tau desa Lestari?" Tanya Devan menatap Zeera.
Zeera mengangguk membalas tatapan pria itu.
"Ternyata benar-benar kau." Ucap Devan tersenyum miring.
"Maksud nya?"
"Selesaikan makan nya!" Kata Devan yang langsung beranjak dan pergi dari sana.
Terlihat raut wajah Devan yang begitu kecewa ketika mengetahui jawaban Zeera tadi. Namun, Zeera masih tidak mengerti dengan sikap Devan yang sperti itu. Jika Devan adalah anak laki-laki yang pernah bertemu dengan nya waktu itu, lalu kenapa Devan terlihat kecewa?
**
Keesokan harinya, Zeera sudah siap dengan segala sesuatunya. Ia melangkah keluar dari kamarnya yang langsung menerobos keluar bahkan ia sampai mengabaikan Devan yang sedang menikmati sarapannya di meja makan.
Devan segera mengirimkan pesan pada Aldi untuk mengikuti kemana Zeera pagi ini akan pergi. Melihat wanita itu yang pergi terburu-buru membuat Devan sedikit penasaran apa yang di lakukan Zeera sepagi ini.
Taksi yang di tumpangi Zeera berhenti di depan hotel Edelweiss tempat bekerja nya. Ia segera masuk kedalam hotel tersebut dan mengganti pakaiannya. tidak lama setelah meeting, Zeera bersama beberapa rekan kerja nya pergi ke loby untuk menyambut kedatangan tamu VIP yang akan melakukan kegiatan di hotel tersebut.
Drrttt... Drrttt...
Panggilan masuk di ponsel Devan yang merupakan dari Aldi.
["Pagi ini non Zeera hanya pergi ke tempat kerja nya, ia bersama rekan lainnya menyambut kedatangan tamu VIP yang merupakan putra kedua keluarga Wijaya."]
["Riko Wijaya?"]
["Benar, saya lihat mereka sepertinya tampak akrab. Bahkan non Zeera tersenyum lepas ketika menyapa nya."]
"Berani tersenyum kepada pria lain, kau akan tau sendiri akibatnya!" Batin Devan.
["Hallo pak Devan, kau masih disana?"]
["Selidiki hubungan diantara mereka berdua!"]
["Siap, laksanakan!"]
Sambungan telfon pun terputus. Aldi segera menerobos masuk ke dalam hotel tersebut dan mencari informasi mengenai kedatangan Riko ke tempat itu.
Disaat waktu senggang, terlihat Zeera yang sedang berbincang dengan Riko di sebuah restoran hotel. Tidak lama, Devan datang dan duduk tepat di belakang Riko dengan posisi membelakangi mereka berdua.
"Loh, kenapa bapak Disni?" Tanya Aldi.
"Sssttt..." Devan memberikan isyarat pada Aldi, ia melambaikan tangannya menyuruh Aldi untuk segera pergi darisana.
"Ku kira kamu masih dengan Ragil, syukurlah kalau sudah tidak bersamanya." Ucap Riko.
"Bagaimana dengan mu?" Tanya Zeera terdengar ramah.
"Masih menunggu cinta lama." Sahut Riko tersenyum penuh arti.
Begitu juga dengan Zeera yang ikut tersenyum.
"Sudah berlalu begitu lama, kenapa kau masih menunggu?" Tanya Zeera.
Riko menyesap kopi nya dan kembali menatap Zeera, "karena kamu pantas untuk di tunggu." Sahut pria itu menatap dengan serius.
Zeera mendecih pelan seraya tersenyum mendengar itu, berbeda dengan Devan yang mengepalkan tangannya begitu erat.
"Bahkan kau tau aku sudah menikah kenapa masih masih menunggu? Gak takut kah jika penantian mu itu hanya akan berujung sia-sia?"
"Dari dulu aku tau bagaimana sifat Ragil, dia menikahi mu bukan karena dia mencintai mu." Jelas Riko.
Zeera, Ragil, dan Riko merupakan teman satu SMA. Dari sejak itu Riko menyukai Zeera, namun gadis itu hanya cinta pada pemuda yang namanya Ragil Aditama. Hingga ketika mereka dewasa, Ragil berhasil menikahi Zeera walau tidak berujung lama karena pria itu yang memang gila harta.
"Emang dasar pria bodoh, aku yakin setelah ini dia akan menyesal karena telah meninggalkan mu." Ujar Riko kembali.
"Aku masih harus bekerja, maaf tidak bisa menemani mu lama-lama." Zeera segera beranjak dari duduknya.
"Ehh tunggu, boleh aku minta nomor mu? Lain kali aku akan mentraktir mu." Ucap Riko memberikan ponselnya.
Zeera terdiam sejenak secara berpikir mengenai Devan yang sudah menjadi suami nya itu. "Harus nya dia gak masalah dengan ini." Batin Zeera. Ia pun mengambil ponsel Riko dan menuliskan nomor ponselnya disana.
Devan yang masih duduk disana di buatnya semakin panas oleh janda bening satu itu sekaligus wanita dalam masalalunya. Saat ini, Devan memang belum bisa mempublikasikan pernikahannya dengan Zeera demi kepentingan Zeera sendiri.
***
TBC. . .