Di desa penggarit, hiduplah seorang Tuan Muda bernama galih yang terbuang dari keluarganya sendiri karena fitnah dari kakak dan adiknya sendiri
Suatu hari, galih bertemu dengan satu ekor monyet putih yang terjebak di akar akar pohon di gunung pangrango.
galih tidak mengetahui bahwa monyet itu adalah sebenarnya sosok jin khodam yang menjelma menjadi monyet.
Namun, hubungan antara galih dan condromowo tidaklah sederhana. Mereka harus menghadapi berbagai macam tantangan dan bahaya yang mengancam desa mereka. Mereka juga harus menghadapi kebenaran tentang masa lalu galih dan kekuatan yang sebenarnya dimilikinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
maha kasih
Beberapa menit kemudian galih dan anjas sampai di depan masjid. Galih dan anjas berpapasan Dengan pria yang sudah cukup berumur,dengan sorban di kepalanya.
"Assalamualaikum." ucap pria yang sudah cukup berumur,dengan sorban di kepalanya.
"Walaikumsalam." jawab galih dan anjas secara bersamaan.
"Mas galih ini warga baru? tanya pria tersebut.
"Kok bisa tau namaku? tanya galih dalam hati.
"Kenalin bang,beliau kyai dasikin. ucap anjas
"Oh, kenalin saya galih pak kyai." ucap galih
"Santai aja mas galih,ga usah terlalu formal. ucap kyai dasikin
Galih memandangi kyai dasikin, entah kenapa galih bisa melihat aura putih tipis tipis dari kyai dasikin.
"Bang kyai dasikin ini hebat loh bang,kyai dasikin ini jago silatnya,kalau abang mau abang bisa belajar sama beliau." ucap anjas dan di balas senyuman oleh kyai dasikin.
"Ya sudah saya duluan yah assalamualaikum." ucap kyai dasikin
"Walaikumsalam." jawab anjas dan galih secara bersamaan
Galih dan anjas kemudian masuk ke masjid,tidak lama kemudian komat terdengar.
Waktu berjalan cepat,tidak terasa pagi telah tiba,saat ini galih telah selesai mandi.
Galih ingin berjalan kedepan teras,untuk menunggu pengirim bibit ikan,karena tadi malam galih meminta untuk di kirim.
Saat galih berjalan,terdengar suara merdu yang tidak jauh dari rumahnya.
Galih diam diam mengintip dari jendela, melihat ke arah fauziah yang sedang menyapu dan bernyanyi.
Tersadar ku berpikir Tentang kasih sayang-Mu Tak pandang Kau memberi Tak pilih Kau mengasih Maaf,kami t'lah lupaHati tertutup dosa Keangkuhan kurasa Melupakan Pencipta Kau beri segalanya Nikmat dan karunia Tak satu pun di dunia Terlupa, terlupa. fauziah menyanyikan lagu maha kasih, dengan suara yang terdengar sangat merdu,galih yang melihat dan mendengar di jendela sampai melongo mulutnya membentuk huruf o.
Tanpa di duga galih,tiba tiba fauziah menatap galih yang sedang mengintip di jendela,galih yang ketahuan mengintip Salah tingkah,dan langsung pergi begitu saja.
Melihat galih pergi,fauziah langsung berlari masuk ke kamarnya,tanpa basa basi fauziah menerkam gulingnya dan memeluknya.
"Ahhhhhh malu banget" ucap fauziah sambil memeluk gulingnya lebih erat,dan menggigit gigit guling tersebut
Mbak kenapa? ketempelan kucing garong tanya bela yang tiba tiba masuk ke kamar fauziah
Sembarangan aja kamu bel,lain kali kalau Masuk ketuk pintu dulu ucap fauziah ,sambil beranjak bangkit.
Habisnya tadi bela kaget,liat mba tiba tiba lari,terus gigit gigit guling kirain tadi kesambet,ohhhh pasti abis ketemu sama mas galih iyakan. Tanya bela
Udah sana keluar,kamu siap siap ke sekolah. ucap fauziah mengalihkan pembicaraan
Yeah beneran kesambet cintanya mas galih mbak ini, sampai sampai hari aja lupa ini kan hari minggu mbak. ucap Bela sedangkan fauziah salah tingkah mendengar ucapan bela.
Udah sana keluar hus,hus,hus. ucap fauziah sambil mendorong dorong tubuh bela setelah bela keluar fauziah mengunci pintu dan kembali kerasukan kucing garong.
Sementara itu galih saat ini memeluk guling,badanya tidak terlihat karena tertutup selimut.
"Ahhhhhh. kok fauziah bisa tahu gw perhatiin,padahal kan gw liatnya dari kaca." Ucap galih
"Bang itu di depan ada yang nyariin,abang kenapa sih sakit? tanya anjas
"Siapa? tanya galih
"Itu pesanan bibit ikan abang"
Galih langsung berdiri,dan berjalan ke depan rumah,menemui pria paruh baya yang sudah menunggunya di depan.
Setelah sampai di depan galih melirik rumah fauziah,nampak sapu yang tadi di gunakan fauziah tergeletak di lantai begitu saja.
Setelah membayar sisa pembayaran bibit ikan,galih menaruh bibit bibit ikan nila dan lele pada dua kolam yang sudah di buatnya kemarin,tidak lupa galih memberikan makan pada ikan kian tersebut.
"Beli bibit ikanya banyak banget bang" ucap anjas
"Iya jas biar bisa dapet untung banyak" ucap galih
"Kalau ada yang nyuri gimana bang? Tanya anjas
Hsttt,kamu jangan ngomong gitu, insyallah ga ada yang bakalan nyuri. Ucap galih
"Hehe maaf bang,kan siapa tau bang jaga jaga.
"Oh yah bang abang jadi beli kambing di juragan Jamal? tanya anjas
Oh iyah,waduh mana tadi ketahuan merhatiin fauziah lagi,malu banget kalau ketemu sama dia. ucap galih dalam hati
Kamu tau kan jas rumahnya,kamu aja yah yang nganter.
Ga bang,tadi malem kan abang udah janji sama mbak fauziah, pergi jam delapan.
Ayolah jas, anter lah,nanti abang kasih duit.
Ga bang, udah sama mbak fauziah aja, ini juga kesempatan abang, anjas tau abang tadi ngintipin mbak fauziah kan,anjas tau abang pasti suka sama mbak fauziah,ini justru kesempatan abang buat deketin mbak fauziah, jangan malu malu kaya tadi bang, laki laki itu harus berani ungkapin perasaan yang penting itu pede dulu masalah di terima atau di tolaknya urusan belakangan. ucap anjas
Peda,pede,peda,pede. peli gede ucap galih asal
Anjas yang mendengar ucapan galih menahan tawa.
"Bisa becanda juga ini orang" ucap anjas dalam hati
"Kamu pikir ungkapin perasaan itu gampang jas,aku ini belum mapan jas, gimana kalau fauziahnya mau tapi orang tuanya nuntut abang harus mapan dulu, yah kan ga lucu. Ucap galih
"Yaela abang kan udah kaya, buktinya abang bisa beli ini bibit bibit ikan,setahuku bu nok juga ga mandang harta bang,asal menurutnya baik dan mbak fauziahnya mau pasti bu nok bakalan restuin,udah abang langsung aja Lamar keburu ada yang duluin abang ucap anjas
"Abang pikir pikir dulu njas"
"Jangan kelamaan bang ntar nyesel loh." ucap anjas sambil berjalan pergi
***
Di rumah besar juragan jamal,tepatnya di ruangan gelap,dan sempit,nampak seorang pria paruh baya,dan di depanya keluar asap putih tipis lama kelamaan membentuk tubuh seorang wanita. wanita itu memakai kebaya hitam dengan mahkota emas di kepalanya,dan sisik-sisik hitam di pipi,dan beberapa bagian tubuh lainya.
"Kenapa nyai ingin bertemu denganku? tanya pria paruh baya tersebut
"Hari ini kau akan kedatangan seseorang,orang itu memiliki kekuatan yang sangat kuat kau berhati hatilah suamiku. ucap wanita dengan kebaya hitam
"Siapa orang itu nyai? Tanya pria paruh baya ia adalah juragan jamal
"Entahlah, aku tidak dapat menerawangnya,pandanganku di halangi oleh khodamnya." Ucap wanita yang di panggil nyai Oleh juragan jamal.
"Apa ada yang ingin kau tanyakan, sebelum aku pergi" tanya nyai berkebaya hitam
"Ada nyai sebenarnya siapa yang menyebar teror pocong hitam,beberapa kali aku di hantui olehnya,untung saja aku melakukan pesugihan dengan nyai." Tanya juragan jamal
"Yang menyebar teror pocong hitam adalah wenggoro dan pasukanya,pasukan wenggoro menyamar menjadi pocong hitam,lalu menakut nakuti warga desa atas perintah seseorang yang tidak menyukai warga warga yang ada di desa ini." ucap nyai berkebaya hitam.
"Siapa orang itu nyai?" tanya juragan jamal
"Maafkan aku suamiku,aku tidak mau memberitahukan siapa orang itu, karena bisa menimbulkan peperangan antara aku dan wenggoro ucap nyai berkebaya hitam.