Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Bab. 1.

Di sebuah rumah kecil sederhana di suatu perumahan KPR. Seorang perempuan muda nan cantik tampak dengan sabar dan telaten sedang menyuapi seorang anak perempuan kira kira berusia enam tahun. Meskipun sudah berusia enam tahun namun masih disuapi bukan karena dia manja tetapi karena kedua matanya buta sejak lahir ditambah kedua kaki nya juga lumpuh akibat serangan virus misterius secara tiba tiba, diagnosa dokter menderita sindrom Guillain-Barré, suatu penyakit langka, infeksi virus tersebut menyebabkan sistem imun menyerang sistem syaraf.

“Sayang.. kalau Bunda belum pulang kerja, Arumi makan disuapi Si Mbok ya.. jangan menunggu Bunda pulang, karena kamu juga harus minum obat setelah makan..” ucap perempuan cantik itu yang tidak lain adalah Ariana 29 tahun, Ibu dari anak perempuan buta dan lumpuh itu.

“Iya Bun.. tapi Rumi senang disuapi oleh Bunda, kalau Si Mbok selalu tergesa gesa banyak yang tumpah kuah sayur nya bajuku jadi basah Bun... “ suara imut Arumi setelah menelan makanan nya.. Si Mbok adalah asisten rumah tangga mereka yang sudah berusia setengah baya lebih, matanya terserang katarak karena pengaruh usia tapi takut untuk dioperasi, pendengaran nya pun juga sudah berkurang. Sedang Arumi kadang agak kesulitan untuk menelan makanan karena penyakitnya.

“Bun, nanti habis makan dan minum obat aku diajari membaca lagi ya... “ suara imut Arumi lagi, Ariana juga dengan telaten mengajari Arumi belajar membaca dengan huruf braille.

“Iya Sayang...” ucap Ariana sambil tersenyum menatap puteri semata wayangnya, meskipun buta dan lumpuh Ariana sangat mencintai dan menyayangi nya gajinya sebagai guru honorer dan jualan, dia gunakan untuk pengobatan anaknya, karena biaya pembelian obat dan vitamin tidak sepenuhnya ditanggung oleh asuransi.

Sesaat terdengar suara mobil berhenti..

“Bunda itu ada suara mobil berhenti di depan rumah kita, coba Bunda lihat siapa yang datang.. mungkin Nenek dan Kakek.. Rumi sudah rindu sama Nenek dan Kakek.” Suara imut Arumi.

“Mungkin mobil berhenti di depan rumah tetangga Sayang, Nenek dan Kakek akan mengabari lebih dulu kalau datang ke sini, bunda juga yang harus pesankan taxi buat mereka..” ucap Ariana sambil menyodorkan sendok berisi makanan lagi pada mulut mungil anaknya..

“Bunda percayalah pada ku, mobil itu berhenti di depan rumah kita.” Ucap Arumi yang sebelum melahap makanan nya.

“Iya iya.. ini dimaem dulu baru Bunda lihat..” ucap Ariana setelah Arumi melahap makanan nya, Ariana lalu bangkit berdiri dan melangkah dari ruang makan menuju ke pintu depan. Arumi memang buta dan lumpuh, tetapi pendengaran nya sangat tajam, juga perasaan nya sangat lembut..

Di saat Ariana melihat ke luar dari balik jendela kaca.... betapa kagetnya dia, ada Seorang perempuan setengah baya turun dari mobil taxi on line. bukan Nenek nya Arumi, orang tua Ariana. Tetapi Mama mertua Ariana yang tidak mau menerima kehadiran Arumi, cucu nya yang cacat.

“Mama.. ada perlu apa dia mendadak datang ke sini..” gumam Ariana di dalam hati.

Ariana membuka pintu sambil tersenyum bibir nya untuk menyambut kedatangan Mama Mertua.

“Selamat siang Ma... “ ucap Ariana sambil mengulurkan tangannya. Perempuan setengah baya yang baru datang itu menerima uluran tangan Ariana dengan malas.. dia menarik tangannya sebelum Ariana mencium punggung tangannya..

“Ar, aku mau tanya ke kamu apa kamu juga dapat undangan seperti ini?” ucap perempuan setengah baya itu sambil membuka tas tangannya..

Dia mengambil satu kertas tebal nan indah desain nya kertas tebal berwarna merah jambu.. lalu diulurkan pada Ariana.

Ariana menerima kertas tebal itu, membaca yang tertulis di atas kertas tebal itu..

Jantung Ariana berdebar lebih kencang..

“Respati Rachmat Putra.. “ gumam Ariana saat membaca nama pengantin pria sama dengan nama suami nya nama orang tua pengantin pria pun sama persis dengan nama mertuanya.

“Hmmm iya Respati Rachmat Putra itu anak ku.” Ucap perempuan setengah baya itu sambil tersenyum miring dan cepat cepat menarik kertas tebal undangan pernikahan itu..

Kedua mata Ariana berkaca kaca, tubuhnya mulai gemetar ..

“Ma bagaimana mungkin Ayah nya Arumi tidak pernah mengatakan apa apa..” suara lirih Ariana dengan bibir gemetar..

“Maka aku datang sekarang agar kamu tidak kaget, Respati nanti akan menceraikan kamu. Asal kamu tahu ya, Hani sudah hamil tiga bulan dengan Respati.. maka harus segera menikah. Aku akan punya cucu yang normal tidak cacat seperti anak turun kamu itu. Hani juga anak orang kaya dan terpandang , pekerjaan dia juga mapan gajinya besar dia bekerja di perusahaan terbesar di kota ini. Tidak macam kamu itu sudah anak orang miskin, pekerjaan mu guru honorer dengan gaji lima ratus ribu itu pun dirapel beberapa bulan.. cih! Masih ditambah anak cacat yang menghabiskan uang saja!” ucap Perempuan setengah baya itu dengan sinis..

Gaji Ariana memang sangat kecil hanya lima ratus ribu per bulan dari sekolah tempat dia mengajar ditambah incentif dari pemerintah daerah tiga ratus ribu per bulan tetapi diterima beberapa bulan sekali dengan syarat syarat yang sudah diatur.

Air mata Ariana sudah mengalir dengan deras membasahi kedua pipinya. Leher dan dada nya terasa sangat sakit..

Ariana tidak bisa berkata kata apa apa, dia mulai terisak isak menangis tidak menyangka laki laki yang sangat dicintai nya diam diam sudah mengkhianati dirinya..

“Aku pikir Mas Respati diam selama ini karena memikirkan kebutuhan hidup yang semakin banyak sejak Rumi lumpuh juga karena harga harga pada naik, ternyata dia berselingkuh...” gumam Ariana di dalam hati sambil menghapus air mata nya. Sang Mama Mertua malah menatap nya dan tersenyum miring terlihat sangat bahagia melihat Ariana menangis sedih.

Tiba tiba terdengar suara Arumi memanggil nya..

“Bun....”

Ariana cepat cepat menghapus air matanya..

“Ya.. Sayang.. Oma yang datang..” ucap Ariana agak keras dengan suara parau karena leher dan dada nya masih sakit.

“Aku mau langsung pulang, mau mengantar undangan ke sahabat sahabat ku..” ucap Perempuan setengah baya itu dan cepat cepat membalikkan tubuhnya..

Ariana menghapus air mata yang masih begitu saja terus meleleh..

“Aku harus cepat cepat pergi dari rumah ini..” gumam Ariana sambil menutup pintu..

“Bun.. kenapa menangis?” suara imut Arumi yang masih duduk di kursi makan. Arumi memang tidak bisa melihat tetapi dia bisa mendengar suara isakan tangis Ariana meskipun lirih juga suara Ariana yang berbeda.

Ariana cepat menggendong tubuh Arumi dan dibawa masuk ke dalam kamar..

“Kita harus cepat cepat pergi dari sini Nak.. sebelum Ayah kamu pulang.. “ ucap Ariana.

“Kenapa Bun? Oma marah lagi gara gara Rumi ya? Maaf kan Rumi ya Bun...” suara imut Arumi. Arumi sudah tahu jika keluarga ayahnya tidak suka pada nya karena dia cacat dan menghabiskan banyak uang untuk pengobatan.

“Bukan salah kamu Nak, tapi salah Bunda yang tidak bisa bekerja mendapatkan uang banyak..” ucap Ariana segera mendudukkan Arumi di atas tempat tidur, dan mengganti baju nya.. Dia pun juga mengganti baju nya sendiri dan cepat cepat meringkasi pakaiannya, pakaian anak semata wayangnya, juga barang barang penting lainnya.

Beberapa saat kemudian mereka sudah selesai berkemas kemas. Ariana menggendong Arumi sambil menarik koper nya di atas koper ada tas tas besar pula..

“Ada apa Mbak kok mendadak pulang ke rumah Nenek nya Arumi..” tanya Si Mbok yang baru saja dipamiti Ariana sambil membawakan koper dan tas tas Ariana.

“Si Mbok nanti akan tahu sendiri. Si Mbok jangan pulang dulu sebelum Ayah nya Rumi pulang.” Ucap Ariana sambil menggendong tubuh Arumi. Si Mbok memang asisten rumah tangga paruh waktu, dia tidak menginap di rumah itu, karena Respati dan Ariana tidak kuat mengaji jika kerja full satu hari.

Di saat mereka sudah keluar dari pintu terlihat ada sebuah mobil sedan bagus berhenti di depan rumah mereka..

“Bunda taxi sudah datang ya?” tanya Arumi

“Belum, bunda belum pesan.” ucap Ariana sambil menatap mobil yang berhenti di depan rumahnya..

Jantung Ariana kembali berdetak lebih kencang saat melihat sosok yang ke luar dari pintu mobil itu.. sosok laki laki yang begitu dia cintai tetapi telah mengkhianati nya.. dan tidak lama kemudian Respati membukakan pintu depan sebelah kiri mobil dan muncul sosok seorang perempuan yang cantik dengan make up tebal dan tampak perutnya sudah sedikit membuncit. Kalau dilihat dari wajahnya tampak perempuan itu usia nya lebih tua beberapa tahun dari Ariana tetapi terlihat pakaian dan asesoris yang dikenakan barang barang mahal bermerek.

Air mata Ariana kembali meleleh dan terdengar isakan tangis tertahan..

Terpopuler

Comments

Îen

Îen

meluncurrr pas dapet notif....tp kayanya bakal mnenguras air mata nih novel yah☹☹☹☹☹☹☹☹

2025-01-16

2

Wanita Aries

Wanita Aries

Diawal udh sedih 🤧🤧😔 semoga bahagia arumi

2025-01-17

1

Lilik Farihah

Lilik Farihah

q lngsung cus ke sini

2025-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!