"Aduh!!" Lia mengaduh karena ada seseorang yang menabraknya, saat ia menoleh ke belakang ternyata ada anak laki-laki yang terlihat menunduk kemudian Lia mensejajarkan tingginya dengan anak itu
"Hai, apa kamu yang tabrak aku tadi?" Anak kecil itu mengangguk,
"Siapa namamu?" Anak kecil itu mendongak
"Nama aku... " Ucapan anak kecil itu terpotong karena ada yang memanggilnya,
"Kevin!" Lia menoleh ke sumber suara
Deg!
"Kevan?"
"Lia?"
________________________________________
Liana Putri Leonard, gadis yang memiliki senyum manis dan pesona yang dapat mengikat kaum pria. Dia di tinggal menikah oleh kekasihnya, tapi suatu saat setelah sekian tahun dia kembali di pertemukan dengan mantan kekasihnya itu.
Akankah Lia kembali pada mantan kekasihnya?
Penasaran bukan? Yuk baca dan tunggu kelanjutan ceritanya.
Jangan lupa like, komen, vote dan rating 5-nya ya teman-teman. Mohon dukungannya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marselia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Ayo yang belum baca silahkan baca ya teman-teman, tapi sebelum baca jangan lupa klik likenya dulu yaa😉
Ayo, semakin banyak dukungan dari kalian semakin semangat pula aku buat ceritanya. Jadi jangan lupa dukungannya yaa😊
Terimakasih dan selamat membaca.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Lia sudah sampai di rumahnya, sekarang dia sedang istirahat karena merasa lelah akhirnya ia pun tertidur. Jam 7 malam Lia terbangun ia mencari di mana ponselnya dan ia ingat ada di dalam tas, ia mengambilnya. Saat ia menyalakan ponselnya banyak pesan yang masuk dari Bunda, Abang dan satu nomor tidak di kenal. Saat Lia melihat pesan itu ternyata dari Adrian
(Adrian)
Ana?
Ini aku Adrian
Kamu sudah sampai rumah?
17.00
Ana?
17.15
Aku tadi melihatmu di restoran.
18.00
Ana?!
Apa kamu baik-baik saja?
18.53
(Lia)
Aku baik-baik saja,
Ya tadi aku memang pergi ke restoran tadi
19.02
(Adrian)
Syukurlah jika kamu baik-baik saja,
Ana? Apa aku boleh tahu siapa laki-laki
bersamamu tadi?
19.05
(Lia)
Dia sahabatku, Putra
Dia yang mengantarku pulang
19.07
Di seberang sana, Adrian menghembuskan nafas lega ternyata laki-laki yang ia lihat bersama Lia tadi adalah sahabatny.
Tak lama Lia membalas pesan dari Adrian, ada telpon masuk dan itu ternyata dari Adrian, Lia pun menjawab telpon itu
"Halo Ana?"
"Ya ada apa?" Lia sedikit ketus menjawab sapaan Adrian
"Sejak kapan kamu sampai ke rumah?"
"Sekitar jam 5 sore." balas Lia seadanya
Hening sesaat..
"Ana apa kamu tadi melihatku di restoran?"
"Aku tidak melihatmu," jawab Lia berbohong
"Em ya, baiklah." Hening kembali beberapa saat.
"Iyan?? Masih ada yang mau dibicarakan kah? Kalau engga aku tutup dulu ya telponnya,"
"Em ya, kalau begitu selamat malam."
"Ya selamat malam," balas Lia, telpon di akhiri oleh Lia
Lia merasa senang karena Adrian mengirimkan pesan dan menelponnya, tapi satu sisi ia bingung dari mana Adrian mendapatkan nomor telponnya. Tak ingin ambil pusing dia pun memilih untuk mandi.
Sedangkan di rumah Adrian kini suasana sedang ramai karena kedatangan Nesia, saat sampai di rumah Adrian berpamitan pada Mamanya untuk ke kamar ingin istirahat,
"Ma, aku ke kamar ya. Cape banget nih abis jemput si kecil." Adrian mengacak rambut Nesia
"Nyebelin banget si," Nesia mencibir Adrian pun hanya tertawa dan berjalan ke kamarnya.
Mama Veli dan Nesia duduk di ruang keluarga, mereka berbincang-bincang sambil memakan camilan yang di bawa Bi Iyah, asisten rumah tangga di rumah Adrian
"Sayang kamu kemana aja ko baru datang lagi kesini?" Mama Veli memeluk Nesia
"Hehe maaf Ma, akhir-akhir ini tugas kuliah aku semakin banyak kan aku mau magang jadi harus benar-benar tuntas tugasnya biar engga jadi beban."
"Magang dimana sayang?"
"Perusahaan Dady, Ma." Mama Veli mengangguk
"Papa mana Ma?"
"Di kamar tuh, bentar lagi juga keluar ko. Kamu sudah makan?"
"Sudah Ma, tadi sama kak Adrian makan direstoran." Mama Veli mengangguk, saat mereka asyik Papa dan bergabung dengan mereka
"Asyik banget nih ngobrolnya,"
"Papa!" Nesia memeluk Om Kelan
"Apa kabar cantik, lupa ya sama Papa?" Om Kelan bicara dengan nada merajuk Nesia hanya terkekeh
"Engga ko, Pa. Aku itu lagi banyak tugas kuliah jadi baru bisa kesini sekarang." Om Kelan mengangguk
"Ica kemana Ma?"
"Dia tidur sayang, dia kelelahan karena tadi habis main ke rumah temannya Papa." Nesia hanya mengangguk dan ia ingat sesuatu
"Ma, Pa!"
"Iya sayang?" jawab mereka, Nesia melihat sekeliling apakah ada Adrian atau tidak. Sekiranya aman Nesia mulai berbicara
"Kayanya kak Adrian lagi jatuh cinta deh,"
"Kamu kata siapa?" tanya Om Kelan
"Menurut aku aja sih soalnya tadi pas aku lagi makan direstoran sama kak Adrian dia tiba-tiba nanya tentang tanda-tanda jatuh cinta gtu." jelas Nesia Mama dan Papa pun terkejut
"Benar kamu?" Nesia mengangguk
"Kamu tahu siapa perempuannya?" Nesia menggeleng
"Nesia engga nanya Ma, Pa. Tapi Nesia yakin ka Adrian benar lagi jatuh cinta." Papa dan Mama hanya manggut-manggut.
"Kalian lagi ngomongin apa?" semuanya terdiam ketika mendengar suara Adrian
"Ini kata Nesia kamu lagi jatuh cinta," jawab Papa santai Adrian pun menatap tajam Nesia.
"Jangan asal bicara, Nes!"
"Engga ko, memang benar Kakak lagi jatuh cinta kan?" Adrian pun duduk kemudian menghela nafas
"Terpaksa harus jujur deh," batin Adrian
"Ma, Pa.. Sebenernya aku.." Adrian merasa gugup,
"Kamu kenapa sayang?" Mama Veli bertanya
"Sebenarnya aku suka dan jatuh cinta sama Ana, Ma." dan
Brakk!! Mereka seketika terkejut
"Tuh kan benar apa kata aku, tapi tunggu Ana siapa ini?"
"Liana?" Adrian mengangguk
"Liana itu siapa?"
"Anak dari sahabat Papa sayang," Nesia mengangguk dan tersenyum penuh arti
"Berarti sebentar lagi Kakak melepas masa jomblonya dong." Menaik turunkan alisnya menggoda Adrian, terdengar helaan nafas kasar dari Adrian
"Engga tahu, Adrian takut mau jujur juga. Karena selama ini aku sama Ana itu hanya sebatas sahabat." Adrian berkata dengan lesu
"Kamu sudah bilang ke Ana tentang perasaan kamu?" tanya Papa, Adrian menggeleng.
"Kalau benar kamu jatuh cinta ungkapkan sebelum terlambat," nasihat Papa.
"Iyan takut dia nolak Pa,"
"Belum di coba masa sudah putus asa duluan? Kalau mau nanti Papa bilang ke Leo kalau kamu jatuh cinta sama Ana, siapa tahu Ana juga menaruh rasa sama kamu."
"Jangan yah, jangan dulu bilang ke Ayah Leo. Nanti aja tunggu saat yang pas aku bilang."
"Terserah kamu saja." Mereka kembali mengobrol.
Di rumah Lia sekarang dia sedang makan malam, ia delivery makanan karena merasa lelah jika harus memasak. Setelah makan dia mencuci piringnya dan dia pun menonton TV.
Ponsel Lia tiba-tiba berdering, Lia pun menjawab teleponnya
"Assalamu'alaikum"
"............."
"Iya Bu, besok saya sudah mulai mengajar lagi,"
"............."
"Iya Bu, terimakasih ya dan maaf karena sudah merepotkan ibu."
"............."
"Iya Bu, wa'alaikumsalam." Panggilan berakhir
Lia pun menghela nafas besok ia harus mengajar, yang menelponnya tadi adalah kepala sekolah ditempatnya mengajar. Dia pun melanjutkan acara nonton tv-nya hingga jam 10 malam, kemudian ia pergi ke kamar dan tidur.
🌿🌿🌿
Pagi telah tiba, Lia tengah bersiap-siap untuk pergi mengajar. Selesai bersiap ia keluar rumah terlihat ojek online pesanannya sudah menunggu, dia mengunci pintu dan segera berangkat.
Seperti biasa saat sampai di sekolah banyak guru-guru yang menyapanya,
"Bunda, urusannya sudah selesai?" salah seorang guru bertanya
"Eh iya Bu, Alhamdulillah sudah."
Kringgg🔔🔔
Bel pun berbunyi, Lia pergi ke kelas tempat ia mengajar.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam," anak-anak menjawab dengan antusias.
"Yeii Bunda ngajar kita lagi, kita rindu banget sama Bunda," Lia hanya tersenyum
"Gimana kabar kalian?"
"Baik, Bunda." jawab mereka bersama
"Alhamdulillah, ya sudah ayo kita mulai belajarnya." Lia pun mulai mengajar, anak-anak begitu senang karena Lia kembali mengajar. Memang banyak anak-anak yang menyukai Lia karena dia pandai membuat mereka tertawa bahagia dan terlebih Lia itu sangat penyayang, dia juga sangat suka anak kecil jadi tidak susah baginya untuk mengajar mereka.
Bel pulang berbunyi, krinnggggg🔔🔔
"Anak-anak belajarnya sampai disini dulu ya" ucap Lia lembut
"Yah, padahal kita masih rindu sama Bunda." Lia terkekeh
"Besok kan kita ketemu lagi sayang," mereka hanya mengangguk lesu kemudian mengucap salam dan keluar kelas menghampiri orang tua mereka.
Lia pun ikut keluar kelas dan pergi ke kantor guru karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Tiga puluh menit berlalu, akhirnya pekerjaannya selesai, dia pun bergegas pulang. Saat di depan gerbang dia melihat seorang anak yang duduk di dekat gerbang.
"Lho Adam?" anak kecil itu menoleh dan benar dia adalah Adam,
"Kamu belum pulang sayang?" tanya Lia
"Belum Bunda, Papa lama jemputnya," ucapnya sambil menunduk.
"Ya sudah kalau begitu Bunda temani kamu ya," Adam mengangguk senang akhirnya ada yang mau menemaninya.
15 menit berlalu, Adam dan Lia sudah menunggu selama itu tapi belum ada juga yang datang.
"Sayang bagaimana kalau Bunda antar kamu pulang? Ini sudah lama lho, mungkin Papa kamu sibuk sayang." Adam pun berpikir
"Iya deh Bunda, Adam pulang sama Bunda aja." Ucap Adam
"Ya sudah sebentar ya sayang," Lia pun pergi ke Pos satpam
"Permisi pak?"
"Eh iya Bu?" ucap pak Zul
"Maaf pak. Ini, anak murid saya ada yang belum di jemput orang tuanya jadi saya mau antar dia pulang. Kalau nanti ada orang yang cari anak ini, bilang ya sudah di antar pulang." pinta Lia
"Siap Bu" Lia pun tersenyum
"Terimakasih ya pak, kalau gitu saya pulang dulu ya pak,"
"Sama-sama Bu, hati-hati." Lia hanya mengangguk
Lia pun menghampiri Adam, mengajak Adam pulang dan memberhentikan taksi lalu masuk ke dalam taksi untuk mengantar Adam.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
Hai teman-teman, terimakasih yang sudah baca.
Jangan lupa ya klik like, tambah favorit, follow, vote dan rating 5 nya juga ya. Supaya aku makin semangat update tiap hari.😊
See you next episode
Apa karna masih diawal kisah????
Coba deh nanti smp setengah kisah, kalo masih ttep gl greget, gk tk lanjut mf ya