NovelToon NovelToon
Dijual Untuk Hamil Anak Ceo

Dijual Untuk Hamil Anak Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Mira j

Liana Antika , seorang gadis biasa, yang di jual ibu tiri nya . Ia harus bisa hamil dalam waktu satu bulan. Ia akhirnya menikah secara rahasia dengan Kenzo Wiratama—pewaris keluarga konglomerat yang dingin dan ambisius. Tujuannya satu, melahirkan seorang anak yang akan menjadi pewaris kekayaan Wiratama. agar Kenzo bisa memenuhi syarat warisan dari sang kakek. Di balik pernikahan kontrak itu, tersembunyi tekanan dari ibu tiri Liana, intrik keluarga besar Wiratama, dan rahasia masa lalu yang mengguncang.

Saat hubungan Liana dan Kenzo mulai meluruhkan tembok di antara mereka, waktu terus berjalan... Akankah Liana berhasil hamil dalam 30 hari? Ataukah justru cinta yang tumbuh di antara mereka menjadi taruhan terbesar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira j, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

Liana tertidur pulas dengan kepala bersandar nyaman di pangkuan Kenzo. Wajahnya tampak tenang, tidak seperti biasanya yang selalu gelisah karena mual dan kelelahan. Sementara itu, Kenzo duduk bersandar di sofa, tangannya melingkar lembut di bahu Liana. Matanya terpejam—entah sejak kapan, tubuhnya ikut larut dalam lelah setelah seharian mendampingi Liana yang tak bisa jauh darinya.

Suasana begitu tenang. Nyaman. Nyaris seperti keluarga utuh yang sedang menikmati kebersamaan mereka.

Namun, ketenangan itu musnah seketika saat pintu utama terbuka keras.

BRAK!

Suara derap langkah sepatu hak tinggi menggema di lantai villa marmer. Claudia—dengan setelan modisnya, wajah lelah karena penerbangan panjang, dan amarah yang membuncah—menerobos masuk tanpa aba-aba.

Matanya langsung tertuju pada pemandangan di hadapannya: Kenzo dan Liana tertidur bersama.

Bukan hanya tidur biasa. Tapi Liana tidur di pangkuan Kenzo. Dengan tangan sang suami melindungi perut wanita itu. Perut yang Claudia tahu... sedang mengandung.

Claudia menggertakkan giginya, dadanya naik-turun menahan emosi yang siap meledak.

"Aku TAHU kau hamil!" serunya—parau dan penuh amarah. "Tapi ini sudah terlalu batas, LIANA!"

Liana tersentak bangun, begitu pula Kenzo. Keduanya mendongak dengan wajah panik.

"CLAUDIA?!" Kenzo langsung berdiri.

Namun sebelum Liana bisa bangkit, Claudia sudah melangkah cepat dan—tanpa pikir panjang—menyambar rambut Liana, menariknya dengan kasar.

"AARRGH!" jerit Liana.

Tubuhnya terhempas ke bawah sofa. Kenzo langsung merunduk, memeluk tubuh Liana yang kesakitan di lantai.

"BERHENTI, CLAUDIA! CUKUP!" bentak Kenzo marah.

Claudia berdiri gemetar, napasnya memburu. Mata yang tadinya indah kini berair dan memerah.

"Apa... apa ini, Kenzo?" suaranya pecah. “Kau memeluknya? Kau membelanya... di depanku?”

Kenzo berdiri dan menatap Claudia tajam. “Liana sedang hamil, Claudia. Dan kau tahu itu. Tapi itu bukan alasan untuk menyakitinya seperti tadi!”

Liana menggigit bibir, menahan tangis dan sakit. Ia hanya bisa menunduk, tubuhnya masih gemetar.

Claudia tertawa miris. “Kau pikir aku tak tahu? Aku tahu dia hamil, aku tahu semuanya! Tapi melihatmu begini, Kenzo… melihat kalian begitu dekat… membuatku muak!”

“Claudia, aku tidak pernah berniat menyakitimu,” ucap Kenzo tegas. “Tapi kamu sendiri yang membuat semua ini rumit.”

“AKU?!” Claudia menunjuk dadanya sendiri. “AKU yang salah? Aku yang membiarkan dia masuk dalam hidup kita. Aku yang menyuruhmu bertanggung jawab atas kehamilan ini... Tapi sekarang? Kau bahkan lebih memilih duduk manis menunggunya tertidur, seolah dia istrimu yang sah!”

Kenzo menghela nafas panjang. "Aku hanya mencoba menjadi ayah yang baik untuk anak ini. Liana tidak salah. Aku tidak akan biarkan dia disakiti lagi."

Claudia melirik Liana dengan tatapan penuh luka. “Kau menangis, Liana? Harusnya aku yang menangis. Harusnya aku yang dipeluk Kenzo, bukan kamu.”

Liana akhirnya bersuara, lirih, nyaris tak terdengar. “Saya... saya tak pernah ingin merebut tempat siapapun, Bu Claudia. Saya hanya ingin anak saya lahir dengan sehat. Saya... saya bahkan tak tahu apa yang saya lakukan sampai semua ini terjadi…”

Claudia menatap Liana lama. Nafasnya mulai melambat.

“Jangan pura-pura polos. Tapi baiklah, aku akan menahan diri. Aku tetap istri sah Kenzo. Dan kalau kamu pikir kehadiran bayi itu akan membuatmu jadi ratu di rumah ini—kamu salah.”

Claudia membalikkan badan. Dengan langkah gemetar tapi penuh gengsi, ia melangkah keluar tanpa menoleh.

Kenzo hanya diam, menunduk. Dalam hatinya, ada luka yang tak kalah dalamnya. Tapi ia tahu satu hal: saat ini yang paling butuh perlindungan adalah Liana dan anak yang sedang dikandungnya.

Ia memeluk Liana lebih erat. "Maafkan aku..."

Liana menangis dalam pelukan Kenzo.

Untuk semua luka, pengorbanan, dan cinta yang belum sempat diungkapkan.

Setelah beberapa detik memastikan Liana baik-baik saja dan tidak mengalami luka fisik yang serius, Kenzo berdiri. Matanya menatap pintu depan yang masih sedikit terbuka karena bentakan Claudia tadi. Ia mengepalkan tangannya, lalu melangkah cepat keluar untuk mengejar Claudia.

Pintu kembali tertutup dengan keras, meninggalkan Liana yang masih terduduk di lantai, diam dan menggigil. Rambutnya masih berantakan karena tarikan kasar Claudia, dan tubuhnya terasa sangat lemas. Air matanya menetes perlahan, bukan hanya karena sakit di kulit kepala, tapi juga karena luka batin yang begitu dalam.

"Apa aku benar-benar wanita seburuk itu?" batinnya. "Pelakor? Penghancur rumah tangga orang? Atau hanya korban dari permainan yang tak pernah aku minta untuk terlibat di dalamnya?"

Liana memeluk perutnya. Bayinya. Anaknya. Satu-satunya kekuatan yang masih membuatnya bertahan di tengah badai.

Saat itulah Maria, yang dari tadi melihat semua kejadian dari kejauhan, bergegas mendekat. Tanpa banyak tanya, wanita paruh baya itu langsung memeluk tubuh Liana yang gemetar.

“Sayang… kamu nggak salah.” ucap Maria dengan suara lembut dan tulus. “Sudah, jangan dipikirin kata-kata nyonya besar itu. Kamu kuat, kamu sudah sejauh ini. Jangan biarkan siapapun melukaimu .... apalagi saat kamu sedang mengandung.”

Liana hanya menangis dalam pelukan Maria, tangisnya pelan tapi memilukan. Tangis dari luka yang tertumpuk, dari kebenaran yang selalu disalahpahami.

Maria mengelus punggung Liana dengan tenang, lalu menuntunnya berdiri perlahan.

“Ayo masuk ke kamar. Kamu harus tenang, demi bayi kamu juga…”

Liana menurut, meski kakinya terasa sangat berat. Ia berjalan pelan sambil berpegangan pada lengan Maria, menuju kamarnya yang kini terasa seperti satu-satunya tempat aman di rumah itu.

Sesampainya di dalam, Maria membaringkannya dengan hati-hati lalu menuangkan segelas air putih.

“Minum ini dulu, sayang. Biar tenang. Jangan pikirin apa yang barusan terjadi, ya. Fokus sama kesehatan kamu... sama si kecil,” bisik Maria lembut sambil menyerahkan gelas ke tangan Liana.

Liana meminum perlahan. Setelah beberapa tegukan, ia meletakkan gelas itu di meja samping ranjang. Ia menatap ke luar jendela... berharap, mungkin dalam diam, bahwa seseorang akan benar-benar melihat hatinya, dan tidak hanya menilainya dari sudut paling kelam.

Sedangkan di luar kenzo dan Claudia bertengkar hebat.

“Apa ini yang kau sebut kesepakatan, Kenzo? Aku tidak pernah mempermasalahkan kehamilan wanita itu! Karena memang itu bagian dari rencana kita! Tapi kau—” matanya menatap Kenzo tajam, “—Kau sudah melewati batas!”

"Cukup, Claudia. Jangan berlebihan."

Claudia mencibir. “Berlebihan? Semua aku lakukan  demi keluarga mu . Demi reputasi, demi warisan. Aku bahkan yang mencari ,dan  menyetujui wanita kampung itu hamil—asalkan kau menjaga jarak!”

Kenzo menarik napas berat. Suaranya tegas, namun ada ketegangan di baliknya. “Aku tidak berniat melewati batas. Tapi Liana... kondisi kehamilannya tidak biasa.”

Claudia mengernyit, bingung. “Maksudmu?”

“Setiap aku jauh darinya,” Kenzo menjelaskan sambil menatap Claudia, “dia mengalami muntah hebat. Dia tidak bisa makan, bahkan tidak bisa minum dengan baik. Tapi kalau aku di dekatnya, itu semua hilang. Bayinya... bayi kita, hanya bisa bertahan kalau aku di sisi Liana.”

Claudia terdiam sejenak. Ia tak menyangka penjelasan Kenzo akan seperti itu. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan emosi yang setengah tertelan.

“Kalau begitu,” ucapnya pelan tapi tajam, “mulai sekarang batasi kedekatan kalian hanya sebatas kebutuhan medis. Jangan sampai perasaan ikut campur.”

Kenzo menatap istrinya dalam-dalam. Ia tahu, Claudia bukan wanita bodoh. Ia tahu segalanya. Tapi ia juga tahu, saat ini Claudia masih menyembunyikan niat di balik rencana besar ini.

“Aku tidak bisa menjanjikan itu sepenuhnya, Claudia,” jawab Kenzo jujur. “Tapi aku akan pastikan Liana dan bayi ini tetap aman... dan tidak melampaui batas yang tak seharusnya.”

Claudia mendekat, menatap tajam Kenzo dari jarak yang sangat dekat. “Pastikan kau tidak jatuh cinta pada wanita itu, Kenzo. Karena kalau itu terjadi… semua akan hancur. Termasuk rencana kita.”

Claudia lalu membalikkan badan dan melangkah ke dalam vila dengan tenang, tapi matanya masih menyala oleh bara dalam dadanya.

Sementara itu, Kenzo menunduk menatap Liana yang masih menggigil perlahan. Ia menarik napas dalam-dalam.

“Ini akan menjadi lebih sulit dari yang kubayangkan…” gumamnya lirih.

1
Blu Lovfres
Next episode
Blu Lovfres
Next thor
Blu Lovfres
berati kenzo. ceo. ben**ng dn bodoh
masah ga tau dn ga curiga dgn istrinya, keluar masuk luar negri, dgn bebas🤣😅🤭😁😂
Blu Lovfres
nara,orang baik thor jangan seret dia,ke jalan rinto yg jahat
Blu Lovfres
novel yg sangat bagus
Blu Lovfres
,good novel 👍❤️❤️❤️
Adinda
semoga liana lebih pintar menyembunyikan anaknya dan lari menyelamatkan anaknya
partini
cantik tapi murahan macam pelacur cihhhh ,,dia tau Kenzo tuh bego makanya dia PD bangtt
partini
helelh paling kamu mau pakai jurus obat perangsang kaya yg lainnya
kalau yg lain beruntung sih so lihat apakah kamu akan sama yg lain Vika
Adinda
ternyata istri tercintamu hanya mengincar harta mu kenzo
watashi tantides
Nyesel ya pak gara gara nikah lagi😔 Kasian nasib Liana anak kandungnu pak😭
watashi tantides
Sakit banget💔😭 Liana 🫂
watashi tantides
Semoga Kenzo jatuh cinta ke Liana🥰 maaf Claudia istri sah itu semua karna kamu yang mepersatukan Kenzo dan Liana dan yang terlalu tega ke mereka😔
watashi tantides
Sakit banget💔😭
watashi tantides
Please ini mengandung bawang😭
watashi tantides
Mulai tumbuh benih sayang Kenzo ke Liana🥹🤍
Mira j: trimakasih KK dah singgah 🙏🏻💞
total 1 replies
watashi tantides
Liana😭❤️‍🩹
watashi tantides
Liana😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!