NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia : Agen Dan Mafia Berbahaya

Bayi Rahasia : Agen Dan Mafia Berbahaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Roman-Angst Mafia
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: dadeulmian

Elena adalah agen rahasia yang sedang menjalankan misi untuk mengambil informasi pribadi dari kediaman Mafia ternama bernama Luca Francesco Rossi. Saat menjalankan misi Elana terjebak dan menjadi tawanan beberapa hari.

Menyamar sebagai wanita panggilan, setelah tidur bersama pria yang menjadi mafia berbahaya itu, Elena menyelinap dan berhasil mendapatkan informasi penting yang akan menghancurkan setengah kekuatan milik Luca.

Dan itulah awal dari kisah Luca yang akan memburu dan ingin membalas dendam pada Elana yang menipunya. Disisi lain Elena yang bekerja menjadi agen rahasia berusaha menyembunyikan putri kecil rahasianya dengan mafia kejam itu.

Sampai 4 tahun berlalu, Luca berhasil menemukannya dan berniat membunuh Elena. Dia tidak mengetahui tentang putri rahasianya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dadeulmian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Matahari sudah tidak terlihat lagi dan Elena sudah memakai piyama miliknya, dia sudah siap untuk tidur kasurnya malam ini. Tentu saja, dia tidak akan lagi mabuk bersama Luca lagi. Dia merasa masih sangat malu sekarang.

Apalagi para penjaga juga bersikap canggung di hadapan dirinya.

Baru kali ini dirinya mendapatkan rasa malu luar biasa padahal dia selalu bisa menutupi emosinya karena dia ahli dalam menjadi mata-mata.

"MOMMYY!!!"

Suara keras mengejutkannya, Elena langsung menoleh dan dia segera berlari ke kamar yang tidak jauh dari kamar miliknya. Pintu kamar pink dengan stiker hello Kitty tertempel banyak disana.

Elena segera membuka pintu dan melihat Sophia duduk di tengah kasur miliknya, menangis sambil memeluk boneka beruang besar miliknya yang kemarin dibeli oleh Luca.

"Sayang, ada apa?" tanya Elena khawatir, dia bejalan ke kasur si kecil dan mendekap tubuh gadis kecil itu.

"Ada monster..." Sophia dengan rewel menarik baju miliknya dan tetap menangis dengan keras. Elena menunduk dan mengecup puncak kepala Sophia sambil menepuk punggungnya. "Monsternya besar!!!"

"Tidak ada monster apapun, sayang," ucap Elena dengan lembut.

Sophia menggelengkan kepalanya dengan keras kepala, "enggak! Ada monster! Monsternya mengerikan! Dia membawa mommy pergi!"

Saat itu dia mendengar suara langkah kaki berat terdengar mendekat, Elena langsung bisa menebak jika orang yang akan datang adalah Luca.

"Ada apa?" Dan benar, dia adalah Luca. Pria itu masih memakai kacamata bacanya, sepertinya dia terburu-buru datang dari kantor miliknya.

"Daddy!! Ada monster!! Pia takut!" Sophia masih saja merengek.

Elena menghela nafas dan mengusap pundak kecil Sophia dengan lembut. Dia menoleh pada Luca, "dia cuman bermimpi buruk. Kamu tidak perlu khawatir."

"Mimpi buruk?" Luca bergumam dan melepaskan kacamata miliknya, dia duduk di tepi kasur dan melihat bagaimana putrinya itu memeluk Elena dengan erat seakan dia sangat ketakutan.

"Pia mimpi monster, Daddy! Pia liat monster itu makan daddy. Terus dia culik Mommy!"

"Monster itu tidak ada," ucap Luca dengan dingin.

Tapi Sophia tidak terlihat senang dengan fakta itu jadi dia menarik kerah Luca dan cemberut, "monster itu ada! Pia liat sendiri!"

Luca yang melihat bagaimana kerasnya di tarik oleh tangan kecil yang bahkan bisa hancur jika dia genggam dengan erat. Dia hanya bisa terkekeh, "kalau gitu, apa kamu gak takut sama Daddy?"

"Takut?" Sophia bergumam bingung. "Pisa gak takut sama Daddy!"

Elena menatap putrinya dan Luca bergantian. Dia tidak tahu apa yang akan Luca katakan pada putri kecil mereka itu, dia juga tidak berharap jika Luca akan berbicara dengan lembut pada Sophia. Yah, meskipun Luca pernah mengatakan jika dia memang sangat menghargai Sophia.

Tapi Elena tetap tidak menyangka jika Luca akan selembut ini pada putrinya.

Putri mereka?

"Kalau gitu kamu gak perlu takut sama monster, Daddy itu lebih menakutkan daripada monster." ucap Luca dengan lembut. Elena hampir saja melotot terkejut mendengar bagaimana suara Luca merendah dan sedikit menenangkan.

Sophia terlihat berpikir sebelum mendongak dan menatap ayahnya itu, dia meraih wajah ayahnya dan menatapnya dengan mata memohon. "Boleh aku tidur dengan kalian?"

"Eh? Kamu mau tidur dengan Mommy dan Daddy?" tanya Elena dengan terkejut, karena itu hal yang aneh.

Kemarin saja adalah malam pertama mereka akhirnya tidur di kasur yang sama setelah menikah. Dan sekarang?

Tapi sepertinya tidak apa kan? Ada Sophia diantara mereka jadi elena agak tenang sekarang.

Elena tersenyum dan mengangguk, "mommy akan tidur disini, tapi mungkin Daddy harus—"

"Aku akan menemani kalian." tegas Luca tiba-tiba.

Elena menoleh dan melihatnya dengan terkejut, kenapa tiba-tiba Luca menyetujui itu? Elena terus saja heran, kenapa pria ini bisa sangat lembut pada putrinya? Ataukah ini adalah hal normal?

Atau inikah sifat Luca yang menjadi ayah?

"Hore, jika mommy dan Daddy disini, Pia gak perlu takut kalian menghilang." ucap Sophia dengan wajahnya yang mulai kembali tersenyum, Elena mengambil tisu dan mengusap wajah Sophia. Membersihkan air mata dan ingus anak itu.

"Selamat malam putri kecil, tidur yang nyenyak kembali." ucap Elena dengan lembut.

Sophia mengangguk dan kembali terbaring, tangan kecilnya terus memegangi kaos Elena dan Luca. Mungkin anak ini takut jika dia terlelap tidur, kedua orang tuanya akan menghilang.

Sampai beberapa menit kemudian, suara dengkuran halus terdengar. Elena yang sejak tadi menepuk pelan perut Sophia lembut dengan tangannya tersenyum manis melihat bagaimana menggemaskannya gadis itu tertidur.

Tetapi tiba-tiba saja sebuah deheman terdengar dari sisi kanan Sophia. Elena baru saja jika ada Luca disana. Dia sejak tadi tidak sengaja mengabaikan kehadiran Luca sampai beberapa menit.

"Kamu benar-benar mengabaikanku, huh?" tanya Luca dengan nada dinginnya.

Elena membuang muka dan mengambil selimut untuk menutupi tubuh Sophia. "Aku tidak mengabaikanmu." ucapnya dengan pelan dan bahkan berbisik, dia tidak ingin membangunkan Sophia lagi.

"Benarkah? Lalu kenapa kamu bersikap canggung seperti ini?"

"Kita tidak pernah sedekat itu," cebik Elena.

Luca menyeringai dan tangannya terangkat. Dia meraih dagu Elena dan membuat wanita itu menatap matanya, "apakah yang semalam itu tidak cukup dekat?"

Wajah Elena langsung memerah panas mendengar semua itu.

Dia tahu itu bukan hal yang seharusnya ia banggakan sekarang, pria ini sedang menggodanya dan bahkan menertawainya. Elena juga penasaran pada dirinya sendiri, kenapa dia merasa sangat malu hanya karena menghabiskan malam bersama.

Padahal mereka berdua adalah suami istri dan Elena juga sudah mengandung Sophia. Anak mereka sudah ada diantara mereka, tidur terlelap setelah menangis karena mimpi buruk.

Jadi untuk apa dia malu?

"Bisakah kamu diam? Kamu hanya akan mencemari otak Sophia." Gumam Elena dengan kesal, wajahnya sudah memerah panas dan dia bisa merasakan bibirnya bergetar karena gugup.

"Dia tertidur, dia tidak akan mendengar ucapan kita."

"Maka tidak perlu mengatakan apapun, aku–aku ingin tidur!"

Elena menarik selimut miliknya dan memeluk Sophia sambil mencoba memejamkan matanya. Meskipun dia terus mencoba untuk tidur, dia tahu dia tidak akan tertidur dengan begitu mudahnya. Karena ada Luca disini.

Kehadiran pria itu sudah sangat menganggu baginya.

"Elena,"

Satu panggilan, Elena tidak mendongak ataupun mengangkat kepalanya. Dia terus mencoba tidur atau berpura-pura jika dia sudah mengantuk.

"Elena, dengarkan ini."

Telinga Elena seperti bergerak sendiri, dia memejamkan matanya erat tapi jelas sekali dia memasang telinga untuk mendengarkan ucapan Luca sekarang.

"Meskipun kamu hanya menganggap tadi malam adalah sebuah kesalahan, aku hanya ingin mengatakan ini. Dan aku tidak akan mengulanginya, jadi kamu harus mencatatnya..." Ucap Luca dengan serius, jadi Elena akhirnya hanya diam dan mendengarkan apa yang akan Luca ucapan.

"Aku tidak akan menyesal dengan yang tadi malam, Elena. Bahkan jika kamu mengatakan jutaan kali jika semua itu adalah kesalahan kita yang seharusnya tidak kita lakukan."

1
tia
lanjut Thor
tia
semangat thor cerita bagus
dadeulmian: terimakasih udah komen kakk
total 1 replies
tia
masa ibu ny lebih muda thor
dadeulmian: emang awet muda dia
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!